Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 7

1. Amalia Anugerah M
(3335180074)

2. Siti Fadillah
(3335180017)

3. Syifa Fauziyah
(3335180056)
CARA
VOLHARD
PENGERTIAN
Metode Volhard nama lainnya adalah metode dengan cara
pembentukan ion kompleks berwarna.

Teknik Volhard, dikembangkan untuk menetapkan kadar perak.

Metode Volhard menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai


titrant, dan larutan Fe3+ sebagai indikator.Sampai dengan titik
ekivalen harus terjadi reaksi antara titrant dan Ag, membentuk
endapan putih.
Ag+(aq) + SCN-(aq) ↔ AgSCN(s)↓ (putih)
SCN-(aq) + Fe3+(aq) ↔ FeSCN2+(aq)

Sedikit kelebihan titrant kemudian bereaksi dengan indikator,


membentuk ion kompleks yang sangat kuat warnanya (merah)
yang larut dan mewarnai larutan yang semula tidak berwarna.
Karena titrantnya SCN- dan reaksinya berlangsung dengan Ag+,
maka dengan cara Volhard, titrasi langsung hanya dapat
digunakan untuk penentuan Ag+ dan SCN- sedang untuk anion-
anion lain harus ditempuh cara titrasi kembali. pada larutan X-
ditambahkan Ag+ berlebih yang diketahui pasti jumlah
seluruhnya, lalu dititrasi untuk menentukan kelebihan Ag+.

Maka titrant selain bereaksi dengan Ag+ tersebut, mungkin


bereaksi pula dengan endapan AgX:

 Ag+(aq) (berlebih) + X-(aq) ↔ AgX(s) ↓


 Ag+(aq) (kelebihan) + SCN-(aq) (titrant) ↔ AgSCN(s) ↓
 SCN-(aq) + AgX (s) ↔ X-(aq) + AgSCN(aq) ↓

Bila hal ini terjadi, tentu saja terdapat kelebihan titrant yang
bereaksi dan juga titik akhirnya melemah (warna berkurang).
Konsentrasi indikator dalam titrasi Volhard juga tidak boleh
sembarang, karena titrant bereaksi dengan titrat maupun dengan
indikator, sehingga kedua reaksi itu saling mempengaruhi.

Penerapan terpenting cara Volhard ialah untuk penentuan secara


tidak langsung ion-ion halogenida perak nitrat standar berlebih
yang diketahui jumlahnya ditambahkan sebagai contoh, dan
kelebihannya ditentukan dengan titrasi kembali dengan
tiosianat baku.

Keadaan larutan yang harus asam sebagai syarat titrasi Volhard


merupakan keuntungan dibandingkan dengan cara-cara lain
penentuan ion halogenida karena ion-ion karbonat, oksalat, dan
arsenat tidak mengganggu sebab garamnya larut dalam keadaan
asam.
Prinsip
Pada metode ini, sejumlah volume larutan standar AgNO3 ditambahkan
secara berlebih ke dalam larutan yang mengandung ion halida (X-).Sisa
larutan standar AgNO3 yang tidak bereaksi dengan Cl- dititrasi dengan
larutan standar tiosianat (KSCN atau NH4SCN) menggunakan indikator besi
(III) (Fe3+).

Reaksi yang terjadi dalam titrasi argentometri dengan metode volhard


adalah sebagai berikut:
Ag+(aq)  + Cl-(aq) AgCl(s)  (endapan putih)
Ag+(aq)  + SCN-(aq)  AgSCN(s) (endapan putih)
Fe3+(aq)  + SCN(aq)  Fe(SCN)2+ (kompleks berwarna merah)

Sample yang mengandung ion halida (X-) ditambahkan larutan baku AgNO3
berlebih. Kelebihan AgNO3 dititrasi kembali dengan larutan thiosianat
(KSCN atau NH4SCN). Titik akhir titrasi bila warna merah telah terbentuk.
Indikator

Indikator yang digunakan dalam metode volhard adalah garam feri


amonium sulfat FeNH4(SO4)2, indikator besi (III) (Fe3+) atau
dapat juga digunakan larutan besi (III) nitrat.
Reaksi
Reaksi yang terjadi pada saat titrasi :
1.      Ag+ (berlebih) + X- AgX↓+ sisa Ag
2.      Ag+ (sisa) + SCN- (titrant)  AgSCN↓ (endapan putih)
3.      SCN- (kelebihan titran) + Fe3+ (indikator)  FeSCN2 (endapan merah)

Titrasi Ag+ dengan SCN- dalam suasana asam dengan menggunakan


indikator Fe3+, dapat terjadi perubahan warna sebelum titik ekuivalen karena
:
a.      AgSCN mengadsorpsi ion Ag+  
b.      Ag+ dalam larutan menjadi berkurang
c.       Penambahan larutan SCN- juga berkurang sehingga perubahan warna
nampak terjadi lebih awal hal ini dapat diatasi dengan pengocokan
(homogenesasi) yang lebih baik selama titrasi sehingga ion Ag + yang
teradsorpsi dapat terlepas.
Kelebihan Metode Volhard
1.      Penetapan kadar : Cl-, Br- dan SCN- dalam suasana
asam.

2.      Penetapan kadar senyawa halida yang tidak dapat


dititrasi dengan metode mohr ataupun menggunakan
indikator adsorbsi (metode fajans).

3.      Penetapan kadar Br- dan I- tidak perlu dilakukan


penyaringan terhadap endapan AgBr atau AgI sebelum
dilakukan titrasi terhadap kelebihan Ag+.

4.      Dapat digunakan untuk penetapan kadar halida secara


volumetri dalam suasana asam kuat.
Kelebihan Metode Volhard
5.      Dapat dipakai untuk penetapan kadar anion yang garam Ag-
nya sukar larut dalam air tetapi larut dalam asam seperti :
oksalat, fosfat, arsenat, kromat dan sulfide.
Caranya : 
a)      Anion diendapkan dengan larutan Ag+ berlebih.
b)      Kelebihan Ag+ dititrasi kembali dgn SCN- dan indikator
Fe3+ setelah dilakukan penyaringan atau endapannya dilarutkan
kembali dalam HNO3 dan Ag+ yg dibebaskan di titrasi dengan
CNS- dan indikator Fe3+.
Syarat titrasi

volhard adalah harus asam dan merupakan kelebihan


dibandingkan dengan penggunaan cara-cara lain untuk
penentuan ion halogenida karena ion karbonat, oksalat dan
arsenat tidak mengganggu reaksi sebab garamnya larut dalam
keadaan asam.
Contoh senyawa yang digunakan dalam
metode Volhard

1)      Standarisasi larutan ammonium tiosianat (NH4SCN)


dengan larutan standar AgNO3

2)      Penentuan kadar NaCl dalam garam dapur

3)      Penentuan konsentrasi klorida dalam air laut

Anda mungkin juga menyukai