Anda di halaman 1dari 10

Korosi Temperatur Tinggi,

Mekanisme, dan Kinetik Material


Temperatur Tinggi
By:
Windy Juniar
Yusril Ihza Visyara
Korosi Temperatur Tinggi

Korosi temperatur tinggi didefinisikan


sebagai proses degradasi atau penurunan
mutu material, termasuk degradasi sifat-
sifat mekanisnya yang disebabkan oleh
adanya pengaruh atmosfer pada tempertur
tinggi. Tempertur tinggi memiliki
pengertian bahwa air dalam fasa gas,
atmosfer tidak mengadung air.
Mekanisme
Korosi Temperatur Tinggi
Temperature tinggi memberikan pengaruh ganda terhadap degradasi
logam yang ditimbulkanya.
1. Kenaikan temperature akan mempengaruhi aspek termodinamika
dan kinetika reaksi
2. kenaikan temperature akan mempengaruhi dan merubah struktur
dan perilaku logam
Pada temperature tinggi, atmosfer bersifat oksidatif, atmosfer yang
berpotensi untuk mengoksidasi logam. Atmosfer ini merupakan
lingkungan penyebab utama terjadinya korosi pada temperature tinggi.
Korosi pada temperature tinggi mencakup reaksi langsung antara logam
dengan gas. Untuk lingkungan tertentu kerusakan dapat terjadi akibat
reaksi dengan lelehan garam, atau fused salt yang terbentuk pada
temperature tinggi, korosi ini biasa disebut hot corrosion, atau korosi
panas.
Kinetika
Korosi Temperatur Tinggi
Kinetika korosi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari
tentang perubahan laju korosi. Biasanya pada temperatur
tinggi kinetika suatu reaksi korosi akan meningkat. Pada
dasarnya Uji korosi dapat dilakukan baik secara simulatif di
dalam laboratorium ataupun secara langsung di lapangan.
Uji korosi di laboratorium biasanya dilakukan terhadap
benda uji yang berupa potongan sampel yang diambil dari
logam/paduan yang akan dipakai seutuhnya. Lama
pengujiannya mungkin hanya membutuhkan beberapa
menit saja, atau dapat juga selama beberapa bulan,
tergantung pada metoda yang digunakan.
Salah satu metoda sederhana yang dapat digunakan
untuk menentukan laju korosi  adalah dengan
menghitung kehilangan berat atau weight gain loss atau
WGL. Metoda ini dilakukan dengan merendam sampel
logam dalam media korosif  tertentu. Pengujian ini biasa
disebut uji perendaman, atau immersion test. Pengujian
ini digolongkan sebagai uji yang dipercepat, atau
accelerated test.
Material
Korosi Suhu Tinggi
Material tahan panas adalah material yang mampu
mempertahankan sifat-sifatnya atau tidak
mengalami penurunan kualitas pada suhu yang
tinggi. Material tahan panas adalah material paduan
yang dikembangkan untuk aplikasi pada suhu yang
sangat tinggi dengan penekanan yang tinggi
terhadap sifat-sifat seperti tensile, thermal,
vibratory atau shock dan ketahanan terhadap
oksidasi.
a.Jenis-Jenis Material
Paduan logam tahan panas dapat digunakan pada aplikasi
yang luas, baik yang melibatkan pembebanan tinggi,
pembebanan kejut, suhu tinggi, gesekan dan lain
sebagainya. Hal ini adalah karena sifat logam dapat
direkayasa sesuai kebutuhan dengan menambahkan unsur
paduan yang tepat. Salah satu klasifikasi material logam
yang telah banyak digunakan sebagai material tahan
panas adalah superalloy. Superalloy adalah material yang
memang dikembangkan dengan tujuan untuk
mempertahankan kekuatannya pada temperatur tinggi (>
650 OC) untuk waktu yang lama, memiliki kombinasi yang
baik antara kekuatan tinggi dan keuletan yang baik pada
temperatur rendah, serta stabilitas permukaan yang
baik. Sedangkan, kelompok lainnya adalah material
logam baja tahan panas yang dibagi menjadi empat
klasifikasi, yaitu:
Sedangkan, kelompok lainnya adalah material logam baja tahan panas yang dibagi
menjadi empat klasifikasi, yaitu:
1. Iron-chromium
2. Iron-chromium-nickel
3. Iron-nickel-chromium
4. Nickel-iron-chromium

b. Sifat-Sifat Penting Material


* Kekuatannya pada suhu tinggi (tidak mengalami pelunakan).
* Tahan creep (kegagalan mekanik yang diakibatkan pengaplikasian pada suhu
tinggi, meskipun beban yang diterima tidak ditambahkan)
* Harus tahan terhadap atmosfir yang korosif, seperti:
* Oksidasi: pada suhu tinggi, logam cenderung akan lebih reaktif dan apabila
lingkungannya bersifat korosif maka akan sangat memungkinkan terjadinya
oksidasi (korosi).
* Sulfidasi: terjadi akibat kontak dengan unsur S yang dapat membentuk
senyawa sulfida yang keras namun sangat rapuh (sangat mengurangi
keuletan material).
* Karburisasi: terjadi akibat kontak dengan elemen hidrokarbon yang dapat
membentuk karbida yang keras namun sangat rapuh (sangat mengurangi keuletan
material). Biasanya terjadi pada suhu 900-1000 F
* Dekarburisasi: penghilangan kadar karbon dari material logam yang
mengakibatkan kekerasan suatu logam akan menurun karena karbon
yang dikandungnya menghilang.
* Serangan hidrogen: salah satu jenis korosi yang disebabkan oleh
serangan hidrogen.

*Kestabilan fasa (tidak berubah fasa)


*Tahan warping (perubahan bentuk atau dimensi material)
*Tahan retak
* Tahan stress–rupture
*Tahan thermal shock
*Tahan thermal fatigue
c. Unsur-Unsur Paduan
Unsur-unsur paduan pada logam baja yang dapat
meningkatkan sifatnya sebagai material yang akan
diaplikasikan pada suhu tinggi, yaitu:
1. Nikel
2. Kromium
3. Karbon
4. Silikon
5. Molibdenum
6. W, Zr, Ti dan N

Anda mungkin juga menyukai