3.1 Pengertian
Teorema:
Misal f(x) adalah fungsi yang kontinu dan terintegralkan pada I = [a,b], dan
F(x) sebarang antiturunan pada I, maka
Contoh
4
1
4
1. (1 x)dx x x 2
2 2 2
= -4 – 0
= -4
ln 1 x
2
dx
2.
1
1 x 1
= ln (1+2) – ln (1+1)
= ln 3 – ln 2
2
dx
3.
1 1 x
, tidak dapat diselesaikan dengan teorem di atas karena integran
1
f(x) = tidak terdefinisi pada x = 1.
1 x
1
dx
4.
1
x
, tidak dapat diselesaikan dengan teorema di atas, karena integran
1
f(x) = tidak terdefinisi di x = 0
x
b
Bentuk f ( x)dx disebut Integral Tidak Wajar jika:
a
berlaku lagi.
Contoh
4
dx
1) 4 x , f(x) tidak kontinu di batas atas x = 4 atau f(x) kontinu di [0,4)
0
2
dx
2)
1 x 1
, f(x) tidak kontinu di batas bawah x = 1 atau f(x) kontinu di (1,2]
4
dx
3) 2 , f(x) tidak kontinu di x = 2 [0,4] atau f(x) kontinu di [0,2)
0
(2 x) 3
(2,4]
0
2) e dx , integran f(x) memuat batas bawah di x = -
2x
dx
3) 1 4x
2
, integran f(x) memuat batas atas di x = dan batasa bawah di x
= -
Pada contoh a (1,2,3) adalah integral tak wajar dengan integran f(x)
tidak kontinu dalam batas-batas pengintegralan, sedangkan pada contoh b
(1, 2, 3) adalah integral tak wajar integran f(x) mempunyai batas di tak
hingga ( ).