Anda di halaman 1dari 23

Interaksi Obat dan

Alkohol
Kelompok 3
Agung Setiawan
Chrisanty Febiola
Lovia Dwi Hermayanti
Mitra Nosalida Gea
Nabila Aprilia Putri
Definisi Obat
 Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang

dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,

mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan

penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan fisik dan psikis

pada manusia atau hewan.


Definisi Alkohol
 Alkohol merupakan suatu zat yang paling sering
disalahgunakan manusia. Alkohol diperoleh atas
peragian/fermentasi madu, gula, sari buah, atau umbi-
umbian. Dari peragian tersebut dapat diperoleh alkohol
sampai 15%. Tetapi dengan proses penyulingan
(destilasi) dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih
tinggi bahkan mencapai 100%.
Definisi interaksi Obat
 Interaksi obat didefinisikan ketika obat bersaing satu
dengan yang lainnya atau yang terjadi ketika satu obat
hadir bersama dengan obat yang lainnya (Stockley,
2008)
 Intekasi obat dapat didefinisikan sebagai respon
farmakologis atau klinis terhadap kombinasi obat
berbeda ketika obat-obat tersebut diberikan tunggal.
Interaksi Obat dan Alkohol
Efek kombinasi alkohol dan obat lain yang bekerja pada
sistem saraf pusat (SSP) terutama sangat berbahaya dan
menyebabkan keracunan fatal secara tidak disengaja dan
disengaja sebagai usaha bunuh diri. Ketersediaan alkohol yang
mudah dan peningkatan popularitas serta penggunaan obat
rekreasional menegaskan perlunya mempertimbangkan dengan
sangat hati-hati resiko yang terjadi karena interaksi obat dan
alkohol.
Interaksi obat-alkohol dapat dibagi menjadi 4 kategori besar,
antara lain :
1. Efek konsumsi alkohol akut atau kronis pada absorpsi,
distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat tertentu
2. Efek konsumsi alkohol akut atau kronik pada dinamika kerja
obat, yaitu kerja obat terutama pada SSP (Sistem Saraf Pusat)
meliputi ikatan obat-reseptor dan fungsi sinapsis.
3. Efek obat tertentu atau senyawa kimia lain setelah pemberian
dosis tunggal/ganda pada absorpsi, distribusi, metabolisme, dan
eskresi ethanol dan konsentrasi jaringan akhir.
4. Efek obat tertentu atau senyawa kimia lain setelah pemberian
dosis tunggal atau ganda pada efek tingkah laku yang
dihasilkan oleh ethanol.
Contoh Interaksi Obat-Alkohol
1. Alkohol-Asetaminofen

2. Alkohol-Obat jantung angina

3. Alkohol-Antikoagulan

4. Alkohol-Aspirin

5. Alkohol-Obat asma (golongan teofilin)

6. Alkohol-Kloral Hidrat

7. Alkohol-Obat diabetes
Nasib Alkohol Dalam Tubuh
Nasib alkohol dalam tubuh biasanya dipertimbangkan dalam hal :

1. Absorpsi

2. Distribusi

3. Metabolisme

4. Ekskresi.
1. Absorpsi
Alkohol diserap cepat oleh saluran pencernaan, dan
tidak seperti sebagian besar obat, proses ini telah dimulai di
lambung. Absorpsi terjadi melalui proses difusi pasif
menurut hukum fick. Namun, bila isi lambung dikosongkan
ke dalam usus 12 jari, alkohol dengan cepat diambil
langsung kedalam darah vena portal sehingga laju
pengosongan lambung memegang peranan sangat penting
dalam menentukan hasil C-max dan t-max etanol. Absorpsi
etanol di usus bergantung pada banyak faktor variabel,
termasuk waktu dalam hari dan pola minum.
2. Distribusi
Alkohol dapat bercampur sempurna dengan air dan
pengikatan pada protein plasma atau struktur endogen lain
sepertinya dapat diabaikan, yang berarti alkohol seharusnya tidak
terlibat dalam reaksi penggantian dengan obat yang terikat kuat
pada protein. Jadi, alkohol yang terabsorpsi berdistrubusi
kedalam cairan tubuh total dan ketika distribusi keseimbangan
tercapai, konsentrasi yang ditentukan dalam seluruh cairan tubuh
dan jaringan akan seimbang dengan komposisi cairannya.
Ketika absorpsi etanol selesai dan kurva BAC
memasuki fase pasca absorpsi, konsentrasi darah arteri dan
vena jauh lebih kecil. Selanjutnya, konsentrasi alkohol
dalam darah vena yang mengaliri jaringan otot dan
kembali ke jantung akan membawa konsentrasi alkohol
yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dalam darah arteri
yang meningggalkan jantung karena metabolisme dalam
hati selama tiap sirkulasi darah.
3. Metabolisme
Metabolisme alkohol terutama terjadi didalam hati.

Bila diminum dalam dosis rendah, alkohol dipecah oleh

enzim alkohol dehidrogenase menjadi asetaldehida (hampir

95% etanol dalam tubuh akan teroksidasi menjadi asetaldehid

dan asetat, sedangkan 5% sisanya akan diekskresi bersama

urine). Enzim ini membutuhkan seng (Zn) sebagai katalisator.

Asetaldehida kemudian diubah menjadi asetil KoA, lagi-lagi

oleh enzim dehidrogenase. Kedua reaksi ini membutuhkan


Ion H yang terbentuk diikat oleh NAD dan membentuk
NADH. Asetil KoA kemudian memasuki siklus asam trikarboksilit
(TCA), yang kemudian menghasilkan NADH, FADH2, dan GTP
yang digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yaitu
senyawa energi tinggi yang berperan sebagai cadangan energi yang
mobile didalam sel. Namun bila alkohol yang diminum banyak,
enzim dehidrogenase tidak cukup untuk memetabolisme seluruh
alkohol menjadi asetaldehida. Sebagai penggantinya hati
menggunakan sistem enzim lain yang dinamakan Microsomal
Ethanol Oxidizng System (MEOS)
Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Metabolisme dan
Penyerapan Alkohol Oleh Tubuh Manusia, antara lain :

1. Jenis dan besar kadar alkohol yang diminum

2. Jumlah alkohol yang diminum

3. Keadaan mukosa lambung dan usus

4. Jumlah kandungan air dalam tubuh

5. Berat badan manusia

6. Jenis kelamin

7. Kebiasaan minum
4. Eliminasi
Peningkatan pengeluaran urine dengan banyak
meminum air/mengkonsumsi diuretik osmotik bukan
solusi yang sangat efektif untuk mempercepat eliminasi
etanol dari dalam tubuh karena jumlah yang dikeluarkan
melalui ginjal relatif sedikit. Dua sitem enzim terutama
bertanggung jawab pada oksidasi etanol in vivo dan
terletak pada fraksi sub seluler hati yang berbeda; ADH
dalam sitosol CYP2E1 dalam retikulum endoplasma.
Tanpa melihat enzim terlibat yang terlibat, produk
pertama pada metabolisme yaitu asetaldehida dan zat toxic
ini dengan cepat diubah menjadi asetat melalui kerja
aldehida dehidrogenase yang rendah dalam mitokondria.
Asetat yang dihasilkan kemudian mengalami oksidasi
lebih lebih lanjut melalui Asetil koenzim A, yang
menempati sebagian besar jarigan perifer. Produk akhir
metabolisme etanol adalah karbondioksida dan air.
 
Contoh Efek samping Obat yang Dikonsumsi Setelah
Minum Alkohol

1. Obat alergi

2. Obat flu dan batuk

3. Obat pereda nyeri

4. Obat penurun panas

5. Obat radang sendi

6. Obat penyakit jantung koroner

7. Antibiotik
Penanganan Terhadap Efek Samping Meminum Alkohol

1. Air, milk, thistle,

2. Buah dan sayuran segar,

3. Pisang atau smoothie,

4. Telur.
Obat Mekanisme Kerja
  Obat ini memblok enzim Km-rendah aldehida dehidrogenase dan membuat pasien
  lebih sensitif terhadap efek alkohol. Konsentrasi asetaldehida dalam darah
  meningkat dan hal ini menyebabkan efek tidak nyaman termasuk kemerahan pada
Disulfiram (ANTABUSE*) wajah, mual, sakit kepala, palpitasi, takikardia, dll. Oleh sebab itu, nama
pengobatan ini adalah terapi keengganan (aversion theraphy).
 
  Benzodiazepin ini diberikan kepada pasien yang menjalani detoksifikasi setelah
  meminum – minuman keras dalam jangka waktu lama untuk meniadakan tanda dan
Diazepam/Lorazepam gejala serak alkohol yang kemungkinan berbahaya yang berkaitan dengan
(VALIUM* / ATIVAN*) pantangan alkohol meliputi kram, konvulsi, dan delirium.
 
  Sesuatu obat hipnotik-sedatif, GHB berinteraksi dengan reseptor GABA dan dapat
  meniadakan beberapa gejala serak alkohol dan tampaknya juga dapat mengurangi
Y- hidroksibutirat (GHB) konsumsi dan keinginan untuk minum alkohol.
  Antagonis opiat yang aktif secara oral ini menurunkan keinginan minum
  selama jangka panjang sehingga menurunkan risiko kekambuhan dan
  keinginan untuk mulai meminum alkohol lagi. Pengobatan ini sebaiknya
Naltrekson (REVIA) digunakan bersamaan dengan program konseling sosial dan psikologis.

  Obat ini merupakan antagonis spesifik neurotransmiter eksitatori glutamat yang


  bekerja melalui reseptor N-metil-D aspartat (NMDA). Penghambatan reseptor
Akamprosat (CAMPRAL*) menurunkan intensitas keinginan meminum alkohol dan pasien akan tetap
pantang lebih lama. Program intervensi psikologis juga diperlukan.
 

  Obat ini merupakan salah satu antagonis serotin baru (5HT 3) dan membantu
Ondansetron (ZOFRAN*) mengurangi efek memuaskan dai meminum etanol dengan memblok aktivitas
reseptor dopamin.

Anda mungkin juga menyukai