Anda di halaman 1dari 9

ENSEFALITIS

Patofisiologi Penyakit Defisiensi


STIK Immanuel Bandung
2017/2018
Ensefalitis adalah inflamasi pada
parenkim otak. Ensefalitis
merupakan salah satu infeksi sistem
saraf pusat yang dapat disebabkan
oleh virus, bakteri, jamur atau
protozoa.

PENGERTIAN
ENSEFALITIS SUPURATIVA
◦ Disebabkan staphylococcus aureus,
streptococcus, E.coli dan M.tuberculosa.
◦ Gejala : Demam, Kejang, Kesadaran menurun
◦ Patogenesis: Peradangan dapat menjalar ke
jaringan otak dari otitis media, mastoiditis,
sinusitis, atau dari piema yang berasal dari
radang, abses di dalam paru, bronchiektasis,
empiema, osteomeylitis cranium, fraktur
terbuka, trauma yang menembus ke dalam
otak dan tromboflebitis

KLASIFIKASI ENSEFALITIS
ENSEFALITIS SIFILIS
◦ Disebabkan oleh Treponema pallidum. Infeksi
terjadi melalui permukaan tubuh umumnya
sewaktu kontak seksual. Setelah penetrasi
melalui epithelium yang terluka, kuman tiba di
sistim limfatik, melalui kelenjar limfe kuman
diserap darah sehingga terjadi spiroketemia.

◦ Gejala : Kejang-kejang yang datang dalam


serangan-serangan, afasia, apraksia,
hemianopsia, kesadaran mungkin menurun.
Pada stadium akhir timbul gangguanan-
gangguan motorik yang progresif.

KLASIFIKASI ENSEFALITIS
ENSEFALITIS VIRUS
◦ Virus parotitis, virus morbili, virus rabies, virus
rubella flavivirus (virus ensefalitis Jepang B,
virus dengue), enterovirus (virus polio,
coxsackie A,B,echovirus)
◦ Herpes virus : herpes zoster-varisella, herpes
simpleks, sitomegalivirus DLL
◦ Gejala : Dimulai dengan demam, nyeri kepala,
vertigo, nyeri badan, nausea, kesadaran
menurun, timbul serangan kejang-kejang, kaku
kuduk, hemiparesis dan paralysis bulbaris.

KLASIFIKASI ENSEFALITIS
Tekanan
intrakranial

Kejaringan susunan

Rasa tidak
nyaman

Patofisiologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Pemeriksaan cairan serobrospinal
◦ Pemeriksaan darah lengkap
◦ Pemeriksaan feses
◦ Pemeriksaan serologik darah (VDRL, TPHA)
◦ Pemeriksaan titer antibody
◦ EEG - Foto thorax
◦ Foto roentgen kepala
◦ CT-Scan
◦ Arteriografi

Pemeriksaan
Berikan intake makanan TKTP (Tinggi Karbohidrat
Tinggi Protein), mineral atau vitamin. Karena Diet
TKTP mineral dan vitamin dapat memenuhi
kebutuhan gizi bagi klien
Tingkatkan frekuensi makan. Berikan diet halus,
rendah serat. Hindari makan pedas/terlalu asam. Bila
ada lesi oral, nyeri dapat membatasi tipe makanan
yang dapat ditoleransi klien
Berikan anti jamur/pencuci mulut, anestetik jika
diperlukan karena ada stomatitis yang biasanya ada
pada PEM, untuk meningkatkan penyembuhan
jaringan mulut dan memudahkan masukan diet
Berikan suplemen nutrisi, misalnya ensure bila
diindikasikan untuk Meningkatkan masukan protein
dan kalori

TERAPI GIZI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai