Anda di halaman 1dari 43

KONSELING PRANIKAH

(PREMARITAL
(PREMARITAL COUNSELLING)
COUNSELLING)

Dr
Dr dr
dr R
R Soerjo
Soerjo Hadijono
Hadijono SpOG(K)
SpOG(K)
Div.
Div.Obginsos
ObginsosBag.
Bag.Obgin
ObginFK
FKUndip
Undip––RSUP
RSUPDr.
Dr.Kariadi
KariadiSemarang
Semarang
Ketua
KetuaPengurus
PengurusPusat
PusatHimpunan
HimpunanObstetri
ObstetriGinekologi
GinekologiSosial
SosialIndonesia
Indonesia(HOGSI)
(HOGSI)
·Konseling pranikah ditujukan agar calon pasangan saling
mengerti risiko yang mungkin timbul akibat pernikahan  tidak
ada tujuan untuk membatalkan pernikahan
·Contoh:
 Pada pihak perempuan ada riwayat Diabetes mellitus dalam
keluarganya
 Pada pihak laki-laki ada riwayat Diabetes mellitus dan hipertensi
dalam keluarganya
 Apabila terjadi kehamilan terdapat risiko yang lebih tinggi untuk
kejadian Preeklampsia, Gestasional diabetes pada ibu dan
Diabetes pada bayi perempuan
 Saran: Hindari kehamilan lebih dari dua kali !!
Lakukan pemeriksaan antenatal terutama tertuju pada
risiko yang ada
Anamnesis pranikah
·Penyakit tidak menular (Non-communicable Disease-NCD),
juga dikenal sebagai penyakit kronis, cenderung
berlangsung lama dan merupakan hasil dari kombinasi
faktor genetik, fisiologis, lingkungan dan perilaku, sebagian
karena modifikasi gaya hidup, perubahan pola makan dan
bahaya yang ditimbulkan oleh lingkungan akibat globalisasi.
·NCD termasuk didalamnya penyakit kardiovaskular,
diabetes, penyakit pernapasan kronis, alergi, beberapa
jenis kanker, penurunan kognitif, kesehatan mental,
kekerasan, osteoporosis, sarkopenia, dan gangguan
efektif, menjadi penyebab kematian terbesar di dunia.

Hussein J. Non-communicable diseases during pregnancy in low and middle income


countries. Obstet Med. 2017;10(1):26–9.
·Non-communicable diseases (NCDs) berkaitan sangat erat
dengan kesehatan maternal.
·NCD seperti diabetes, obesitas dan hipertensi memiliki
dampak buruk yang bermakna pada kesehatan ibu dan
hasil kehamilan, dan melalui mekanisme pemrograman
intrauterin kesehatan ibu (intrauterine programming
maternal health) berdampak pada kejadian NCD pada
generasi berikutnya.
NCD in Indonesia
· Anemia dan defisiensi multi-mikronutrien adalah masalah di seluruh
dunia terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
WHO memperkirakan 35% hingga 75% (rata-rata 56%) wanita hamil di
negara berkembang, dan 18% wanita dari negara industri berada dalam
kondisi anemia.
· Sebagai hasil dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan
pada 2013, 37% wanita hamil di Indonesia ditemukan dalam keadaan
anemia.

Allen LH. Anemia and iron deficiency: effects on pregnancy outcome. Am J Clin Nutr. 2000; 71(5 Suppl):1280S-4S.
apps.who.int [Internet]. The WHO Reproductive Health Library. Treatments for iron-deficienct anemia in pregnancy. [updated
2007]. Available from: http://apps. who.int/rhl/pregnancy_childbirth/medical/anaemia/ cfcom/en/
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013:16. Indonesian.
·Defisiensi makro dan mikro nutrien berpotensi
memberikan efek negatif bagi kesehatan ibu dan janin.
Status gizi suboptimal telah dilaporkan sebagai penyebab
keguguran, gangguan pertumbuhan intrauterin,
preeklampsia, infeksi, persalinan prematur, bayi berat
badan lahir rendah, dan anemia. Disamping itu, juga
meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi baru lahir.

www.who.int [Internet]. Nutrition counselling during pregnancy. [Update 2016; Cited 2016 Oct] Available
from: http://www.who.int/elena/bbc/nutrition_ counselling_pregnancy/en/
Haider BA, Bhutta ZA. Multiple-micronutrient supplementation for women during pregnancy. Cochrane
Database Syst Rev. 2012;11(CD004905):1–127.
·Nutrisi ibu juga memiliki dampak besar pada kesehatan
jangka panjang pada anak, termasuk kemungkinan
terjadinya 'pemrograman' penyakit tidak menular.
·Nutrisi yang baik dan pertumbuhan yang sehat pada
periode ini akan memberikan manfaat abadi sepanjang
kehidupan.

Brenseke B, Praater MR, Bahamonde J, Gutierrez JC. Current thoughts on maternal nutrition and fetal
programming of the metabolic syndrome. J Pregnancy. 2013; (368461):1–13.
Black RE, Alderman H, Bhutta ZA, Gillespie S, Haddad L, et al. Maternal and child nutrition: building
momentum for impact. The Lancet. 2013; 382(9890):372–5.
‘Supply
‘Supplyline’
line’to
tothe
thefetus
fetus
Mother’s
Mother’sdiet
diet&& Mother’s
Mother’sability
abilityto
tomobilise
mobilise&& Uterine blood flow
Uterine blood flow
nutrient
nutrientstore
store transport
transportnutrients
nutrients Placental
Placentalstructure
structure&&fanction
fanction

Mother
Motherunable
unableto
tosupply
supplynutrients
nutrientsto
tosupply
supplyfetal
fetaldemands
demands
FETAL
FETALUNDERNUTRITION
UNDERNUTRITION
Inadequate
Inadequate‘building
‘buildingblocks’
blocks’ Adaptation
Adaptationto
toreduce
reducedemand
demand

Kidneys
Kidneys Liver
Liver Pancreas
Pancreas Muscle,
Muscle,fat,
fat,bone
bone Brain
Brain HPA
HPAAxis
Axis
Reduced
Reduced Altered
Alteredzonation
zonation -cells
-cells Muscle
Muscle &&bone
bone Apetite

Cortisols
Cortisols
nephron    Apetitecenters
centers
nephron  Insulin sensitivity
Insulin sensitivity Insulin
 Insulin Fat
 Fat Leptin
Early
Early
numbers   Leptinresistance
resistance
numbers  IGF-1
IGF-1 secretion
secretion Insulin
Insulinsensitivity
sensitivity maturation
maturation

Hyperlipidaemia
Central obesity Insulin resistance
Hypertension

Type
Type22diabetes
diabetes Obesity
Obesity&&Inactivity
Inactivity
Coronary
Coronary HeartDisease
Heart Disease
Fig. 1 The fetal programming hypothesis. Caroline HD, Fall. Evidence for the intra-uterine programming
of adiposity in later life, Annals of Human Biology, 2011; 38:4, 410-428
Maternal
Maternalbody
body Maternal
Maternal Uteroplacental
Uteroplacental Placental
Placental Fetal
Fetalgenome
genome
composition
composition dietary
dietaryintakes
intakes blood
bloodflow
flow transfer
transfer

Nutrient
NutrientDemand
Demand>>Placental
PlacentalSupply
Supply
Fetal
Fetalundernutrition
undernutrition

Metabolic
Metabolicchanges
changes Endocrine
Endocrinechanges
changes
Hypoxaemia
Hypoxaemia
Redistribution
Aminoacid oxidation
Aminoacidoxidation  Cortisol
Cortisol 
Redistributionof
ofblood
blood
flow
Lactate oxidation
Lactateoxidation  Insulin, IGF-1
Insulin,IGF-1 
flow Glucose oxidation
Glucoseoxidation  Growth hormone
Growthhormone 

Fetal
Fetalprogramming
programming

Fig 2 Fetal adaptations to undernutrition: a framework. Barker DJP. In-utero programming of chronic
disease. Clinical Science. 1998; 95, 115-128
Maternal
Maternalmalnutrition
malnutrition
Other
Othermaternal
maternalor
or
placental abnormalities
placental abnormalities
Fetal
Fetalmalnutrition
malnutrition
especially
especiallyamino
aminoacids
acids

-cell
-cellmast
mastororislet
islet
function
function 

Fetal growth
Fetalgrowth 

Infant
Infantmalnutrition
malnutrition
Fig 3 The original diagramatic repre-
sentation of the thrifty phenotype
hypothesis. Hales CN, Barker DJP.
The thrifty phenotype hypothesis. Br Adult-cell
Adult function
-cellfunction 
Med Bull 2001;60:5-20. Obesity
Obesity//Age
Age Other
Otherinsulin
insulin
Other resistance
resistance
Otherorgan
organ Hypertension
Hypertension
malfunction
malfunctione.g
e.g Non-insulin
Non-insulindependent
dependent
liver
liver diabetes
diabetes

Metabolic
Metabolicsyndrome
syndrome
·Anamnesis yang cermat pada pertemuan awal
pemeriksaan antenatal akan meningkatkan
kewaspadaan sistem pelayanan kesehatan ibu
terhadap kemungkinan kejadian komplikasi dalam
kehamilan.
Persiapan Fisik Pranikah
· Pemeriksaan status kesehatan
 tanda-tanda vital (suhu, nadi, frekuensi nafas, tekanan darah)
· Pemeriksaan Darah rutin
 Hb, Trombosit, Lekosit,
· Pemeriksaan Darah yang dianjurkan
 Golongan Darah dan Rhesus
 Gula Darah Sewaktu (GDS)
 Thalasemia
 Hepatitis B dan C
 TORCH (Toksoplasmosis, Rubella, Citomegalovirus & Herpes simpleks)
 HIV
Persiapan Fisik
· Pemeriksaan Urin
 Urin Rutin
· Persiapan Gizi :
 Peningkatan status gizi calon pengantin terutama perempuan
melalui penanggulangan KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan
anemia gizi besi serta defisiensi asam folat.
· Status Imunisasi TT:
 Pencegahan dan perlindungan diri yang aman terhadap penyakit
tetanus dilakukan dengan pemberian 5 dosis imunisasi TT untuk
mencapai kekebalan penuh.
KDRT yang harus dihindari dalam
pernikahan adalah melakukan :
· Kekerasan secara fisik (memukul, menendang, menampar,
menjambak rambut, menyundut dengan rokok, melukai)
· Kekerasan secara psikis (menghina, komentar-komentar yang
merendahkan, melarang istri mengunjungi saudara atau teman-
temannya, mengancam)
· Kekerasan seksual (memaksa dan menuntut berhubungan seksual)
· Penelantaran (tidak memberi nafkah istri, melarang istri bekerja)
· Eksploitasi (memanfaatkan, memperdagangkan dan
memperbudakan)
· Kekerasan lainnya
Informasi tentang Kehamilan, Persalinan &
Nifas
·Kehamilan ideal adalah kehamilan yang direncanakan,
diinginkan dan dijaga perkembangannya secara baik.
·Kehamilan tidak diinginkan dapat terjadi:
 Akibat hubungan seks pranikah
 Akibat gagal/drop out KB
 Pada unmet need (wanita usia subur yang tidak ingin punya
anak tetapi tidak menggunakan alat kontrasepsi).
Menunda kehamilan dengan
kontrasepsi yang tepat
Pemeriksaan kehamilan

·Timbang berat badan dan ukur ·Penilaian status imunisasi


tinggi badan. TT.
·Pengukuran tekanan darah ·Tablet tambah darah.
Ibu.
·Tes laboratorium.
·Tentukan status gizi (ukur
lingkar lengan atas). ·Tata laksana kasus.
·Pengukuran janin/pengukuran ·Tatap muka/konseling
tinggi fundus uteri. tentang kehamilan.
·Tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin.
Pemeriksaan kehamilan
·Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan :
 Trimester I (0-3 bulan) : 1 kali
 Trimester II (4-6 bulan) : 1 kali
 Trimester III (7-9 bulan) : 2 kali
Menjaga kehamilan
·Jangan kelelahan dan mengangkat benda berat.
·Berpakaian longgar yang menyerap keringat.
·Beraktivitas fisik dengan berjalan kaki selama 30-60 menit
tiap hari .
·Tidak merokok dan hindari perokok
·Makan bergizi seimbang.
Keluar
Bengkak
cairan
kaki,
berlebihan
Perdarahan tangan
/ air
pada waktu atau muka
ketuban
kehamilan disertai
sebelum
sakit kepala
saat
atau kejang
melahirkan

Tanda
Bahaya Berat
kehamilan Muntah badan Demam /
berlebihan tidak naik panas
atau tidak pada tinggi > 2
mau makan trimester II hari
& III
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) dan buku KIA

·Melakukan perencanaan untuk tempat


persalinan, penolong persalinan, pendamping,
persiapan transportasi, keuangan, calon donor
darah akan menurunkan bahaya risiko
kehamilan dan persalinan.
·Buku KIA tersedia di fasilitas kesehatan
(Posyandu, Polindes, Poskesdes, Pustu,
Puskesmas, Bidan, Dokter Praktik, Rumah
Bersalin dan Rumah Sakit).
·Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan
·Perawatan pasca persalinan
 Melakukan perawatan tali pusar dengan kasa bersih, kering
dan steril setiap hari sampai tali pusat lepas.
 Pemberian imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio bagi bayi.
 Memeriksa kesehatan ibu dan bayi baru lahir pada tenaga
kesehatan minimal 4 kali dalam bulan pertama sesudah
melahirkan.
·Segera melaporkan kelahiran kepada kader dasa wisma atau
posyandu
·Dianjurkan untuk menggunakan kontrasepsi setelah
melahirkan
·Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Manfaat pemberian ASI
· Mengandung zat gizi yang bernilai sangat tinggi, baik dalam jumlah
maupun mutu yang diperlukan untuk pertumbuhan serta
perkembangan bayi dan anak termasuk dalam membentuk imun
pada tubuh bayi.
· Dapat membantu pertumbuhan gigi dan bentuk rahang bayi
secara sempurna
· Mudah dicerna dan diserap oleh tubuh bayi
· Mempunyai suhu yang sesuai untuk bayi dan anak serta selalu
bersih dan segar
· Bagi ibu, pemberian ASI dapat membantu mengencangkan rahim
yang berarti akan mengurangi perdarahan
· ASI Eksklusif dapat mencegah kehamilan.
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

·Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit yang salah


satu penularannya melalui hubungan seksual. Dulu kita
kenal juga dengan nama Penyakit Kelamin.
·Jika kita melakukan hubungan seks berisiko, maka kita
dapat terkena penyakit kelamin atau infeksi menular
seksual ini.
Gejala IMS

·Keluar cairan dari vagina, penis atau anus yang berbeda


dari biasanya.
·Rasa perih atau nyeri atau panas pada saat kencing atau
setelah kencing, atau menjadi sering kencing.
·Ada luka terbuka/basah di sekitar kemaluan atau sekitar
mulut. Luka ini bisa terasa nyeri bisa juga tidak.
·Ada semacam tumbuhan seperti jengger ayam/kutil di
sekitar kemaluan.
·Terjadi pembengkakan pada lipatan paha.
·Pada pria, terdapat bengkak dan nyeri pada kantung
pelir/kantung zakar.
·Sakit perut di bagian bawah yang kambuhan, tetapi tidak
berhubungan dengan haid/menstruasi.
·Keluar darah setelah berhubungan seks.
·Demam
IMS yang sering dijumpai
·GO dan Klamidia berakibat kemandulan bagi penderitanya,
jika tidak diobati dengan benar.
·Kondiloma akuminata (Jengger Ayam) dan Herpes genitalis
sangat menjengkelkan karena bersifat kambuhan seumur
hidup.
·Hepatitis berbahaya jika sudah parah dan merusak hati.
·Sifilis pada bayi yang dilahirkan dari perempuan penderita
sifilis seringkali cacat atau lahir dalam keadaan sudah mati.
·HIV merupakan virus yang pada tahap AIDS dapat
mematikan.
Jika terinfeksi IMS
·Jangan mengobati sendiri.
·Segera periksakan diri kita ke dokter untuk mengetahuinya
secara tepat.
·Minum obat sampai tuntas sesuai petunjuk dokter
·Jangan berhubungan seks dulu hingga IMS sembuh.
·Minta segera pasangan kita juga memeriksakan diri.
INFEKSI SALURAN REPRODUKSI
·Kandidosis vaginalis
Gejala klinis:
 Pruritus vulva, inflamasi pada introitus pada introitus dan labia,
disertai edema atau fisura, duh tubuh vagina bergumpal, putih,
kadang-kadang dapat kental, atau kekuningan pH vagina < 4.5
·Vaginosis bacterial
Gejala klinis:
 Vagina berbau amis terutama setelah senggama, duh tubuh
vagina tidak terlalu banyak, homogen, putih keabu-abuan,
melekat pada dinding vagina, tidak ada tanda inflamasi.
INFEKSI SALURAN REPRODUKSI
·Trikomoniasis
Gejala klinis:
 Duh tubuh vagina homogen, banyak, purulen, kadang-
kadang berbusa, mukosa vagina eritema, berbau seperti
ikan busuk, dapat disertai pruritus vulva. pH vagina > 5.0
HIV & AIDS
·HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan
kuman/virus penyebab AIDS.
·AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah
kumpulan gejala/penyakit akibat menurunnya kekebalan
tubuh yang didapat dari infeksi HIV.
Penularan HIV
·Hubungan seks. Pada saat berhubungan seks tanpa kondom, HIV
dapat menular dari darah orang yang terinfeksi, air mani atau cairan
vagina langsung ke aliran darah orang lain, atau melalui selaput
mukosa yang berada di bagian dalam vagina, penis atau dubur.
·HIV dapat menular melalui transfusi darah yang mengandung HIV
atau melalui alat suntik atau alat tindakan medis lain yang tercemar
HIV.
·Selain dari jarum suntik, para pengguna narkoba suntik bergantian
juga risiko tertular HIV.
·HIV menular dari ibu ke bayi pada saat kehamilan, kelahiran, dan
ketika menyusui.
HIV & AIDS tidak menular karena
·Makan, minum bersama
·Memakai peralatan makan/minum mereka
·Bersentuhan, berjabat tangan
·Berpelukan, berciuman
·Hidup serumah
·Menggunakan wc/toilet bersama
·Berenang bersama
·Bergantian pakaian, handuk, saputangan
·Hubungan sosial lainnya
·Gigitan serangga
Cegah penularan HIV & IMS
·Saling Setia
 Masing-masing setia pada pasangan dan tidak melakukan
hubungan seks dengan orang lain.
·Kondom
 Kondom dapat mencegah masuknya cairan kelamin yang
terinfeksi virus.
·Hindari penggunaan narkoba suntik
 Menggunakan jarum bergantian berisiko menularkan HIV
dalam jarum yang tercemar darah. Namun apapun bentuknya,
hindari NARKOBA karena hanya akan merugikan diri sendiri.
Cegah penularan HIV & IMS
·Penggunaan alat-alat yang steril
 Jangan gunakan jarum, alat suntik, atau alat peluka (alat
penembus) kulit lainnya (tindik atau tato) secara
bergantian. Penularan akan lebih mudah terjadi melalui
darah.
Faktor risiko Kanker Leher Rahim

·Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada usia muda.
Semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks,
semakin besar risikonya untuk terkena kanker leher rahim.
·Berganti-ganti pasangan seksual. Perilaku seksual lebih dari 1
pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin.
Penyakit yang ditularkan seperti infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker leher rahim.
·Merokok. Wanita perokok memiliki risiko 2 kali lebih besar terkena
kanker leher rahim dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.
·Persalinan, infeksi, dan iritasi menahun pada leher rahim dapat
menjadi pemicu kanker leher rahim.
Deteksi dini Kanker Leher Rahim

·Papsmear
·Tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Cuka)
·Deteksi dini kanker leher rahim dianjurkan untuk
perempuan usia 30 - 50 tahun yang sudah berhubungan
seksual dan dapat dilakukan 5 tahun sekali.
·Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan di :
 Bidan / Dokter
 Puskesmas
 Rumah Sakit
Faktor risiko Kanker Payudara
· Perempuan yang merokok atau sering terkena/menghisap asap rokok
(perokok pasif).
· Pola makan tinggi lemak dan rendah serat, termasuk mengandung
banyak zat pengawet atau pewarna
· Mendapat haid pertama kurang dari 12 tahun
· Menopause (mati haid) setelah umur 50 tahun
· Melahirkan anak pertama sesudah umur 35 tahun
· Tidak pernah menyusui anak
· Pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh
kelainan tumor jinak atau tumor ganas
· Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara
Periksa Payudara Sendiri
(Sarari)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai