Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN KESEHATAN

FISIK DAN MENTAL


> Pengertian
 Kesehatan Fisik
 Kesehatan Mental/Rohani
 Kesehatan Dalam Islam
> Faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan
> Langkah-langkah Menjaga Kesehatan
FUNGSI OTAK
PENGERTIAN
Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia, karena
dengan sehat manusia dapat beraktifitas menjalankan
segala kegiatan dari yang bersifat muamalah sampai
kepada ibadah. Sebaliknya bila seseorang dalam
keadaan sakit maka segala aktifitas menjadi tergannggu
bahkan harus mengeluarkan biaya yang besar guna
meraih yang namanya kesehatan, dengan demikian
sungguh Allah Maha Kaya terhadap hamba-Nya.
1. Kesehatan fisik
Yang di maksud dengan kesehatan fisik, ialah keadaan
baik, artinya bebas dari sakit seluruh badan dan bagian-
bagiannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud-
Balai Pustaka, Jakarta 1996).
Seseorang yang fisiknya sehat dan kuat lebih
beruntung dibanding dengan orang yang sakit-sakitan,
kurus dan lemah. Ia dapat melakukan aktivitas dalam
lingkungan masyarakat dan lainnya. Kegiatan-kegiatan
yang dilakukan akan memberikan pengalaman-
pengalaman baru baginya yang merupakan modal
perkembangan selanjutnya
2. Kesehatan Mental/Rohani
Yang di maksud dengan kesehatan mental, ialah
kemampuan seseorang menyesuaikan diri ter-hadap
berbagai tuntutan perkembangan sesuai kemampuannya,
baik tuntutan dalam diri sendiri maupun luar dirinya
sendiri, seperti menyesuaikan diri dengan lingkungan
rumah, sekolah, lingkungan kerja dan masyarakat serta
teman sebaya.
3. Kesehatan Dalam Islam
Pengertian kesehatan tidak dijumpai dalam al-Qur’an, walaupun
hal ini tidak berarti bahwa al-Quran tidak mementingkan masalah
kesehatan. Al-quran kelihatanya tidak ingin terlibat dalam
perdebatan dalam pengertian kata-kata, melainkan lebih
menukik kepada sebab-sebab yang dapat menimbulkan
kesehatan, seperti perintah makan dan minum yang halal dan
baik, tidak berlebihan, tidak memabukkan, dll firman Allah SWT :
    
   
…    
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-
langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.( Al Baqarah : 168)
  
  
   
 
Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah … (Al Baqarah : 173)

    


   
   
  
  
 

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu; dan jika kamu menuruti mereka, Sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik.
Islam memperkenalkan konsepsi al-Shihhah wa al-
afiyat (lazim diucapkan sehat wal'afiat). Maksud dari
konsep itu yakni suatu kondisi sehat di mana
seseorang mengalami kesehatan yang paripurna,
jasmani, dan rohani atau fisik dan psikis. Jika makna
sehat seluruhnya berhubungan dengan masalah fisik-
ragawi, maka makna al-afiat ialah segala bentuk
perlindunganAllah SWT untuk hamba-Nya dari segala
macam tipu daya.

Kata Afiat tidak terdapat dalam Al Qur’an namun


terdapat dalam hadits nabi, sebagaimana sabda nabi
yang artinya : Ya Alloh perkayalah diriku dengan ilmu,
hiasilah diriku dengan ketakwaan dan percantiklah
diriku dengan kesehatan yang sempurna”.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
Nabi telah memberikan konsepsi konsepsi, al-'aql al-salim fi al-jism
al-salim (akal yang sehat akan membuahkan jiwa yang sehat
pula). Juga sering kita dengan semboyan “ Mensana incorpore
sano” artinya Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.
Semboyan ini sangat terkenal sehingga tanpa disertai sikap kritis
sama sekali.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan :
1. Faktor Intern (genetik) yaitu kebiasaan diri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari meliputi : pola makan, istirahat, pola
hidup
2. Faktor eksternal yaitu segala yang mempengarui dari luar diri
kita meliputi : makanan dan minuman, lingkungan hidup, cara
berfikir, cara bergaul dll.tidak sehat dll
3. Perilaku meliputi : emosional, selalu berfikir negative (negative
thinking), dengki, dll.
Langkah-Langkah Menjaga Kesehatan
Kesehatan jasmani erat kaitannya dengan
mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan baik, yaitu makanan dan minuman yang selain
secara hukum dinyatakan boleh dimakan dan
diminum, juga harus dalam keadaan baik (thayib),
yang dalam penilitian ahli kesehatan terkait dengan
makanan yang mengandung gizi dan kalori menurut
penilian ahli kesehatan, juga cara makan
sebagaimana sabda nabi SAW:

‫َن النَّبِ َّي صلعم َن َه ى أَ ْن‬


َّ ‫ أ‬: ‫عن عبد اهلل بن عباس رضي اهلل عنهما‬
‫ رواه أبو داوود والترمذى‬.‫س ِفى اْ ِإلنَ ِاء أ َْو ُي ْن َف َخ فِ ْي ِه‬
َ
َّ ‫ُّيَتَن‬
‫ف‬
Dalam tinjauan ilmu fiqh, kesehatan sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai kebersiahan dan kemaslahatan yang
diperoleh kita. Beberapa ajaran dan tuntunan tersebut
mengandung kajian dan nilai-nilai kedokteran, antara lain:
 Cara bersuci yang diajarkan Nabi
 Larangan kencing di air tergenang
 Sunah untuk berkhitan
 Perintah memotong kuku, membersihkan bulu ketiak,
dan kemaluan
 Kewajiban mandi selepas bersetubuh
 Keharusan mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan,
Al-Qur’an banyak berbicara tentang penyakit jiwa. Mereka yang
lemah iman dinilai sebagai orang yang memiliki penyakit di
dalamnya dadanya. Penyakit- penyakit kejiwaan pun beraneka
ragam dan bertingkat-tingkat. Sikap angkuh, benci, dendam,
fanatisme, antaralain disebabkan karena bentuk keberlebihan
seseorang. Sedangkan rasa takut, cemas, pesimis, rendah diri,
dll adalah karena kekurangannya.
Untuk itu setiap orang agar memilki kemampuan menghadapi
persoalan atau masalah hendaknya;
1.Menerima dan mengakui dirinya sebagaimana adanya.
2.Tekun beribadah dan berakhlak mulia.
3.Bersikap sportif.
4.Percaya diri.
5.Memiliki semangat atau motivasi.
6.Tidak takut menghadapi tantangan dan berusaha terus untuk
mengatasinya (hal positif) dan terbuka.
7. Tenang, tidak emosi  bila menghadapi masalah (pikirkan
dengan kepala dingin).
8. Banyak bergaul dan bermasyarakat (bergaul yang
positif).
9. Bangun komunikasi yang baik dengan orang tua, teman,
guru, dosen, atasan, dan lain-lain.
10.Tidak sombong kepada sesama manusia apalagi
kepada Tuhannya

‫ الَ يَ ْد ُخ ُل‬:‫ َع ِن النَّبِ َّي صلعم قال‬،‫عن عبد اهلل بن مسعود رضي اهلل عنه‬
‫ رواه مسلم‬.‫ال َذ َّرٍة ِم ْن كِ ْب ٍر‬
َ ‫ْجنَّةَ َم ْن َكا َن فِى َق ْلبِ ِه ِم ْث َف‬
َ ‫ال‬
Dari sahabat “Abdillah bin Mas’ud RA, dari nabi SAW bersabda:
tidak akan masuk surga barang siapa didalam dirinya (hatinya)
ada setitik dari kesombongan. HR Imam Muslim

Anda mungkin juga menyukai