Anda di halaman 1dari 41

Bab 21

Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi
Akuntansi, &
Kesalahan

Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK,


Buku 2
Dwi Martani, dkk

Prepared by Atik Sustiwi, JE Salemba Empat,


Salemba Yogyakarta
Tujuan Pembelajaran

1 Menjelaskan pengertian kebijakan akuntansi

2
1 Menjelaskan penerapan kebijakan akuntansi

1
3 Menjelaskan perubahan kebijakan akuntansi

4
1 Menerapkan akuntansi perubahan kebijakan akuntansi

5
1 Menjelaskan perubahan estimasi akuntansi
Tujuan Pembelajaran

6
1 Menerapkan akuntansi perubahan estimasi akuntansi

7
1 Menjelaskan koreksi kesalahan

8
1 Menerapkan akuntansi koreksi kesalahan

Menganalisis pengaruh kesalahan, perubahan kebijakan


9
1 akuntansi dan estimasi
Kebijakan Akuntansi dalam
Penyusunan laporan Keuangan

Kumpulan Kebijakan
Akuntansi

Kebijakan akuntansi akan


diterapkan secara
konsisten sehingga
laporan keuangan dapat
Standar
Standar Akuntansi
Akuntansi mudah untuk dianalisis
dan dibandingkan dari
satu periode ke periode
berikutnya.

Penyusunan
Penyusunan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
Kebijakan Akuntansi

KONSISTENSI PENERAPAN
DEFINISI
KEBIJAKAN AKUNTANSI

DEFINISI DEFINISI
CONSISTENCY
Kebijakan Akuntansi

DEFINISI
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi,
peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan (PSAK
25 Revisi 2009).
Kebijakan akuntansi akan menentukan saat pengakuan, cara
pengukuran, penyajian dan pengungkapan atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban, dalam
laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi

DEFINISI
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan

Pengakuan Kapan dan kondisi seperti apa


diakui

Pengukuran Berapa banyak yang diakui

Bagaimana disajikannya di Laporan


Penyajian
Keuangan
Kebijakan Akuntansi
KONSISTENSI PENERAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Konsistensi penerapan kebijakan akuntansi akan


memudahkan pembaca laporan keuangan dalam
membandingkan laporan keuangan dari satu periode ke
periode berikutnya.
Entitas memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi secara
konsisten untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lainnya
yang serupa, kecuali PSAK secara spesifik mengatur atau
mengizinkan pengelompokkan pos-pos dengan kebijakan
akuntansi berbeda adalah hal tepat.
Jika PSAK mengatur atau mengizinkan pengelompokkan
tersebut, maka kebijakan akuntansi yang tept dipilih dan
diterapkan secara konsisten untuk setiap kelompok.
Perubahan Kebijakan Akuntansi

PERLAKUAN PENYAJIAN &


DEFINISI
AKUNTANSI PENGUNGKAPAN

DEFINISI DEFINISI DEFINISI

Icon by Lokas Software Icon by Lokas Software


http://www.awicons.com http://www.awicons.com
Perubahan Kebijakan Akuntansi

DEFINISI
Entitas mengubah suatu kebijakan akuntansi hanya jika
perubahan tersebut:
Dipersyaratkan oleh suatu PSAK

Menghasilkan laporan keuangan yang memberikan informasi


yang andal dan lebih relevan tentang dampak transaksi,
peristiwa atau kondisi lainnya terhadap posisi keuangan,
kinerja keuangan, atau arus kas entitas.
Perubahan Kebijakan Akuntansi

PERLAKUAN AKUNTANSI
Ketika perubahan kebijakan akuntansi diterapkan secara
restrospektif, maka entitas menyesuaikan:
Saldo awal setiap komponen ekuitas yang terpengaruh
untuk periode sajian paling awal
Jumlah komparatif lainnya diungkapkan untuk setiap
periode sajian seolah-olah kebijakan akuntansi baru tersebut
sudah diterapkan sebelumnya
Perubahan Kebijakan Akuntansi

PERLAKUAN AKUNTANSI
Prosedur akuntansi umum yang dilakukan dapat dijelaskan
dengan langkah berikut ini.
Tentukan pos yang berubah akibat kebijakan akuntansi baru
Hitung dampak perubahan atas pos tersebut, saldo laba dan
dampak pajak jika ada, baik pajak kini maupun tangguhan.
Buat jurnal penyesuaiannya.
Sajikan laporan keuangan komparatif dengan menggunakan
metode baru.
Sajikan laporan perubahan ekuitas dengan mengoreksi saldo
laba dari yang dilaporkan sebelumnya dengan penyesuaian
akibat dari perubahan kebijakan akuntansi sehingga
diperoleh saldo laba setelah penyesuaian.

CONTOH 21.1
Perubahan Kebijakan Akuntansi

PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN


Entitas mengungkapkan hal berikut dalam catatan atas laporan
keuangan.
Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi
Alasan mengapa kebijakan akuntansi baru memberikan
informasi yang andal dan lebih relevan
Jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap
periode lalu sajian, sepanjang praktis untuk pos yang
terpengaruh dan penyesuaian laba per lembar saham
Jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode sebelumnya
disajikan, sepanjang praktis
Keadaan yang membuat penerapan retrospektif tidak praktis
untuk suatu periode tertentu
Perubahan Estimasi

PERLAKUAN PENYAJIAN &


DEFINISI
AKUNTANSI PENGUNGKAPAN

DEFINISI DEFINISI DEFINISI

Icon by Lokas Software Icon by Lokas Software


http://www.awicons.com http://www.awicons.com
Perubahan Kebijakan Akuntansi

PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN


Entitas mengungkapkan hal berikut.

Judul PSAK baru


Sifat perubahan standar yang belum berlaku efektif atau
perubahan kebijakan akuntansi
Tanggal disyaratkannya penerapan PSAK
Tanggal ketika entitas berencana untuk menerapkan PSAK
awalnya
Suatu pernyataan atau pembahasan mengenai dampak
penerapan awal PSAK atas laporan keuangan; atau jika
dampak tidak diketahui atau diestimasi secara wajar,
pernyataan atas hal itu
Perubahan Estimasi

DEFINISI
Perubahan estimasi akuntansi adalah penyesuaian jumlah tercatat
aset atau liabilitas, atau jumlah pemakaian periodik aset, yang
berasal dari penilaian status kini, dan ekspektasi manfaat masa
depan dan kewajiban yang terkait dengan, aset dan liabilitas.
Estimasi harus melibatkan pertimbangan entitas berdasarkan
informasi terkini yang tersedia dan dapat diandalkan.
Banyak hal yang mempengaruhi elemen LK yang tidak dapat
diukur secara akurat namun hanya dapat diestimasi karena
ketidakpastian yang melekat pada aktivitas bisnis.
Penggunaan estimasi yang reasonable adalah yang terpenting
dalam penyusunan LK tanpa menyesampingkan keandalannya.
Perubahan Estimasi

PERLAKUAN AKUNTANSI
Dampak perubahan estimasi akuntansi, diakui secara
prospektif dalam laporan laba rugi pada:
1. Periode perubahan, jika dampak perubahan hanya pada
periode itu; atau
2. Periode perubahan dan periode mendatang, jika perubahan
berdampak pada keduanya.
Perubahan estimasi yang mengakibatkan perubahan aset,
liabilitas atau terkait pos dalam ekuitas diakui dengan
menyesuaikan jumlah item tersebut pada periode perubahan.
Penerapan prospektif artinya perubahan tersebut dilakukan pada
tahun perubahan dan tahun setelah perubahan terjadi.

CONTOH 21.2
Perubahan Estimasi

PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN

Entitas mengungkapkan sifat dan jumlah perubahan


estimasi akuntansi yang berdampak pada periode berjalan
atau diperkirakan akan berdampak pada periode
mendatang.

Jika jumlah dampak pada periode mendatang adalah


tidak diungkapkan karena estimasinya tidak praktis,
maka entitas mengungkapkan fakta tersebut.
Kesalahan

PERLAKUAN PENYAJIAN &


DEFINISI
AKUNTANSI PENGUNGKAPAN

DEFINISI DEFINISI DEFINISI

Icon by Lokas Software Icon by Lokas Software


http://www.awicons.com http://www.awicons.com
Kesalahan

DEFINISI
Kesalahan periode lalu adalah kelalaian mencantumkan dan kesalahan
mencatat dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih
periode lalu yang timbul dari kegagalan atau kesalahan untuk
menggunakan informasi yang andal, yang:
1. Tersedia ketika penyelesaian laporan keuangan untuk periode
tersebut;
2. Secara rasional diharapkan dapat diperoleh dan dipergunakan
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
(PSAK 25 Revisi 2009)
Kesalahan dapat berupa dampak kesalahan perhitungan
matematis, kesalahan penerapan kebijakan akuntansi,
kekeliruan, atau kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan.
Kesalahan

PERLAKUAN AKUNTANSI

Entitas mengoreksi kesalahan material periode lalu secara


retrospektif pada laporan keuangan lengkap yang diterbitkan
setelah ditemukannya dengan:
1. Menyajikan kembali jumlah komparatif periode lalu ketika di
mana kesalahan tersebut terjadi; atau
2. Jika kesalahan terjadi sebelum periode lalu sajian paling
awal, maka entitas menyajikan kembali saldo awal aset,
liabilitas, dan ekuitas untuk periode lalu sajian paling awal.

CONTOH 21.3
Kesalahan
PERLAKUAN AKUNTANSI
Tidak praktis untuk menerapkan suatu perubahan kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau menyajikan-kembali secara
retrospektif untuk mengoreksi kesalahan, terjadi jika:
Dampak penerapan dan penyajian retrospektif tidak dapat
ditentukan;
Penerapan atau penyajian-kembali secara retrospektif
memerlukan asumsi mengenai maksud (internt) manajemen
yang ada pada periode lalu tersebut; atau
Penerapan atau penyajian-kembali secara retrospektif
memerlukan estimasi signifikan atas jumlah dan tidak mungkin
untuk membedakan secara objektif informasi mengenai estimasi
yang:
Menyediakan bukti atas keadaan yang ada pada tanggal di mana
jumlah tersebut diakui, diukur, atau diungkapkan; dan
Akan tersedia ketika laporan keuangan periode lalu disahkan untuk
diterbitkan dari informasi lain
Kesalahan

PENYAJIAN & PENGUNGKAPAN


Pada saat melakukan koreksi kesalahan, entitas harus
mengungkapkan berikut ini.
Sifat kesalahan periode lalu
Jumlah koreksi untuk setiap periode sajian, untuk setiap
item yang terpengaruh dan LPS dasar atau LPS dilusian
Jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal

Jika penyajian-kembali retrospektif tidak praktis, keadaan


yang membuat keberadaan kondisi itu dan penjelasan
bagaimana dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi
Analisis Laporan Keuangan

Bagi pembaca laporan keuangan, informasi perubahan kebijakan


akuntansi, perubahan estimasi dan koreksi kesalahan menjadi
informasi penting karena akan memengaruhi daya banding laporan
keuangan antarperiode. Analisis harus dilakukan dengan lebih hati-
hati karena informasi tersebut memengaruhi kinerja periode
sebelumnya dan/atau berdampak pada kinerja di masa depan.
Ikhtisar Pembelajaran
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan
11 praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan.

Ketika standar mengatur kebijakan akuntansi spesifik atas transaksi,


12 kondisi dan peristiwa lain, maka entitas harus memilih kebijakan
akuntansi tersebut.

Manajemen harus memperhatikan urutan hierarki sesuai standar dalam


13 menentukan kebijakan akuntansi yang tidak diatur dalam standar.

Perubahan kebijakan akuntansi atas penerapan awal sebuah standar


14 mengikuti pengaturan dalam transisi standar tersebut.

Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak diatur ketentuan transisinya


15 atau perubahan kebijakan akuntansi sukarela harus diterapkan secara
retrospektif.
Ikhtisar Pembelajaran
Perubahan kebijakan akuntansi sukarela hanya boleh dilakukan jika
16 kebijakan tersebut akan menghasilkan laporan keuangan yang lebih
andal dan relevan.

Perubahan estimasi akuntansi diterapkan secara prospektif yang akan


17 memengaruhi penyajian pos terkait pada periode perubahan dan periode
selanjutnya.

Koreksi kesalahan atas pos yang telah disajikan dalam laporan


18 keuangan diterapkan secara retrospektif.

Pembaca laporan keuangan harus memberikan perhatian khusus saat


19 laporan keuangan mengandung perubahan kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi dan koreksi kesalahan karena akan memengaruhi
daya banding laporan dengan periode sebelumnya.
Contoh 21.1
Perubahan Kebijakan Akuntansi
PT Merpati memulai operasi usahanya pada 1 Januari 2013. Untuk
penilaian persediaan perusahaan menggunakan metode rata-rata
(AVG). Pada 1 Januari 2015, perusahaan mengubah metode
persediannya dengan menggunakan metode masuk pertama keluar
pertama (FIFO). Untuk melengkapi informasi penyajian secara
komparatif 2014 dan 2015, beberapa data berikut diperoleh.
Penjualan tahun 2014 sebesar Rp600.000.000 dan 2015
sebesar Rp640.000.000.
Beban operasi tahun 2014 sebesar Rp200.000.000 dan
tahun 2014 sebesar Rp240.000.000.
Persediaan dan beban pokok penjualan dengan
menggunakan metode AVG dan FIFO.
Pajak yang dikenakan sebesar 25%, otoritas pajak
memperbolehkan perubahan tersebut.
Penyelesaian

Tabel Perhitungan Perubahan Kebijakan Akuntansi

Persediaan Beban Pokok Penjualan


Rata-Rata FIFO Rata-Rata FIFO
1 Januari 2013 0 0 0 0
31 Desember 2013 20.000.000 16.000.000 160.000.000 164.000.000
31 Desember 2014 40.000.000 48.000.000 200.000.000 188.000.000
31 Desember 2015 64.000.000 78.000.000 226.000.000 220.000.000
Penyelesaian

Saldo laba dilaporkan dengan menggunakan metode


rata-rata

31 Desember 2013 Rp180.000.000

31 Desember 2014 Rp330.000.000

31 Desember 2015 Rp460.500.000

Jurnal
Persediaan Rp8.000.000
Saldo Laba Rp6.000.000
Utang Pajak Rp2.000.000
Penyelesaian
Penyajian pada Laporan Laba Rugi

PT Merpati
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015
2015 2014
Disesuaikan, lihat
catatan A
Penjualan 640.000.000 600.000.000
Beban pokok penjualan (220.000.000) (188.000.000)
Biaya operasi (240.000.000) (200.000.000)
Laba operasi 180.000.000 212.000.000
Pajak 25% (45.000.000) (53.000.000)
135.000.000 159.000.000
Penyelesaian

Penyajian pada Laporan Posisi Keuangan

PT Merpati
Laporan Posisi Keuangan—Parsial
31 Desember 2015
2015 2014 2014
1 Januari
Aset Lancar
Persediaan 78.000.000 48.000.000 16.000.000
Liabilitas
Utang Pajak (1.000.000) 2.000.000 3.500.000
Ekuitas
Saldo Laba 471.000.000 336.000.000 177.000.000
Penyelesaian

Penyajian pada Laporan Perubahan Ekuitas


PT Merpati
Laporan Posisi Keuangan—Parsial
31 Desember 2015
2015 2014
Saldo laba 1 Januari 2014 seperti yang telah 180.000.000
dilaporkan
Penyesuaian karena perubahan metode (3.000.000)
persediaan
Saldo laba 1 Januari disajikan kembali 336.000.000 177.000.000
Laba bersih 135.000.000 159.000.000
Saldo laba 31 Desember 471.000.000 336.000.000

BACK
Contoh 21.2
Perubahan Estimasi
PT Perkutut membeli peralatan pada 3 Januari 2011
dengan harga Rp480.000.000. Peralatan ini disusutkan
sama baik menurut akuntansi maupun pajak, selama 8
tahun tanpa nilai sisa. Entitas melakukan pencatatan
depresiasi karena laporan keuangan diterbitkan setiap
tahun.

Perusahaan melakukan perawatan dan pemeliharaan


peralatan dengan baik sehingga peralatan tersebut masih
mampu bekerja dengan kinerja terbaiknya. Berdasarkan
kondisi tersebut, perusahaan mengestimasi bahwa
peralatan tersebut masih memiliki masa manfaat tersisa 6
tahun, sehingga total masa manfaat menjadi 10 tahun dari
tanggal perolehan. Perubahan estimasi tersebut tidak
diperkenankan menurut aturan pajak. Tarif pajak yang
berlaku 25%.
Penyelesaian

Akibat perubahan estimasi tersebut, beban depresiasi tahun


2015 harus dihitung ulang.
Beban depresiasi awal Rp480.000.000 : 8 = Rp60.000.000
(akuntansi dan pajak sama)
Akumulasi depresiasi sampai awal tahun 2015 = 4 tahun x
Rp60.000.000 = Rp240.000.000

Beban depresiasi setelah perubahan estimasi =


Rp240.000.000 : 6 = Rp40.000.000
Menurut pajak, beban depresiasi Rp60.000.000 sehingga
pada tahun 2015 terdapat perbedaan depresiasi dengan
pajak Rp20.000.000 (Rp60.000.000 – 40.000.000) berakibat
laba menurut akuntansi lebih tinggi Rp20.000.000 sehingga
menimbulkan perbedaan temporer kena pajak sebesar 25%
x 20.000.000 = Rp5.000.000.
Penyelesaian

Jurnal

Beban Depresiasi Rp40.000.000

Akumulasi Depresiasi Rp40.000.000

Beban Pajak Tangguhan Rp5.000.000

Liabilitas Pajak Tangguhan Rp5.000.000


Penyelesaian

Penyajian pada Laporan Keuangan Komparatif

2015 2014 2015


Estimasi Baru Estimasi Lama
Peralatan 480.000.000 480.000.000 480.000.000
Akumulasi depresiasi 280.000.000 240.000.000 300.000.000
Peralatan-net 200.000.000 240.000.000 180.000.000

Beban depresiasi 40.000.000 60.000.000 60.000.000

BACK
Contoh 21.3
Koreksi Kesalahan

Pada 2015, staf PT Kutilang menemukan kesalahan


pencatatan beban depresiasi bangunan tahun 2014 sebesar
Rp60.000.000. Dalam perhitungan pajak terutang
perusahaan telah memasukkan nilai beban depresiasi ini.

Laba sebelum beban depresiasi Rp300.000.000. Tingkat


pajak adalah 25%. Saldo laba pada 31 Desember 2015
sebesar Rp900.000.000 dan laba bersih tahun 2015 sebesar
Rp300.000.000

Icon by Lokas Software


http://www.awicons.com
Penyelesaian

Laporan Posisi Keuangan-Parsial


PT Kutilang
Laporan Posisi Keuangan—Parsial
31 Desember 2015
Tanpa Kesalahan Dengan Kesalahan
Laba sebelum beban 300.000.000 300.000.000
depresiasi
Beban depresiasi 60.000.000 -
Laba sebelum pajak 240.000.000 300.000.000
Pajak kini 60.000.000 60.000.000
Pajak tangguhan - 15.000.000
Total beban pajak 60.000.000 75.000.000
Laba bersih 180.000.000 225.000.000
Penyelesaian
Jurnal Perbandingan
Jurnal Tanpa Kesalahan Dengan Kesalahan
Beban depresiasi 60.000.000 –
Akumulasi depresiasi 60.000.000 –
Beban pajak 60.000.000 75.000.000
Utang pajak 60.000.000 60.000.000
Liabilitas pajak tangguhan 15.000.000

Jurnal

Liabilitas Pajak Tangguhan Rp15.000.000

Saldo Laba Rp45.000.000

Akumulasi Depresiasi Rp60.000.000


Penyelesaian
Laporan Perubahan Ekuitas
PT Kutilang
Laporan Perubahan Ekuitas—khusus untuk saldo laba
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015

Saldo laba 1 Januari 2014 seperti yang


900.000.000
telah dilaporkan

Koreksi kesalahan 60.000.000

Pengaruh pajak 15.000.000 (45.000.000)

Saldo laba 1 Januari 2014 disesuaikan 855.000.000

Laba bersih 300.000.000

Saldo Laba 31 Desember 1.155.000.000

BACK
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai