Phyisiology in
Anasthesia
Perubahan Fisiologis Kehamilan
Kebutuhan oksigen meningkat hingga 60% pada aterm. Hal ini dipenuhi dengan
meningkatnya curah jantung dan ventilasi semenit. Ventilasi semenit meningkat
oleh karena meningkatnya laju pernafasan dan volume tidal.
Kapasitas residu fungsional (FRC), yang merupakan cadangan oksigen utama pada
pasien yang apnea, turun hingga 20% pada aterm.FRC kembali normal dalam 48
jam setelah kelahiran.
Ventilasi bag-mask lebih susah karena peningkatan jaringan lunak disekitar leher.
Laringoskopi dihalangi oleh kenaikan berat badan dan pembesaran payudara.
Vaskularisasi saluran nafas bagian atas meningkat oleh karena estrogen. Sehingga
terjadi peningkatan permeabilitas kapiler, edema, dan hiperemis muncul pada
hidung, faring, laring, trakea, dan bronkus.
Ambilan dan eliminasi zat anestetik inhalasi dipercepat karena peningkatan
volume semenit dan penurunan FRC.
Gastrointestinal
Pada kehamilan, motilitas usus menjadi lebih lambat dan tonus lower
esophageal sphincter (LES) turun akibat pengaruh progesteron.
Asam lambung juga menjadi lebih asam sehingga meningkatkan risiko dan
keparahan aspirasi pneumonia saat anestesi general.
Opioid dan antikolinergik menurunkan tekanan LES sehingga memfasilitasi
gastroesophageal reflux dan perlambatan pengosongan lambung.
Metabolisme