Menurut Stuart dan Lariaa (2008) dalam konsep stress adaptasi terdiri dari
a. Faktor Predisposisi
1) Biologis : Faktor keturunan adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa, riwayat penyakit kronis atau trauma kepala serta penggunaan tapza.
2) Psikologis : Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan seperti adanya riwayat
pengasingan dari lingkungan, penolakan dari lingkungan dan orang terdekat serta harapan
yang tidak realistis. Selain itu pasien dengan harga diri rendah memiliki penilaian yang
negatif terhadap gambaran dirinya, mengalami krisis identitas, peran yang terganggu dan
ideal diri yang tidak realistis
3) Sosial Budaya : Penilaian yang negative dari lingkungan terhadap pasien, social ekonomi
rendah serta adanya penolakan lingkungan terhadap tumbuh kembang anak merupakan
pengaruh yang dapat menimbulkan adanya harga diri rendah
Proses Terjadinya Masalah
b. Faktor Presipitasi
1) Riwayat Trauma seperti adanya penganiayaan seksual dan pengalaman psikologis yang
tidak menyenangkan , menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan, menjdai
pelaku,korba atau saksi dari perilaku kekerasan
2) Ketegangan Peran yang disebabkan oleh :
a) Transisi Peran Perkembangan : Perubahan normative yang berkaitan dengan
pertumbuhan seperti transisi dari masa kanak-kanak ke remaja yang merupakan masa
yang penting karena pada usia remaja merupakan usia dimana individu mulai
membentuk konsep diri.
b) Transisi Peran Situasi : Terjadi bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui
kelahiran atau kematian
c) Transisi Peran Sehat-Sakit : Pergeseran dari kondisi sehat ke sakit yang disebabkan
karena hilangnya sebagian anggota tubuh kembang normal, prosedur medis dan
keperawtatan.
Proses Keperawatan Harga Diri Rendah
Data Subyektif :
1) Hal negatif diri sendiri atau orang lain, contoh : “Saya jelek suster”
2) Perasaan tidak mampu, contoh : “Tidak ada satupun yang dapat saya lakukan suster” “Saya
bodoh suster sehingga hal kecil ini tidak mampu saya lakukan”
3) Pandangan hidup yang pesimis, contoh : “Saya tidak yakin mampu melakukannya”
4) Penolakan terhadap kemampuan diri
5) Mengevaluasi diri tidak mampu mengatasi situasi
Proses Keperawatan Harga Diri Rendah
Data Obyektif :
1) Penurunan produktivitas pasien lebih banyak berdiam diri tanpa mampu melakukan kegiatan
apapun
2) Tidak berani menatap lawan bicara
3) Lebih banyak menundukan kepala saat berinteraksi
4) Bimbang dan perilaku yang non asertif
5) Mengekpresikan tidak berdaya dan tidak berguna
Proses Keperawatan Harga Diri Rendah
Diagnosis keperawatan dapat dirumuskan berdasakan tanda dan gejala harga diri
rendah yang ditemukan pada pasien jiwa adalah Harga Diri Rendah
Pohon Masalah
Berdasarkan pohon masalah sebelumnya penyebab timbulnya gangguan harga diri rendah dapat
dijelaskan yakni :
Harga diri rendah merupakan masalah utama apabila harga diri rendah tidak di intervensi yang akan
menyebabkan isolasi social sedangkan penyebab harga diri rendah dikarenakan pasien memiliki
mekanisme koping individu dan keluarga yang infektif
Tindakan Keperawatan HDR
Alur tindakan keperawatan pada pasien dengan HDR dimulai terhadap pasien dan keluarga yang
merawat pasien dengan mengidentifikasi masalah yang di alami pasien dan keluarga setelah itu perawat
menemui pasien melatih cara untuk mengatasi harga diri rendah yang dialami pasien. Setelah selesai
melatih pasien perawat kembali menemui dan melatih keluarga untuk merawat pasien serta
menyampaikan hasil tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien kepada keluarga, tugas keluarga
yang perlu lakukan yaitu untuk membimbing pasien melatih kegiatan yang telah diajarkan oleh perawat.
Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan minimal 4 kali
pertemuan.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal … bulan… tahun… jam S : Pasien
Data Subjektif Pasien : Pasien mengatakan :
Pasien mengatakan tidak berguna, tidak berarti dan tidak 1. Mempunyai kemampuan bermain memasak,
memiliki kemampuan. Saat berinteraksi pasien berenang, merapikan tempat tidur, menyapu dan
menundukan kepala dan kontak mata kurang menyulam
Data Keluarga : 2. Akan melatih merapikan tempat tidur dan menyapu
Keluarga mengatakan bingung, sedih dan tidak tahu cara 3. Merasa senang setelah latihan merapikan tempat
merawat anaknya tidur
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
Tindakan Keperawatan : S : Keluarga
Pasien :
• Mendiskusikan kemampuan yang dimiliki pasien Keluarga mengatakan merasa senang berlatih cara
• Membantu pasien menilai dan memilih kemampuan merawat anaknya dan akan memotivasi anaknya
yang masih dapat digunakan saat ini merapikan tempat tidur sesuai jdwal
• Melatih kegiatan pertama : membereskan ruangan
dengan mengepel O : Pasien
• Membantu pasien memasukkan latihan membereskan Mampu merapikan tempat tidur
ruangan ke dalam jadwal kegiatan harian O : Keluarga
Mampu mempraktekkan cara memberikan pujian
Keluarga : pada anaknya
• Mendiskusikan masalah dalam merawat
• Melatih keluarga cara merawat A : Melakukan kegiatan meningkatkan harga diri