Anda di halaman 1dari 16

WAHAM

Kelompok 3

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda
Style Salsabila Fitri (1811313021)

Yessica Carmelia (1811312023) Aisyah Mardiah F. (1811312037)

Deva Halisa (1811312027) Suci Hayatul Kurnia (1811312039)

Nanda Amelia (1811312029) Agesty Dwiriani P. (1811312041)

Miftahul Khairina H. (1811312031) Ainal Jannata P. (1811312043)

Dihan Nelistia (1811312033) Annisa Rahma Yuni (1811312045)

Nur Azizah Putri (1811312035) Desri Yola R. (1811312047)


PENGERTIAN

Waham adalah gangguan proses pikir yang


ditandai dengan keyakinan, ide- ide pikiran
yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak
bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang
nyata.

Waham adalah kepercayaan yang salah


dan berfikir yang tidak sesuai dengan
orang lain dan kontradiksi dengan realitas
sosial (Stuart dan Sundeen, 1995).
ETIOLOGI

2. Teori Biologi
1. Teori Psikodinamika
Karena adanya beberapa
Teori psikoanalitik berfokus pada
kekuatan/pengaruh dari beberapa
hubungan anak dan orang tua, yang
penyakit keluarga yang mempunyai
tidak memuaskan sejak dini, dengan
gejala yang sama.
proses berduka yang tak terselesaikan.
Ini mengakibatkan individual terfiksasi
3. Teori Dinamika Keluarga
pada tahap marah, dari proses berduka,
dan mengarahkannya ke diri sendiri. Karena orang tua yang terlalu
Ego tetap lemah sementara superego pemarah, menuntut dan kaku, tidak
menjadi luas dan menjadi sifat percaya pada diri sendiri, mudah
menghukum. tersinggung.
PSIKOPATOLOGI
WAHAM
Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya sendiri
mempunyai pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa sesuatu yang
tidak menyenangkan akan terjadi dan menyangkal ancaman tersebut, terhadap
persepsi diri atau objek realita melalui manifestasi, kesan terhadap suatu kejadian
atau suatu keadaan dilanjutkan dengan memproyeksi pikiran dan perasaannya ke
lingkungan, sehingga pikiran, perasaan keinginannya yang negatif dan tidak dapat
diterima akan datang dari luar dirinya, akibatnya orang tersebut berusaha untuk
memberi alasan atau rasional tentang interprestasi perangai (dirinya sendiri/
terhadap realitas dirinya sendiri dan orang lain).
Manifestasi Klinis
Yakin bahwa Berpikir bahwa Curiga,
01 pikirannya dirinya Perhatian
pemarah, takut,
bertanggung mendapat menurun, sulit
jawab terhadap 02 ditunjukkan
kekuatan super 04 berkonsentrasi
kejadian/bencana. pada
dari yang maha pada aktivitas
03 lingkungan atau sederhana/kejadian
kuasa. orang lain.

Pola bicara tidak Pola tidur tidak teratur Ambivalen


logis/inkoheren
MACAM-MACAM WAHAM

1. Waham agama : yaitu 1. Waham curiga : klien yakin bahwa


keyakinan klien terhadap suatu ada orang/sekelompok orang yang
agama secara berlebihan. sedang mengancam dirinya.
2. Waham nihilistik : klien yakin
2. Waham kebesaran : yaitu
bahwa dirinya sudah tidak ada lagi
keyakinan klien yang di dunia ini/ sudah meninggal
berlebihan terhadap dirinya dunia.
atau kekuatannya. 3. Waham sisip pikir : yaitu klien
3. Waham somatik : klien yakin yakin bahwa orang lain mengetahui
bahwa bagian tubuhnya isi pikirannya, padahal ia tidak
terganggu, terserang penyakit pernah menyatakan pikirannya
atau di dalam tubuhnya pada orang tersebut.
4. Waham kontrol pikir : yaitu klien
terdapat binatang.
yakin bahwa pikirannya dikontrol
oleh kekuatan luar.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN :

1. Faktor predisposisi
• Perkembangan
Ketidakmampuan, individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, misal rasa saling percaya
yang tidak terbina, kegagalan dalam mengungkap perasaan dan pikiran
• Lingkungan
Yang tidak terapeutik sering mengancam dan menimbulkan cemas berkepanjangan.
• Interaksi
 Curiga merasa diawasi, kaku dan tidak toleran terhadap dirinya.
 Yang perlu diantisipasi, yaitu memperhatikan dalam perubahan penampilan, persepsi dan isi pikir.
 Tidak mampu memfokuskan pikiran dan tidak terselesaikan, tidak mampu mengorganisasikan pikiran
untuk menyelesaikan masalah
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor internal
Merasa gagal, kehilangan sesuatu yang bermakna, secara berulang dan
ketakutan karena adanya penyakit fisik.
b. Faktor eksternal
Adanya trauma/serangan fisik, kehilangan hubungan penting dengan
orang yang berarti dan adanya kritikan dari orang lain.
c. Faktor biokimia
Kadar dopamine yang meningkat di atas, kelebihan dopamin akibat
meningkatnya produksi dan pelepasannya.
3. Faktor perilaku
a.Dimensi fisik
1)Nutrisi tidak adekuat terhadap delusi yang menyiksa.
2)Kesukaran tidur
3)Kesenangan dan keindahan, kurang perhatian ketika area
pada delusi.
4)Aktivitas tidak fungsional.’
Kebiasaan pengobatan menolak tidak menurut aturan hidup
karena takut akan membahayakan (waham penganiayaan)
5)Perilaku destruktif
a)Kurang pengontrolan pikiran berdasarkan delusi.
b)Usaha bunuh diri
c)Pembunuhan
b. Dimensi emosional
1)Ekspresi emosi, kadang-kadang tidak ada
2)Takut yang berlebihan
3)Mencurigai orang lain/tidak percaya pada orang lain
4)Kasar, tidak menghargai, sukar marah
5)Terlihat bingung dan senang berfantasi
6)Merasa bersalah
7)Bermusuhan
A. Diagnosa Keperawatan

Pohon Masalah : Kerusakan komunikasi verbal : Akibat

Perubahan proses pikir waham : Masalah

Gangguan harga diri, harga diri rendah : Penyebab

Diagnosa Keperawatan :
1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham.
2. Perubahan proses pikir waham berhubungan dengan harga diri
rendah kronis.
PERENCANAAN
1. Diagnosa : Kerusakan komunikasi verbal
berhubungan dengan perubahan proses pikir waham.
Tujuan umum : Klien dapat melakukan komunikasi verbal
Tujuan khusus :
2. Klien dapat membina hubungan saling percaya
3. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi
4. Klien dapat membina hubungan realitas
5. Klien dapat menggunakan obat dengan benar.
INTERVENSI
a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien
b. Jangan menambah dan mendukung waham klien
c. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindung
d. Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari- hari dan
perawatan diri.
e. Beri tujuan pada penampilan dan kemampuan klien yang realitas.
f. Observasi kebutuhan sehari-hari.

g. Bicara dengan klien dalam kontak realitas


h. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok
i. Diskusikan dengan keluarga tentang gejala waham, cara merawatnya.
Diagnosa 2 : Perubahan proses pikir INTERVENSI :
berhubungan dengan harga diri rendah kronis
• Bina hubungan saling percaya
Tujuan umum : Proses pikir baik sesuai dengan • Diskusikan kemampuan dan aspek
realita. yang dimiliki.
Tujuan khusus : • Diskusikan dengan klien
kemampuan yang masih dapat
• Klien dapat membina hubungan saling digunakan selama sakit.
percaya dengan perawat • Rencanakan bersama klien aktivitas
• Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
dan aspek positif yang dimiliki kemampuan.
• Klien dapat menilai kemampuan yang • Beri kesempatan pada klien mencoba
digunakan kegiatan yang telah direncanakan
• Klien dapat menetapkan kegiatan sesuai • Berikan pendidikan kesehatan pada
kondisi keluarga tentang cara merawat klien
• Klien dapat menggunakan sistem dengan harga diri rendah.
pendukung yang ada.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai