Ahmad Jaelani
1910017019
Pembimbing:
dr. Yetty O.H., Sp.S.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
3
Latar Belakang
Tujuan
5
6
Definisi
Merupakan suatu proses inflamasi akut hingga
kronik yang terjadi pada medula spinalis dengan
etiologi yang bervariasi yang berkarakteristik
kombinasi dari gejala sensorik, motorik, dan
autonom.
7
Klasifikasi
Substansi Onset
• Leukomielitis • Akut
• Poliomielitis • Subakut
• Kronik
Epidemiologi
Mielitis bisa mengenai orang dari segala usia, jenis
kelamin, dan ras.
Etiologi paling sering dijumpai adalah MS dan post
infeksi.
9
Diagnosis
Anamnesis
Keluhan utama : gejala sensorik, motorik, dan
autonom.
Riwayat :
Onset : akut-subakut
Riwayat penyakit sebelumnya.
Riwayat vaksinasi
Riwayat trauma
Riwayat pengobatan
10
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda vital
Pemeriksaan fisik general
Pemeriksaan motorik
Pemeriksaan sensorik
Pemeriksaan fungsi autonom
Pemeriksaan refleks fisiologis dan patologis
11
Diagnosis
Pemeriksaan penunjang
MRI spinal dan otak
Pungsi lumbal
Laboratorium darah lengkap
PCR
12
Diagnosis Etiologi
Multipel sklerosis Penyakit Behcet
Mielitis parainfeksius ADEM
Neuromielitis optika Mielitis atopi
Neurosarkoidosis Mielitis paraneoplastik
SLE Mielitis drug and toxin
Sindroma sjogren induced
Mielitis idiopatik
13
Diagnosis Banding
Defisiensi vitamin B12
Defisiensi vitamin E
Defisiensi mineral tembaga
Toksisitas N2O
Neurolatirisme dan neurokasivisme
Limfoma SSP primer
Limfoma intravaskuler
Mielitis radiasi
14
Penatalaksanaan
Manajemen akut
Imunoterapi:
kortikosteroid IV (metilprednisolon IV 1000 mg/hari
untuk 3-7 hari) dapat diberikan sejak awal pada semua
pasien mielitis
Plasmafaresis
1.5 volume plasma untuk 5 kali terapi selama 10 hari
15
Penatalaksanaan
Pencegahan komplikasi lanjutan
Terapi mobilitas dan gait
Spastisitas
Kelainan motorik
Disfungsi kandung kemih
Disfungsi GI
Disfungsi seksual
Disregulasi autonom
BAB 3
KESIMPULAN
16
17
Kesimpulan
Mielitis secara patobiologis membentuk suatu sindrom heterogenous
dengan kerusakan inflamatori akibat sistem imun sebagai dasarnya.
18