Anda di halaman 1dari 11

Implantasi Abnormal Placenta

(Morbidly Adherent Placenta)

Merupakan invasi abnormal dari jaringan plasenta


(trophoblast) kedalam lapisan dalam atau luar miometrium
atau kedalam lapisan serosa uterus akibat adanya kerusakan
atau defek pada desidua basalis.
Implantasi Abnormal Placenta
Terdiri atas :
1. Placenta Accreta
2. Placenta Increta
3. Placenta Percreta
Angka kejadian Implantasi Abnormal Placenta
bervariasi,
• 1 dari 731 persalinan di US (MFMU, 2015)
• 1 dari 700 persalinan di Canada (Mehrabadi, 2015)
• 1 dari 270 persalinan di US (Mogos, 2016)
• 7 sampai 10% dari kematian Ibu di Dunia disebabkan
oleh komplikasi Implantasi Abnormal Placenta (Latik
a & Edwin, 2013).
Faktor Resiko dari Implantasi Abnormal Placenta adalah
1. Riwayat pelahiran secara caesar,
2. Riwayat Placenta Previa,
3. Riwayat kuretase uterus,
4. Asherman’s Syndrome
5. Leiomyomata Submukosa
6. Usia >36 tahun
Manifestasi Klinis adanya Implantasi Abnormal Plasen
ta pada trimester pertama atau kedua jika disertai oleh a
danya kondisi Placenta Previa dapat menyebabkan pend
arahan.

Pada kehamilan tanpa adanya Placenta Previa, Implanta


si Abnormal Plasenta dapat saja baru ditemukan pada ka
la III persalinan.
Penatalaksanaan dilakukan secara tim multidisip
lin dengan persiapan fasilitas bedah dan bank da
rah, ketersediaan konsultasi urologi, bedah, dan
ginekologi.

Dapat dipertimbangkan untuk rujukan ke Fasilita


s Kesehatan kelas III
Tindakan :
• Pemasangan Kateter Arteri Praoprasi (Preopr
ation Prophylaction Catheterization)
Kateter berujung balon dimasukkan sebelum tindakan oprasi ke arteria
iliaka interna, kemudian dikembangkan setelah janin dilahirkan untuk
menurunkan pendarahan saat pelahiran plasenta, dan histerektomi jik
a diindikasikan.
• Lahiran Caesar dan Histerektomi
Setelah bayi dikeluarkan, lakukan penilaian dari invasi plasenta TANPA
melakukan pelahiran placenta manual. Jika jenis perlekatan adalah Pla
senta Percreta atau Increta, tindakan Histerektomi sangat disarankan.

Kecuali jika telah terjadi pendarahan hebat akibat perlepasan spontan


dari plasenta yang memerlukan histerektomi darurat / segera, histerek
tomi dapat dilakukan setelah penilaian jenis invasi plasenta, sumber pe
ndarahan telah dihentikan (ligasi / embolisasi) dan penanganan penga
ntian darah telah dilaksanakan.
• Tatalaksana Konservatif
Terkadang, dimungkinkan untuk memotong tali pusat, memperbaiki sa
yatan histerotomi, meninggalkan plasenta di tempat, dan tidak melaku
kanhisterektomi.

Pilihan ini dapat digunakan untuk wanita yang dengan Implantasi Abno
rmal Plasenta tanpa gejala dan tidak terdeteksi sebelum persalinan ses
ar dan di mana pendarahan berhenti seiring penutupan rahim. Setelah
persalinan, pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
untuk manajemen dan pengawasan lebih lanjut.

Dalam beberapa kasus ini, plasenta secara spontan diserap antara 1 da


n 12 bulan dengan rata-rata 6 bulan. Banyak komplikasi dapat terjadi d
an termasuk sepsis, koagulasi intravaskular diseminata, emboli paru, d
an malformasi arteriovenosa

Anda mungkin juga menyukai