Anda di halaman 1dari 87

LINGKUNGAN HIDUP:

Merupakan SISTEM yg meliputi:


lingkungan alam hayati,
lingkungan alam non-hayati
lingkungan buatan, dan
lingkungan sosial,
yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lainnya
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup


yang meliputi:
penataan,
pemanfaatan,
pengembangan,
pemeliharaan,
pemulihan,
pengawasan dan
pengendalian lingkungan hidup.
TUJUAN PENGELOLAAN LH
• Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia
seutuhnya.
• Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana.
• Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup.
• Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan
untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.
KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN

 Kepadatan Penduduk:
solusi:
• Transmigrasi
• Pembatasan kelahiran
 Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk
tekanan terhadap lingkungan
 Kebutuhan terhadap Sumberdaya alam
meningkatekploitasi berlebih
 Limbah, pencemaran meningkat
 Solusi terhadap lingkungan?
Kualitas hidup manusia Indonesia
semakin menurun , indikatornya:
Penyakit
Kematian akibat
bayi lahir Pencemaran
Air & udara
Pudarnya
Pudarnya
Gizi Budaya-
Budaya-
Anak Kearifan
Kearifan Kualitas
BALITA Masyarakat
Masyarakat Kawasan
SDA-LH
SDA-LH Konservasi/
Lindung
PERUBAHAN, KOMPLEKSITAS,
KETIDAKPASTIAN DAN KONFLIK DALAM
PENGELOLAAN SDA DAN LINGKUNGAN
 Contoh mega proyek “sejuta hektar lahan gambut” 1996
 Proyek ambisius untuk  650.000 hektar sawah baru 
ditempatkan 289.000 petani  impor beras dihentikan.???
 Kontroversi dan perdebatan, karena:
 Perencanaan dan pelaksanaan tdk transparan, tanpa kajian
mendalam, menyalahi peraturan dan perundangan
 Teknis drainase tidak mempertahankan kondisi lahan gambut
 Tidak dikaji keragaman flora dan fauna yang ada
 Analisis biaya dan manfaat proyek tdk jelas
 Mempunyai implikasi sosial yg luas

 Jadi: sec teknis, lingkungan, ekonomi, sosial  tidak layak


 Represif  proyek jalan terus  akhirnya dihentikan
 Perubahan: perubahan lingkungan, sistem sosial,
ekonomi dan politik selalu terjadi
 Kompleksitas: dampak keg manusia thd
lingkungan sangat kompleks, dan tdk selalu dpt
difahami sec utuh, tdk semua perubahan lingk
dapat diprediksi
 Ketidakpastian: lingkungan dipenuhi
ketidakpastian
 Konflik: perbedaan dan pertentangan kepentingan
sering muncul dalam pengalokasian sumberdaya
dan pengambilan keputusan
D. KAWASAN KONSERVASI (PROTECTED AREAS)

Protected Areas
An area of land and/or sea especially dedicated to the
protection and maintenance of biological diversity, and of
natural and associated cultural resources, and managed
through legal or other effective means.

Hutan Konservasi
Kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa,
dan ekosistemnya.
TUJUAN KAWASAN KONSERVASI
The following are the main purposes of protected areas
 Scientific research
 Wilderness protection
 Preservation of species and genetic diversity
 Maintenance of environmental services
 Protection of specific natural and cultural features
 Tourism and recreation
 Education
 Sustainable use of resources from natural ecosystems
 Maintenance of cultural and traditional attributes
KATAGORISASI KAWASAN
 International (IUCN-WCPA)
6 kategori
 Nasional
Basis UU 5/1990 & UU 41/1999
 Lokal
Hutan Kota (Pasal 9 UU 41/1999  PP No. 63 Tahun
2002)
KATAGORI MENURUT IUCN-WCPA
1. Strict Nature Reserve (Cagar Alam Murni) beserta
Wilderness Area (Kawasan Liar)
2. National Park (Taman Nasional)
3. Natural Monumen (Monumen Nasional) dan (landmarks)
Bentukan-bentukan Alami
4. Suaka Alam Kelola dan Cagar Alam Kelola
5. Protected Landscape/Seascape (Bentang alam darat/laut
yang dilindungi)
6. Managed Resource Protected Area: protected area managed
mainly for the sustainable use of natural ecosystems.
 Resource Reserve (Suaka Cadangan), Wilayah biota
alami, Kawasan yang dikelola secara multiguna
KATAGORI SECARA NASIONAL
 Kawasan Suaka Alam
 Cagar Alam
 Suaka Margasatwa
 Kawasan Pelestarian Alam
 Taman Nasional
 Taman Hutan Raya
 Taman Wisata Alam
 Cagar Biosfer (UU 5/1990)
 Taman Buru (UU 41/1999)
 Hutan Kota
KAWASAN SUAKA ALAM

 Kawasan suaka alam adalah kawasan dengan ciri khas


tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.
 Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat
mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan kawasan suaka
alam meliputi: mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas
kawasan suaka alam, serta menambah jenis tumbuhan dan
satwa lain yang tidak asli.
 Kegiatan pembinaan habitat untuk kepentingan satwa di
dalam suaka margasatwa diperbolehkan.
CAGAR ALAM

 Cagar alam adalah kawasan suaka alam karena


keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa, dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang
perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung
secara alami.
KRITERIA CAGAR ALAM
a. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;
b. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unit penyusun;
c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknya yang
masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;
d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjang
pengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yang cukup
luas;
e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunya
contoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukan upaya
konservasi.
 Didalam cagar alam dapat dilakukan kegiatan
untuk kepentingan penelitian dan
pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan
dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya.
SUAKA MARGASATWA

 Suakamargasatwa adalah kawasan suaka alam


yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa
yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
KRITERIA SUAKA MARGASATWA
a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan
perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perlu
dilakukan upaya konservasinya;
b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang
tinggi;
c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa
migran tertentu;
d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis
satwa yang bersangkutan.
 Didalam suaka margasatwa dapat dilakukan
kegiatan untuk kepentingan penelitian dan
pengembangan, ilmu pengetahuan, pendidikan,
wisata terbatas, dan kegiatan lainnya yang
menunjang budidaya.
 Kegiatan penunjang budidaya pengambilan, pengangkutan, dan atau penggunaan
plasma nutfah tumbuhan dan satwa yang terdapat dalam kawasan Cagar Alam-
Suaka Margasatwa diatur oleh Menteri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (PP 68/Th1998_SA-KPA)
KAWASAN PELESTARIAN ALAM
 Kawasan pelestarian alam adalah kawasan
dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun
di perairan yang mempunyai fungsi
perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
TAMAN NASIONAL
 Taman nasional adalah kawasan pelesatarian
alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola
dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi.
ZONASI TAMAN NASIONAL

1. Zona inti adalah bagian kawasan taman nasional


yang mutlak dilindungi dan tidak diperbolehkan
adanya perubahan apapun oleh aktivitas manusia;
2. Zona rimba adalah bagian kawasan taman nasional
yang berfungsi sebagai penyangga zona inti; dan
3. Zona pemanfaatan adalah bagian kawasan taman
nasional yang dijadikan pusat rekreasi dan
kunjungan wisata.
 Pada cagar alam dan zona inti taman nasional
tidak boleh dilakukan kegiatan rehabilitasi.
 Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekhasan,
keaslian, keunikan, dan keterwakilan dari jenis
flora dan fauna serta ekosistemnya.
 Pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan
pada semua kawasan hutan kecuali pada hutan
cagar alam serta zona inti dan zona rimba pada
taman nasional.
TAHURA
 Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian
alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau
satwa yang alami atau buatan, jenis asli dan atau
bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan
rekreasi.
TAMAN WISATA ALAM
 Taman wisata alam adalah kawasan pelestarian
alam yang terutama dimanfaatkan untuk
pariwisata dan rekreasi alam.
CAGAR BIOSFER
 Cagar biosfer adalah suatu kawasan yang terdiri
dari ekosistem asli, ekosistem unik, dan atau
ekosistem yang telah mengalami degradasi yang
keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan
dilestarikan bagi kepentingan penelitian dan
pendidikan.
 Dalam rangka kerjasama konservasi
internasional, kawasan suaka alam dan kawasan
tertentu lainnya dapat ditetapkan sebagai cagar
biosfer.
TAMAN BURU
a. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik
dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia;
b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah
raga serta terletak dekat pusat-pusat permukiman
penduduk;
c. Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakkan
sehingga memungkinkan perburuan secara teratur
dengan mengutamakan segi rekreasi, olah raga dan
kelestarian satwa;
d. Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidak
membahayakan.
HUTAN KOTA

 Hutan kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan


pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah
perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang
ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
 Tujuan penyelenggaraan hutan kota adalah untuk
kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem
perkotaan yang meliputi unsur lingkungan, sosial dan
budaya.
 Fungsi hutan kota adalah untuk:
a. memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika;
b. meresapkan air;
c. menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota;
dan
d. mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.
HUTAN LINDUNG
 Pemerintah menetapkan hutan berdasarkan fungsi pokok
sebagai berikut:
a. hutan konservasi,
b. hutan lindung, dan
c. hutan produksi.
 Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
 Pemerintah menganjurkan pemegang HPH menyisihkan 300 ha
kawasan konsesinya untuk Hutan Lindung
ISU-ISU
LINGKUNGAN HIDUP
Kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta 2016
BERBAGAI ISU LINGKUNGAN:
1. GREEN HOUSE EFFECT
2. KERUSAKAN OZONE
3. HUJAN ASAM
4. ABRASI PANTAI
5. EROSI
6. BANJIR
7. KEBAKARAN/PEMBAKARAN HUTAN
8. TANAMAN TRANSGENIK
Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui“ (Al Baqarah, 2: 30).
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berbuat kerusakan (Al Qashash, 28: 77)
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka
sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar)
(Ar Ruum, 30: 41).
1. GREEN HOUSE EFFECT
 Merupakan kejadian yang
terjadi di permukaan bumi
 Mirip dengan keadaan rumah
kaca
 Merupakan kejadian penting bagi kehidupan kita  keadaan bumi hangat
 Menjadi permasalahan ketika pemanasan berlebih  TERJERAPNYA
PANAS OLEH GAS-GAS RUMAH KACA
GAS-GAS RUMAH KACA

 Karbon dioksida (CO2) dari sisa pembakaran bahan


bakar fossil
 Nitro oksida (N2O) dari pupuk dan sisa kotoran
hewan
 Methane (CH4) dari biogas
 Chlorofluorocarbon (CFC) dari freon AC, kulkas
 Holocarbon (CxFxBrx) dari pemadam api
 Ozone (O3) Asbut Fotokimia di troposfer
KONSEKUENSI
 Terjadi perubahan suhu di seluruh permukaan bumi 
GLOBAL WARMING
 Pencairan Es di kutub bumi

 Naiknya permukaan air laut

 GLOBAL CLIMATE CHANGE

 Penyebaran penyakit yang makin luas

 Punahnya jenis tertentu  ???


Greenhouse Effect
 Diperlihatkan di atas peta bumi dengan citra infra red.
Area merah menunjukkan suhu tinggi di atmosfer.
Tampak berada jalur equator, hal ini terkait dengan
evaporasi yang sangat tinggi.
GREENHOUSE EFFECT
INDUSTRIAL SMOKESTACKS
CARBON DIOXIDE, SULFUR DIOXIDE, AND OTHER TYPES OF CONTAMINANTS POURING FROM
INDUSTRIAL SMOKESTACKS CONTRIBUTE LARGELY TO THE WORLD’S ATMOSPHERIC POLLUTION.
CARBON DIOXIDE CONTRIBUTES SIGNIFICANTLY TO GLOBAL WARMING, WHILE SULFUR DIOXIDE
EMISSIONS ARE THE PRINCIPAL CAUSE OF ACID RAIN IN THE NORTHEASTERN UNITED STATES.

(ENCARTA ENCYCLOPEDIAOXFORD SCIENTIFIC FILMS/KIM WESTERSKOV


© 1993-2003 MICROSOFT CORPORATION. ALL RIGHTS RESERVED.)
2. KERUSAKAN OZONE (O3)
 Kerusakan ozone (ozone shield) di lapisan Stratosfer
(50 km di atas permukaan bumi)

 Berbedaozone di Troposfer, di lapisan Stratosfer


berfungsi melindungi biosfer dari radiasi ultra violet
kanker kulit, katarak, mematikan organisme hidup.
(uv dalam jumlah cukup berperan dalam pembentukan
vit D)

 Kerusakan  ozone hole


OZONE LAYER
CHLOROFLUOROCARBONS (CFCS)
EFEK CFCS TERHADAP OZONE
OZONE HOLE
PENYEBAB UTAMA: CFC
 Atom Cl- yang terlepas mencapai stratosfer,
melepas ikatan ozone
 1 atom klorine dapat merusak 100.000 molekul
ozone
 Penggunaan CFC pada kulkas, AC, spray (tahun
1955-1990)
 Masih dijumpai pada karton telur, bahan
styrofom cangkir kopi
 SOLUSI  dunia bebas CFC
16 SEPTEMBER :
HARI OZONE
 Luas lubang ozon (ozone hole) di atas Benua Antartika
pernah mencapai rekor pada September 2003, yaitu
sebesar 29 juta kilometer persegi. (Kompas, Jumat, 23
September 2005 )
3. HUJAN ASAM
 pH normal air hujan adalah 5,6
 adanya CO2, SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
SUMBER PENCEMAR:
Alami:
 Gunung Api

Aktifitas Manusia:
 Kebakaran/pembakaran hutan,

 Penggunaan bahan bakar fossil pada transportasi,


industri
DAMPAK HUJAN ASAM :
 Mempengaruhi kualitas air permukaan
 Merusak tanaman
 Melarutkan logam-logam berat yang terdapat
dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air
tanah dan air permukaan
 Bersifat korosif sehingga merusak material dan
bangunan
4. TANAMAN TRANSGENIK
Tanaman yang dibuat dengan teknologi DNA rekombinan
dimana tanaman disisipi gen species lain untuk berbagai
tujuan
TUJUAN DIBUAT TANAMAN
TRANSGENIK
 Meningkatkan kandungan nutrisi tanaman, misal
hasil riset grup Eropa menghasilkan padi dengan
beta karoten/pro vitamin A
 Insect Resistence
 Desease Resistance
 Herbicide Resistance.
 Salt Tolerance
 Biopharmaceuticals
TANAMAN TRANSGENIK, ANCAMAN
ATAU MENINGKATKAN
KESEJAHTERAAN?
Ancaman:
 Pada tanaman Bt. :
 pollenbisa saja mengandung racun lebah mati atau
produk madu terkontaminasi racun Kesehatan
Manusia
 Daun beracun masuk ke dalam lingkungan
 Gentransgen tahan herbisida masuk ke dalam
gulma  gulma tahan herbisida
5. CANE TOAD INVASION
• Cane toads (sejenis kodok) masuk ke Queensland,
Australia dari Hawaii tahun 1935.
• Cane Toads mempunyai toksin yang dapat membunuh
hewan-hewan yang secara alami memakan kodok,
sehingga akan mengancam kehidupan hewan liar dan
piaraan
• Seluruh tahapan pada siklus hidup Cane Toad
mengandung racun.
• Fauna asli Australia yang mati karena memakan Cane
Toads antara lain clude goanna, ular, dingo and quolls.
INVASI CANE TOAD : 40 KILOMETRES (25 MIL) PER YEAR.
CANE BEETLE SCIENTIFIC
CLASSIFICATION
– Kingdom : Animalia
– Phylum : Arthropoda
– Class : Insecta
– Order : Coleoptera
– Family : Scarabaeidae
– Genus : Dermolepida
– Species : D. albohirtum Binomial name
– Dermolepida albohirtum
(Waterhouse, 1875)
6. ABRASI PANTAI

 Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga


gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi
biasanya disebut juga erosi pantai.

 Kerusakan dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam


daerah pantai tersebut.

 Manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi


perusakan hutan mangrove karena eksplorasi berlebihan
BERITA-BERITA MEDIA:
 Pikiran Rakyat, Jum’at 14 Maret 2003:
Kadipertam & LH Pemkab Indramayu mengemukakan
50-60 persen potensi perekonomian wilayah pesisir
Indramayu, sudah hilang akibat abrasi. Sedikitnya 2.700
ha pantai Indramayu rusak parah karena abrasi.

 KOMPAS, 09 Agustus 2004


Abrasi di pantai utara Jawa Tengah sudah sangat parah.
Data di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Prop.
Jateng tercatat luasan abrasi di pantura Jateng lebih dari
5.500 hektar, yang tersebar di 10 kabupaten/kota.
PERAN DAN MANFAAT HUTAN MANGROVE:
 Pelindung alami yang paling kuat dan praktis untuk
menahan erosi pantai.
 menyediakan berbagai hasil kehutanan: kayu bakar,
alkohol, gula, bahan penyamak kulit, bahan atap,
bahan perahu, dll.
 mempunyai potensi wisata
 tempat hidup dan berkembang biak ikan, udang,
burung, monyet, buaya dan satwa liar lainnya yang
diantaranya endemik
Rhizophora sp

Paku laut, Acrostichum aureum


HUTAN MANGROVE HILANG MAKA
AKAN MENGAKIBATKAN
PERMASALAHAN SEPERTI:
 Abrasi Pantai
 Intrusi air laut ke daratan

 Turunnya hasil perikanan laut.

 Banjir

 Berkurangnya sumberekonomi setempat.


7. EROSI
 Erosiadalah peristiwa pengikisan tanah oleh
angin, air atau es.

 Erosidapat terjadi karena sebab alami atau


disebabkan oleh aktivitas manusia.

 Penyebab alami erosi antara lain adalah


karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman
penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap
dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal.
EROSI OLEH AKTIVITAS MANUSIA

umumnya disebabkan oleh adanya:


penggundulan hutan,
kegiatan pertambangan,
perkebunan dan
perladangan.
DAMPAK EROSI
 DEGRADASI LAHAN
Menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang
akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan.
 Turunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi)BANJIR.
 SEDIMENTASI

Butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada


akhirnya akan mengendap di sungai
(sedimentasi)PENDANGKALAN SUNGAI
8. BANJIR
 Banjir atau bah atau air bah adalah peristiwa
terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena
volume air yang meningkat.

 Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan


di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai,
atau pecahnya bendungan sungai.

 Banjir secara tiba-tibabanjir bandang.


BANJIR DI KAMPUNG MELAYU,
JAKARTA 2007
BANJIR DI JAKARTA
 Asal air dari Bogor, terjadi perubahan
penggunaan lahanpembangunan vila
 Curah hujan yang tinggi, 2007pengaruh badai
Jacob?, Pengaruh La Nina
 Irigasi yang tidak baik di Jakarta semakin
sedikit lahan peresapan, sampah.
BADAI JACOB & GEORGE

 A satellite image from the Australian Bureau of Meteorology March 9, 2007 shows
Cyclone George over Western Australia and Cyclone Jacob (L) approaching behind
it.
PENGARUH LA NINA & EL
NINO
 Gambar LANINA.gif
 El Niño dan La Niña adalah fenomena fase
berlawanan putaran iklim semula jadi yang
dikenali sebagai Putaran Selatan El-Nino (El
Nino-Southern Oscillation - ENSO).
 Fenomena lautan-atmosfera ini merujuk kepada
perubahan besar kepada suhu permukaan laut
merintangi timur Pasifik.
 "El Nino" dalam bahasa Spanyol bermakna "anak
lelaki" dan "La Nina" pula bermakna "anak
perempuan".
KEADAAN NORMAL

 Kondisi Normal, tekanan permukaan di Pasifik barat


biasanya rendah, tengah dan timur Pasifik tinggi.
 Pasifik barat adalah lembab sementara Pasifik tengah dan
timur adalah kering.
EL NINO

 Adanya El Nino,Pasifik tengah dan timur lebih panas


 Tekanan atmosfer Pasifik tengah dan Timur lebih rendah, terjadi
kawasan hujan lebat dan petir.
 Di bagian barat Pasifik termasuk Indonesia, tekanan atmosfera
meningkat, menyebabkan cuaca menjadi lebih kering.
LA NINA

 Pada saat tertentu, suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi
lebih rendah dari biasa.
 Fenomena ini disebut La Nina - keadaan berlawanan dengan El Nino.
 Tekanan atmosfera permukaan di kawasan khatulistiwa Pasifik barat
menurun, menyebabkan pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat.
8. KEBAKARAN HUTAN
Republika Sabtu, 04 April 1998 Kebakaran Hutan Kaltim
Mencapai 155.611,58 Ha, Kerugian Diperkirakan Rp 2,67
Triliun

 SAMARINDA - Musibah kebakaran hutan dan lahan di


Kalimantan Timur belum juga berakhir. Musim kemarau
panjang yang melanda propinsi ini sangat menyulitkan
upaya pemadaman kebakaran.
KEBAKARAN HUTAN
 Hingga saat ini luas areal hutan dan lahan yang terbakar
sudah mencapai 155.611,58 hektar. ''Dari jumlah
tersebut, hutan yang terbakar seluas 151.236,22 hektar
dan lahan seluas 4.375,36 hektar,'' ungkap Awang Faroek
Ishak, Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Daerah (Bapedalda) Kaltim.
 Sekitar 63 persen dari areal yang terbakar adalah di
kawasan milik perusahaan besar yang memiliki HPH (Hak
Penguasaan Hutan) dan HTI (Hutan Tanaman Industri)
(lihat tabel). Perusahaan besar ini sebagian besar telah
melakukan pembukaan lahan dengan cara
bakarkesengajaan

 Dari penelitian Bapedalda Kaltim, kerugian kebakaran


hingga awal April ini mencapai Rp 2.672.880.600.000.
Taksiran kerugian dihitung dari nilai ekonomis
kayu/tanaman yang terbakar. ''Ini belum termasuk kerugian
akibat hilangnya flora/fauna, hilang atau rusaknya
permukaan tanah/topsoil, kerusakan lingkungan, kesehatan
masyarakat, kerugian perusahaan penerbangan dan
kegiatan lainnya,'' ujar Awang Faroek.
KEBAKARAN HUTAN
 Penyebab kebakaran sebagian besar dikarenakan
manusia, dan kebanyakan dilakukan dengan sengaja.
Selain itu adanya sumber batubara di dalam tanah
menjadi salah satu faktor alam penyebab kebakaran yang
sangat sulit dihindari.

Anda mungkin juga menyukai