Anda di halaman 1dari 9

KEMISKINAN DI.

YOGYAKARTA
Velinda Wijaya 17.G1.0097
Victor Budiman 17.G1.0112
Langodai,Brigita 17.G1.0124
FC Andreawan 17.G1.0126
Flora Fiorensia 17.G1.0149
Pengertian
Secara Umum
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan.

Menurut Para Ahli


 Menurut BAPPENAS, kemiskinan adalah situasi serba kekurangan
karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan
kekuatan yang dimilikinya.
 Menurut Reitsma dan Kleinpenning, kemiskinan adalah
ketidakmampuan individu untuk memenuhi kebutuhannya, baik yang
bersifat material maupun non-material.
 Menurut Friedman, kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan
untuk memformulasikan kekuasaan sosial berupa asset, sumber
keuangan, organisasi sosial politik, jaringan sosial, barang atau jasa,
pengetahuan dan keterampilan, serta informasi.
JENIS KEMISKINAN
1.Menurut jenisnya, dibagi menjadi :
Kemiskinan absolut/mutlak : Keadaan yang mana pendapatan kasar
bulanan tidak mencukupi untuk membeli keperluan minimum sebuah
isi rumah yang diukur berdasarkan tahap perbelanjaan minimum.

Kemiskinan relative : Kemiskinan yang dilihat berdasarkan


perbandingan antara sesuatu tingkat pendapatan lainnya. Contohnya,
seseorang yang tergolong kaya (mampu) pada masyarakat desa
tertentu bias jadi termiskin pada masyarakat desa yang lain.
2. Menurut Penyebabnya, dibagi menjadi :
a.Kemiskinan structural : Suatu kondisi di mana sekelompok
orang berada di dalam wilayah kemiskinan, dan tidak ada
peluang bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan
b.Kemiskinan kultural : Budaya yang membuat orang miskin,
masyarakat yang pasrah dengan keadaannya
Cara Mengatasi Kemiskinan
1. Menciptakan lapangan kerja
2. Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja )
3. Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu seperti
BLT ( Bantuan Langsung Tunai), subsidi BBM, dan
pengobatan gratis bagi orang tidak mampu.
4. Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah
minimum.
5. Menghapus Korupsi
Jumlah Penduduk Miskin dan Garis Kemiskinan menurut
Kabupaten/Kota di D I Yogyakarta, 2014 -2015

Sep-14

Garis
Kabupaten/Kota/ Penduduk Miskin/ Poor People
Kemiskinan/
Regency/City Poverty Line
(Rp/kap/bulan Jumlah/ Total %
Rp/cap/month)
1 Kulonprogo 265 575 84,67 20,64

2 Bantul 301 986 153,49 15,89

3 Gunungkidul 243 847 148,39 20,83

4 Sleman 306 961 110,44 9,5

5 Yogyakarta 366 520 36,6 8,67

 DIY 321 056 532,59 14,55


GARIS KEMISKINAN (RUPIAH)

Garis Kemiskinan (Rupiah)


2014 2015 2016
D.I Yogyakarta Semester Semester Semester
Semester 2 Semester 2 Semester 2
1 1 1
(September) (September) (September)
(Maret) (Maret) (Maret)
D.I Yogyakarta - 321 056 335 886 - 354 084 -
Indeks Kemiskinan

Indeks Kemiskinan
Kabupaten/Kota Indeks Kedalaman Indeks Keparahan
Kemiskinan (P1) Kemiskinan (P2)
2014 2015 2014 2015
D.I. Yogyakarta 2.35 2.93 0.61 0.83
Kulonprogo 3.22 4.16 0.69 1.24
Bantul 2.44 3.16 0.59 0.89

Gunungkidul 3.74 4.55 1.03 1.33

Sleman 1.15 1.46 0.22 0.37


1.14 1.06 0.26 0.23
Yogyakarta
PERSENTASE PENDUDUK MISKIN (PERSEN)

Persentase Penduduk Miskin (Persen)


Kabupaten/Kota
2011 2012 2013 2014 2015
D.I. Yogyakarta 16.14 15.88 15.03 14.55 14.91
Kulonprogo 23.62 23.32 21.39 20.64 21.40
Bantul 17.28 16.97 16.48 15.89 16.33
Gunungkidul 23.03 22.72 21.70 20.83 21.73
Sleman 10.61 10.44 9.68 9.50 9.46
Yogyakarta 9.62 9.38 8.82 8.67 8.75

Anda mungkin juga menyukai