Anda di halaman 1dari 11

ETIKA DAN AKHLAK

SENI DAN ESTETIKA DALAM


PERSPEKTIF ISLAM
Disusun Oleh: S6B - Kelompok 7
Junaidi Sapuro 201744500136
Rio Isbat Vaicel 201744500135
Rio Habibie 201744500235
Andries Sutisna 201744500132
KATA PENGANTAR

 Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat iman dan islam serta kesempatan-Nya kepada kita semua terutama
kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Seni dan Estetika Menurut Pandangan Islam”.
 Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
dan Akhlak dengan harapan makalah ini dapat menjadi salah satu wadah
pembelajaran dalam menimba ilmu. Penyusun ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini terutama
kepada rekan- rekan penyusun, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya.
Latar Belakang

Diantara masalah yang paling rumit dalam kehidupan Islami adalah yang
berkaitan dengan hiburan dan seni. Karena kebanyakan manusia sudah
terjebak pada kelalaian dan melampaui batas dalam hiburan dan seni yang
memang erat hubungannya dengan perasaan, hati serta akal dan pikiran.
Dari kenyataan yang ada menunjukkan kepada kita bahwa saat ini umat
islam membutuhkan suatu konsep seni yang sejalan dengan nilai-nilai Al-
Qur’an dan As-Sunnah dalam berekspresi sehingga seni bukan hanya untuk seni
semata, akan tetapi seni bagian dari ibadah kepada Allah. Munculnya ekspresi
seni yang berupaya memadukan konsep seni dengan ibadah dicoba dengan
munculnya kelompok-kelompok seni suara dengan nasyid islami, dsb.
Dan dalam makalah ini kami akan sedikit menyajikan tentang sejarah seni
didalam islam, kemudian pandangan islam terhadap seni, pandangan para
ulama terhadap seni. Dan untuk lebih jelasnya akan kami paparkan dibawah
ini.
Rumusan Masalah Tujuan Penulisan

 Bagaimana sejarah seni dalam  Mengetahui seni dalam islam


islam ?  Mengetahui konsep seni dalam
 Bagaimana konsep seni islam
menurut perspektif islam ?  Mengetahui ciri-ciri kesenian islam
 Bagaimana prinsip seni (ciri –
ciri) kesenian islam ?
 Mengapa pandangan  ulama
tentang islam tentang seni
 Bagaiman bentuk dan korelasi
karya seni islam ?
Sejarah Seni Dalam Islam
Seni dalam Islam muncul seiring dengan diutusnya Rosulullah SAW. Hal
ini bisa kita jumpai dalam hadist nabawi yang diriwayatkan didalam
shahih Bukhori dan Muslim : bahwa Abu Bakar pernah masuk ke rumah
Aisyah untuk menemui Nabi SAW. Ketika itu ada dua gadis disisi Aisyah
yang sedang bearnyanyi, lalu Abu Bakar menghardiknya seraya berkata:
“Apakah pantas ada seruling syetan dirumah Rosulullah?” kemudian
Rosulullah SAW. Menimpali : “Da’huma ya Aba Bakrin, fainnaha Ayyamu
‘idin”-biarkanlah mereka wahai Abu Bakar, sesungguhnya hari ini adalah
hari raya”.
Meskipun seni telah dikenal sejak awal kemunculan Islam, namun
perdebatan mengenai batasan-batasan yang membolehkan maupun tidak
membolehkan hingga saat ini masih terus tumbuh berkembang, seiring
dengan beragamnya alat musik yang diproduksi. Bahkan, pembahasan
mengenai hukum memperdagangkan alat-alat musik masih terus menjadi
diskusi yang cukup menarik, termasuk mengenai batasan-batasan yang
diperbolehkan secara syar’i dalam mengekspresikan seni.
Konsep Seni Menurut Perspektif
Islam

Seni islam merupakan sebagian daripada kebudayaan islam dan


perbedaan antara seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau
tujuan dan nilai akhlak yang terkandung dalam hasil seni islam.
Pencapaian yang dibuat oleh seni islam itu juga merupakan sumbangan
daripada tamadun islam di mana tujuan seni islam ini adalah kerana
allah swt.
Walaupun seni merupakan salah satu unsur yang disumbangkan tetapi
Allah melarang penciptaan seni yang melampaui batas. Firman Allah swt
yang bermaksud : "Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang
melampaui batas."
Keindahan merupakan salah satu ciri keesaan, kebesaran dan
kesempurnaan Allah swt lantas segala yang diciptakanNya juga
merupakan pancaran keindahanNya. Manusia dijadikan sebagai makhluk
yang paling indah dan paling sempurna
Prinsip-prinsip dan Ciri-ciri Kesenian Islam
 Mengangkat martabat insan dengan tidak  Terdapat lima hukum dalam seni dapat
meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai- diperincikan diantaranya :
nilai yang ada disekelilingnya, manakala  Wajib : jika kesenian itu amat diperlukan oleh
manusia menjadi seniman yang menggarap muslim yang mana tanpanya individu tersebut
segala unsur kesenian untuk tunduk serta patuh boleh jatuh kepada mudarat seperti keperluan
kepada keridhaan Allah swt. manusia untuk membina dan untuk memperindah
 Mementingkan persoalan akhlak dan kebenaran bentuk masjid yang dimaksudkan untuk menarik
hati orang agar ramai untuk mengunjungi rumah
yang menyentuh aspek-aspek estetika,
Allah swt tersebut.
kemanusiaan, moral dan lain-lain lagi.
 Sunnah : jika kesenian itu diperlukan untuk
 Kesenian islam menghubungkan keindahan membantu atau menaikkan semangat penyatuan
sebagai nilai yang tergantung kepada umat islam seperti dalam nasyid, qasidah dan
keseluruhan kesahihan islam itu sendiri. shalawat kepada Rasulullah saw yang diucapkan
menurut islam, kesenian yang mempunyai nilai beramai-ramai dalam sambutan maulid rasul atau
tertinggi ialah yang mendorong ke arah seni lagu Al-Quran (tilawah).
ketaqwaan, kema'rufan, kesahihan dan budi  Makruh : jika kesenian itu membawa unsur yang
yang mantap.
sia-sia seperti karya seni yang tidak diperlukan oleh
 Kesenian islam terpancar daripada wahyu Allah, manusia.
sama seperti undang-undang Allah dan  Haram : jika kesenian itu berbentuk hiburan yang :
syariatnya. maknanya ia harus berada di bawah
lingkungan dan peraturan wahyu. ini yang
 Melengahkan manusia sehingga mengabaikan
membedakan kesenian islam dengan kesenian kewajiban-kewajiban yang berupa tanggung jawab
bukan islam. asas terhadap Allah swt khasnya seperti ibadah
dalam fardhu ain dan kifayah.
 Kesenian islam menghubungkan manusia dengan  Mubah : apa saja bentuk seni yang tidak ada nash
tuhan, alam sekitar dan sesama manusia dan
yang mengharamkannya.
juga makhluk.
Pandangan Ulama Islam Tentang Seni
 Seni musik
 Jumhur ulama sepakat bahwa bentuk seni musik (nyanyian) yang memalingkan dari
dzikrullah hukumnya haram, namun kemudian berbeda pandangan mengenai seni musik
yang tidak memalingkan daridzikrullah. Pendapat pertama yang menyatakan bahwa
nyanyian dan seni musik merupakan seruling syaitan yang dilarang.
 Seni Pahat/ Seni Patung/ Seni Lukis:
 Para ulama berpendapat bahwa tingkat pengharaman itu semakin bertambah manakala
patung tersebut berbentuk orang yang diagungkan seperti Al-Masih. Sedang boneka untuk
mainan anak-anak diperbolehkan
 Seni Tari:
 Seni tari sudah dikenal dimasa Rasulullah, seperti tarian Habasyah yang
dipertunjukkan oleh orang-orang Habasyah (ethiopa sekarang) ketika mereka menari
meluapkan kegembiraan menyambut kedatangan Rasulullah di kota madinah, bahkan suatu
sat Rasulullah pernah mengizinkan Aisyah untuk menonton pertunjukan tarian habasyah
yang sangat sederhana dengan menjinjitkan kaki
 Seni Penulisan (Sastera)
 Manakala seni penulisan telah dikaitkan dengan seni kesusatetraan. Seni kesusasteraan
memang mendapat sambutan yang sangat hangat di kalangan umat Islam dan itu terjadi
karena kesusateraan Islam bersumberkan Al-Quran dan al-Sunnah yang mana kesusasteraan
Al-Quran dapat dilihat dari dua aspek yaitu keindahan bahasa dan dari segi isinya.
Bentuk dan Korelasi Karya Seni Islam

Seni Islam bukanlah seni yang berfokus pada agama saja tetapi juga


merangkumi kebudayaan Islam yang kaya dan berbagai macam. Ia
seringnya menggunakan unsur sekular serta juga unsur yang tidak disukai
oleh ahli teologi Islam, walau jika tidak diharamkan.
Seni Islam berkembang daripada banyak sumber, dengan gaya-gaya 
seni Roma, seni Kristen awal, dan seni Romawi Timur diserap ke dalam
seni dan seni bina Islam yang awal, khususnya seni Sassanid Persia pra-
Islam. Gaya Asia Tengah juga diserap menerusi serangan mendadak oleh
berbagai pengembara. Seni Cina juga merupakan salah satu pengaruh
yang penting dalam lukisan, tembikar, dan tekstil Islam."
Kesimpulan
Islam adalah agama yang realistis. Ia tidak berada didunia khayal dan idealisme semu, namun
mendampingi umat manusia didunia yang nyata dan dapat dirasakan. Ia tidak memperlakukan
manusia seakan-akan malaikat yang mamiliki sayap, akan tetapi memperlakukannya sebagai
manusia yang makan dan minum. Karena itu Islam tidak menuntut dan tidak mengasumsikan
umat manusia agar seluruh kata-katanya adalah dzikir, seluruh diamnya adalah pikir, seluruh
pendengarannya adalah lantunan Al-Qur’an, dan semua waktu luangnya berada di masjid.
Akan tetapi mengakui eksistensi mereka secara seutuhnya, fitrah dan instingnya, yang telah
Allah ciptakan dengannya. Allah SWT telah menciptakan mereka dengan tabiat bersuka cita,
bersenag-senang, tertawa, bermain-main, sebagaimana mereka diciptakan senang makan dan
minum
Dari apa yang telah kami sajikan diatas , ada beberapa hal yang bisa kami simpulkan
mengenai konsep seni dalam islam: pertama, seni suara / musik dalam islam dibolehkan
dengan syarat seni yang diekspresikan sejalan dengan adab-adab islam , tidak bercampur
dengan aneka ragam bentuk kemunkaran seperti yang biasa terjadi di diskotik-diskotik
maupun di pub-pub.
Kedua, seni patung diharamkan bila berbentuk utuh dan mengarah kepada pengkultusan
individu, yang dikhawatirkanakan mengarah kepada kemusyrikan. Adapun seni fotografi
bersifat mubah, bilamana hal ini dilakukan dalam konteks yang ma’ruf.
Ketiga, adapun menyangkut seni tari, para ulama masih banyak memperdebatkan mengenai
kebolehan hal ini, meskipun ada hadist-hadist yang memberi dasar kebolehan seni tari cukup
kuat sehingga perlu pembahasan lebih rinci mengenai batas tertentu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai