Anda di halaman 1dari 9

MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

KONSEP MUTU PELAYANAN


KESEHATAN
Disusun oleh kelompok 1
Adinda Amelia Azhar
Apriani Wulandari
Asria Maya Sagita
Ayu Retno Suryaningrum
Beauty Hartini
Corry Yunita
Dahliawati
Dahlia Murni
Desta Saputri
Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau
Konsep Mutu Pelayanan Kesehatan

perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik
dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif, dalam keterbatasan
kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan seacara aman dan
memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik.

1. Konsep Inspeksi 2. Konsep Kendali Mutu


Pada konsep ini, upaya mutu hanya Hampir sama dengan
dilakukan dalam bentuk inspeksi secara konsep inspeksi, upaya
sederhana pada pemberian dan hasil utama konsep kendali
pelayanan kesehatan. Dalam teori ini mutu ialah mecegah
dikatakan bahwa penyebab yang terjadi dari konsumen/pasien/masyar
suatu masalah mutu selalu menitikberatkan akat memperoleh
kepada manusia. Penekanan utama teori ini pelayanan kesehatan
adalah bagaimana staf/karyawan dibuat yang tidak memenuhi
lebih peduli terhadap peningkatan mutu standar yang sudah
pelayanan. ditetapkan.
3. Konsep Penjaminan Mutu
Konsep penjaminan mutu (quality assurance) lebih tertuju kepada terjaminnya
mutu pelayanan kesehatan secara berkesinambungan berdasarkan standar yang
sudah ditetapkan. Konsep penjaminan mutu lebih menekankan pada pentingnya
proses pelayanan kesehatan yang dilaksanakan agar betul-betul sesuai dengan
standar yang ada. Upaya utamanya adalah mencegah terjadinya pelayanan
kesehatan yang tidak memenuhi standar.

4. Konsep Peningkatan Mutu 5. Konsep Manajemen Mutu


Berkelanjutan Terpadu
Konsep peningkatan mutu Konsep manajemen mutu terpadu
berkelanjutan (continuous quality (total quality management, TQM)
improvement) pada dasarnya tidak merupakan pendekatan
banyak berbeda dengan konsep manajemen untuk memadukan
penjaminan mutu. Konsep ini lebih upaya-upaya pengembangan mutu,
menekankan pada pendekatan pemeliharaan mutu dan
analitik dan secara peningkatan mutu dari berbagai
berkesinambungan melaksanakan kelompok dalam organisasi untuk
peningkatan mutu untuk mengatasi menghasilkan produk yang paling
kelemahan-kelemahan yang ada ekonomis serta terpenuhinya
dalam pelayanan. kepuasan konsumen
Komponen Mutu Pelayanan Kesehatan

Masukan (Input)
Masukan yang dimaksud adalah sarana fisik, perlengkapan dan
peralatan, organisasi dan manajemen, keuangan, serata sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya di puskesmas dan rumah sakit.

Proses
Proses adalah semua kegiatan atau aktivitas dari seluruh karyawan dan
tenaga profesi dalam interaksinya dengan pelanggan, baik pelanggan
internal (sesame petugas) maupun pelanggan eksternal (pasien).

Output
Hasil yang dimaksud adalah tindak lanjut dari keluaran berupa hasil
akhir kegiatan dan tindakan tenaga profesi serta seluruh karyawan
terhadap pelanggan. Hasil yang diharapkan dapat berupa perubahan
yang terjadi pada pelanggan baik secara fisik-fisiologis, termasuk
kepuasan pelanggan.
Perspektif Mutu Layanan Kesehatan

1. Perspektif Pasien/Masyarakat
Pasien atau masyarakat melihat layanan kesehatan yang bermutu
sebagai suatu layanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan
yang dirasakan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan
santun, tepat waktu, tanggap dan mampu menyembuhkan keluhannya
serta mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit

2. Perspektif Pemberi Layanan Kesehatan


Pemberi layanan kesehatan (provider) mengaitkan layanan kesehatan
yang bermutu dengan ketersediaan peralatan, prosedur kerja atau
protokol, kebebasan profesi dalam setiap melakukan layanan kesehatan
sesuai dengan teknologi kesehatan mutakhir, dan bagaimana keluaran
(outcome) atau hasil layanan kesehatan itu
3. Perspektif Penyandang Dana
Penyandang dana atau asuransi kesehatan menganggap bahwa layanan
kesehatan yang bermutu sebagai layanan kesehatan yang efisien dan
efektif. Pasien diharapkan dapat sembuh dalam waktu sesingkat
mungkin sehingga biaya layanan kesehatan dapat menjadi efisien.
Kemudian upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit akan
digalakkan agar penggunaan layanan kesehatan penyembuhan semakin
berkurang.

4. Perspektif Pemilik Sarana Layanan Kesehatan


Pemilik sarana layanan kesehatan berpandangan bahwa layanan
kesehatan yang bermutu merupakan layanan kesehatan yang
menghasilkan pendapatan yang mampu menutupi biaya
operasional dan pemeliharaan, tetapi dengan tarif layanan
kesehatan yang masih terjangkau oleh pasien/masyarakat, yaitu
pada tingkat biaya ketika belum terdapat keluhan pasien dan
masyarakat.
5. Perspektif Administrator Layanan Kesehatan

Administrator layanan kesehatan waktu itu langsung memberikan layanan

kesehatan, ikut bertanggungjawab dalam masalah mutu layanan kesehatan.

Kebutuhan atau supervisi, manajemen keuangan dan logistik akan meberikan

suatu tantangan dan kadang-kadang administrator layanan kesehatan kurang

memperhatikan prioritas sehingga timbul persoalan dalam layanan kesehatan.

Pemusatan perhatian terhadap beberapan dimensi mutu layanan kesehatan

tertentu, akan membantu menyediakan apa yang menjadi kebutuhan dan harapan

pasien serta pemberi layanan kesehatan.


Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan
Dimensi mutu layanan kesehatan merupakan suatu kerangka pikir yang
dapat digunakan dalam menganalisis masalah mutu layanan keseahtan yang
sedang dihadapi dan kemudian mencari solusi yang diperlukan untuk dapat
mengatasinya.

1. Dimensi Kompetensi Teknis


2. Dimensi Keterjangkauan atau Akses
3. Dimensi Efektivitas
4. Dimensi Efisiensi
5. Dimensi Kesinambungan
6. Dimensi Keamanan
7. Dimensi Kenyamanan
8. Dimensi Informasi
9. Dimensi Ketepatan Waktu
10. Dimensi Hubungan Antarmanusia
TERIMA KASIH   

Anda mungkin juga menyukai