DISUSUN:
STEFANIE CLARITA (102119027)
PEMBIMBING
DR. EKA HANDAYANI, SP. OG
PENDAHULUA
Nsebuah Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun bukan
penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai
perubahan anatomi serta fisiologi dalam tubuh ibu. Salah satu perubahan fisiologi
yang terjadi adalah perubahan hematologi. Kelainan ini dapat menyebabkan
komplikasi selama kehamilan, persalinan maupun bagi janin. Secara fisiologis, ibu
hamil akan mengalami penurunan hitung trombosit yang terjadi pada sekitar 10% dari
ibu hamil. Sebagian besar penurunan trombosit bersifat ringan dan tidak
menyebabkan konsekuensi klinik apa pun hingga nilai hitung trombosit mencapai
70.000 sel/mm3. Salah satu kelainan hematologik trombositopenia pada kehamilan
adalah Immune thrombocytopenia purpura (ITP: dulu disebut Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura)
Defenisi ITP
singkatan ITP berasal dari Idiopathic Thrombocytopenia Purpura, tetapi
seiring perkembangan muncul kesadaran dan pengetahuan tentang hubungan dari
penyakit dengan adanya immune-mediated, tidak ada atau minimalnya tanda
perdarahan pada kebanyakan dari kasus menyebabkan terjadi perubahan
terminologi menjadi Immune thrombocytopenia purpura.
batasan dari ITP adalah trombositopenia dengan hitung trombosit pada
hapusan darah tepi perifer kurang dari 100.000 sel/mm3 dengan jumlah
megakariosit yang normal atau meningkat pada sumsum tulang, dan ketiadaan dari
penyebab lain yang menginisiasi atau mendasari dari trombositopenia
Epidemiologi ITP
Kehamilan dengan ITP terjadi pada 1 atau 2 orang dari setiap
1000 kehamilan dan terhitung 5% dari kasus kehamilan dengan
trombositopenia. Meskipun ITP termasuk penyakit yang jarang
ditemukan dibandingkan dengan trombositopenia gestational, ITP
merupakan kasus trombositopenia pada kehamilan yang paling sering
muncul pada trimester pertama dan awal trimester kedua. Wanita dengan
ITP tidak dilarang untuk hamil, tetapi perlu dilakukan edukasi mengenai
komplikasi maternal dan fetal yang dapat terjadi sehingga monitoring
dan terapi tambahan harus diberikan.
Etiologi dan Faktor Resiko ITP
Etiologi dari ITP masih belum diketahui hingga
saat ini, tetapi beberapa anti-platelet autoantibodies
yang telah diketahui berperan yaitu IgG dan antigen
pada membran trombosit. Riwayat penyakit autoimun
atau trombositopenia sebelum kehamilan merupakan
faktor risiko kehamilan dengan ITP.
Patofisiologi ITP
Manifetasi Klinis ITP
Gejala ITP pada kehamilan tidak berbeda jauh dengan gejala ITP
biasa, seperti pasien mengeluhkan memar, perdarahan mukosa (gingiva,
nasal, saluran urinari dan digestif) maupun ptekie, ekimosis.
Pasien kadang datang untuk pertama kali dalam kondisi hamil dengan
trombositopenia yang berat dan untuk wanita yang pernah didiagnosis
dengan ITP akan mengalami ITP eksaserbasi selama kehamilannya
dimana nilai terendah dari trombosit pada saat trimester ketiga, tetapi
temuan paling sering terjadi adalah penemuan trombositopenia yang
asimptomatik dari pemeriksaan laboratorium rutin walaupun pada fase
ini sulit dibedakan dengan trombositopenia gestasional.
Perdarahan/ kualitas hidup Pendekatan penatalaksanaan
Grade 1. Perdarahan ringan, sedikit ptekie (total Persetujuan untuk dilakukan observasi
kehidupan
perdarahan internal
Penegakkan Diagnosis ITP
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Diagnosis Banding ITP
Trombositopenia - + - - - - Trimester ke 2-
Gestational 3 Diagnosis
Insidental banding
tersebut
Preeklampsia + + ± +++ + + Trimester ke 3
diringkas
dalam tabel
HELLP ++ +++ + ± + ± Trimester ke 3 berikut
Indikasi Memulai Trombosit <10,000 sel/mm3 Trombosit <20,000 sel/mm3 kecuali telah
Pengobatan Trombosit 10,000 – 30,000 sel/mm3 pada trimester 2 atau mendekati persalinan
3 dengan perdarahan
Terapi intravena
IVIG Pengobatan awal: trimester 3 dan trombosit < 10,000 Oral steroid dan IVIg dianggap mempunyai imunoglobulin (IVIG) dosis
tinggi (1-2 g/kgBB) selama 2-
sel/mm3 respon yang sama pada kasus ITP tanpa kehamilan
5 hari mempunyai potensi
Pengobatan awal: trombosit 10,000 – 30,000 sel/mm3 lebih aman dibandingkan
dengan perdarahan prednison dan dapat diberikan
dengan efikasi yang sama.
Setelah pengguanaan steroid gagal, trombosit <10,000
sel/mm3
IVIG dapat dikombinasi
dengan pemberian
Setelah penggunaan steroid gagal, trombosit 10,000 – metilprednisolon selama tiga
30,000 sel/mm3 dengan perdarahan hari dan memberikan hasil
yang baik terutama pada kasus
Setelah pengguanaan steroid gagal, trimester 3, trombosit
yang gagal berespon terhadap
10,000 – 30,000 sel/mm3, asimptomatik pemberian steroid atau IVIG
dosis tunggal. Dosis yang
Splenectomy Trimester 2, trombosit <10,000 sel/mm3, dengan perdarahan. Lebih disarankan pada trimester 2 dan dinilai
disarankan adalah
pendekatan laparoskopi lebih menguntungkan. methylprednisolone 1gram,
IVIg 1-2g kgBB
diketahui
50,000 sel/mm3
Hitung trombosit untuk Vaginal delivery: 50,000 Vaginal delivery: 50,000 sel/mm3
persalinan yang aman Cesarean section: 50,000 sel/mm3 Cesarean section: 80.000 sel/mm3