Ananda Fauziah
Eva Dwi Helentina
Sistem Reproduksi Hafitsa Audia
pada Manusia Sintia
Pengertian sistem reproduksi
1. Penis
Penis adalah organ vital pria yang digunakan untuk berhubungan
seksual. Di saat mencapai klimaks seksual, sperma keluar melalui
saluran di dalam penis. Penis (zakar) berjumlah sebuah. Penis
berfungsi untuk memasukkan sperma ke dalam alat reproduksi
wanita (kopulasi).
2. Skrotum
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang
terletak di dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar di mana sperma dan
testosteron diproduksi. Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa dan
hormone kelamin pria.
Spermatogenesis
1. Penggandaan
Spermatogonium
2. Pematangan
3. Diferensiasi
(Spermiogenesis)
Proses spermatogenesis terdiri dari 3
tahapan:
1. Penggandaan Spermatogonium
Suatu testis yang matang secara seksual mengandung kira-kira 100 juta
spermatogonium dan dapat menghasilkan kira-kira 200 juta spermatozoa
tiap harinya. Sebelum membelah secara meiosis untuk menghasilkan
spermatozoa, spermatogonium membelah secara mitosis untuk
menghasilkan beberapa spermatogonium baru. Spermatogonium ini
selanjutnya akan berkembang menjadi spermatosit I (spermatosit primer).
Proses spermatogenesis terdiri dari 3
tahapan:
2. Pematangan
Spermatosit I akan mengalami pembelahan meiosis 1 yang berlangsung
kira-kira selama 3 minggu hingga dihasilkan 2 buah spermatosit II
(spermatosit sekunder). Di akhir pembelahan meiosis II, spermatosit II
akan menjadi spermatid. Keempat sel-sel spermatid ini padat dan kecil,
dua di antaranya mengandung kromosom X dan dua yang lainnya
mengandung kromosom Y.
Proses spermatogenesis terdiri dari 3
tahapan:
3. Diferensiasi (Spermiogenesis)
Spermatid kehilangan sitoplasma penghubung antar selnya dan berubah
menjadi spermatozoa. Perubahan yang terjadi pada periode ini adalah
pembentukan akrosom dan pembentukan ekor pada spermatozoa.
Akrosom merupakan suatu modifikasi badan golgi dan lisosom.
Akrosom mengandung enzim hyaluronidase yang dipakai untuk
menembus membrane sel telur.
Spesifikasi Spermatozoa
Panjang sebuah spermatozoa adalah 50-60
mikron.
Spermatozoa terdiri dari bagian kepala, leher,
badan, dan ekor. Ekor pada spermatozoa
berfungsi membantu pergerakan spermatozoa.
Setiap kali ejakulasi, air mani yang dihasilkan
sebanyak 3-5 ml dan spermatozoa yang
terkandung di dalamnya adalah 100-180 juta/ml.
waktu yang diperlukan untuk bergerak dari
mulut rahim sampai ujung dari saluran telur
adalah 1-2 jam.
Lamanya daya tahan spermatozoa untuk dapat
membuahi sel telur adalah selama 3 hari.
Kelenjar Tambahan pada Organ Reproduksi
Pria:
Kelenjar Prostat
Berbentuk seperti buah kenari. Kelenjar prostat memiliki berat sekitar
14,7 gram. Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih, melingkari
saluran kandung kemih bagian atas. Kelenjar prostat berfungsi untuk
mensekresi cairan yang mengandung fosfolipid yang berwarna abu-abu
keputihan seperti air susu ke dalam saluran kandung kemih.cairan alkalis
ini berfungsi untuk menetralisir asam yang ada pada saluran kandung
kemih dan vagina karna spermatozoa tidak tahan suasana asam. Cairan
prostat menyumbang kira-kira 30% cairan dari air mani. Cairan prostat
Bersatu dengan cairan dari kantung air mani dan berfungsi membuat
spermatozoa dapat bergerak aktif dalam cairan tersebut.
Sistem Reproduksi pada Wanita
Rahim (Uterus)
Rahim adalah organ yang berongga, berbentuk seperti buah pir dan
berotot. Otot-otot Rahim elastis dan dapat beradaptasi terhadap
pertumbuhan janin. Rahim juga berkontraksi untuk mendorong bayi saat
proses kelahiran. Rahim memiliki Panjang sekitar 7,5 cm dan lebar 5 cm.
Rahim terletak di tengah-tengah rongga pinggul. Rahim bersambungan
dengan saluran telur dan leher Rahim. Rongga Rahim dilapisi oleh
jaringan endometrium yang akan luruh setiap kali haid dan tumbuh
kembali untuk memepersiapkan penempelan janin.
Sistem Reproduksi pada Wanita
Oogenesis
1. Periode 2. Periode
penggandaan pematangan
oogonium
2 Periode Oogenesis
1. Periode penggandaan oogonium
Periode penggandaan terjadi selama perkembangan janin. Pada saat
kelahiran, terdapat kira-kira 7 juta oogonium yang mengalami profase
dan berbentuk oosit I (oosit primer).
2. Periode pematangan
Setelah pibertas, terjadi pembentukan oosit II (oosit sekunder) dan
badan kutub. Pada saat spermatozoa menembus membrane sel telur
(impregnasi), sel telur masih berada dalam tahap pembelahan kedua
(oosit sekunder). Tahap ini berakhir pada saat fertilisasi, yaitu dengan
terbentuknya ovum dan badan kutub II.
Fertilisasi
Kehamilan berawal dengan pembuahan yang berlangsung di dalam saluran
telur (oviduk), yaitu pada sepertiga bagian akhir oviduk yang dekat dengan
indung telur (ovarium). Pada pembuahan, satu sel telur bersatu dengan satu
spermatozoa dan hsilnya membentuk zigot.
Dalam waktu 30 jam setelah terjadinya pembuahan, zigot akan mulai
membelah diri menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel, dan
seterusnya.
Pada hari keempat, zigot sudah menjadi segumpal sel (morula).
Fertilisasi
Pada hari ketujuh, gumpalan sel tersebut sudah tersusun mejadi selapis sel
yang mengelilingi suatu ruangan yang berisi sekelompok sel di dalamnya
(blastula). Lapisan sel di bagian luar akan berkembang menjadi ari-ari
(plasenta) dan selaput janin, sedangkan kelompok sel di bagian dalamnya akan
tumbuh menjadi janin.
Sambil membelah diri, gumpalan sel tersebut akan bergerak menuju Rahim.
Perjalanan melalui saluran telur berlangsung lebih kurang 7 hari lamanya.
Setelah sampai di Rahim, gumpalan sel tersebut akan melekat pada selaput
lendir Rahim dan mulai membenamkan dirinya dan bersarang di dalam selaput
lendir (nidasi). Hasil pembuahan yang telah menempel dalam dinding Rahim
tersebut dinamakan embrio.
Fertiliasi
3-4 minggu setelah pembuahan, plasenta mulai membuat
hormone Human Chorionic Gonadotropin (HCG). Hormone
ini masuk ke dalam aliran darah ibu dan kemudian keluar
melalui urine. Artinya, HCG dapat diketemukan dengan suatu
tes pada urine sehingga urine tersebut dapat digunakan
sebagai penanda kehamilan. Jika dalam urine seseorang yang
terlambat menstruasi 10-14 hari didapati hormone HCG,
maka dapat dipastikan bahwa wanita tersebut hamil.
Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi
8. Prostatitis
Penyakit peradangan pada kelenjar prostat. Gangguan
prostat bahkan dapat menyebabkan kematian bagi
penderitanya, radang prostat dapat menimpa pria dewasa
usia 30-45 tahun. Gejalanya berupa rasa tidak enak pada
perut bagian bawah atau selangkangan.
Kelainan dan Penyakit Pada Sistem
Reproduksi
10. AIDS
9. Kanker Rahim Penyakit menular seksual
Tumor ganas pada lapisan yang disebabkan oleh virus
Rahim (endometrium). HIV (Human
Immunodeficiency Virus).
Kanker Rahim dapat
Virus HIV terdapat di dalam
menyear ke berbagai
cairan tubuh seseorang yang
bagian tubuh seperti
sudah terinfeksi seperti di
indung telur, saluran telur, dalam darah, air mani, atau
dan system getang bening. cairan vagina.