Anda di halaman 1dari 30

UKURAN EPIDEMIOLOGI

urip_rama@yahoo.co.id
UKURAN EPIDEMIOLOGI
• Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat
dipergunakan dalam Epidemiologi sangat beraneka ragam,
karena tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin
diukur atau diteliti.
• Secara Umum Ukuran – ukuran dalam Epidemiologi dapat
dibedakan atas :
• UNTUK MENGUKUR MASALAH PENYAKIT ( ANGKA KESAKITAN /
MORBIDITAS )
• Setiap gangguan di dalam fungsi maupun struktur tubuh
seseorang dianggap sebagai penyakit.
• Penyakit, sakit, cedera, gangguan dan sakit, semuanya
dikategorikan di dalam istilah tunggal : MORBIDITAS.

urip_rama@yahoo.co.id
MORBIDITAS = KESAKITAN

• Merupakan derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu


populasi.
• MORBIDITAS : Juga merupakan suatu penyimpangan dari
status sehat dan sejahtera atau keberadaan suatu kondisi sakit.
• MORBIDITAS : Juga mengacu pada angka kesakitan yaitu ;
jumlah orang yang sakit dibandingkan dengan populasi
tertentu yang sering kali merupakan kelompok yang sehat atau
kelompok yang beresiko.
• Di dalam Epidemiologi, Ukuran Utama Morbiditas adalah :
Angka Insidensi & Prevalensi dan berbagai Ukuran Turunan
dari kedua indikator tersebut.
• Setiap kejadian penyakit, kondisi gangguan atau kesakitan
dapat diukur dengan Angka Insidensi dan Angka Prevalensi.
urip_rama@yahoo.co.id
INSIDENSI
• Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu
penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu
kelompok masyarakat.
• Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit,
sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang :
Data tentang jumlah penderita baru.
 Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit
baru( Population at Risk ).
• Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
a. Incidence Rate
b. Attack Rate
c. Secondary Attack Rate
urip_rama@yahoo.co.id
Incidence Rate
• Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun)
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena
penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
• Rumus yang dipergunakan :
Jumlah Penderita Baru
xK
Jumlah . penduduk . yang .mungkin .terkena .
• Incidence Rate = penyakitt .tersebut . pertengaha n.tahun

• K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)

urip_rama@yahoo.co.id
• Perhitungan Penduduk Pertengahan Tahun :
• Jika diketahui Jumlah Penduduk pada 1 Januari dan 31 Desember pada
tahun yang sama, maka penghitungan jumlah penduduk pertengahan
tahunnya adalah :
• (P1 + P2) atau P1 + { ½ (P2 – P1)}
2
• Bila diperoleh Jumlah Penduduk pada 1 Maret dan 31 Desember, maka
Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun :
• P1 + [3/12] x P2

• Manfaat Incidence Rate adalah :


1. Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
2. Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
3. Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu
fasilitas pelayanan kesehatan.

urip_rama@yahoo.co.id
Attack Rate
• Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
• Manfaat Attack Rate adalah :
 Memperkirakan derajat serangan atau penularan suatu
penyakit.
 Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan
Penularan Penyakit tersebut.
• Rumus yang digunakan

Jumlah Penderita Baru dlm Satu Saat


• Attack Rate = xK
Jml Penduduk yg. Mungkin te rkena Peny.
Tersebut pd. Saat yg. Sama.

urip_rama@yahoo.co.id
Secondary Attack Rate
• Adalah : Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit
pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah penduduk
dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit
pada serangan pertama.
• Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam
suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
• Rumus yang digunakan :

Jml. Penderita Baru pd. Serangan Kedua


• SAR = xK
Jml. Penddk . Yg. Terkena Serangan Pertama .

urip_rama@yahoo.co.id
Insidensi
• Angka terjadinya penyakit selama suatu periode
waktu
• Tiga elemen kunci:
– Hanya kasus baru dimasukkan di dalam pembilang
– Populasi total berisiko pada penyebut
– Elemen waktu – periode waktu terjadinya kasus
baru

urip_rama@yahoo.co.id
Insidensi
• Jenis
– Cumulative Incidence (Insidensi Kumulatif)
• Menaksir probabilitas (risiko) bahwa seorang akan
mengalami penyakit selama suatu periode waktu

kasus baru selama suatu periode waktu


CI =
populasi total berisiko selama suatu
periode waktu

urip_rama@yahoo.co.id
Insidensi
Ukuran frekuensi kasus baru penyakit atau kondisi pada populasi berisiko selama
suatu periode waktu
 
Jumlah kasus baru penyakit
selama suatu periode waktu
CI= x multiplier
Total populasi berisiko selama periode waktu itu (mis., 100,000)

Asumsi: seluruh populasi pada awal studi telah diikuti sepanjang interval waktu untuk
terjadinya penyakit atau kondisi yang diminati

urip_rama@yahoo.co.id
Insidensi
• Jenis
– Incidence Density (ID) – ukuran kecepatan yang
sesungguhnya tentang terjadinya penyakit

kasus baru selama suatu periode waktu


ID =
total orang-waktu pengamatan

urip_rama@yahoo.co.id
Faktor yang Mempengaruhi Insidensi

• Meningkatkan • Menurunkan

– Peningkatan risiko – Perubahan dalam riwayat


(jumlah orang terpapar alamiah penyakit
bertambah) (misalnya perubahan
– Kegagalan program patogenesitas)
pencegahan penyakit – Keberhasilan program
pencegahan penyakit
– Jumlah orang terpapar
berkurang)
urip_rama@yahoo.co.id
PREVALENSI
• Adalah : gambaran tentang frekwensi penderita lama dan
baru yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu di
sekelompok masyarakat tertentu.
• Pada perhitungan angka Prevalensi, digunakan jumlah
seluruh penduduk tanpa memperhitungkan
orang/penduduk yang Kebal atau Pendeuduk dengan
Resiko (Population at Risk).
• dapat dikatakan bahwa Angka Prevalensi sebenarnya
BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang
tidak mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam
perhitungan

urip_rama@yahoo.co.id
Prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu

1. Period Prevalen Rate


• Yaitu : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan
jumlah penduduk pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
• Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit
yang sulit diketahui saat munculnya, misalnya pada penyakit
Kanker dan Kelainan Jiwa.
• Rumus yang digunakan :
Jumlah penderita lama & baru
xK
• Period Prevalen Rate = Jumlah penduduk pertengaha n .

urip_rama@yahoo.co.id
2. Point Prevalen Rate
• Adalah : Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada
suatu saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
• Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
• Rumus

• Point Prevalen Rate = Jumlah penderita lama & baru. saat itu xK
Jumlah penduduk saat itu .

urip_rama@yahoo.co.id
Prevalensi

• Keterbatasan
– Semua kasus dengan suatu penyakit pada suatu titik
waktu merupakan hasil dari:
• Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
penyakit
• Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup
(survival)
• Identifikasi siapa yang berpenyakit (definisi kasus)
• Cara menemukan kasus (case ascertainment)
• Penyebut (populasi berisiko)

urip_rama@yahoo.co.id
Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi

• Meningkatkan • Menurunkan

– Imigrasi kasus sakit – Imigrasi orang sehat


– Emigrasi orang sehat – Emigrasi kasus sakit
– Durasi makin panjang – Perbaikan angka
karena pengobatan/ penyembuhan (penurunan
penyembuhan durasi)
– Peningkatan insidensi – Peningkatan angka
kematian
– Penurunan insidensi

urip_rama@yahoo.co.id
HUBUNGAN ANTARA INSIDENSI DAN PREVALENSI

• Prevalensi = Semua.
• Angka Prevalensi dipengaruhi oleh Tingginya Insidensi dan Lamanya Sakit/Durasi
Penyakit.
• Lamanya Sakit/Durasi Penyakit adalah Periode mulai didiagnosanya penyakit sampai
berakhirnya penyakit tersebut yaitu : sembuh, mati ataupun kronis.
• Hubungan ketiga hal tersebut dabat dinyatakan dengan rumus
• P=IxD
• • P = Prevalensi
• • I = Insidensi
• • D = Lamanya Sakit

• Rumus hubungan Insidensi dan Prevalensi tersebut hanya berlaku jika dipenuhi 2
syarat, yaitu :
a) . Nilai Insidensi dalam waktu yang cukup lama bersifat konstan : Tidak menunjukkan
perubahan yang mencolok.
b) . Lama berlangsungnya suatu penyakit bersifat stabil : Tidak menunjukkan
perubahan yang terlalu mencolok.
urip_rama@yahoo.co.id
RATE
•  Ukuran suatu kejadian, kondisi, cidra,
ketidakmampuan, atau kematian pada suatu
unit populasi dan dalam suatu periode
tertentu

Jumlah.kasus
• Rate = populasi .di.area .dalam. periode.waktu .tertentu
x1.000

urip_rama@yahoo.co.id
Rasio
•  hubungan yang kuat antara dua sesuatu
atau hal yang serupa
• Misalnya : 5 kasus campak dibanding 30 anak
tanpa campak
• Rasio 5 banding 30 atau 5
30

urip_rama@yahoo.co.id
Mortalitas
• merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian. Dikalangan masyarakat kita,
ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :
a) . Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) . Status penyakit,
c) . Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan, Bencana
Alam, dsb.)
• Macam – macam / Jenis Angka Kematian (Mortality Rate/Mortality Ratio) dalam Epidemiologi
antara lain :
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati / Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )

urip_rama@yahoo.co.id
Crude Death Rate
• Angka Kematian kasar (CDR)  jumlah
kematian total dalam setahun dibagi total
rata-rata populasi
• Istilah Crude = Kasar digunakankarena setiap
aspek kematian tidak memperhitungkan
usia, jenis kelamin, atau variable lain.
 .kematian.total. per.tahun
CDR  x100.000
Total .rata  rata. populasi.tahun.tersebut
urip_rama@yahoo.co.id
Mortalitas bayi (IMR)
•  angka kematian pada anak pada usia
kurang dari satu tahun dari seluruh kelahiran
hidup

 .kematian .anak .
usia .kurangdari .satu .tahun
IMR  x1000
 .kelahiran .hidupdi .tahun . yang .sama

urip_rama@yahoo.co.id
Angka kematian bayi baru lahir (NMR)

•  jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari


dalam periode waktu tertentu

 .Kematian.bayi.di.bawah.28.hari
NMR  x1000
 .kelahiran.hidupdi.tahun. yang.sama

urip_rama@yahoo.co.id
Angka Kematian Pascaneonatal
•  kematian yang terjadi pada bayi usia 28
hari sampai satu tahun per seribu kelahiran
hidup dalam satu tahun kalender

 .Kematian.bayi..usia.antara.28.hari.s / d .1.tahun
Angka.Kematian.Pascaneonatal  x1000
 .kelahiran.hidupdi.tahun. yang.sama

urip_rama@yahoo.co.id
Angka Kematian Perinatal (PMR)
•  menghubungkan kematian janin ditingkat
lanjut kehidpan, saat lahir maupn sat kanak-
kanak akhir dan dinyatakan dalam jumlah
kematian pada minggu ke-20 atau lebih gestasi
ditambah semua kematian bayi baru lahir

 .Kematian. janin.27. min ggu


ataulebih.gestasi  kematian. pasca.lahir.(7.hari )
PMR  x1000
 .total.kelahiran.hidupdi.tahun. yang.sama
urip_rama@yahoo.co.id
Angka kematian janin

•  proporsi jumlah kematian janin yang


dikaitkan dengan jumlah kelahiran pada
periode waktu tertentu, biasanya satu tahun

 .Kematian. janin..dalam. periode.waktu.1.tahun


AKJ  x1000
 .total..kematian. janin  lahir.hidup
dalamperiodewaktuyangsama

urip_rama@yahoo.co.id
Surveillance

urip_rama@yahoo.co.id
Terima Kasih

urip_rama@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai