Osteoarthritis
pada Usia Lanjut
Yuda Ramdhani 102012393
Agnes Wisela gunawan 102015098
Dimas Syahputro 102015032
Joan Angelia 102015018
Julius Timothy102015180
Larissa Iranny 102015174
Hipotesis
Perempuan 70 tahun tersebut mengalami
inkontinensia urin dan osteoarthritis
Anamnesis
Inkontinensia Osteoarthritis
●
Mobilitas dan kelincahan ●
Hambatan gerak
●
Keadaan: sakit ringan fisik ●
Krepitasi
●
Kesadaran : compos ●
Status mental (fungsi ●
Pembengkakan sendi
mentis kognitif) yang seringkali asimetris
●
Nadi : 85x/menit ●
Status neurologi ●
Tanda-tanda peradangan
●
RR: 20x/menit ●
Abdomen (nyeri, massa) ●
Perubahan bentuk
●
TD: 130/80 mmHg
●
Rectum (massa, ukuran) (deformitas) sendi yang
●
Pelvis (inflamasi, permanen
●
Suhu : 37°C Perubahan gaya berjalan
perdarahan) ●
Pemeriksaan Penunjang
Inkontinensia
Pemeriksaan
Kultur, IVU, sitologi, GD, kreatinin, urea
●
Laboratorium
lainnya
Radiografi sendi: penyempitan celah sendi, peningkatan densitas tulang subkondral, kista
tulang, osteofit pada pinggir sendi, dan perubahan struktur anatomi sendi
Inkontinen ●
Inkontinensia stress (akibat tekanan
intraabdominal )
sia ●
Inkontinensia urgensi (urin tidak dapat
ditahan)
Campuran
Osteoart ●
penyakit sendi degeneratif tang berkaitan
dengan kerusakan kartilago sendi
gangguan persendian, berkurangnya tulang
hritis
●
Inkontinensia
Inkontinensia Overflow
Fungsional (fisik &
(urin menetes)
kognitif )
Etiologi
Inkontinensia Osteoarthritis
●
Bermacam, sesuai tipe yg ada. ●
penyakit gangguan homeostasis
●
karena kelemahan otot dasar
dari metabolisme kartilago
panggul ●
Faktor umur, penggunaan sendi
●
karena obstruksi uretra &
yang berlebihan, defek
produksi urin berlebih
anatomik, obesitas, genetik,
●
penurunan fungsi fisik dan
humoral dan faktor kebudayaan
kognitif
Epidemiologi
Inkontinensia Osteoarthritis
●
50-70% wanita dengan inkontinensia ●
Prevalensi OA lutut di Indonesia cukup
urin gagal untuk mencari pertolongan tinggi (mencapai 15,5% pada pria dan
medis akibat stigma sosial. 12,7% pada wanita)
●
Terdapat peningkatan risiko seiring dengan
●
Inkontinensia urin lebih sering terjadi
pertambahan usia, dan prevalensi meningkat
pada wanita dibandingkan pada pria dengan cepat pada populasi lansia
●
7% pada anak diatas 5 tahun, 10-35% ●
Pasien OA biasanya mengeluh nyeri pada
pada orang dewasa dan 50-84% pada waktu melakukan aktivitas atau jika ada
pasien geriatri. pembebanan pada sendi yang terkena.
Patofisiologi Inkontinensia
disebabkan karena komplikasi dari penyakit infeksi saluran kemih, kehilangan kontrol sfingter atau terjadinya
perubahan tekanan abdomen secara tiba-tiba.
Usia lanjut bukan merupakan penyebab terjadinya inkontinensia urin, melainkan kontributor terjadinya inkontinensia
urin.
Pada wanita terjadi penurunan hormon esterogen dan pada laki-laki hormon androgen, sebabkan perubahan anatomik
dan fisiologik pada saluran urogenital bagian bawah pada usia lanjut.
Melemahnya otot dasar panggul disebabkan oleh berbagai faktor fisiologis maupun patologis (trauma, operasi,
denervasi neurologik).
Proses menua pada sistem urogenital bawah mengakibatkan posisi kandung kemih prolaps sehingga melemahkan
tekanan sehingga urin keluar tidak tertahan.
Patofisiologi Osteoarthritis
Jejas mekanis dan kimiawi pada synovia sendi terjadi multifaktorial dan merupakan faktor penting yang merangsang terbentuknya
molekul abnormal dan produk degradasi kartilago di dalam cairan synovial sendi yang mengakibatkan terjadi inflamasi sendi, kerusakan
kondrosit dan nyeri.
OA terjadi sebagai hasil kombinasi antara degradasi rawan sendi, remodeling tulang dan
inflamasi cairan sendi.
Penyebab rasa sakit itu dapat juga berupa akibat dari dilepasnya mediator kimiawi seperti kinin dan prostaglandin yang menyebabkan
radang sendi, peregangan tendo atau ligamentum serta spasmus otot-otot ekstra articular akibat kerja yang berlebihan.
Penatalaksanaan Inkontinensia
●
Edukasi ●
Analgesik oral non opiat: obat bebas yg
●
Terapi fisik dan rehabilitasi: mengurangi rasa sakit
melatih pasien agar persendiannya
●
Analgesik topikal
●
Obat anti inflamasi non steroid/OAINS:
tetap dapat dipakai punya efek analgetik & anti inflamasi
●
Penurunan berat badan: BB ●
Chondroprotective agent:
berlebih akan memperberat menjaga/merangsang perbaikan tulang
penyakit OA rawan sendi
Komplikasi Inkontinensia Prognosis
●
Infeksi saluran kemih
●
Prognosis baik.
●
Kelainan kulit ●
Penderita lanjut usia dengan
●
Problem psikososial: mengubah kebiasaan inkontinensia banyak yang dapat
aktivitas diobati, terutama yang mempunyai
●
Gangguan tidur
●
Dehidrasi: kecenderungan untuk mengurangi
mobilitas dan fungsi mental cukup
minum dengan harapan mengurangi juga baik.
kemungkinan inkontinensianya ●
Bila tidak dapat diobati sempurna,
●
Prolaps: bagian dari vagina, kantung kemih, inkontinensia selalu dapat diupayakan
uretra turun ke pintu masuk vagina lebih ringan
Kesimpulan
Hipotesis diterima. Wanita berusia 70 tahun pada skenario
dibandingkan pria.
Hal ini dikarenakan berbagai risiko yang dialami wanita