Anda di halaman 1dari 16

BAGAIMANA DINAMIKA HISTORIS

KONSTITUSIONAL, SOSIAL, POLITIK, KULTURAL,


SERTA KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN
HUKUM YANG BERKEADILAN ?

Varendea Valen W A 181610101133


Lies Arifa Tri W 181610101134
A. Menelusuri Konsep Dan Urgensi Penegakan
Hukum Yang Berkeadilan
Apakah kita perlu hukum ?

● Thomas Hobbes (1588-1679M) dam bukunya Leviathan pernah mengatakan “homo homini

lupus” yang memiliki arti manusia adalah serigala bagi manusia lainya
● Cicero (106-43 SM) pernah mengatakan “Ubi societas ibi ius” yang memiliki arti dimana

ada masyarakat disana ada hukum


● Kranenburg dan Tk.B. Sabaroedin (1975) mengatakan kehidupan manusia tidak cukup

hidup aman, teratur dan tertib, manusia perlu sejahtera.

Apabila tujuan negara hanya untuk menjaga ketertibaban maka tujuan negara itu terlalu sempit.

Tujuan negara sesungguhnya adalah agar setiap manusia terjamin kesejahteraannya dan

keamanannya. Dengan kata lain negara memiliki kewenangan untuk mengatur masyarakat dan

mensejahterakannya sesuai dengan Pasal 1ayat (3) UUD 2945 perubahan ke 4 “negara Indonesia

adalah negara hukum”


Tujuan Negara Republik Indonesia Pun Sama Dengan
Yang Disampaikan Dengan Kranenburg

1. Melindunggi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2. Memajukan kesejahteran umum

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa

4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi dan keadilan sosial

Perlindungan terhadap warga negara serta menjaga ketertiban masyarakat telah

diatur dalam UUD NRI Tahun 1945 Bab IX, Pasal 24, 24A, 24B, 24C, dan 25

tentang kekuasaan kehakiman.


UUD No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan
Kehakiman
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh mahkama agung (MA) dan
badan peradilan yang ada dibawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara dan mahkama kostitusi
(MK), untuk menyelanggarakan peradilan guna menegakaan hukum
dan keadilan
B. Mengapa Diperlukan Penegakan Hukum Yang
Berkeadilan
Penegakan Hukum Yang Berkeadilan Digunakan
Agar :
1. Perilaku warga negara khususnya oknum aparatur negara banyak yang

belum baik dan terpuji (seperti masih ada praktik KKN, praktik suap,

perilaku premanisme dan perilaku lain yang tidak terpuji)

2. Masih ada potensi konflik dan kekerasan sosial (seperti SARA, tawuran,

pelanggaran HAM, etnosentris, dan lan-lain)

3. Maraknya kasus-kasus ketidakadilan sosial dan hukum yang belum

diselesaikan dan ditangani secara tuntas

4. Penegakan hukum yang lemah karena hukum bagaikan pisau yang tajam ke

bawah tetapi tumpul ke atas, dan

5. Pelanggaran oleh wajib pajak atas penegakan hukum dalam bidang

perpajakan.
C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis
Tentang Penegakan Hukum Yang Berkeadilan di
Indonesia
Guastav Radbruch seorang ahli filsafat jerman menyatakan bahwa
unntuk menegakan hukum ada 3 unsur yang harus selalu
diperhatikan, yaitu :
● Gerechtigheit atau unsur keadilan : Merupakan unsur yang
harus diperhatikan dalam menegakkan hukum. Artinya
bahwa dalam pelaksanaan hukum para aparat penegak hukum
harus bersikap adil.
● Zeckmaessigkeit atau unsur kemanfaatan : Para aparatur
penegak hukum dalam menjalankan tugasnya harus
mempertimbangkan agar proses penegakan hukum dan
pengambilan keputusan memiliki manfaat bagi masyarakat.
Hukum harus bermanfaat bagi manusia.
Guastav Radbruch seorang ahli filsafat jerman
menyatakan bahwa unntuk menegakan hukum ada 3
unsur yang harus selalu diperhatikan, yaitu :
Gerechtigheit atau unsur keadilan : Merupakan unsur
yang harus diperhatikan dalam menegakkan hukum.
Artinya bahwa dalam pelaksanaan hukum para aparat
penegak hukum harus bersikap adil.
Zeckmaessigkeit atau unsur kemanfaatan : Para aparatur
penegak hukum dalam menjalankan tugasnya harus
mempertimbangkan agar proses penegakan hukum
dan pengambilan keputusan memiliki manfaat bagi
masyarakat. Hukum harus bermanfaat bagi manusia.
Sicherheit atau unsur kepastian : Penegakan hukum pada hakikatnya

adalah perlindungan hukum terhadap tindakan sewenang-wenang.

Adanya kepastian hukum memungkinkan seseorang akan dapat

memperoleh sesuatu yang diharapkan. Misalnya, seseorang yang

melanggar hukum akan dituntut pertanggungjawaban atas

perbuatannya itu melalui proses pengadilan, dan apabila terbukti

bersalah akan dihukum. Oleh karena itu, adanya kepastian hukum

sangat penting. Orang tidak akan mengetahui apa yang harus diperbuat

bila tanpa kepastian hukum sehingga akhirnya akan timbul keresahan.


Agar masyarakat patuh dan menghormati hukum, maka
aparat hukum harus menegakan hukum dengan jujur tanpa
pilih kasih dan demi keadilan berdasarkan kepada Tuhan
yang maha esa. Selain itu, aparat penegak hukum
hendaknya memberikan penyuluhan-penyuluhan hukum
secara intensif dan persuasif sehingga kesadaran
masyarakat terhadap hukum semakin meningkat dan patuh
terhadap hukum
Dalam Rangka Menegakan Hukum, Aparat Penegak Hukum Harus
Menunaikan Tugas Sesuai Dengan Tuntutannya Yang Terdapat Dalam
Hukum Material Dan Hukum Formal
1. Hukum material : hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur
kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa perintah-
perintah dan laranganlarangan. Contohnya: untuk Hukum Pidana terdapat
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), untuk Hukum
Perdata terdapat dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPER).
Dalam hukum material telah ditentukan aturan atau ketentuan hukuman
bagi orang yang melakukan tindakan hukum.
2. Hukum formal atau disebut juga hukum acara yaitu peraturan hukum yang
mengatur tentang cara bagaimana mempertahankan dan menjalankan
peraturan hukum material. Contohnya: hukum acara pidana yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) dan hukum
acara Perdata.
Kekuasaan Kehakiman Dilaksanakan Oleh Badan
Pengdilan Dalam Empat Lingkungan Yaitu:

4. Peradilan
1. Peradilan 2. Peradilan 3. Peradilan
tata usaha
umum agama militer
negara

Peradilan bagi Peradilan khusus karena mengadili


rakyat pada perkara-perkara tertentu dan
umunnya mengadili golongan tertentu
Dari keempat Peradilan tersebut, masing masing mempunyai
wewenang mengadili perkara tertentu yang meliputi :

A. Lembaga penegak hukum: B. Lembaga peradilan : C. Pengadilan tingkat kasasi :

1. Kepolisian 1. Peradilan agama 1. Mahkama agung


2. Kejaksaan : 2. Peradilan militter
• Kejaksaan agung 3. Peradilan tata usaha negara
• Kejaksaan tinggi 4. Peradilan umum
• Kejaksaan negri 5. Peradilan tinggi
3. kehakiman
Terima Kasiiih 

Anda mungkin juga menyukai