Anda di halaman 1dari 59

 

PENYAKIT OROFARING: HAL-HAL


TERBARU UNTUK TIM KLINIS GIGI:
6. KELUHAN YANG SANGAT
MEMPENGARUHI BIBIR ATAU LIDAH

GEBBY YOHANNA R. DALIMUNTHE 070100036


MELISSA EDELWEISHIA 070100070
ESTER A. J. PANGGABEAN 070100110
FINERA WINDA SUNDARY TOBING 070100134
CHUA WANG CHING 070100243

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT GIGI DAN


MULUT
RSUP HAM/FK USU
MEDAN
•Blister
•Stomatitis
•Actinic cheilitis (radang bibir)
•Lidah geografis (erythema migrans).
LESI KONGENITAL PADA BIBIR

Lip Pits
- Umumnya berada di komisura tapi lip pits jarang
terjadi dan berbeda, berlokasi lebih terpusat di
kedua sisi yang philtrum, mulai dari kedalaman dan
diameter 1 sampai 4 mm
- Muncul dari masa kanak-kanak,
- Cenderung merupakan penyakit keturunan

Cleft Lip
Bibir dan/atau palatum sumbing adalah kelainan
bawaan kraniofasial yang paling umum.
Sindrom Peutz-Jeghers

Sindrom Peutz-Jeghers adalah sifat


autosomal dominan yang jarang ditemui,
ditandai dengan discrete, makula coklat
sampai hitam kebiruan di sekitar mulut,
hidung dan mata, dan polip di usus halus.
Sindrom Multiple Mucosal Neuroma

Sindrom turunan neoplasia endokrin


multipel tipe 2b (tipe-3) yang jarang
terjadi ini ditandai dengan karsinoma
medula tiroid dan phaeokchromosytoma
yang berhubungan dengan multipel
mukosal neuromas. Hal ini menyebabkan
bibir menjadi tebal, sedikit terbalik
keluar dan memiliki permukaan yang
bergelombang.
LESI YANG DIDAPAT PADA BIBIR

Penyebab dari pembengkakan di bibir dan orofasial:


Inflamasi :
• Infeksi
• Gigitan serangga
• Crohn’s disease
• Orofacial granulomatosis
• Sarcoidosis
Trauma :
• Traumatik atau postoperatif
– edema
– Hematoma
– Bedah emfisema
Immunologically mediated :
• Angioedema
Endocrin dan metabolik :
• Obesitas
• Systemic Corticosteroid therapy
• Cushing’s Syndrome
• Myxoedema
• Acromegaly
• Nephrotic Syndrome
Cysts
Hemartomas
Noeplasm
Labial Melanotic Macule (Lentigo Labial
Solitary)
 Pada makula melanotik labial diperoleh lesi jinak kecil,
datar, berwarna coklat sampai coklat-hitam tanpa gejala.

 Secara klinis, mungkin mirip lesi lain seperti awal


melanoma tetapi tidak berubah dalam karakter.

 Sebagian besar soliter dan ditemukan di dekat garis


tengah, pada bagian merah bibir bawah.

 Terapi: dapat disembunyikan oleh lipstik atau dipotong


untuk alasan kosmetik.
Blisters

Biasanya bisa disebabkan oleh herpes labialis.

Penyebab yang lain secara umum diantaranya:


• Luka bakar
• Mukokel
• Impetigo
• Alergi cheilitis.
Herpes labialis
Sekali didapat, tetap laten dalam trigeminal ganglion.
Faktor-faktor seperti demam, sinar matahari, trauma,
menstruasi,
imunosupresi  mengaktifkan kembali virus yang ada dalam air
liur
.
GEJALA KLINIS

 Lesi biasanya muncul pada mucocutaneus junction, mulai dari


makula yang dengan cepat menjadi papular, vesikuler, dan
kemudian menjadi pustul.
 Lesi berkeropeng dan sembuh dalam waktu 7 sampai 10 hari,
biasanya tanpa jaringan parut.
 Lesi yang menyebar luas dapat muncul pada pasien
immunocompromised.
Herpes labialis
DIAGNOSIS

• Kultur virus
• Immunodetection (jarang)
• mikroskop elektron (jarang )
• Pengujian serum antibodi

PENATALAKSANAAN

• Penciclovir (1%) atau krim asiklovir (5


• Asiklovir sistemik atau antivirus lainnya  pasien
immunocompromised.
Cheilitis (Radang Bibir)
Dapat timbul sebagai gangguan utama bibir.

Adalah radang meluas dari kulit terdekat atau, lebih jarang,


dari lesi mukosa mulut.

Beberapa bentuk dari cheilitis:


– Chapping of the lips;
– Angular cheilitis (stomatitis);
– Eczematous cheilitis;
– Contact cBeilitis;
– Drug-induced cheilitis;
– Infective cheilitis;
– Actinic cheilitis.
Dan bentuk-bentuk lain yang jarang.
Chapping of the Lips

• Chapping adalah suatu reaksi terhadap kondisi


lingkungan kurang baik, biasanya terdapat
pajanan terhadap suhu dingin membeku atau
panas, dan angin yang kering. Bibir menjadi sakit,
retak dan bersisik.
Deskuamasi dan chapping juga bisa disebabkan
oleh:
• Dehidrasi
• Pajanan terhadap angin kering dan panas
• Demam
• Chelitis
• Eritema multiforme
• Penyebab psikogenik
• Obat-obatan
Angular Stomatitis

Angular Stomatitis adalah inflamasi dari kulit


dan selaput lendir pada bagian komisura bibir.
Lesi umum ini dapat ditemukan pada sebagian
besar orang-orang yang lebih tua.
Etiologi
– Agen Infeksi, seperti Candida, stafilokokus dan bakteri
lainnya
– Faktor Mekanik

– Defisiensi imun, seperti diabetes atau infeksi HIV.

– Defisiensi gizi, khususnya defisiensi riboflavin, folat, zat


besi dan malnutrisi protein
Gambaran klinis
• Angular stomatitis secara khas ditemukan bilateral,
memiliki area segitiga kasar yang eritema, edema
dan persisten.
• Kerutan linier atau celah yang menyebar dari
komisura (rhagades) dapat ditemukan pada bentuk
yang lebih berat, terutama pada pemakai gigi palsu.
Diagnosa
• Diagnosis biasanya jelas secara klinis.
• Penyakit sistemik yang mendasari harus dicari
dan diobati, terutama pada pasien yang muda,
dimana lesi dapat terlihat pada orang tanpa gigi
palsu, kasus unilateral dan pasien dimana
terdapat lesi seperti ulkus atau glositis.
• Pada semua kasus pemakaian gigi palsu,
Candida harus dicari, bukan hanya pada lesi
tetapi juga dari permukaan gigi palsu.
Penatalaksanaan

• Melepaskan gigi palsu sesering mungkin.


• Gigi palsu disimpan pada candidacidal solution
seperti hipoklorit atau klorhexidin.
• Stomatitis akibat gigi palsu dan angular stomatitis
harus diterapi dengan obat anti jamur.
• Mikonazole  bacteriostatic terhadap Gram
positif.
• Flukonazole juga efektif
Actinic Chelitis
Dikenal juga sebagai actinic keratosis dari bibir
atau solar cheilosis, hal ini merupakan
premalignan keratosis dari bibir yang
disebabkan oleh terpapar irradiasi sinar
ultraviolet B (UV B).
Etiologi
• terbakar sinar matahari akut.
• orang-orang yang sering terpapar UV B tingkat
tinggi, contohnya pendaki gunung, wind-surfer,
pelaut dan pemain ski.
• Kebanyakan cheilitis dapat dilihat pada bibir
bagian bawah pada orang-orang kulit putih pada
usia dekade keempat atau kedelapan dimana
mereka sering menghabiskan waktu di luar
ruangan di daerah panas, kering.
Gambaran Klinis
• Pada stadium awal mungkin hanya terlihat
kemerahan dan edema; kemudian terjadi
kekeringan dan terkelupas, retakan vertikal
dan pengerasan, perkembangan vesikel dan
erosi superfisial.
• Kemudian epitelium menjadi menebal dengan
plak kecil berwarna abu keputihan. Bahkan,
nodul seperti kutil bisa terbentuk dan
mengalami perubahan ke arah keganasan
Diagnosis
• Diagnosis dapat secara klinis namun biopsi juga
diperlukan pada chelitis berat dan harus selalu
dipertimbangkan ketika dicurigai ada temuan seperti:
– Ulserasi
– Tampilan bisul putih dan merah dengan batasan
kemerahan yang tidak jelas
– Atrofi merata dengan area sekitar menebal dan berwarna
keputihan.
– Pengelupasan yang terus menerus dan mengeras
Penatalaksanaan

• Terapi dibutuhkan untuk meredakan gejala dan


mencegah perkembangan menjadi karsinoma, dengan:
– Flouroracil 5 % topikal tiga kali sehari selama 10 hari, atau
asam trichlorasetat atau tretinoin;
– Vermilionectomy
– Abrasi laser
•  Terapi selanjutnya, perlindungan untuk melawan
rekurensi ialah secara reguler menggunakan obat
pelindung matahari likuid atau jel yang tahan air yang
mengandung asam para-aminobenzoid.
Cheilitis Eksematous

Etiologi
- Eksim atopik
- Dermatitis kontak (kontak cheilitis)

Terapi
- emollients
- kortikosteroid topikal
- steroid poten (fludrokortison)
Cheilitis Kontak
Definisi
 Cheilitis kontak adalah suatu reaksi inflamasi
pada bibir, yang dipicu oleh bahan-bahan
kimia yang bersifat iritan atau tindakan
sensitisasi.

 Terutama dialami oleh wanita dewasa.


Cheilitis Kontak
Etiologi • Barang-barang yang
umumnya dihisap-hisap
• Lipstik atau salep bibir seperti je-pitan rambut
logam, pensil (kobalt atau
• Agen bakterisidal cat logam
• Pasta gigi tartar-control, • Cat kuku
yang mengandung • Minyak esensial(eugenol,
senyawa pirofosfat peppermint, cengkeh,
• Epimine yang kayu manis, dan
mengandung bahan yang spearmint dalam
digunakan untuk makanan )
mahkota dan jembatan • Corong alat-alat musik
sementara yang terbuat dari kayu
• Material gigi lainnya dan nikel.
Cheilitis Kontak
Gambaran klinis
• Terjadi iritasi yang terus menerus
• Reaksi yang lebih akut dengan edema dan
vesikulasi.
Cheilitis Kontak
Diagnosis
• Diagnosa dibuat secara klinis
• Eritema multiforme mungkin muncul
• pasien kemudian biasanya juga memiliki erosi oral atau
lang lain.
• Jika diduga terjadi reaksi alergi uji tempel alergi
(patch test)

Manajemen Terapi
• Rujuk ke sepesialis
• Kortikosteroid topikal akan membantu meringankan
gejala, tetapi zat-zat yang memicu penyakit harus
dipantau pemakaiannya dan dihindari.
Lesi Bibir Lainnya

Pembengkakan Ulserasi
• Edema (trauma atau infeksi • Trauma
atau gigitan serangga) • Herpes labialis
• Angiodema • Terbakar
• Penyakit Crohn • Sifilis
• Granulomatosis orofasial • Infeksi lain
• Sarkoidosis • Tumor
• Mukokel
• Tumor
• Abses;
LESI PADA LIDAH

Lidah Berbulu
Lidah Berbulu
Definisi
Lidah berbulu adalah masalah yang umum terjadi,
terutama pada orang dewasa.
 
Etiologi
- sisa-sisa epitel, makanan dan mikroba yang terkumpul
karena tidak dapat disingkirkan secara mekanis.
- Lidah adalah reservoar utama dari beberapa mikroor-
ganisme seperti Candida albicans dan beberapa jenis
sterptokokus.
Lidah Berbulu
Gambaran Klinis

• Lapisan di lidah umumnya dapat ditemukan pada orang


dewasa yang sehat, terutama pada pasien yang tidak
memiliki gigi lagi, orang-orang yang mengkonsumsi diet
yang lembut dan non-abrasif, dengan kondisi kebersihan
mulut yang buruk, atau yang sedang berpuasa.
• Bagian dorsum lidah, terutama bagian posterior, dilapisi
dengan debris yang membentuk suatu lapisan berwarna
putih, khususnya pada penyakit yang menimbulkan
demam.
• Tampak lebih jelas pada :
- penderita xerostomia
- pasien yang sedang sakit, khususnya pasien dengan
kebersihan
mulut yang buruk atau yang sedang dehidrasi.
Lidah Berbulu
Diagnosa
Selain kondisi lain seperti thrush (jarang terjadi pada
bagian dorsum lidah), kandidoasis kronis, hairy
leukoplakia (bagian lateral lidah) dan leukoplakia lainnya.

Manajemen Terapi
Pengobatan atas penyakit yang mendasari
- menyikat lidah dapat berguna untuk menygkirkan
lapisan  paling baik dilakukan pada malam hari,
karena menyikat lidah pada pagi hari sering
menyebabkan muntah.
- Pemeliharaan kebersihan mulut dengan baik .
 
Bercak Coklat pada Superfisial
(Superficial Brown Staining)

• disebabkan oleh rokok, beberapa obat


(seperti zat besi), beberapa makanan dan
minuman (seperti kopi dan teh), sirih, dan
chlorhexidine.
• Perubahan warna seperti ini mudah
dibersihkan dan sedikit konsekuensi.
Lidah berbulu hitam atau coklat (Black or
Brown Hairy Tongue)
Etiologi
• disebabkan oleh akumulasi epitel squamus
dan proliferasi mikroorganisme kromogenik.
• penggunaan antibiotik, terutama antibiotik
sprektum luas (e.g. tetracycline atau
griseofulvin.
• faktor predisposisi merokok, obat-obatan (e.g.
besi) dan oral hygiene yang buruk
 GK
• Coklat atau hitam berbulu terlihat di sentral dorsum
lidah,
• lebih berat pada bagian posterior lidah,
• papil filiformis terlalu panjang dan berbercak.

 Diagnosis dan Manajemen


• Diagnosis jelas.
• tidak melanjutkan penggunaan obat-obatan dan
pencuci mulut.
• Pemberhentian konsumsi rokok,
• meningkatkan kebersihan mulut,
• membros lidah dengan menggunakan sikata
gigi (pada malam hari),
• menggunakan pencuci mulut sodium
bikarbonat,
• mengunyah nenas atau mengisap buah persik.
Lidah retak-retak (Fissured Tongue)
Etiologi:
• akibat perkembangan yang abnormal,
• banyak ditemukan pada orang yang
normal,
• sering terjadi pada penderita down.s
syndrome atau melkersson-rosenthal
syndrome.
GK:
• retak-retak yang multipel pada dorsum
lidah,
• lidah bergeografis (geographic tongue)
sebagai komplikasi.
Diagnosis dan Manajemen :
• Diagnosis jelas,
• harus dibedakan dengan lidah yang lobulated
(lobulated tongue) terlihat pada Sjogren.s
Syndrome.
• Penanganan dengan menenangkan pasien.
Lidah geografis (Geographic Tongue)
dikenal sebagai erythema migrant or benign migratory
glossitis.
Etiologi:
• Faktor genetik dan turunan,
• Ada hubungannya dengan psoriasis 4%.
Gejala Klinis
• batasan area deskuamasi yang irreguler
terutama pada dorsum lidah dan jarang pada
mukosa oral.
• Bagian yang merah dibatasi dengan warna
kuning,
• Bagian yang merah dapat berubah ukuran, dan
menyebar atau pindah ke tempat yang lain
dalam waktu hitungan jam,
• Sakit, terutama saat memakan makanan yang
asam.
Diagnosis dan Manajemen:

• Diagnisis secara klinis dan tidak ada investigasi.


• Beberapa spesialis mempercayai bahwa gepgraphic
tongeu dapat menjadi psoriasis.
• Lesinya sangat mirip seperti psoriasis dan Reiter.s
Syndrome.
• Juga mirip dan sulit dibedakan dengan lichen planus
dan lupus erythematosus.
• Penyakit ini tidak serius dan tidak ada pengobatan
yang efektif.
Infeksi papil pada daun lidah
(Foliate Papillitis)

• Ukuran dan bentuk foliate papillae bervariasi pada


batas posterolateral lidah.
• Papil kadang-kadang membengkak jika teritasi
benda mekanik atau jika terdapat infeksi saluran
pernafasan atas.
• Tempat ini memiliki predileksi yang tinggi untuk
terjadi kanker lidah.
Glossitis dalam Keadaan
Defisiensi
Glossitis adalah lidah yang tampak merah dan
sering sakit. Hal ini jarang berlaku.

Etiologi:
Defisiensi besi
Defisiensi asam folat
Defisiensi vitamin B12
Gambaran Klinis
• Lesi merah bergaris atau berbelang
• Jumlah papila yang berkurang disertai eritema-
• Pucat (defisiensi besi).
• Mungkin juga ada ulserasi oral dan stomatitis
angular.
Diagnosis dan Penatalaksanaan
• Penting untuk membedakan kondisi ini dari
erythema migrans, lichen planus dan
kandidosis akut. Pengobatannya adalah dengan
terapi pengganti setelah penyakit penyebab
defisiensi telah ditentukan dan diperbaiki.
Glossitis disebabkan oleh
Kandidosis
Etiologi:
• Antimikroba berspektrum luas, terutamanya
tetrasiklin
• Kortikosteroid topikal
• Xerostomia
• Kelainan imunitas
Gambaran Klinis
• Eritema difus
• rasa sakit pada lidah
• mungkin juga terdapat sariawan.
Diagnosis dan Penatalaksanaan
• berdasarkan keadaan klinis
• usapan hifa kandidiasis/mengambil bilasan
oral
• Obati penyebab predisposisi. Pasien harus
berhenti merokok, dan diberikan antijamur.
Median Rhomboid Glossitis
Etiologi :
• Perokok
• Pasien HIV
Gambaran klinis
• depapillated rhomboidal
• biasanya tanpa gejala, daerah pada garis
tengah dorsum anterior lidah ke circumvallate
papilae
• Lesi mungkin datar atau nodular, merah, atau
merah dan putih.
Diagnosis dan Penatalaksanaan

• berdasarkan keadaan klinis


• Biopsi jarang dilakukan
• Pasien berhenti merokok
• antijamur diberikan
• eksisi laser dibenarkan jika lesi tidak
sembuh
Median Rhomboid Glossitis
Pembengkakan Lidah
Karakteristik benjolan dapat disebabkan berbagai
kondisi:
• Kongenital : tiroid lingual, hemangioma,
limfangioma
• Inflamasi : infeksi, abses
• Trauma : edema, hematoma, benda asing
• Kista
• Neoplasma : benjolan fibrosa, papilloma,
karsinoma, sel tumor grandular, sarcoma Kaposi.
Etiologi

• Sindrom Down
• Angioma
• Inflammatory oedema
• Angioedema
• Gigantism
• Akromegali
• Amiloidosis
• Penyebab lain yang jarang terjadi
Amiloidosis

• Amiloidosis adalah suatu kondisi yang jarang


terjadi, ditandai dengan penumpukan bahan
eosinofilik hialin, yaitu amiloid, dimana
terdapat struktur fibrillar di bawah mikroskop
elektron.
Etiologi
• Amiloid primer (rantai ringan imunoglobulin)
• Amiloid sekunder (protein AA)

Gambaran Klinis
• Makroglosia(50% pasien)
• Petekie oral
• Bula yang berisi darah.
Diagnosis dan Penatalaksanaan
• Biopsi (Pewarnaan Congo red atau thioflavine T )
• pewarnaan hematoksilin dan eosin konvensional
• urinalisis (proteinuria Bence-Jones)
• gambaran darah
• elektroforesis serum dan urin
• laju endap darah
• biopsi sumsum tulang
• pemeriksaan tulang skelet
• Kemoterapi dengan melphalan, kortikosteroid atau
fluoxymesterone
• Bedah pengurangan lidah tidak disarankan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai