Anda di halaman 1dari 14

Resiko Bunuh Diri

Ns. NITA SUKAMTI, M.Kep.


Pengertian

• Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
untuk mengakhiri kehidupannya. Risiko cedera yang mengancam jiwa
yang dilakukan sendiri (Townsend, 2010).
• NANDA Internasional (2011) mengungkapkan resiko bunuh diri
merupakan individu yang beresiko menyakiti diri sendiri dan cedera yang
mengancam jiwa.
Perilaku Bunuh Diri
• Stuart (2013) menyatakan bahwa perilaku bunuh diri dibagi menjadi empat
bagian yaitu:
1. Isyarat bunuh diri atau ide bunuh diri dimana baru berupa fikiran untuk
mengakhir hidup baik disampaikan kepada oranglain ataupun tidak.
2. Ancaman bunuh diri dimana ini adalah suatu tanda baik secar langsung
maupun tidak langsung baik verbal ataupun nonverbal bahwa seseorang
tersebut sudah mempunyai rencana untuk mengakhiri kehidupannya.
3. Percobaan bunuh diri pada fase ini seseorang sudah melakukan aksi bunuh
diri bila tidak dapat dihentikan maka terjadi kematian
4. Bunuh diri, dimana pada fase ini seseorang telah meninggal atau berhasil
mengakhiri kehidupannya.
Etiologi

• Faktor Predisposisi
• Diagnosis Psikiatrik
Lebih dari 90% orang dewasa yang mengakhiri hidupnya
dengan cara bunuh diri mempunyairiwayat gangguan jiwa. Tiga
gangguan jiwa yang dapat membuat individu berisiko untuk
melakukan tindakan bunuh diri adalah gangguan afektif,
penyalahgunaan zat, dan skizofrenia
• Sifat Kepribadian
Tiga tipe kepribadian yang erat hubungannya dengan besarnya
resiko bunuh diri adalahantipati, impulsif, dan depresi
• Lingkungan Psikososial
Faktor predisposisi terjadinya perilaku bunuh diri, diantaranya
adalah pengalamankehilangan, kehilangan dukungan sosial,
kejadian-kejadian negatif dalam hidup, penyakitkrinis,
perpisahan, atau bahkan perceraian. Kekuatan dukungan social
sangat penting dalammenciptakan intervensi yang terapeutik,
dengan terlebih dahulu mengetahui penyebabmasalah, respons
seseorang dalam menghadapi masalah tersebut, dan lain-lain
• Riwayat Keluarga
• Faktor Biokimia
Data menunjukkan bahwa pada klien dengan resiko bunuh diri
terjadi peningkatan zat-zatkimia yang terdapat di dalam otak
sepeti serotinin, adrenalin, dan dopamine. Peningkatan
zattersebut dapat dilihat melalui ekaman gelombang otak
Electro Encephalo Graph (EEG).
Faktor Presipitasi
• Perilaku destruktif diri dapat ditimbulkan oleh stress
berlebihan yang dialami oleh individu.Pencetusnya sering kali
berupa kejadian hidup yang memalukan.Faktor lain yang
dapatmenjadi pencetus adalah melihat atau membaca melalui
media mengenai orang yangmelakukan bunuh diri ataupun
percobaan bunuh diri. Bagi individu yang emosinya labil,
haltersebut menjadi sangat rentan
Perilaku destruktif diri
• Merokok
• Mengebut 
• Berjudi 
• Tindakan kriminal 
• Penyalahgunaan zat 
• Perilaku yang menyimpang secara sosial 
• Prilaku yang menimbulkan stress 
• Ketidakpatuhan pada tindakan medis
Jenis-jenis bunuh diri
Menurut Durkheim, bunuh diri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bunuh diri egoistic (faktor dalam diri seseorang)
Individu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan
oleh kondisi kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan
individu itu seolah-olah tidak berkepribadian. Kegagalan integrasi dalam
keluarga dapat menerangkan mengapa mereka tidak menikah lebih
rentan untuk melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan mereka yang
menikah
2. Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan seseorang)
Individu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk
bunuh diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, ia
merasa kelompok tersebut sangatmengharapkannya.
3. Bunuh diri anomik (faktor lingkungan dan tekanan)
Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara
individu dan masyarakat,sehingga individu tersebut meninggalkan
norma-norma kelakuan yang biasa. Individukehilangan pegangan dan
tujuan. Masyarakat atau kelompoknya tidak memberikan
kepuasan padanya karena tidak ada pengaturan atau pengawasan
terhadap kebutuhan-kebutuhannya
Pohon Masalah
Tindakan Keperawatan
• Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat
yang aman 
• Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas,
tali pinggang) 
• Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika
pasien mendapatkan obat 
• Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi
pasiensampai tidak ada keinginan bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai