Anda di halaman 1dari 13

410352

ETIKA PROFESI
DAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Oleh
Kadek Ayu Trisnayanti
ETIKA PROFESI DAN PERUNDANG-
UNDANGAN

Kode Etik
Profesi Kebidanan

Karakter Bidan Yang Dapat Belajar Sepanjang Hayat


Meningkatkan Profesionalisme
Dalam Praktik Kebidanan
BELAJAR
SEPANJAN
G HAYAT
PENGERTIAN
Konsep belajar sepanjang hayat pertama kali dikemukakan oleh Edgar
Faure dari The International Council of Educational Development (ICED)
atau Komisi Internasional Pembangunan Pendidikan.

Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep tentang belajar terus


menerus dan berkesinambungan (continuing-learning) dari buaian sampai
akhir hayat, sejalan dengan fase-fase perkembangan pada manusia. Oleh
karena setiap fase perkembangan pada masing-masing individu harus
dilalui dengan belajar agar dapat memenuhi tugas-tugas perkembanganya,
maka belajar itu dimulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa dan
bahkan masa tua.
MANFAAT BELAJAR
SEPANJANG HAYAT
1. Menjadikan seseorang tidak ketinggalan zaman.
2. Dapat terus memperbaharui pengetahuannya,terutama bagi mereka
yang sudah tidak mengenyam bangku sekolah lagi. Dalam arti kata
telah lulus dari sekolah formal.
3. Menjadikan individu yang tiak akan terasing oleh generasi
dibawahnya.
4. Menjadikan individu yang berwawasan luas serta mampu beradaptasi
dengan perubahan yang akan datang, sehingga dapat tetap
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi kehidupan di
FAKTOR BELAJAR SEPANJANG
HAYAT

Menurut Sumadi Suryabrata : Menurut Abraham Maslow mengemukakan


1. Adanya sifat ingin tahu untuk teori tentang kebutuhan yang mendorong
menyelidiki dunia yang lebih luas. seseorang untuk belajar yaitu :
2. Adanya sifat kreatif yang ada pada 1. Physical needs.
manusia dan keinginan untuk selalu maju. 2. Safety needs.
3. Adanya keinginan untuk memperbaiki 3. Love needs.
kegagalan yang lalu dengan usaha yang 4. Esteem needs.
baru. 5. Self actualization need.
Kompetensi Belajar Sepanjang Hayat

Belajar sepanjang hayat memiliki dua sasaran utama yaitu sasaran individual dan
sasaran komunal.

1. Sasaran individual belajar sepanjang hayat yaitu berusaha


menumbuhkembangkan manusia atau pembelajar atau orang memiliki motivasi
tinggi.
2. Sasaran komunal dari belajar sepanjang hayat adalah masyarakat pembelajar
atau masyarakat perencana dan masyarakat inovatif.
TUJUAN
TUJUANBELAJAR
BELAJARSEPANJANG
SEPANJANG
HAYAT
HAYAT

04 Untuk mengembangkan kemampuan nalarnya


05terus menerus bukan saja objek-objek
secara
diluar dirinya tetapi juga terhadap
03 kehidupannya sendiri sebagai perorangan
maupun sebagai suatus komunitas.

02 Untuk membantu individu dalam menimba ilmu bagi


merealisasikan impian-impiannya.

Menjadikan individu yang lebih dinamis, lebih mudah


01 menerima gagasan-gagasan pembaharuan, dan lebih mudah
berinteraksi dengan masyarakat-masyarakat di lingkungannya.

Untuk memperkaya kemampuan intelektual seseorang.


LANDASAN
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
1. Semakin banyaknya lulusan dari sistem persekolahan (sistem pendidikan formal) yang
ingin melanjutkan pendidikan.
2. Semakin cepatnya perkembangan pengetahuan baru mengakibatkan meningkatnya
kebutuhan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan masa.
3. Asas bahwa pendidikan merupakan suatu proses kontinyu yang bermula sejak
seseorang di lahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan tidak hanya terbatas
pada bangku sekolah tetapi juga mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal.
4. Memberikan motivasi kepada mereka yang telah selesai mengikuti pendidikan sekolah
agar tetap belajar dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupannya.
5. Semakin ketatnya persaingan di berbagai bidang kehidupan.
IMPLEMENTASI KONSEP
BELAJAR SEPANJANG HAYAT
Implementasi konsep belajar sepanjang hayat ini biasanya tidak membutuhkan orang lain sebagai
pembimbing khusus. Mereka mencari sendiri bahan-bahan pelajaran yang mereka butuhkan,
mempelajari sendiri, dan mencoba menempatkannya. Jadi bagi mereka dapat belajar di mana saja dan
dengan cara apa saja di lingkungan mereka. Pada hakekatnya mereka mengaktualisasi diri sendiri
sejalan dengan teori belajar naturalis. Namun demikian belajar sepanjang hayat dapat juga
dilaksanakan secara kelompok dalam bentuk kursus-kursus, kelompok sosial dan kelompok keagamaan.

Belajar sepanjang hayat ini pada mulanya bersifat individual, yakni untuk memperkaya kehidupan
rohani atau intelektual seseorang. Pada taraf perkembangan selanjutnya belajar sepanjang hayat ini
mulai mengembangkan tujuan-tujuan yang bersifat sosial. Mulai disadari bahwa kegiatan belajar
mengajar sepanjang hayat ini tidak hanya menguntungkan perorangan-perorangan saja, melainkan juga
bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.
Semoga
TERIM
Bermanfa
A
at
KASIH

Anda mungkin juga menyukai