Anda di halaman 1dari 16

Komunikasi dalam

Kesehatan Masyarakat

dr. ChairulSyah Putra,M.K.M


• Salah satu bentuk operasional komunikasi kesehatan yang dewasa ini
mulai digunakan dalam program kesehatan adalah pemasaran sosial
(social marketing)
• Produk yang dijual secara sosial bermanfaat berupa “perilaku baru”
• Pemasaran sosial berorientasi pada konsumen
• Perlu dilakukan “segmentasi sasaran” untuk menentukan
cara/metode dan media yang tepat
Advokasi
• Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain
yang dianggap berpengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau kegiatan yang dilaksanakan.
• Strategi yang dilakukan
1. Lobying
Agar pengambil keputusan commited dan mendukung program
(political comitment)  sasaran tersier Contoh : PIN, Pencanangan
“Indonesia Sehat 2010”
Advokasi
2. Social Support (dukungan sosial)
Melakukan pendekatan dan pelatihan pada toma dan toga agar
berperilaku positif dan punya kemampuan seperti yang diharapkan
program serta dapat dicontoh masyarakat > sasaran sekunder
3. Empowerment (pemberdayaan masy)
Petugas kesehatan dan toma/toga melakukan penyuluhan dan
konseling untuk meningkatkan PSK mayarakat dalam hidup sehat >
sasaran primer
Advokasi
Advokasi adalah suatu kegiatan yang diharapkan menghasilkan suatu
produk yaitu komitmen politik dan dukungan dari pembuat kebijakan.

Indikator advokasi
1. Input ; orang (advocator) dan material (data dan informasi)
2. Process ; berapa kali lobying, seminar, lokakarya dan peran media
3. Output ; perangkat lunak (UU, PP, Keppres, Perda dsb) dan
perangkat keras (meningkatnya anggaran, dibangunnya
sarana/prasarana kesehatan, dsb)
Kemitraan
Masalah kesehatan merupakan tanggung jawab bersama individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta.
•Pemerintah dalam hal ini Depkes sebagai leading sector hendaknya
menjalin kemitraan (partnership) dengan sector terkait
•Institusi pokok
1. Pemerintah ; kesehatan, pertanian, agama, lingkungan hidup dsb
2. Dunia usaha swasta (private sector) ; pengusaha
3. NGO ; LSM dan organisasi profesi
Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan
Kemampuan masyarakat
1. Mampu mengenal masalah di masyarakatnya. Contohnya tentang
penyakit, gizi dan makanan, hygiene dan sanitasi dsb
2. Mampu mengatasi masalahnya. Contoh penanganan banjir,
penyakit DHF
Pemberdayaan Masyarakat
3. Mampu memelihara dan melindungi dari ancaman kes.
Contoh kasus narkoba, kantin sekolah sehat
4. Mampu meningkatkan kesehatan  (health promoting community).
Contoh ; dengan dibentuknya kelompok senam sehat, dibangunnya
tempat-tempat kebugaran (fitness) dll

•Suatu kegiatan dikatagorikan pemberdayaan masyarakat apabila


kegiatan tersebut tumbuh dari bawah dan non instruktif yang dapat
memperkuat meningkatkan dan mengembangkan potensi masyarakat
setempat untuk mencapai tujuan.
Partisipasi Masyarakat
• Partisipasi masyarakat adalah keikutsertaan seluruh anggota
masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan mareka sendiri.

• Filosofi partisipasi masyarakat adalah terciptanya suatu pelayanan


untuk masyarakat, dari masyarakat dan oleh masyarakat.
• Elemen partisipasi masyarakat
1. Motivasi ; timbul dari masyarakat sendiri, pihak luar hanya
merangsang saja.
2. Komunikasi ; Media dapat berperan menyampaikan pesan ide
gagasan dan informasi kepada masy.
3. Kooperasi ; Kerja sama dengan intansi di luar kesehatan mutlak
diperlukan
4. Mobilisasi ; Dilakukan pada seluruh lini dari perencanaan sampai
monev multi disiplin
Bagian Ketiga
Sistem Informasi Pelayanan Publik

• Pasal 23
(1) Dalam rangka memberikan dukungan informasi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik perlu diselenggarakan
Sistem Informasi yang bersifat nasional.
(2) Menteri mengelola Sistem Informasi yang bersifat nasional.
(3) Sistem Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi semua informasi pelayanan publik yang berasal dari
penyelenggara pada setiap tingkatan.
(4) Penyelenggara berkewajiban mengelola Sistem Informasi yang terdiri atas sistem informasi elektronik atau
nonelektronik, sekurang-kurangnya meliputi:
• profil Penyelenggara; profil Pelaksana; standar pelayanan; maklumat pelayanan; pengelolaan pengaduan; dan penilaian
kinerja.
(5) Penyelenggara berkewajiban menyediakan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada masyarakat secara
terbuka dan mudah diakses.
Promosi Kesehatan
• Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat
menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun
berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih
mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.
• Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan:
– menciptakan lingkungan yang mendukung,
– mengubah perilaku, dan
– meningkatkan kesadaran.
PERSUASI
• Persuasi adalah suatu bentuk pengaruh sosial. Persuasi adalah proses
membimbing diri sendiri atau yang lain terhadap adopsi ide, sikap,
atau tindakan dengan cara rasional dan simbolik (meskipun tidak
selalu logis).
• Paragraf Persuasi, adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide,
gagasan, ataupendapat penulis dengan disertai dengan bukti dan
fakta
• (benar-benar terjadi).
• Tujuannya, adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau
pendapattersebut adalah benar dan terbukti dan juga melaksanakan
apa yang menjadiajakan dari ide tersebut.Paragraf persuasi memang
memiliki banyak kesamaan dengan paragraf argumentasi, bedanya
paragraf persuasi lebih cenderung menjadi sebuahajakan.
Komunikasi Terapeutik
• Perawat harus memiliki tanggung jawab moral yang tinggi yang
didasari atas sikap peduli dan penuh kasih sayang, serta perasaan
ingin membantu orang lain untuk tumbuh dan berkembang. Addalati
(1983), Bucaille (1979) dan Amsyari (1995) menambahkan bahwa
sebagai seorang beragama, perawat tidak dapat bersikap tidak
perduli terhadap ornag lain adalah seseorang pendosa yang
memntingkan dirinya sendiri.
• Selanjutnya Pasquali & Arnold (1989) dan Watson (1979) menyatakan
bahwa “human care” terdiri dari upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga/mengabdikan rasa kemanusiaan dengan
membantu orang lain mencari arti dalam sakit, penderitaan, dan
keberadaanya: membantu orang lain untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengendalian diri.
• Perilaku menolong sesama ini perlu dilatih dan dibiasakan, sehingga
akhirnya menjadi bagian dari kepribadian

Anda mungkin juga menyukai