Anda di halaman 1dari 25

STOIKIOMETRI

DISUSUN OLEH :
FARHAN HIDAYATULLAH
1607112170
STOIKIOMETRI
 STOIKIOMETRI
Stoikiometri berasal dari dua suku kata bahasa Yunani
yaitu Stoicheion yang berarti "unsur" dan Metron
yang berarti "pengukuran".

Stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu


kimia yang mempelajari tentang kuantitas zat  dalam
suatu reaksi kimia.
I. HUKUM DASAR ILMU
KIMIA
a. Hukum Kekekalan Massa
(Hukum Lavoisier)
“Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.
Contoh :

hidrogen  + oksigen     hidrogen oksida 


   (4g)         (32g)               (36g)

atau

2g NaOH(s) + 10g CH3COOH(aq) 12g produk


b. Hukum Perbandingan Tetap
(Hukum Proust)
 “Senyawa kimia terdiri dari unsur-unsur kimia dengan perbandingan
massa unsur yang tetap sama”
Contoh nya:

H 2 O → massa H : massa O = 2 : 16 = 1 : 8

atau

Pada senyawa SO3 = massa S : massa 0


= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16)
= 32 : 48 = 2 : 3
c. Hukum Perbandingan Berganda
(Hukum Dalton)
 “Jika suatu unsur bereaksi dengan unsur lainnya, maka perbandingan
berat unsur tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh:
– Unsur N dan O dapat membentuk senyawa NO dan NO 2
– Dalam senyawa NO, massa N : massa O = 14 : 16
– Dalam senyawa NO 2 , massa N : massa O = 14 : 32
– Perbandingan massa N pada NO dan NO 2 sama maka
perbandingan massa O = 16 : 32 = 1 : 2
d. Hukum Gas Ideal

Untuk gas ideal atau suatu gas yang dianggap ideal berlaku rumus :
PV = n RT

 Keterangan:
P = tekanan (atmosfir)
V = volume (liter)
n = mol = gram/Mr
R = tetapan gas (lt.atm/mol.K)
T = suhu (Kelvin)
Dari rumus tersebut dapat diperoleh :
 a. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada
temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den
tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10    P2 = 1 atmosfir

b. HUKUM GAY-LUSSAC
"Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bila
diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai
bilangan bulat den sederhana".

Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2


Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2) jika pada kondisi
tersebut 1 liter gas hidrogen (H2) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2   10/1 = (x/28) / (0.1/2)   x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.

c. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC


Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu den diturukan
dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
 d. HUKUM AVOGADRO
"Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama
mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan
bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya
22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.

Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan
tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27)   V2 = 12.31 liter )
II. MASSA ATOM RELATIF DAN
MASSA MOLEKUL RELATIF
1.Massa Atom Relatif (Ar)
merupakan perbandingan antara massa 1 atom dengan 1/12 massa
1 atom karbon 12

2. Massa Molekul Relatif (Mr)


merupakan perbandingan antara massa 1 molekul senyawa dengan
1/12 massa 1 atom karbon 12.
Massa molekul relatif (Mr) suatu senyawa merupakan penjumlahan
dari massa atom unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
Jika Ar untuk X = 10 dan Y = 50 berapakah Mr senyawa X2Y4 ?
Jawab:
Mr X2Y4 = 2 x Ar . X + 4 x Ar . Y = (2 x 10) + (4 x 50) = 220
III. KONSEP MOL

 a. Dalam ilmu kimia satuan jumlah yang digunakan adalah mol

 b. satu mol adalah sejumlah zat yang mengandung 6,02 x 10^23 partikel


Hubungan Mol dengan jumlah partikel
Jumlah Partikel = mol x 6,02 x 10^23
mol = Jumlah partikel / 6,02 x 10^23

 Hubungan Mol dengan Massa 


Untuk unsur :
mol = gram / Ar
gram = mol x Ar
Untuk senyawa :
mol = gram/Mr
gram = mol x Mr
 Hubungan Mol dengan Volume Gas
Setiap satu mol gas apa saja keadaan standard (0oC, 1 atm) mempunyai
volume : 22, 4 liter.
Volume gas = mol x 22,4
mol = Volume / 22,4
Hubungan mol, jumlah partikel dan hubungan gas dapat digambarkan
dalam bentuk
diagram sebagai berikut :
Perhitungan Massa Molar
 Sebelum melakukan perhitungan stoikiometri, kita perlu mengetahui
apa itu massa molar. Massa molar merupakan rasio antara massa dan
mol dari suatu atom.
Untuk mengetahui Massa Molar suatu unsur maka kita hanya perlu
membacanya di tabel periodik unsur. Sedangkan untuk mengetahui
Massa Molar senyawa kita perlu menghitungnya berdasarkan rumus
molekul senyawa tersebut.
Contoh soal:
 Tentukan Massa Molar dari H O?
2
Jawaban:  2(1.00794g/mol) + 1(15.9994g/mol) = 18.01528g/mol
Massa molar dari Hidrogen ialah 1.00794g/mol  dikalikan 2 karena
terdapat dua atom hidrogen dalam satu senyawa air. Kemudian
ditambahkan massa molar dari Oksigen.
Massa Molar yang diperoleh dapat digunakan untuk menghitung mol
suatu senyawa.
IV. PENYETARAAN REAKSI KIMIA
 Reaksi kimia sering dituliskan dalam bentu persamaan dengan menggunakan
simbol unsur. Reaktan adalah zat yang berada di sebelah kiri, dan produk ialah
zat yang berada di sebelah kanan, kemudian keduanya dipisahkan oleh tanda
panah (bisa satu / dua panah bolak balik). Contohnya:

2Na(s)+HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2(g)

Persamaan reaksi kimia itu seperti resep pada reaksi, sehingga menunjukkan
semua yang berhubungan dengan reaksi yang terjadi, baik itu ion, unsur,
senyawa, reaktan ataupun produk. Semuanya.

Kemudian seperti halnya pada resep, terdapat proporsi pada persamaan tersebut
yang ditunjukkan dalam angka-angka di depan rumus molekul tersebut.
Jika diperhatikan lagi, maka jumlah atom H pada reaktan(kiri) belum sama
dengan jumlah atom H pada produk(kanan). Maka reaksi ini perlu disetarakan.
Penyetaraan reaksi kimia harus memenuhi beberapa hukum kimia tentang
materi.
 Jadi dari persmaaan:

2Na(s)+2HCl(aq)→2NaCl(aq)+H2(g)

Kita dapat mengetahui bahwa 2 mol HCl bereaksi dengan 2 mol Na


untuk membentuk 2 mol NaCl dan 1 mol H2. Dengan penyetaraan
reaksi ini, maka dapat diketahui kuantitas dari setiap zat yang terlibat
dalam reaksi.
Oleh karena itulah penyetaraan reaksi ini sangat penting dalam
menyelesaikan permasalahan stoikiometri.
Contoh:
Timbal(IV) Hidroksida bereaksi dengan Asam Sulfat, dengan reaksi
sebagai berikkut:

Pb(OH)4+H2SO4→Pb(SO4)2+H2O

Jika kita lihat baik baik:


Unsur Reaktan Product
(Jumlah Mol) (Jumlah Mol)
Pb 1 1
O 8 9
H 6 2
S 1 2

Maka persamaan ini belum setara. Oleh karenanya kita perlu


menyetarakan persamaan ini. Pada reaktan-nya terdapat 16 atom,
namun pada produk-nya hanya terdapat 14 atom. Persamaan ini perlu
penambahan koefisien sehingga jumlah atom unsur-unsurnya sama.

Di depan H2SO4 perlu ditambahkan koefisien 2 seehingga jumlah


atom sulfurnya sesuai, kemudian di depan H2O perlu penambahan
koefisien 4 agar jumlah atom oksigennya tepat. Maka reaksi yang
setara ialah:
Pb(OH)4+2H2SO4→Pb(SO4)2+4H2O

Unsur Reaktan Product


(Jumlah Mol) (Jumlah Mol)
Pb 1 1
O 12 12
H 8 8
S 2 2
 Kondisi dimana persamaan reaksi telah setara ialah ketika memenuhi
dua kriteria berikut:
Jumlah atom dari tiap unsur pada bagian kiri dan kanan persamaan telah
sama. 
 Jumlah ion pada bagian kiri dan kanan telah sama.(menggunakan
penyetaraan reaksi redox)
Perhitungan Stoikiometri Pada Persamaan
Kimia Setara
Dalam stoikiometri, suatu persamaan kimia yang setara memberikan
informasi untuk membandingkan setiap elemen dalam reaksi
berdasarkan faktor stoikiometri. Faktor stoikiometri merupakan rasio
dari mol setiap senyawa/zat yang bereaksi.

Dalam kehidupan nyata, seperti ini contohnya:


Untuk membuat secangkir kopi yang nikmat, diperlukan resep yaitu 9
cube gula dengan 3 sendok kopi.
 Ini adalah resep yang fix dan paten. Jadi bagaimana kalau kita memiliki
12 cube gula dan tiga sendok bubuk kopi, berapa gelas kopi yang bisa
dibuat?
Ya! Jawabannya adalah 1 gelas kopi, dengan sisa bahan 3 cube gula.

Bagaimana kalau kita memiliki 27 cube gula dan 8 sendok kopi. Berapa
gelas kopi yang bisa dibuat?
Tentu saja 2 gelas kopi dengan sisa 9 cube gula dan 2 sendok kopi.
Semuanya mutlak harus mengikuti resepnya.

Kuncinya ialah semuanya harus mengikuti resepnya, jika dalam


stoikiometri, persamaan reaksi yang setara adalah resepnya, jadi kita
harus mengikuti resep tersebut.
V. RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS
MOLEKUL
 Rumus Empiris : rumus yang menyatakan perbandingan terkecil atom-
atom dari unsur-unsur yang menyusun suatu senyawa.
 Rumus Molekul : rumus yang menyatakan jumlah atom-atom dari
unsur-unsur yang menyusun satu molekul senyawa.
Contoh :

Suatu senyawa C den H mengandung 6 gram C dan 1 gram H.


Tentukanlah rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut bila
diketahui Mr nya = 28 !
Jawab:
mol C : mol H = 6/12 : 1/1 = 1/2 : 1 = 1 : 2
Jadi rumus empirisnya: (CH2)n
Bila Mr senyawa tersebut = 28 maka: 12n + 2n = 28   14n
= 28    n = 2
Jadi rumus molekulnya : (CH2)2 = C2H4
Contoh Soal Yang Melibatkan Perhitungan
Stoikiometri Kimia
 Propana terbakar dengan persamaan reaksi:
C3H8+O2→H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang
terbentuk?
Jawab:
Pertama: Setarakan persamaan reaksinya!
C3H8+5O2→4H2O+3CO2
Kedua: Hitung mol C3H8!
mol=m/Mr -> mol= 200 g/ 44 g/mol ->mol= 4.54 mol
Ketiga: Hitung rasio H2O : C3H8 -> 4:1 (*berdasar perbandingan koefisien
pada persamaan reaksinya)
Kempat: Hitung mol H2O dengan perbandingan
mol H2O : 4 = mol C3H8 : 1
-> mol H2O : 4  = 4.54 mol : 1
-> mol H2O = 4.54 x 4= 18.18 mol
Kelima : Konversi dari mol ke gram.
mol= m/Mr -> m= mol x Mr -> m= 18.18 mol x 18 = 327.27 gram.

Anda mungkin juga menyukai