STRUKTUR KAYU Power Point
STRUKTUR KAYU Power Point
b
Tabel 1 Nilai acuan (MPa) berdasarkan atas pemilahan
secara mekanis pada kadar air 15%
Kuat
Modulus Kuat Kuat
tekan
Elastisit Kuat tarik tekan Kuat
Kode Tegak
as Lentur sejajar sejajar Geser
mutu lurus
Lentur Fb serat serat Fv
Serat
Ew Ft Fc
Fc⊥
E26 25000 66 60 46 6.6 24
E25 24000 62 58 45 6.5 23
E24 23000 59 56 45 6.4 22
E23 22000 56 53 43 6.2 21
Tabel 1
Tabel 1 Nilai acuan (MPa) berdasarkan atas
pemilahan secara mekanis pada kadar air 15%
Modulus Kuat tarik Kuat tekan Kuat tekan
Kuat Kuat
Elastisitas sejajar sejajar Tegak lurus
Kode mutu Lentur Geser
Lentur serat serat Serat
Fb Fv
Ew Ft Fc Fc⊥
Arah serat 1 : 13
Saluran damar 1/5 tebal kayu
eksudasi tidak diperkenankan
Gubal Diperkenankan
Lubang serangga Diperkenankan asal terpencar dan ukuran
dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga
hidup
Cacat lain (lapuk, hati
Macam Cacat Kelas Mutu B
Mata kayu:
Terletak di muka lebar 1/4 lebar kayu
Terletak di muka sempit 1/6 lebar kayu
Arah serat 1 : 9
Saluran damar 2/5 tebal kayu
Gubal Diperkenankan
Lubang serangga Diperkenankan asal terpencar dan ukuran
dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga
hidup
Cacat lain (lapuk, hati
Macam Cacat Kelas Mutu C
Mata kayu:
Terletak di muka lebar 1/2 lebar kayu
Terletak di muka sempit 1/4lebar kayu
Arah serat 1 : 6
Saluran damar 1/2 tebal kayu
Gubal Diperkenankan
Lubang serangga Diperkenankan asal terpencar dan ukuran
dibatasi dan tidak ada tanda-tanda serangga
hidup
Cacat lain (lapuk, hati
rapuh, retak melintang) Tidak diperkenankan
Untuk kayu dengan cacat, estimasi nilai
acuan dari Tabel 2 harus direduksi dengan
nilai rasio kekuatan berdasarkan Kelas
Mutu kayu, sesuai Tabel 3 .
Tata cara ini dimaksudkan untuk merencanakan gedung kayu dan struktur
lain yang sejenis. Apabila tata cara ini merujuk ke lampiran maka keten-
tuan dalam lampiran berlaku.
Kombinasi Pembebanan
• 1,4D (6.2-1)
• 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)
• 1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau 0,8W) (6.2-3)
• 1,2D + 1,3 W + 0,5 L + 0,5 (La atau H) (6.2-4)
• 1,2D ± 1,0E + 0,5L (6.2-5)
• 0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6)
dengan 1,03 adalah faktor koreksi dari nilai Ew yang ditabelkan kepada nilai
Ew bebas-geser;
Tekan φc 0,90
Lentur φb 0,85
Stabilitas φs 0,85
Tarik φt 0,80
Geser/puntir φv 0,75
Sambungan φz 0,65
Faktor Waktu
Kombinasi pembebanan Faktor Waktu (λ)
1,4D (6.2-1) 0,6
1,2D + 1,6L + 0,5(La atau H) (6.2-2) 0,7 jika L dari gudang
0,8 jika L dari ruangan
umum
1,25 jika L dari kejut*
1,2D + 1,6 (La atau H) + (0,5L atau (6.2-3) 0,8
0,8W)
1,2D + 1,3 W + 0,5 L + 0,5 (La atau (6.2-4) 1,0
H)
1,2D ± 1,0E + 0,5L (6.2-5) 1,0
0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6) 1,0
• 7.4 Pengekangan Lateral
)
Ct
Kadar air
Kondisi pada masa 38°C ≤ T ≤ 52°C ≤ T ≤
acuan layan T ≤ 38°C
52°C 65°C
Ft, E Basah atau
1,0 0,9 0,9
kering
Fb, Fc, Kering 1,0 0,8 0,7
Fv, Fc⊥ Basah 1,0 0,7 0,5
• Faktor koreksi pada Butir 7.6-1 dan Tabel 10.1-1, bila dimungkinkan,
digunakan sesuai dengan yang disyaratkan pada bagian di bawah ini.
Tahanan terkoreksi dihitung sebagai berikut:
» R’ = R C1 C2 … Cn (7.5-1)
• dengan R’ adalah tahanan terkoreksi, R adalah tahanan acuan, Ci adalah
faktor-faktor koreksi.
• Bila bagian ini tidak mengacu kepada bagian lainnya untuk perhitungan
faktor koreksi, maka faktor koreksi untuk kayu gergajian, produk-produk
kayu lainnya, dan sambungan, diambil dari Lampiran B tata cara ini.
• Untuk kondisi masa layan yang berbeda dari kondisi acuan pada Butir 7.5,
berlaku faktor koreksi berikut ini:
• CM adalah faktor koreksi layan basah, untuk memperhitungkan kadar air
masa layan yang lebih tinggi daripada 19% untuk kayu masif dan 16%
untuk produk kayu yang dilem;
• Ct adalah faktor koreksi temperatur, untuk memperhitungkan temperatur
layan lebih tinggi daripada 38°C secara berkelanjutan;
• Cpt adalah faktor koreksi pengawetan kayu, untuk memperhitungkan
pengaruh pengawetan terhadap produk-produk kayu dan sambungan. Nilai
faktor koreksi ditetapkan berdasarkan spesifikasi pemasok, ketentuan, atau
tata cara yang berlaku;
• Crt adalah faktor koreksi tahan api, untuk memperhitungkan pengaruh
perlakuan tahan api terhadap produk-produk kayu dan sambungan. Nilai
faktor koreksi ditetapkan berdasarkan spesifikasi pemasok, ketentuan, atau
• Sebagai tambahan dari faktor-faktor koreksi pada Butir 7.6.1, berlaku
pula persyaratan tambahan berikut ini, beserta batasannya untuk semua
komponen struktur dan produk-produk kayu.
• CE adalah faktor koreksi aksi komposit, untuk komponen struktur lantai
kayu, dinding kayu, dan plafon, untuk memperhitungkan peningkatan
tahanan ketika penutup dan komponen struktur pendukungnya berfungsi
sebagai aksi komposit sesuai dengan Butir 10.3.1.1;
• Cr adalah faktor koreksi pembagi beban, untuk balok tersusun atau
komponen struktur lantai kayu, dinding kayu, dan plafon kayu, untuk
memperhitungkan peningkatan tahanan penampang tersusun sesuai
dengan Butir 10.3.1.2 atau tata cara lainnya;
• CF adalah faktor koreksi ukuran, untuk memperhitungkan pengaruh
dimensi komponen struktur sesuai dengan tata cara yang berlaku; untuk
kayu yang mutunya ditetapkan secara masinal CF = 1;
• CL adalah faktor koreksi stabilitas balok, untuk memperhi-tungkan
pengaruh pengekang lateral parsial sesuai dengan Butir 10.2.5.2;
• CP adalah faktor koreksi stabilitas kolom, untuk memperhitungkan
pengaruh pengekang lateral parsial sesuai dengan Butir 9.3.2;
• Cb adalah faktor koreksi luas tumpu, untuk memperhitungkan
peningkatan luas efektif bidang tumpu balok sesuai dengan Butir 9.5.2;
• Cf adalah faktor koreksi bentuk, untuk memperhitungkan pengaruh
penampang tak persegi panjang pada perhitungan tahanan lentur
sesuai dengan Butir 10.1.7 atau tata cara lainnya yang berlaku.
• Sebagai tambahan dari faktor-faktor yang ditentukan pada Butir 7.6.2 1 dan 7.6.32,
hal-hal berikut ini berlaku untuk kayu struktural dan kayu laminasi struktural.
• CH adalah faktor koreksi tegangan geser, untuk memperhitungkan peningkatan
tahanan geser pada komponen struktur kayu dengan sedikit cacat kayu;
• CI adalah faktor koreksi interaksi tegangan, untuk memperhitungkan peningkatan
tegangan pada permukaan yang diiris miring dari kayu laminasi struktural; lihat Butir
10.1.11;
• CT adalah faktor koreksi kekakuan tekuk, untuk memperhitungkan peningkatan
kekakuan rangka batang kayu berpenutup; lihat Butir 11.6.1;
• CV adalah faktor koreksi pengaruh volume kayu laminasi struktural yang dibebani
tegak lurus sisi lebar lapis, untuk memperhitungkan pengaruh volume komponen
struktur terhadap tahanan lentur;
• Cc adalah faktor koreksi kelengkungan kayu laminasi struktural, untuk memper-
hitungkan pengaruh kelengkungan terhadap tahanan lentur;
Sebagai tambahan dari faktor-faktor koreksi yang dibahas pada Butir 7.6.12 dan 7.6.32,
hal-hal berikut ini berlaku untuk panel struktural.
CG adalah faktor koreksi mutu, untuk panel dengan sifat fisik yang berbeda
dari mutu acuan yang digunakan untuk menetapkan nilai tahanannya
. Faktor mutu ini juga berlaku untuk panel dengan susunan lapisan yang
nilai tahanannya tidak tercatat.
• Sebagai tambahan dari faktor-faktor koreksi yang dibahas pada Butir 7.6. 1
dan 7.6.2, hal-hal berikut ini berlaku untuk tiang kayu dan pancang kayu.