MUSKULOSKELETAL
(part 2)
EARLY MANAGEMENT
• Primary assessment
• Secondary assessment
FOKUS
• Life threatening
• Limb threatening
PRINSIP UMUM PENANGANAN
TRAUMA MUSKULOSKELETAL
Pengkajian primer (A,B,C,D,E) dan memulai
intervensi yg sesuai dan tepat
Evaluasi status neurovaskular setiap ekstremitas yg
terkena trauma
Amankan benda yg menancap
Lepaskan perhiasan dan pakaian yg ketat dari
ekstremitas yg terkena trauma
Imobilisasi ekstremitas termasuk tulang sendi di atas
dan di bawah sisi yg terkena trauma
Evaluasi ulang status neurovaskular setelah reposisi
dan imobilisasi
PRINSIP UMUM PENANGANAN
TRAUMA MUSKULOSKELETAL
Tutup luka terbuka dengan balutan steril
Berikan ice packs pada area yg bengkak
Hindari memberikan cairan pembersih apapun
(Hexacholophene, hydrogen peroxide, isopopyl
alcohol, atau povidone iodine) secara langsung di
atas luka
Tinggikan ekstremitas yg trauma
Lakukan pemeriksaan rontgen jika diindikasikan
Kaji status imunisasi tetanus dan vaksinasi
Atasi nyeri
PRINSIP UMUM PENANGANAN
TRAUMA MUSKULOSKELETAL
Jaga/atur semua makanan, cairan, dan medikasi
secara oral jika operasi emergensi diperlukan
Ulangi pemeriksaan radiografi/rontgen setelah
manipulasi apapun
Lakukan konsultasi dengan ahli bedah ortopedik.
Initial Assessment
Primary assessment
• Tujuan: adekuat suplai O2 ke organ vital
• Identifikasi dan pengelolaan penderita trauma ---
life threatening dan limb threatening
Airway
Breathing
Circulation
Disability
Exposure and environmental control
Primary Assessment--- AIRWAY
• LOOK for
– Sianosis
– Perubahan frekuensi dan pola pernafasan
– Bernafas dgn penggunaan otot pernafasan
tambahan
– Perubahan derajat/tingkat kesadaran
– Trakea tdk digaris tengah/ tarikan pada trakea
– Debris, blood, vomitus, dan foreign bodies >>>
obstructed
Primary Assessment--- AIRWAY
• LISTEN for
– Vocalization (grunting, stridor, wheezing)
– Tidak ada suara nafas (silence) >>>
obstruksi total
• FEEL for
– Penurunan atau tidak adanya aliran udara
• After blunt trauma, airway control should proceed
on the asumption that an unstable cervical spine (C-
spine) -> avoid any movement including
hyperextention
Primary Assessment--- AIRWAY
Potential Intervention
• Buka jalan nafas --- chin-lift atau modified
jaw thrust maneuver
• Bersihkan jalan nafas --- suctioning dan
foreign body removal
• Berikan jalan nafas buatan --- oropharyngeal
atau nasopharyngeal airway, tracheal
intubation, or surgical airway
(trakeostomi/krikotiroidotomi)
Primary Assessment--- BREATHING
• LOOK for
– Sianosis
– Perubahan pola dan kecepatan respirasi
– Kedalam respirasi
– Berkeringat
– Peningkatan JVP
– Penggunaan otot-otot aksesoris
– Tracheal tug (tarikan pada trakea)
– Perubahan tingkat kesadaran
– Saturasi oksigen
Primary Assessment--- BREATHING
• LISTEN for
– Dyspnea
– Tidak bisa berbicara
– Noisy breathing (grunting, stridor, wheezing)
– Perkusi
– Auskultasi suara nafas
• FEEL for
– Pergerakan dada --- luas & simetris?, posisi
trakea, crepitus, distensi abdominal
Primary Assessment--- BREATHING
Potential Intervention
• Berikan/atur oksigen --- high-flow oxygen
via a non-reabreather mask
• Ventilasi dengan positive pressure (bag-
valve mask)
• Intubasi trakea atau surgical airway
placement
Primary Assessment--- CIRCULATION
• LOOK for
– Menurunnya perfusi perifer /Reduced peripheral
perfusion (palor, coolness)
– Perdarahan/ Hemorhage -- yg tampak
– Perubahan derajat kesadaran
– Sesak/ dyspnea
– Penurunan urine out put
– Periksa capillary refill
Primary Assessment--- CIRCULATION
• LISTEN for
– Suara jantung --- perubahan/tambahan suara
– Carotid bruit
• FEEL for
– Precordial cardiac pulsation
– Nadi/ Pulses (central & peripheral) --- rate,
quality, regularity, dan symmetri
– Temperatur tubuh dan kelembapan kulit
Primary Assessment--- CIRCULATION
Potential Intervention
• Gunakan tekanan langsung/elevasi
daerah yg mengalami perdarahan
• Pasang terapi IV
• Berikan cairan kristaloid atau transfusi
darah
• Gunakan teknik pembebatan untuk
mengontrol perdarahan (hemorrhage)
• Surgical intervention --- pada
perdarahan internal atau eksternal
Primary Assessment--- DISABILITY
Tekan langsung
sumber perdarahan
Elevasi bagian yg terluka
(lebih tinggi dari posisi
Lakukan balut tekan jantung)
Penekanan pada pembuluh darah besar
• Pengkajian:
Pain
Pallor
Pulses
Paresthesia
Paralysis
PAIN
• Lokasi ?
• Nyeri menyebar? Nyeri tekan (point tenderness)?
• Nyeri iskemik >>> terasa terbakar/berdenyut
• Nyeri terjadi segera setelah trauma? Nyeri baru
terasa setelah lama dari waktu trauma?
• Hal-hal yg memperburuk/memperbaik rasa nyeri?
• Skala Nyeri (Skala Numerik) 1-10 / FACES PRS
(pediatrik)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
No Pain Mild Uncomfortable Severe Extreme
Pain
PALLOR
• Penampakan warna pada ekstremitas
yg terkena injuri? Pucat?
• Adakah Mottling>>> hipoksemia?
• Kaji >>> capilarry refill dan suhu kulit
PULSES
• Kekuatan denyut nadi proksimal dan
distal ---- Kuat/lemah?
• Berkurangnya/ hilangnya denyut nadi
(pulselessness)?
• Bandingkan dengan ekstremitas yg
tidak terkena trauma/injuri
PARESTHESIA
• Apakah jari kaki/jari tangan normal/tidak
dapat digerakkan pada sisi ekstremitas
yg terkena?
• Mati rasa (numbness)?
• Rasa terbakar (burning) ?
• Rasa kesemutan ?
• Sensasi abnormal lainnya?
PARALYSIS
• Kehilangan kemampuan bergerak pada
ekstremitas yg terkena injuri/trauma?
• Kelemahan pergerakan ekstremitas?
• Paralisis >>> tanda lambat akibat
menurunnya sensasi saraf >>>
hilangnya fungsi bagian yg terkena
Pain
Pallor
Pulseslessness Sindroma
Kompartemen
Paresthesia
Paralysis
Sindroma Kompartemen
Iskemia, Nekrosis
jaringan, Cedera
saraf parsial/total
Sindroma Kompartemen
Intervensi terapeutik:
• buka/lepas semua balutan, gips, bidai yg
ketat
• letakkan ekstremitas yg terkena pada posisi
netral – jangan ditinggikan!
• jangan diberi es
• Fasiotomi emergensi dan surgical
debridement >>> bila perlu
TERIMA KASIH
Semoga Bermanfaat