Anda di halaman 1dari 13

COST UTILITY ANALYSIS

“Cost-Utility Analysis of Human Papillomavirus


Vaccination and Cervical Screening on Cervical
Cancer Patient in Indonesia”

Efraim S. Manorek 19330721 Yulinar W. Andawari 19330722

Ni Ketut Yuriani 19330724

Christy I. Talaba 19330725 Nikita P. T. Najoan 19330729


Cost Utility Analysis (CUA)

Cost Utility Analysis (CUA) atau Kualitas hidup dalam AUB diukur dengan
Analisis Utilitas-Biaya (AUB) dua pendekatan, yaitu pendekatan
merupakan salah satu metode kuantitas (duration of life) dan pendekatan
kajian farmakoekonomi yang kualitas (quality of life).
digunakan untuk membandingkan
dua atau lebih intervensi kesehatan
dimana hasil (outcome)-nya Unit utilitas yang digunakan dalam Kajian
dinyatakan dengan utilitas yang Farmakoekonomi biasanya ‘Jumlah Tahun
terkait dengan peningkatan kualitas yang Disesuaikan’ (JTKD) atau Quality-
atau perubahan kualitas akibat Adjusted Life Years (QALY)
intervensi kesehatan yang
dilakukan
Quality-adjusted life years (QALY) atau ‘Jumlah Tahun yang Disesuaikan’ (JTKD) adalah
suatu hasil yang diharapkan dari suatu intervensi kesehatan yang terkait erat dengan besaran
kualitas hidup.

Pertambahan usia (dalam tahun) sebagai hasil intervensi disesuaikan nilainya


dengan kualitas hidup (kemampuan untuk menikmati hidup) yang diperoleh

Sehat Sempurna

Keadaan Setelah Terapi

Pertambahan Usia yang


berkualitas (QALY/JTKD) :
0,8 X 10 = 8 Tahun

Mati
Pertambahan Usia 10 tahun
Analisis Biaya Satuan dan Kualitas Hidup Penderita Gagal Ginjal
Kronik yang Menggunakan Tindakan Hemodialisis di Rumah Sakit
Tebet Tahun 2015

Alat ukur kualitas hidup dalam penelitian ini menggunakan DialHRQoL (Dialysis
Health Related Quality of Life).
Alat ukur kualitas hidup berisikan 13 atribut yang terdiri dari rasa kecap terhadap
makanan, gangguan tidur, berjalan, kelelahan, cemas, emosi, nyeri, mandiri, kegiatan
sehari- hari (bekerja, belanja, belajar, jalan-jalan, dll), komunikasi, bergaul, terisolasi,
beban orang lain
Quality adjusted life years (QALY’s)
didapatkan dari perkalian utility dengan
time preference

Nilai QALY’s yang didapatkan


yaitu 3.35 artinya penderita
gagal ginjal kronik yang
menggunakan hemodialisis
mendapatkan 3 tahun hidup
berkualitas.
“Cost-Utility Analysis of Human Papillomavirus
Vaccination and Cervical Screening on Cervical Cancer
Patient in Indonesia”

Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks. Kanker serviks (CC)
merupakan penyakit yang umumnya disebabkan oleh HPV (Human Papillomaviruses)
terutama subtipe 16 dan 18.
Deteksi dini:
Deteksi lesi pra kanker terdiri dari berbagai metode :
 Papsmear (konvensional atau liquid-base cytology /LBC ),
 Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA),
 Inspeksi Visual Lugoliodin (VILI),
 Test DNA HPV (genotyping / hybrid capture)
Analisis Utilitas-Biaya Vaksin Human Papillomavirus dan
Skrining Serviks pada Pasien Kanker Serviks di Indonesia

Tujuan : Untuk menunjukan biaya, manfaat klinis dan utilitas biaya dari kedua alternative
baik Skrining Serviks dengan Visual Inspection with Acetic acid (VIA) saja dan
Skrining VIA ditambah dengan vaksin Human Papillomavirus.
Metode : Studi kohort terhadap 100.000 wanita usia 12 – 100 tahun dan membandingkan
skrining VIA saja dan skrining VIA dikombinasikan dengan Vaksin HPV terhadap
populasi tanpa intervensi untuk menaksir biaya akan datang, efek terhadap
kesehatan dan biaya-utilitas dari strategi pencegahan Kanker Serviks di Indonesia.
Status Kesehatan Nilai Utilitas
Susceptible 1
Cervical Cancer 0,68
Death 0
Skrining VIA dan Vaksin HPV
Vaksin HPV
Skrining VIA Tujuan penggunaan vaksin kanker adalah
VIA merupakan pemeriksaan secara visual untuk merangsang produksi antibodi.
yang melibatkan memasukkan spekulum Mencegah infeksi HPV tipe 16 dan tipe 18
vagina dan mengusap serviks dengan yang menjadi penyebab utama (70%)
larutan asam asetat 3% sampai 5% (cuka terjadinya kasus penyakit kanker serviks di
meja biasa) sebelum melakukan seluruh dunia. diberikan pada wanita usia 9-12
 Dianjurkan
pemeriksaan serviks.
tahun, dapat juga diberikan pada wanita
Seorang perempuan yang mendapatkan
usia 9-26 tahun.
hasil tes VIA-negatif harus menjalani
 Paling efektif diberikan pada wanita yang
skrinning 3-5 tahun sekali. Mereka yang
belum pernah melakukan hubungan seks.
mendapatkan hasil tes VIA-positif dan
 Jadwal imunisasi : 3 kali suntikan IM
mendapatkan pengobatan, harus menjalani
0, 2 dan 6 bulan.
tes IVA berikutnya enam bulan kemudian.
Hasil
Insiden Ca Kematian yang
Outcome Klinis Cervix Terhindarkan
VIA Skrining 7,9 % 25
VIA Skrining + Vaksin 58,5 % 98
Hasil

Biaya, QALY,
dan ICER

 Biaya discounting dan QALY dari skrining VIA dikombinasikan dengan vaksinasi HPV lebih
tinggi daripada biaya discounting dan QALY dari skrining VIA saja dibandingkan dengan
tanpa intervensi.
 Perkiraan ICER dari skrining VIA dikombinasikan dengan vaksinasi HPV (1863/QALY)
sedikit lebih rendah dari ICER skrining VIA saja (3126/QALY).
Interpretasi Hasil

Berdasarkan rekomendasi tresholds efektivitas biaya


dari WHO menyatakan bahwa suatu intervensi dapat
dikategorikan sebagai intervensi yang cost-effective
jika ICER berada di bawah 3 kali PDB per kapita.
(PDB per kapita Indonesia tahun 2013 : I$3475)
 Kedua strategy sangat cost-effective dimana
secara spesifik skrining VIA dikombinasikan
dengan vaksinasi HPV merupakan strategi yang
paling cost-effective.
Kesimpulan

Metode Cost Utility Analysis (CUA) adalah metode analisis untuk mengukur
peningkatan kualitas hidup atau perubahan kualitas hidup akibat intervensi
kesehatan yang dilakukan.
Metode CUA dapat menentukan terapi yang digunakan untuk intervensi kesehatan
sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang maksimal dan
mengkombinasi dengan Cost Effective Analysis dapat membantu pemerintah dalam
menentukan kebijakan yang akan diambil dalam pemberian subsidi terhadap obat
atau suatu program kesehatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai