KELOMPOK 4 :
1. Dhesya Fahira Riady
2. Fikri Alqian.N
3. Fitra Astiantori
4. Ghina Shinta Wulaning Asri
5. Johlin Bunga Mintik
6. Muhammad Nauffaldy Maulana Akbar
7. Muhammad Iqbal Novrizal
8. Muhammad Rizky Bahalwan
Analisis Potensi Wilayah
Potensi adalah sebuah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang sangat
mungkin untuk dikembangkan, sehingga pada intinya potensi sendiri berarti
suatu kemampuan yang masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
Pengertian Potensi Menurut Para Ahli:
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi,
salah satu pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono.
Menurutnya potensi memiliki arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih
terpendam dan menunggu untuk dimunculkan menjadi kekuatan yang nyata.
Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai kemampuan
yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan
dalam kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah
kemampuan yang masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana
potensi merupakan kemampuan terpendam yang masih perlu untuk
dikembangkan.
Pengertian Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan
geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang
batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
administratif dan atau aspek fungsional (UU Nomor 24
Tahun 1992: Penataan Ruang). Wilayah adalah bagian
permukaan bumi yang membentuk suatu territorial Pengertian Analisis Potensi Wilayah
bedasarkan batas geografis tertentu (seperti suatu
wilayah aliran sungai, wilayah kehutanan, wilayah
Adalah mengkaji secara ilmiah rincian semua
dataran tinggi, wilayah pulau, wilayah Negara).
kekayaan atau sember daya fisik maupun non fisik
pada area atau wilayah tertentu sehingga dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan
tertentu. Analisis potensi wilayah mencakup rona
fisik dan dan rona sosial ekonomi. Rona fisik
wilayah mencakup lokasi wilayah baik relatif
maupun absolute, luasan wilayah, bentuk lahan,
kondisi topografi, kondisi lereng,kondisi
tanah,kondisi iklim, kondisi hidrologi, kondisi
geologi, penggunaan lahan, dan kondisi fisik lainnya.
Indikator Yang Mengukur Potensi Wilayah
Indikator Geografis
Indikator Sosial Budaya
1. Kependudukan
2. Pendidikan
3. Ketenagakerjaan
4. Kesehatan
5. Perumahan
6. Lingkungan
7. Sosial
8. Budaya
Permasalahan Yang Terjadi di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Agam
Wilayahnya menempati areal selingkar pinggir Danau Maninjau. Rasio jenis kelamin : 99
Ibukota kecamatan : Maninjau
Pendidikan (jumlah sekolah)
Luas wilayah : 244,03 km2
Tinggi wilayah : 500 - 1000 mdpl (sebagian derahnya merupakan
Swasta (2019/2020) : 28
daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan Fasilitas sekolah menurut tingkat pendidikan 201
lereng yang sangat terjal (> 45%) dengan curah hujan SD : 10
2500-3500 mm/tahun.) SMP : 7
Geografis : 00,12 – 00.25 LS dan 100.05 – 100.16 BT SMA :4
Sungai :Batang Antokan, Batang Cikalo, Batang Kurambik,
SMK : 2
Batang Tumayo, Batang Amparan, Bt. Limau Puruik,
Batang Kumango, Bt. Sei. Tampang, Batang Aia Jawuih
Kesehatan (2019)
Terdapat 53 jorong dan 9 nagari, yaitu : Poliklinik : 1
Nagari Bayua, Duo Koto, Paninjauan, Koto Kaciak, Koto Gadang Anam Koto, Puskesmas : 2
Koto Malintang, tanjung Sari, Sungai Batang, dan Puskesmas pembantu :8
Maninjau Jumlah tenaga kesehatan 2019
Perbatasan :
Dokter umum (PNS) : 5
Sebelah Utara : Kecamatan Palembayan
Sebelah Selatan : Kabupaten Padang Pariaman
Dokter gigi (PNS) : 3
Sebelah Barat : Kecamatan Lubuk Basung Sarjana kesehatan (S2) : 1
Sebelah Timur : Kecamatan Matur Ahli gizi : 2
Penduduk Dokter umum (non PNS) : 1
Penduduk 35.548 jiwa (Laki-laki 17.671dan Perempuan 17.877)
Laju pertumbuhan per tahun 2018-2019 : 0,72% Perwawat kesehatan : 10
Presentase Penduduk : 7,24 Sanitarian : 2
Kepadatan penduduk per km2 : 146 Bidan CPNS : 22
Bidan (non PNS) : 3
Jumlah sarana kesehatan Tahun 2019
Rumah sakit khusus (inpres) : 2 Luas panen tanaman biofarmaka (2019)
Rumah sakit pembantu : 16 Jahe : 10.383 ha dengan 71.053 ton
Puskesmas : 4 Laos/lengkuas : 10.390 ha dengan 95.902 ton
Poskesri : 2 Kunyit : 10.597 ha dengan 42.495 ton
Polindes : 6 Produksi Buah (2019)
Jumlah tempat praktek dokter dan Bidan serta Apotek Tahun 2019
Mangga : 184 ton
Tempat praktek dokter : 4
Tempat praktek bidan : 5
Durian : 19.351 ton
Apotek : 2 Pisang : 2.087 ton
Jumlah klinik KB, klinik pembantu, pos KB dan sub pos KB Papaya : 61,00 ton
Klinik pembantu : 16 Luas areal tanaman perkebunan (2019)
Pos KB : 53 Kelapa Sawit : 38 ha dengan 79,68 ton
Sub. Pos KB : 34 Kelapa : 152 ha dengan 222,60 ton
Banyaknya daerah (titik) bencana alam menurut jenis kejadian Tahun 2019
Karet : 105 ha dengan 63,19 ton
Banjir : 8
Topan/angina kencang : 13
Kopi : 308 ha dengan 371 ton
Longsor : 5 Kakao : 511 ha dengan 395,2 ton
Luas panen tanaman sayuran menurut jenis tanaman 2019 Pinang : 37 ha dengan 36,7 ton
Bawang merah : 72,00 ha dengan 5.556 ton Gardamunggu : 13 ha dengan 14,9 ton
Cabai : 239,00 ha dengan 26.872 ton Kemiri : 47 ha dengan 135,5 ton
Bawang putih : 3,00 ha dengan 180,00 ton Pala : 597 ha dengan 320,49 ton
Luas panen padi Sawah : 7.282 ha dengan produksi 38.303 ton
Luas panen jagung : 512 ha dengan produksi 3.942 ton
Luas panen kedelai : 83 ha dengan produksi 50 ton
Luas panen ubi kayu : ha dengan produksi 38.303 ton
Sector peternakan
Sistem Mata Pencarian dan Keadaan Alam (Iklim)
Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani sawah dan petani
ikan, selain itu ada yang bekerja sebagai pedagang dan pegawai serta juga pemilik
restauran dan penginapan karena Kecamatan Tanjung Raya terutama Maninjau sebagai
daerah parawisata. Namun sebanyak 2.126 KK penduduk di Kecamatan Tanjung Raya
masih dikategorikan miskin karena belum meratanya sistem pembangunan juga
pendapatan yang minim. Lokasi Kecamatan Tanjung Raya meliputi 9 (sembilan)
Nagari 53 jorong dengan potensi alam yang dominan danau, persawahan dan
perbukitan. Sebagai penunjang perekonomian masyarakat Kecamatan Tanjung Raya,
mata pencaharian penduduk adalah Pertanian (Usaha Karamba, Bercocok Tanam,
Berkebun), Pedagang, dan Pegawai. Kecamatan Tanjung Raya di kelilingi dengan
Danau Maninjau yang merupakan bekas letusan gunug setinjau yang pada saat ini telah
menjadi Danau. Iklim yang tropis mebuat wilayah daerah ini seamakin sejuk dan
dikelilingi perpohonan. Selain itu juga danau maninjau di manfaatkan sebagai PLTA
yang terletak di Nagari Koto Malintang. Disekitar danau manijau terdapat banyak
tanaman sayur-sayuran dan sawah yang merupakan mata pencarian masayarakat
setempat. Dengan curah hujan yang cukup mebuat wilayah ini subur. Namun pada saat
ini Keramba Jaring Apung (KJA) membuat Air di Danau Maninjau Mulai tercemari
akibat kurangnya pengetahuan dalam masyarakat.
Wisata Bahari
Asal mula danau maninjau adalah dulu namanya gunung tinjau dan karena adanya bencana alam gunung tinjau
meletus, maka terjadilah danau, dimana yang bisa kita lihat sekarang ini danau yang seperti adanya 2 gunung yang
bentuknya bersatu padahal sebenarnya gunung itu tidak bersatu malah terpisah, maka terbentuklah sebuah danau
maninaju. Itu di sebabkan akibat meletusnya gunung tinjau. Mengenali potensi daerah yang ada di maninjau salah
satunya adalah wisata alam yaitu danau maninjau. Awal mula perkembangan danau maninjau ini adalah pada tahun 70 an,
berbagai macam turis dan masyarakat lokal datang untuk mengunjungi danau ini. Dulu danau ini sangat indah dan sangat
cocok untuk liburan keluarga, dan dengan adanya danau ini membuka peluang yang sangat besar sekali untuk
masyarakat yang tinggal disekitar danau untuk membuka usaha dalam perekonomian. Mulai dari makanan khas
maninjau yaitu rinuak, yang diolah dengan berbagai macam oleh-oleh yang dapat kita nikmati disana, yaitu, palai
rinuak,rakik rinuak,pragede rinuak dan lain-lain. Pada tahun 70-an maninjau indah( talago biru) sangat pesat
berkembang, dulu adanya fasilitas seperti penginapan, taraiking,restoran, spid bot, sky, perahu dayung dan lain-lain.
Banyak kita lihat di sekitar pinggiran dananu Maninjau sebuah keramba yang membuat para pendatang yang
kurang tertarik terhadap fasilitas danau maninjau, dan air danau juga berbau dan sangat kotor juga mudah sekali
mendatangkan berbagai penyakit. Membuat suasana dipantai tidak sejuk dan tidak nyaman untuk bersantai, maka itu
membuat pendatang semakin berkurang. Pada tahun 2000 an pengunjung mulai merosot akibat usaha Keramba Jaring
Apung (KJA) yang telah banyak berserakan dan membuat bau tak sedap terhadap lingkungan. Anggapan masyarakat
keramba merupakan mata pencarian utama dalam masyarakat dengan sitem investasi kepada pemilik rumah yang berada
dipinggir danau. Sehingga lambat laun keramba semakin berkembang di danau maninjau yang mengakibatkan tidak
terkodinir dengan baik. Tidak hanya itu kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap lingkungan sehingga KJA ini
semakin mencemari air di Danau Maninjau.. Karena hal itu akan menyebabkan kerugian yang signifikan, sedangkan
keramba merupakan mata pencarian utama petani. Sehingga peluang untuk dijadikan tempat pariwisata menjadi
berkurang. Namun tidak hanya itu 3 nagari yang dulunya banyak pengunjung seperti nagari manuinjau, nagari bayo, dan
nagari sungai batang yang saat ini hanya sebagai tempat penginapan saja bagi turis.
Indikator Geografi
Permasalahan :
Pada Kecamatan Tanjung Raya sendiri memiliki wilayah dengan ketinggian 0-500 m dengan sebagian derahnya
merupakan daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan lereng yang sangat terjal (> 45%) dengan curah
hujan 2500-3500 mm/tahun. Sehingga daerah tersebut berpotensi terjadi Longso terutama saat curah hujan
tinggi terjadi.
Hal tersebut telah terjadi di Jorong Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten
Agam, Sumatera Barat .Tiga unit rumah dan sebuah musala rusak berat akibat dilanda longsor pada Minggu
(21/6/2020).
Penyebab terjadinya permasalahan :
Masalah ini terjadi karena disebabkan oleh curah hujan tinggi dan diduga karena pembalakan liar di wilayah
tersebut.
Solusi dari permesalahan :
Menghindari pembangunan pemukiman di daerah dibawah lereng yang rawan terjadi tanah longsor,
mengurangi tingkat keterjangan lereng dengan pengolahan lahan terasering di kawasan lereng, menjaga
drainese lereng yang baik untuk menghindarkan air mengalir dari dalam lereng keluar lereng, pembuatan
bangunan penahan supaya tidak terjadi pergerakan tanah penyebab longsor, penanaman pohon yang
mempunyai perakaran yang dalam dan jarak tanam yang tidak terlalu rapat diantaranya di seling-selingi
tanaman pendek yang bisa menjaga drainase air.
Indikator Demografi
Permasalahan :
Pada Kecamatan Tanjung Raya sendiri memiliki angka kepadatan penduduk yang cukup tinggi dibanding
Kecamatan lain di Kabupaten Agam pada angka 146 per Km2 . Terkhusus pada kondisi Pandemi Covid – 19
sekarang sangat berpengaruh terhadap penyebaran virus tersebut. Dan untuk penduduk Kecamatan Tanjung Raya
sendiri sudah 3 orang terjangkit virus corona tersebut dan sekarang sedang diisolasi.
Pada data Kabupaten Agam Pada Angka tahun 2019 di bidang kesehatan jumlah kasus
demam berdarah di Kecamatan Tanjung Raya sebanyak 29 orang. Angka tersebut
merupakan jumlah kasus terbesar dari semua kecamatan di Kabupaten Agam .
Hal ini harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk segera di antisipasi agar tidak
ada peningkatan kasus pada tahun berikutnya. Untuk pencegahannya masyarakat tetap
menjaga kebersihan lingkungan, gunakan penerangan di rumah , dan bersihkan tempat
penampungan air.
Permasalahan Yang Terjadi di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Agam
Kecamatan Mutiara
Jumlah penduduk 31.428 jiwa dengan jumlah laki-laki 15.975 jiwa dan Jumlah Sekolah :
perempuan 15.453 jiwa. • TK 21 unit (swasta)
Ibukota kecamatan : Tiku • SD 32 uni (negeri)
Luas wilayah : 205,73 km2 • SMP 3 (negeri)
Tinggi wilayah : 0 – 500 mdpl • SMA 2 (1 negeri, 1 swasta)
Sungai : • SMK 2 (1 negeri, 1 swasta)
a) Batang Darek • MTs 2 (1 negeri, 1 swasta)
b) Batang Antokan Fasilitas : Puskemas 2, pustu 10, apotek 1, dokter umum 5, dokter gigi 2, kesmas 1, ahli gizi 1, perawat 8,
c) Batang Tiku bidan 29, jembatan 31, kantor pos , KUD 3
d) Batang Nibuang
e) Batang Jilatang
f) Batang Garinggiang Hasil Pertanian dan Perkebunan
g) Batang Pingai Produksi kelapa sawit terbesar sebanyak 9.445,2 ton
Luas panen tanaman sayuran
Batas- batas : cabai : 172 ha (2019) dengan 20.841 ton cabai
Sebelah Utara : Kabupaten Pasaman barat Luas panen tanaman biofarmaka
Sebelah Selatan : Kabupaten Padang Pariaman laos/lengkuas/galangal : 8.550 ha dengan 73.455 kg (2019)
Sebelah Barat : Lautan Indonesia kunyit : 11.250 ha dengan 44.385 kg (2019)
Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Basung dan IV Nagari Produksi buah buahan (2019) :
Laju pertumbuhan penduduk pertahun 1,16% • Durian : 450 kg
Persentase penduduk 6,40 dan kepadatan penduduk perkm 153 • Mangga : 635 kg
• Pisang : 1.294 kg
• Papaya : 2.244 kg
Luas areal tanaman perkebunan
kelapa sawit : 4.891 ha dengan 9.445,9 ton
kelapa : 3.831 ha dengan 4.989 ton
kakao/ cocoa : 358 ha dengan 379,95 ton
pinang : 590 ha dengan 931,52 ton
cengkeh : 88 ha dengan 14,41 ton
kulit manis : 3 ha dengan 5,76 ton
gardamunggu : 1 ha dengan 0,38 ton
pala : 17 ha dengan 4,73 ton
Luas Panen Padi Sawah : 3.551 ha dengan produksi 19.023 ton
Luas Panen Jagung : 841 ha dengan produksi 6.714 ton
Luas Panen Ubi Kayu : 45 ha dengan produksi 1.600 ton
Sector Peternakan
Komoditas hewan ternak yang menjadi penghasilan di kecamatan ini adalah sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik, kelinci,
dan anjing yang dapat menghasilkan daging, susu, dan telur.
Sector Perikanan
Yang menjadi komoditas utama di sector perikanan adalah hasil ikan laut, dan hasil budidaya.
• Industry kecil : 328 unit industry sedang/besar 1 unit Rumah makan/ restoran 10 unit
• Pariwisata : alam (4), budaya (4), dan minat khusus (4) Kelompok kesenian randai (1), tari (5), debus (1)
Di kecamatan ini, jenis permukaan jalan masih didominasi dengan permukaan tanah dengan panjang 76,08 km dan aspal dengan
panjang 61,92 km.
Awal mulanya adalah sebuah nagari bernama Tiku. Secara yuridis Kecamatan Tanjung Mutiara termasuk wilayah Kabupaten
Agam tetapi secara kultur Tanjung Mutiara memakai adat Pariaman
Sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Pasaman Barat, sebelah selatan dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah barat
dengan Lautan Indonesia sebelah timur dengan Kecamatan Lubuk Basung dan IV Nagari. Awal mulanya adalah sebuah nagari
bernama Tiku. Secara yuridis Kecamatan Tanjung Mutiara termasuk wilayah Kabupaten Agam tetapi secara kultur Tanjung
Mutiara memakai adat Pariaman
Jajaran pemerintah kecamatan Tanjung Mutiara bersama unsur terkait di nagari, berupaya membenahi
kawasan wisata pantai yang membentang di kawasan kecamatan tersebut. Saat ini, tidak hanya
wilayah nagari Tiku Selatan yang bisa menjadi kawasan wisata pantai unggulan, tapi juga di wilayah
Tiku V Jorong, juga menjanjikan untuk dikembangkan sebagai objek tujuan wisata. Sebagai destinasi
wisata unggulan, kawasan pantai di kecamatan Tanjung Mutiara, secara bertahap, dengan peran
masyarakat akan terus berbenah,tidak hanya dalam penataan objek wisata, penyediaan sarana
pendukung termasuk membangun kenyamanan para pengunjung. Secara konsisten mengawal
kawasan pantai yang bersih, rapi dan nyaman,karena saat ini, tidak hanya jajaran pemerintah tapi juga
berbagai komunitas masyarakat sudah berperan dalam menjaga pantai yang bersih dan indah.
Permasalahan dan solusi
Solusi dari permasalahan :
Permasalahan : Pencegahan lebih dini dengan pendekatan
Terjadinya kebakaran forestry scientific. Kebun sawit dibagi dalam
lahan sawit di Kecamatan petak/blok yang luasnya 200 -250 ha. Masing
masing blok/petak dibuat sekat bakar (ilaran api)
Tanjung Mutiara, dengan lebar 10 meter yang mengelilingi
Kabupaten Agam, blok/petak tersebut.
Provinsi Sumatera Barat. Pencegahan dini dan pengawasan rutin setiap
blok/petak pada musim kemarau rasanya lebih
efektif dan lebih ekonomis dibandingkan dengan
pencegahan karhutla dengan water booming,
hujan buatan dan dan mobilisasi pasukan
manggala agni, pasukan TNI dan Polri seperti
sekarang ini.
Permasalahan Yang Terjadi di Beberapa Kecamatan di Kabupaten Agam
Kecamatan Mutiara
Batas- batas :
Sebelah Utara : Kabupaten Pasaman barat
Sebelah Selatan : Kabupaten Padang Pariaman
Sebelah Barat : Lautan Indonesia
Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Basung dan IV Nagari
Laju pertumbuhan penduduk pertahun 1,16%
Persentase penduduk 6,40 dan kepadatan penduduk perkm 153
Permasalahan Yang Terjadi di Beberapa Kecamatan di
Kabupaten Agam
Kecamatan Tanjung Raya
Indikator Geografi
Permasalahan :
Pada Kecamatan Tanjung Raya sendiri memiliki wilayah dengan ketinggian 0-500 m dengan sebagian derahnya merupakan
daerah yang berombak dan berbukit sampai dengan lereng yang sangat terjal (> 45%) dengan curah hujan 2500-3500
mm/tahun. Sehingga daerah tersebut berpotensi terjadi Longso terutama saat curah hujan tinggi terjadi.
Hal tersebut telah terjadi di Jorong Muko Jalan, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera
Barat .Tiga unit rumah dan sebuah musala rusak berat akibat dilanda longsor pada Minggu (21/6/2020).
Permasalahan :
Pada Kecamatan Tanjung Raya sendiri memiliki angka kepadatan penduduk yang cukup tinggi dibanding
Kecamatan lain di Kabupaten Agam pada angka 146 per Km2 . Terkhusus pada kondisi Pandemi Covid – 19
sekarang sangat berpengaruh terhadap penyebaran virus tersebut. Dan untuk penduduk Kecamatan Tanjung
Raya sendiri sudah 3 orang terjangkit virus corona tersebut dan sekarang sedang diisolasi.
Permasalahan:
Air bandar meluap ke jalan akibat sampah yang dibuang dan menyumbat saluran air, lalu menggenangi jalan pusat kota. Bahkan Minggu,(30/8)
kemarin, dampak hujan lebat yang mengguyur wilayah Lubuk Basung menyebabkan banjir di dua nagari, Lubuk Basung dan Nagari Garagahan.
Dari permasalahan diatas, permasalahan tersebut terjadi berkaitan dengan potensi wilayah Kecamatan Lubuk Basung berdasarkan indikator
demografi, karena dari segi jumlah penduduk yang kurang lebih 68,049 jiwa dengan luas wilayah kurang lebih 33,226 Ha dan disamping itu
menjadi pusat dari Kabupaten Agam, sehingga menyebabkan kepadatan penduduk yang menyebabkan pembuangan sampah yang lebih
daripada wilayah lainnya yang sering menyebabkan saluran air tertutup dan ketika tingkat curah hujan tinggi dapat menyebabkan banjir.
Selain itu berkaitan dengan indikator geografis, dimana menurut BMKG tertama wilayah Kabupaten Agam tingkat curah hujan tinggi dan
daerahnya terutama Kecamatan Lubuk Basung berpotensi rentan terjadi bencana.
Menciptakan prinsip-prinsip
Menyediakan alat-alat mengalokasikan output pada
untuk merakit dan penggunaan yang paling
mendistribusikan penting atau bernilai tinggi
informasi
Paham Liberalisme
Tiiiap orang dibebaskan
melakukan yang terbaik bagi
dirinya (individual freedom of
qction).