Anda di halaman 1dari 22

Laporan Data Periode

21 September – 4 Oktober 2020

PIS-PK
Program Indonesia Sehat – Pendekatan Keluarga

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO
TAHUN 2020
Desa Jabungan
aaaaaaaa
10. Keluarga memiliki Akses Air Bersih

Indikator 10
Keluarga Mempunyai Akses air bersih
Desa Jabungan RT 01 RW 01
Seluruh keluarga (42 keluarga) memiliki
100 akses atau sarana air bersih
%

Ya Tidak
11. Keluarga memiliki Akses Jamban Sehat

Indikator 11
Keluarga Mempunyai Akses jamban
sehat Desa Jabungan RT 01 RW 01
Seluruh keluarga (42 keluarga) memiliki
akses Jamban Sehat
1
0
0
%

Ya Tidak
01.
IDENTIFIKASI
MASALAH
12. Keluarga Sudah Menjadi Anggota JKN

Indikator 12
Keluarga Sudah Menjadi Anggota
JKN
Desa Jabungan RT 01 RW 01
19% 8 dari 42 keluarga belum menjadi
anggota JKN
81%

Ya (n=34) Tidak (n=8)


Keluarga yang belum terdaftar sebagai anggota JKN

NAMA KK ALASAN AKIBAT


AW Malas mendaftar
AP Malas mendaftar
PL Tidak butuh karena jarang sakit sehingga akan jarang
digunakan dan merasa dirugikan bila terus membayar per
bulannya.
Tidak ada dampak buruk yang
MA Belum memahami cara mendaftar dan menganggap
dirasakan
administrasi pendaftaran terlalu rumit
DS Sudah mendaftar asuransi lain
AH Sudah mendaftar asuransi lain
K Tidak menggunakan fasilitasnya
DR Belum membutuhkan karena anggota keluarga jarang
sakit
02.
TINJAUAN
PUSTAKA
Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar


peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada
setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh
pemerintah.

Jaminan ini disebut JKN karena semua penduduk Indonesia wajib menjadi
peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang asing
yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah
membayar iuran.

Undang-Undang No.40 Tahun 2004 tentang SJSN


Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan kesehatan sangat diperlukan karena setiap saat sangat berpotensi mengalami risiko antara
lain :
• Dapat terjadi sakit berat
• Semakin lama akan semakin menua dan pensiun
• tidak ada pendapatan-masa hidup dalam waktu yang lama . Sementara dukungan anak/keluarga
lain tidak selalu ada dan tidak selalu cukup.

Dengan demikian untuk menjamin agar semua risiko tersebut dapat teratasi tanpa adanya
hambatan financial maka Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan melalui
mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat nasional, wajib, nirlaba, gotong royong,
ekuitas, dan sebagainya merupakan jalan keluar untuk mengatasi risiko yang mungkin terjadi.
Jaminan Kesehatan Nasional
Kepesertaan JKN
 Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN
Peserta PBI Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu,
sebagaimana diamanatkan UU SJSN yang iurannya dibayari pemerintah sebagai peserta program
Jaminan Kesehatan. •

 Peserta bukan PBI


Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu, yang membayar iurannya secara
sendiri ataupun kolektif ke BPJS Kesehatan.
Peserta Non PBI JKN terdiri dari :
a. Pekerja penerima upah, yaitu setiap orang yang bekerja pada pemberi kerja dengan menerima
gaji atau upah, antara lain PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, Pegawai Pemerintah
Non Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Swasta, dan Pekerja lain yang memenuhi kriteria pekerja
penerima upah
b. Pekerja bukan penerima upah, yaitu setiap orang yang bekerja atau berusaha atas risiko sendiri,
antara lain pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri.
c. Bukan pekerja, setiap orang yang tidak bekerja tapi mampu membayar iuran Jaminan Kesehatan,
antara lain Investor, Pemberi kerja, Penerima pensiun, Veteran, Perintis kemerdekaan, dan bukan
pekerja lainnya yang memenuhi kriteria bukan pekerja penerima upah
Jaminan Kesehatan Nasional
Keuntungan JKN/Asurasi Kesehatan Sosial

1. Kenaikan Biaya kesehatan dapat ditekan


2. Biaya dan Mutu Yankes dapat dikendalikan
3. Kepesertaannya bersifat wajib bagi seluruh penduduk.
4. Pembayaran dengan sistem prospektif
5. Adanya kepastian pembiayaan yankes berkelanjutan
6. Manfaat Yankes komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
7. Portabilitas nasional: peserta tetap mendapatkan jaminan kesehatan yang berkelanjutan meskipun
peserta berpindah tempat tinggal atau tempat bekerja dalam wilayah NKRI.
Jaminan Kesehatan Nasional
a. Hak dan kewajiban peserta:
1. Peserta berhak memperoleh identitas peserta dan memperoleh manfaat pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan.
2. Peserta wajib membayar iuran dan melaporkan data kepesertaannya kepada BPJS Kesehatan dengan
menunjukan identitas peserta pada saat pindah domisili dan atau pindah kerja.

b. Masa berlaku kepesertaan:


1. Selama peserta membayar iuran sesuai dengan kelompok peserta.
2. Bila peserta tidak membayar iuran atau meninggal dunia maka status kepesertaannya akan hilang.

c. Iuran Jaminan Kesehatan


Iuran Jaminan Kesehatan merupakan sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta,
Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan ( Perpres No. 12 tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan) bahwa bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah dan
bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja.

d. Prosedur pelayanan:
3. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.
4. Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan harus melalui rujukan dari fasilitas
kesehatan tingkat pertama kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
Jaminan Kesehatan Nasional
Prosedur Pendaftaran Peserta JKN

A. Pendaftaran Bagi Penerima Bantuan Iuran / PBI


Pendataan Fakir Miskin dan Orang Tidak mampu yang menjadi peserta PBI dilakukan oleh lembaga
yang menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang statistik (Biro Pusat Statistik) yang diverifikasi dan
divalidasi oleh Kementerian Sosial. Selain peserta PBI yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, juga terdapat
penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah berdasarkan SK Gubernur/Bupati/Walikota bagi Pemda
yang mengintegrasikan program Jamkesda ke program JKN.

B. Pendaftaran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah / PBPU dan Bukan Pekerja Pendaftaran PBPU dan
Bukan Pekerja
1. Calon peserta mendaftar secara perorangan diKantor BPJS Kesehatan
2. Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan Fotokopi Kartu Keluarga (KK), Fotokopi
KTP/Paspor, dan Pasfoto 3 x 4 sebanyak 1 lembar. Untuk anggota keluarga menunjukkan Kartu
Keluarga/Surat Nikah/Akte Kelahiran.
3. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account(VA)
4. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerjasama (BRI/Mandiri/BNI) Bukti pembayaran iuran
diserahkan kekantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN.
5. Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan
03.
INVENTARISASI
MASALAH
Masalah 5. Keluarga Belum Menjadi Anggota JKN
1) Identifikasi Penyebab Masalah Menurut Teori Lawrence Green

a. Faktor Predisposisi :
- Keluarga tidak membutuhkan JKN karena keluarga jarang sakit sehingga merasa dirugikan
apabila tetap membayar tiap bulan
- keluarga tidak tahu bagaimana cara pendaftaran JKN dan malas mendaftar karena beranggapan
bahwa mengurus JKN terlalu sulit.
b. Faktor Pendukung : telah memiliki asuransi Kesehatan lainnya
c. Faktor Pendorong : tidak ditemukan adanya permasalahan
Keluarga Belum Menjadi Anggota JKN
Identifikasi Penyebab Masalah Menurut Analisis Fishbone

Akibat yang timbul dari masalah : tidak ada dampak buruk yang dirasakan
05.
PROGRAM
INTERVENSI
Program JKN
Rencana intervensi berdasarkan strategi Promkes WHO

a. Pemberdayaan Masyarakat (Sasaran Primer)

• Kunjungan rumah ke rumah untuk menjelaskan menganai keuntungan yang didapatkan apabila menjadi

anggota JKN dan kelebihan JKN dengan asuransi lainnya

• Kunjungan rumah ke rumah untuk menjelaskan mengenai alur pendaftaran menjadi anggota JKN

b. Dukungan Sosial (Sasaran Sekunder)

• Melakukan sosialisasi dengan menjalin Kerjasama Bersama tokoh masyrakat, kader Kesehatan untuk

memberikan informasi mengenai keuntungan menjadi anggota JKN, kelebihan JKN dengan asuransi

lainnya, dan alur pendaftaran menjadi anggota JKN.


06.
RENCANA PROGRAM
PEMECAHAN
MASALAH
Rencana Program Pemecahan Masalah Program JKN (P12)
Program
Monitoring dan Pelaksan
Masalah Strategi Pemecahan Kegiatan Tujuan Lokasi Sasaran
Evaluasi a
Masalah
Berdasarkan Pemberdayaan Pemberdayaan • Kunjungan rumah ke rumah untuk Lokasi: Rumah Mahasisw
hasil masyarakat masyarakat dengan menjelaskan mengenai keuntungan keluarga yang a PBL
pendataan memberikan yang didapatkan apabila menjadi belum menjadi
• Menumbuhkan
pada 42 informasi anggota JKN, kelebihan JKN anggota JKN
kesadaran, • Keluarga
keluarga di berdasarkan alasan dengan asuransi lainnya, dan alur
pengetahuan, dan Sasaran: memahami
Desa tidak menjadi pendaftaran menjadi anggota JKN
pemahaman akan Keluarga yang pentingnya
Jabungan RT anggota JKN
pentingnya menjadi belum menjadi menjadi anggota
01/ RW 01,
anggota JKN anggota JKN JKN
ditemukan 8
Dukungan Sosial Sosialisasi Bersama Melakukan sosialisasi dengan Lokasi: Ruang Mahasisw
(19%) keluarga
tokoh masyarakat, menjalin Kerjasama Bersama tokoh • Menjadikan tokoh pertemuan • Keluarga yang a PBL
belum menjadi
kader Kesehatan masyrakat, kader Kesehatan untuk masyarakat dan kader setempat belum menjadi
anggota JKN
mengenai JKN memberikan informasi mengenai kesehatan lebih aktif anggota JKN
 
Sasaran:
berdasarkan alas an keuntungan menjadi anggota JKN, mengajak warganya menjadi anggota
Tokoh masyarakat,
tidak menjadi kelebihan JKN dengan asuransi menjadi anggota JKN JKN
kader kesehatan
anggota JKN lainnya, dan alur pendaftaran
 
menjadi anggota JKN.
Terima kasih,
mohon arahan dan
bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai