Anda di halaman 1dari 18

Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap

Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Perokasidase

Ningrum Wijayanti
1811E2031

Dosen Pembimbing : Siti Nur Inayah, M.Si


Latar Belakang

Peranan Laboratorium

Serum Ikterik

Salah Satu Parameter Pemeriksaan

Prinsip Pemeriksaan

Tujuan Penggunaan Barium Sulfat

Mekanisme Barium Sulfat Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah
diuraikan diatas maka dapat dirumuskan sebagai
Rumusan Masalah berikut : “ Berapakah Optimum Barium Sulfat yang
dapat di guanakan Pada Preparasi Serum Ikterik untuk
Pemeriksaan Kadar Asam Urat?’

Tujuan Penelitian 1. Untuk melihat perbedaan penggunaan Barium


Sulfat terhadap kadar asam urat pada serum ikterik.
2. Untuk menghilangkan bilirubin yang terlarut dalam
serum.

1. Untuk mengetahui perbedaan kadar asam urat


menggunakan Barium Sulfat (BaSO4) pada serum ikterik.
Untuk menghiangkam blirubin yang terlarut dalam
serum.
Manfaat 2. Untuk membuktikkan BaSO4 dapat digunakan untuk
Penelitian
aplikasi kimia klinik pada pemeriksaan kadar asam urat
pada serum ikterik.
3. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan dasar
dalam meneliti masalah yang akan datang.
Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

PenggunaanBarium Sulfat75 mg/ml,


100 mg/ml, 125 mg/ml dan 150
Normal
Kadar Asam Urat
mg/ml Pada Serum Ikterik

Meningkat

Menurun

Hipotesis : Barium Sulfat dapat menurunkan kadar serum ikterik tetapi


tidak mempengaruhi kadar asam urat secara signifikan.
Tinjauan Pustaka

Darah
Darah Komponen Darah Bilirubin

Penyebab
Definisi Ginjal Hiperbilirubinemia
Ginjal

Fungsi Ginjal Serum Serum Ikterik

Penyebab Serum
Barium Sulfat Asam Urat
Ikterik
Metodologi Penelitian

Jenis Penelitian :

Jenis Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen.

- Desain Penelitian

Metode penelitian eksperimen ini memiliki bermacam – macam jenis desain, metode eksperimen
dalam penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest- Posttes Design.

- Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang Depok, Jawa Barat, Waktu
Penelitian di mulai dari Juni 2020 - Agustus 2020.

- Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi : Serum ikterik dengan diagnosa hiperbilirubinemia dan ikterik di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Tumbuh Kembang.
Sampel : 16 sampel serum ikterik berdasarkan rumus gomez dan gomez.

(t-1) (r-1) ≥ 15
Serum Ikterik dengan derajat ikterik
Alur Penelitian ringan, sedang dan berat

Di Ukur Kadar Asam Urat metode


Uricase Peroksidase

Serum Ikterik tanpa Serum Ikterik dengan penambahan


Penambahan BaSO4 BaSO4 75 mg/ml, 100 mg/ml, 125 mg/ml
dan 150mg/ml.

Di homogenkan selama 1 menit,


Inkubasi selama 10 menit pada
suhu 20 - 25°C.

Di Centrifuge dengan kecepatan


3000 rpm selama 10 menit.

Di Periksa Kadar Asam Urat


Metode Uricase Peroksidase

Hasil

Analisis Data

Kesimpulan
Cara Kerja Pembuatan Serum

Cara Kerja Pemeriksaan Kadar Asam Urat metode Uricase Peroksidase

Cara Kerja Penambahan Barium Sulfat Pada Serum Ikterik


Terhadap Kadar Asam Urat
Hasil Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase terhadap sampel yang
telah di preparasi dengan penambahan variasi Barium Sulfat

Jenis Sampel Ikterik Kadar Asam Urat ( mg/dl)

Sampel Tanpa Barium Barium Sulfat Barium Sulfat Barium Sulfat Barium Sulfat
Kadar Bilirubin
Penelitian Sulfat 75 mg/ml 100 mg/ml 125 mg/ml 150 mg/ml

1 5.30 mg/dl 4.63 mg/dl 4.58 mg/dl 4.45 mg/dl 4.28 mg/dl 4.23 mg/dl
Ringan
5.0 mg/dl 2 5.47 mg/dl 4.73 mg/dl 4.63 mg/dl 4.48 mg/dl 4.31 mg/dl 4.15 mg/dl

3 5.60 mg/dl 5.16 mg/dl 4.97 mg/dl 4.85 mg/dl 4.73 mg/dl 4.66 mg/dl

4 5.70 mg/dl 6.62 mg/dl 6.76 mg/dl 6.68 mg/dl 6.54 mg/dl 6.46 mg/dl

5 9.36 mg/dl 5.49 mg/dl 5.36 mg/dl 5.34 mg/dl 5.19 mg/dl 5.04 mg/dl

6 9.48 mg/dl 4.28 mg/dl 4.16 mg/dl 4.07 mg/dl 3.91 mg/dl 3.86 mg/dl
Sedang 9.0
mg/dl
7 9.60 mg/dl 4.45 mg/dl 4.38 mg/dl 4.34 mg/dl 4.15 mg/dl 4.10 mg/dl

8 9.80 mg/dl 3.52 mg/dl 3.46 mg/dl 3.37 mg/dl 3.22 mg/dl 3.18 mg/dl

9 11.5 mg/dl 3.34 mg/dl 3.24 mg/dl 3.21 mg/dl 3.10 mg/dl 3.05 mg/dl

10 12.9 mg/dl 3.88 mg/dl 3.82 mg/dl 3.76 mg/dl 3.60 mg/dl 3.53 mg/dl
Berat
11.0 mg/dl
11 13.0 mg/dl 3.17 mg/dl 3.10 mg/dl 3.00 mg/dl 2.88 mg/dl 2.85 mg/dl

12 13.13 mg/dl 3.72 mg/dl 3.68 mg/dl 3.54 mg/dl 3.39 mg/dl 3.35 mg/dl
8

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Tanpa Barium Sulfat Barium Sulfat 75 mg Barium Sulfat 100 mg


Barium Sulfat 125 mg Barium Sulfat 150 mg

Dari grafik di atas, pemeriksaan asam urat pada sampel ikterik dengan perlakuan tanpa Barium Sulfat, dengan
penambahan Barium Sulfat 75 mg, dengan penambahan 100 mg, dengan penambahan 125 mg, dan dengan penambahan
150 mg. hasil yang di dapatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh perlakuan serum ikterik terhadap
kadar asam urat, dapat di simpulkan dari data pengukuran yang di peroleh.
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Total Metode Jendrassik Grof terhadap sampel yang telah
di preparasi dengan penambahan variasi Barium Sulfat

Jenis sampel ikterik Kadar Bilirubin Total ( mg/dl)

Tanpa Barium Barium Barium Barium


Sampel
Barium Sulfat 75 Sulfat 100 Sulfat 125 sulfat 150
penelitian
Sulfat mg mg mg mg
Ringan
1 5.30 5.23 5.15 5.05 5.00
5.0 mg/dl
2 5.47 5.35 5.30 5.24 5.20
3 5.60 5.55 5.50 5.44 5.40
4 5.70 5.67 5.60 5.54 5.50
5 9.36 9.30 9.25 9.18 9.15
Sedang 9.0 6 9.48 9.43 9.40 9.35 9.30
mg/dl 7 9.60 9.57 9.54 9.48 9.40
8 9.80 9.77 9.73 9.68 9.63
9 11.50 11.43 11.37 11.30 11.23
Berat 10 12.90 12.85 12.80 12.75 12.70
11.0 mg/dl 11 13.00 12.93 12.88 12.83 12.78
12 13.13 13.10 13.00 12.95 12.90
Chart Title

Kadar Bilirubin Total (mg/ml)


12
8
4
0
1 2 3 4

Sampel
Jenis sampel ikterik Ringan
Sampel penelitian
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Tanpa Barium
Sulfat
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Barium Sulfat 75
mg
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Barium Sulfat 100
mg

Dari grafik di atas, pemeriksaan Bilirubin Total pada sampel ikterik dengan perlakuan tanpa
Barium Sulfat, dengan penambahan 75 mg, dengan penambahan 100 mg, dengan penambahan
125 mg, dan dengan penambahan 150 mg. hasil yang di dapatkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada seluruh perlakuan serum ikterik terhadap kadar bilirubin, Dapat di
simpulkan dari data pengukuran yang di peroleh dan terjadi penurunan pada kadar serum ikterik
dengan penambahan Barium Sulfat tetapi tidak menurunkan secara signifikan.
Uji Normalitas

Adalah uji yang di gunakan untuk mengetahui distribusi data dan bertujuan untuk menentukan
uji statistik yang akan di gunakan yaitu parametrik dan non parametric. Data dari hasil
penelitian di uji normalitas dengan Shapiro- wilk karena sampel yang digunakan dalam
penelitian < 50. Uji normalitas kadar Asam Urat dapat di lihat pada tabel di bawah ini .

Pemeriksaan Kadar Asam


Sampel Shapiro Wilk Sig Keterangan
Urat (mg/dl)
Tanpa Barium Sulfat 12 0.542 Data normal
Barium Sulfat 75 mg 12 0.337 Data normal
Barium Sulfat 100 mg 12 0.304 Data normal
Barium Sulfat 125 mg 12 0.253 Data normal
Barium Sulfat 150 mg 12 0.205 Data normal

Interpretasi Hasil : Jika p > 0,05, maka distribusi data normal.


Jika p < 0,05,maka distribusi data tidak normal
Uji Homegenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua varian


atau lebih bersifat homogen atau tidak, hasil uji homogenitas data
pada pengujian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Test of Homogeneity of Variances


PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.005 4 55 1.000

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa uji Levene Test untuk


pemeriksaan Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi
Barium SulfatTerhadap Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase
Peroksidase. Pemeriksaan Kadar Asam Urat Tanpa Barium Sulfat ,
Barium Sulfat 75 mg, Barium Sulfat 100 mg, Barium Sulfat 125 mg
Barium Sulfat 150 nilai sig adalah 0,1.000 maka nilai sig 0,1.000 >
0.05 sehingga data berdistrbusi homogen.
Uji One Way Anova

Karena data berdistribudsi normal dan homogen maka di lakukan dengan uji anova . Uji
One Way Anova dilakukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya perbedaan Preparasi
Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam
Urat Metode Uricase Peroksidase . Uji Anova dapat di lihat pada tabel di bawah ini :

ANOVA

PEMERIKSAAN KADAR ASAM URAT


Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Antar Kelompok 1.200 4 .300 .288 .885

Dalam
57.326 55 1.042
Kelompok

Total 58.526 59

Berdasarkan tabel di atas pada Uji One way anova hasil Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi
Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase nilai sig 0.885 dimana nilai p >
0.05 maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap Preparasi Serum Ikterik Dengan
Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase.
Pembahasan

Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah Serum Ikterik dengan derajat ikterik ringan, sedang dan
berat. Dilakukan uji normalitas untuk mengetahui variabel data berdistribusi normal atau tidak. Pada uji
normalitas data berdistribusi normal bila p > 0,05. Berdasarkan nilai Shapiro Wilk (Karena sampel penelitian
< 50). Pada data di atas di dapatkan data berdistribusi normal yaitu tanpa Barium Sulfat nilai sig 0.542,
Dengan penambahan 75 mg/ml nilai sig 0.337, dengan penambahan 100 mg/ml nilai sig 0.304, dengan
penambahan 125 mg/ml nilai sig 0.253 dan dengan penambahan 150 mg/ml nilai sig 0.205.

Kemudian di lakukan uji homegenitas untuk mengetahui variasi data bersifat homogen atau tidak.
Pemeriksaan asam urat tanpa Barium Sulfat, Dengan penambahan 75 mg/ml, dengan penambahan 100 mg/ml,
dengan penambahan 125 mg/ml dan dengan penambahan 150 mg/ml di dapatkan hasil p = 0.1000 (p > 0,05),
maka data bersifat homogen.

Analisis Data > 2 kelompok berpasangan dengan distribusi normal (parametrik) dan data homogen maka
menggunakan uji anova. Berdasarkan nilai p uji Anova di dapat nilai sig 0.885 dimana nilai p > 0,05 sehingga
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan. jika di dapat p < 0,05 maka dapat di nyatakan
terdapat perbedaan signifikan pada setiap perlakuan
Salah satu parameter kimia klinik yang kerap di minta adalah asam urat metode yang di
gunakan adalah enzymatic menggunakan panjang gelombang tertentu dan mengukur kadar
asam urat. Akan tetapi penggunaan serum ikterik menyebabkan hasil tinggi palsu karena warna
serum yang gelap mempengaruhi absorbansi yang di hasilkan. Warna serum yang kuning coklat
menganggu pembacaan pada rentang panjang gelombang 340 – 500 nm.

Dalam penelitian ini sampel serum ikterik dengan derajat ikterik ringan, sedang dan berat
setelah dilakukan penelitian dengan diberi penambahan Barium Sulfat terjadi penurunan kadar
asam urat tetapi tidak menurunkan secara signifikan.

Beberapa parameter pemeriksaan kimia terganggu dengan digunakannya serum ikterik, antara
lain: kreatinin, fosfat, albumin, serta pemeriksaan dengan reaksi oksidase (glukosa, kolesterol,
trigliserida, dan asam urat). Penggunaan serum ikterik pada parameter asam urat menyebabkan
hasil tinggi palsu sehingga kondisi serum ikterik harus lebih diperhatikan.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Dari Hasil Penelitian Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap
Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase yang telah dilakukan maka dapat di simpulkan
bahwa nilai optimum Barium Sulfat dengan kadar 150 mg dapat menurunkan kadar Asam Urat terhadap
serum ikterik tetapi tidak menurunkan secara signifikan.

Saran
Adapun saran - saran yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi petugas analis laboratorium di harapkan untuk lebih berhati- hati dan memperhatikan dalam
penanganan serum ikterik yang baik dan benar agar hasil yang di keluarkan menjadi lebih akurat.
2. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk mencoba parameter yang dapat menganggu pemeriksaan
terhadap serum ikterik, seperti : Fosfat ,Albumin, serta pemeriksaan dengan reaksi oksidase (Glukosa,
Trigliserida).
 

Anda mungkin juga menyukai