Ningrum Wijayanti
1811E2031
Peranan Laboratorium
Serum Ikterik
Prinsip Pemeriksaan
Meningkat
Menurun
Darah
Darah Komponen Darah Bilirubin
Penyebab
Definisi Ginjal Hiperbilirubinemia
Ginjal
Penyebab Serum
Barium Sulfat Asam Urat
Ikterik
Metodologi Penelitian
Jenis Penelitian :
- Desain Penelitian
Metode penelitian eksperimen ini memiliki bermacam – macam jenis desain, metode eksperimen
dalam penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest- Posttes Design.
Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Tumbuh Kembang Depok, Jawa Barat, Waktu
Penelitian di mulai dari Juni 2020 - Agustus 2020.
Populasi : Serum ikterik dengan diagnosa hiperbilirubinemia dan ikterik di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Tumbuh Kembang.
Sampel : 16 sampel serum ikterik berdasarkan rumus gomez dan gomez.
(t-1) (r-1) ≥ 15
Serum Ikterik dengan derajat ikterik
Alur Penelitian ringan, sedang dan berat
Hasil
Analisis Data
Kesimpulan
Cara Kerja Pembuatan Serum
Sampel Tanpa Barium Barium Sulfat Barium Sulfat Barium Sulfat Barium Sulfat
Kadar Bilirubin
Penelitian Sulfat 75 mg/ml 100 mg/ml 125 mg/ml 150 mg/ml
1 5.30 mg/dl 4.63 mg/dl 4.58 mg/dl 4.45 mg/dl 4.28 mg/dl 4.23 mg/dl
Ringan
5.0 mg/dl 2 5.47 mg/dl 4.73 mg/dl 4.63 mg/dl 4.48 mg/dl 4.31 mg/dl 4.15 mg/dl
3 5.60 mg/dl 5.16 mg/dl 4.97 mg/dl 4.85 mg/dl 4.73 mg/dl 4.66 mg/dl
4 5.70 mg/dl 6.62 mg/dl 6.76 mg/dl 6.68 mg/dl 6.54 mg/dl 6.46 mg/dl
5 9.36 mg/dl 5.49 mg/dl 5.36 mg/dl 5.34 mg/dl 5.19 mg/dl 5.04 mg/dl
6 9.48 mg/dl 4.28 mg/dl 4.16 mg/dl 4.07 mg/dl 3.91 mg/dl 3.86 mg/dl
Sedang 9.0
mg/dl
7 9.60 mg/dl 4.45 mg/dl 4.38 mg/dl 4.34 mg/dl 4.15 mg/dl 4.10 mg/dl
8 9.80 mg/dl 3.52 mg/dl 3.46 mg/dl 3.37 mg/dl 3.22 mg/dl 3.18 mg/dl
9 11.5 mg/dl 3.34 mg/dl 3.24 mg/dl 3.21 mg/dl 3.10 mg/dl 3.05 mg/dl
10 12.9 mg/dl 3.88 mg/dl 3.82 mg/dl 3.76 mg/dl 3.60 mg/dl 3.53 mg/dl
Berat
11.0 mg/dl
11 13.0 mg/dl 3.17 mg/dl 3.10 mg/dl 3.00 mg/dl 2.88 mg/dl 2.85 mg/dl
12 13.13 mg/dl 3.72 mg/dl 3.68 mg/dl 3.54 mg/dl 3.39 mg/dl 3.35 mg/dl
8
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dari grafik di atas, pemeriksaan asam urat pada sampel ikterik dengan perlakuan tanpa Barium Sulfat, dengan
penambahan Barium Sulfat 75 mg, dengan penambahan 100 mg, dengan penambahan 125 mg, dan dengan penambahan
150 mg. hasil yang di dapatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada seluruh perlakuan serum ikterik terhadap
kadar asam urat, dapat di simpulkan dari data pengukuran yang di peroleh.
Hasil Pemeriksaan Bilirubin Total Metode Jendrassik Grof terhadap sampel yang telah
di preparasi dengan penambahan variasi Barium Sulfat
Sampel
Jenis sampel ikterik Ringan
Sampel penelitian
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Tanpa Barium
Sulfat
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Barium Sulfat 75
mg
Kadar Bilirubin Total ( mg/dl) Barium Sulfat 100
mg
Dari grafik di atas, pemeriksaan Bilirubin Total pada sampel ikterik dengan perlakuan tanpa
Barium Sulfat, dengan penambahan 75 mg, dengan penambahan 100 mg, dengan penambahan
125 mg, dan dengan penambahan 150 mg. hasil yang di dapatkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan pada seluruh perlakuan serum ikterik terhadap kadar bilirubin, Dapat di
simpulkan dari data pengukuran yang di peroleh dan terjadi penurunan pada kadar serum ikterik
dengan penambahan Barium Sulfat tetapi tidak menurunkan secara signifikan.
Uji Normalitas
Adalah uji yang di gunakan untuk mengetahui distribusi data dan bertujuan untuk menentukan
uji statistik yang akan di gunakan yaitu parametrik dan non parametric. Data dari hasil
penelitian di uji normalitas dengan Shapiro- wilk karena sampel yang digunakan dalam
penelitian < 50. Uji normalitas kadar Asam Urat dapat di lihat pada tabel di bawah ini .
Karena data berdistribudsi normal dan homogen maka di lakukan dengan uji anova . Uji
One Way Anova dilakukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya perbedaan Preparasi
Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam
Urat Metode Uricase Peroksidase . Uji Anova dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
ANOVA
Dalam
57.326 55 1.042
Kelompok
Total 58.526 59
Berdasarkan tabel di atas pada Uji One way anova hasil Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi
Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase nilai sig 0.885 dimana nilai p >
0.05 maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap Preparasi Serum Ikterik Dengan
Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase.
Pembahasan
Dalam penelitian ini sampel yang di gunakan adalah Serum Ikterik dengan derajat ikterik ringan, sedang dan
berat. Dilakukan uji normalitas untuk mengetahui variabel data berdistribusi normal atau tidak. Pada uji
normalitas data berdistribusi normal bila p > 0,05. Berdasarkan nilai Shapiro Wilk (Karena sampel penelitian
< 50). Pada data di atas di dapatkan data berdistribusi normal yaitu tanpa Barium Sulfat nilai sig 0.542,
Dengan penambahan 75 mg/ml nilai sig 0.337, dengan penambahan 100 mg/ml nilai sig 0.304, dengan
penambahan 125 mg/ml nilai sig 0.253 dan dengan penambahan 150 mg/ml nilai sig 0.205.
Kemudian di lakukan uji homegenitas untuk mengetahui variasi data bersifat homogen atau tidak.
Pemeriksaan asam urat tanpa Barium Sulfat, Dengan penambahan 75 mg/ml, dengan penambahan 100 mg/ml,
dengan penambahan 125 mg/ml dan dengan penambahan 150 mg/ml di dapatkan hasil p = 0.1000 (p > 0,05),
maka data bersifat homogen.
Analisis Data > 2 kelompok berpasangan dengan distribusi normal (parametrik) dan data homogen maka
menggunakan uji anova. Berdasarkan nilai p uji Anova di dapat nilai sig 0.885 dimana nilai p > 0,05 sehingga
tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada setiap perlakuan. jika di dapat p < 0,05 maka dapat di nyatakan
terdapat perbedaan signifikan pada setiap perlakuan
Salah satu parameter kimia klinik yang kerap di minta adalah asam urat metode yang di
gunakan adalah enzymatic menggunakan panjang gelombang tertentu dan mengukur kadar
asam urat. Akan tetapi penggunaan serum ikterik menyebabkan hasil tinggi palsu karena warna
serum yang gelap mempengaruhi absorbansi yang di hasilkan. Warna serum yang kuning coklat
menganggu pembacaan pada rentang panjang gelombang 340 – 500 nm.
Dalam penelitian ini sampel serum ikterik dengan derajat ikterik ringan, sedang dan berat
setelah dilakukan penelitian dengan diberi penambahan Barium Sulfat terjadi penurunan kadar
asam urat tetapi tidak menurunkan secara signifikan.
Beberapa parameter pemeriksaan kimia terganggu dengan digunakannya serum ikterik, antara
lain: kreatinin, fosfat, albumin, serta pemeriksaan dengan reaksi oksidase (glukosa, kolesterol,
trigliserida, dan asam urat). Penggunaan serum ikterik pada parameter asam urat menyebabkan
hasil tinggi palsu sehingga kondisi serum ikterik harus lebih diperhatikan.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Dari Hasil Penelitian Preparasi Serum Ikterik Dengan Penambahan Variasi Barium Sulfat Terhadap
Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase Peroksidase yang telah dilakukan maka dapat di simpulkan
bahwa nilai optimum Barium Sulfat dengan kadar 150 mg dapat menurunkan kadar Asam Urat terhadap
serum ikterik tetapi tidak menurunkan secara signifikan.
Saran
Adapun saran - saran yang dapat diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi petugas analis laboratorium di harapkan untuk lebih berhati- hati dan memperhatikan dalam
penanganan serum ikterik yang baik dan benar agar hasil yang di keluarkan menjadi lebih akurat.
2. Bagi peneliti selanjutnya di sarankan untuk mencoba parameter yang dapat menganggu pemeriksaan
terhadap serum ikterik, seperti : Fosfat ,Albumin, serta pemeriksaan dengan reaksi oksidase (Glukosa,
Trigliserida).