Inisiasi Tuton ke 5 Hukum Ketenagakerjaan Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penulis : Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH.
E-mail : ikhwanaf@gmail.com Penelaah : Tiesna E-mail : tiesna@ecampus.ut.ac.id Secara berurutan akan diperkenalkan tentang pengertian upah dan bukan upah, komponen upah, kebijakan pengupahan di perusahaan serta kebijakan yang melatari terbitnya ketentuan upah minimum di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Selanjutnya, mahasiswa bisa memahami implikasi kebijakan pengupahan bagi kelangsungan hidup perusahaan maupun karyawan. Misalnya terbitnya kenaikan upah minimum provinsi pada perusahaan tertentu disambut dengan gembira karena berdampak pada peningkatan kesejahteraan. Mengenal Pengupahan
1. Pengertian Upah Upah secara definitif bisa dijumpai dalam undang-undang tenaga kerja No 13 tahun 2003, Bab 1, Pasal 1, dimana upah dinyatakan sebagai hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan 2. Komponen Upah
Penghasilan pekerja/buruh yang diperoleh dari pengusaha
berdasar pada Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja R.I. No: SE- 07/MEN/1990 terdiri atas upah dan bukan upah 4. Struktur dan Skala Upah Ketentuan tentang struktur dan skala upah di Idonesia sudah di atur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.49/MEN/IV/2004 tentang Ketentuan Struktur dan Skala Upah. Struktur upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai yang terendah. 5. Macam-Macam Sistem Pengupahan Terdapat beberapa pendekatan yang biasa digunakan oleh pengusaha dalam menentukan sistem upah bagi para pekerjanya, diantaranya sebagai berikut : a. Sistem Upah Menurut Waktu b. Sistem Upah Borongan c. Sistem Co-Partnership d. Sistem Upah Bagi Hasil e. Sistem Upah Menurut Prestasi f. Sistem Upah Skala g. Sistem Upah Premi h. Sistem Bonus i. Sistem Upah Indeks Biaya Hidup j. Upah Lembur k. Upah Minimum 6. Penggajian Besaran upah atau gaji dan cara pembayarannya merupakan salah satu isi dari perjanjian kerja (Pasal 54 ayat 1 huruf e UU No. 13/2003). Akan tetapi dalam perjanjian kerja, tidak dijabarkan secara detail mengenai sistem penggajian, hal tersebut akan dituangkan lebih lanjut dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB), atau dibuat dalam bentuk struktur dan skala upah menjadi lampiran yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari PP/PKB 7. Pemotongan gaji yang bisa dilakukan perusahaan Upah kotor adalah gaji pokok dan tunjangan tetap yang diterima pekerja sebelum dilakukan pemotongan-pemotongan. Upah bersih yang didapat pekerja tiap bulan biasa kita kenal dengan istilah “take home pay”. 8. Kebijakan Tunjangan
Tunjangan adalah tambahan benefit yang ditawarkan
perusahan pada pekerjanya. Ada dua macam tunjangan, tunjangan tetap dan tidak tetap. Yang dimaksud tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan secara rutin per bulan yang besarannya relatif 9. Ketentuan Keterlambatan Pembayaran Gaji/Upah
Dalam pasal 95 Undang–Undang Nomor 13 UUK ditulis bahwa
pengusaha yang karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah, dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja. 10. Ketentuan Denda
Dalam pasal 95 UU no 13/2003 tentang Tenaga Kerja,
pemerintah mengatur pengenaan denda kepada perusahaan dan/atau pekerja dalam pembayaran upah. Perusahaan dapat mengenakan denda kepada pekerja yang melakukan pelanggaran, sepanjang hal itu diatur dalam secara tegas dalam suatu perjanjian tertulis/peraturan perusahaan Mengenal Upah Minimum
1. Pengertian Upah Minimum Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda maka disebut Upah Minimum Propinsi. 2. Instansi yang bertanggung jawab memperbaiki Upah Minimum
Dewan Pengupahan bertanggung jawab melakukan kajian studi
mengenai Upah Minimum yang nantinya akan diserahkan kepada Gubernur, Walikota/Bupati masing-masing daerah. 3. Proses Penetapan Upan Minimum
Selayang pandang bisa mari kita lihat kejadian penting selama
tahun 2012 hingga 2013 yang mempengaruhi kebijakan pengupahan secara nasional yang berujung pada penetapan UMP 2013. Sebelum ada Penetapan Upah Minimum Provinsi tahun 2013, terjadi demontrasi buruh besar besaran diseluruh Indonesia. 4. Penetapan Kecukupan Hidup Layak (KHL)
Sejak disahkan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,
Pemerintah menetapkan standar KHL sebagai dasar dalam penetapan Upah Minimum seperti yang diatur dalam pasal 88 ayat 4 dan diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 17 tahun 2005 tentang Komponen dan Pentahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup Layak. Komponen Kebutuhan Hidup standar KHL Standar KHL terdiri dari beberapa komponen yaitu : a. Makanan & Minuman (11 items) b. Sandang (13 items) c. Perumahan (26 items) d. Pendidikan (2 item) e. Kesehatan (5 items) f. Transportasi (1 item) g. Rekreasi dan Tabungan (2 item) 5. Standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Standar Kebutuhan Hidup Layak (KHL) berdasarkan Keputusan
Menteri Tenaga Kerja No. 13 tahun 2012 8. Uang Penggantian Hak Yang Seharusnya Diterima Uang penggantian hak yang seharusnya diterima meliputi: a. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur; b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ketempat dimana pekerja/buruh diterima bekerja; Dampak Kenaikan UMP bagi Pengusaha dan Pekerja
a. Pro Kontra Kenaikan UMP
b. Pemangkasan Karyawan c. Kenaikan UMP Wajar d. Ketentuan Upah Minimum Terhadap Perusahaan Kecil e. Penangguhan Pelaksanaan Upah Minimum Bagi Perusahaan Tidak Mampu f. Upah Sundulan TERIMA KASIH