Riska Astuti
LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir ( Neonatus ) adalah bayi yang dengan umur kehamilan
lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500 – 4000
gram.
Adaptasi BBL terhadap di luar uterus. Pada waktu kelahiran,
sejumlah adaptasi fisik dan psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan
pemantauan ketat untuk menentukan bagaimana ia membuat suatu
transisi yang baik terhadap kehidupannya di luar uterus. Bayi baru
lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat meningkatkan
kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil. Tujuan asuhan
keperawatan yang lebih luas selama ini adalah memberikan perawatan
komprehensif kepada bayi baru lahir pada saat ia dalam ruang rawat,
untuk mengajarkan orangtua bagaimana merawat bayi mereka, dan
untuk memberi motivasi terhadap upaya pasangan menjadi orangtua,
sehingga orangtua percaya diri dan mantap ( Ladewig, 2006 ).
Pada hasil penelitian di rsmh palembang ini menunjukkan bahwa
dari 106 neonatus terdapat 38 (35,8%) pasien yang mengalami
hipoglikemia. Selain itu, terdapat 64 (60,4%) pasien bayi baru lahir
dengan gula darah sewaktu normal dan hanya 4 (3,8%) pasien bayi
baru lahir yang mengalami hiperglikemia. Hal ini didukung oleh
teori dari Gomella (2009) yang menyatakan bahwa hipoglikemia
dapat disebabkan oleh laju infus glukosa yang tidak memadai
dikarenakan tidak mempunyai simpanan glikogen yang memadai12.
Waktu gula darah neonatus yang diperiksa pada penelitian ini
merupakan 24 jam pertama dan 24 jam setelahnya merupakan
kriteria eksklusi. Kadar glukosa darah neonatus dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain makanan terakhir ibu, durasi persalinan,
cara persalinan, dan tipe cairan intravena yang diperoleh ibu
sebelum persalinan.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diangkat pada
karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana
pelaksanaan “Asuhan Keperawatan pada By. Ny. M
dengan Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina
Rumah Sakit Hermina Opi Jakabaring Tahun
2020”.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah sebagai berikut :
Tujuan Umum
Perawat mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada By. Ny. M
dengan Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit
Hermina Opi Jakabaring Tahun 2020.
Tujuan Khusus
Perawat mampu melakukan pengkajian pada By. Ny. M dengan
Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit Hermina Opi
Jakabaring Tahun 2020.
Perawat mampu merumuskan diagnosa pada By. Ny. M dengan
Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit Hermina Opi
Jakabaring Tahun 2020.
Perawat mampu membuat rencana keperawatan pada By. Ny. M dengan
Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit Hermina Opi
Jakabaring Tahun 2020.
Perawat mampu melaksanakan implimentasi keperawatan pada By. Ny.
M dengan Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit
Hermina Opi Jakabaring Tahun 2020.
Manfaat Penulisan
Bagi Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi tempat penelitian agar dapat
mengoptimalkan serta meningkatkan mutu pelayanan sehingga
dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien.
Bagi Penulis
Sebagai bahan untuk mengembangkan kemampuan dalam
melakukan penelitian, menambahkan wawasan dan ilmu
pengetahuan serta pengalaman dalam mengumpulkan,
memproses dan menganalisa data yang diperoleh dari hasil
penelitian.
Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya
perawat sehingga dapat mengupayakan pengembangan dan
peningkatan pelayanan asuhan keperawatan pada By. Ny. M
dengan Hipoglikemia Neonatal di Ruangan Perina Rumah Sakit
Hermina Opi Jakabaring Tahun 2020.
Konsep Dasar Penyakit
Definisi
Saat lahir, bayi harus melakukan transisi dari yang tadinya mendapat
suplay nutrisi dari plasenta menjadi pemberian makanan per oral.
Pada awal kelahiran, Energi tambahan yang diperlukan neonatus
jam-jam pertama diambil dari hasil metabolisme asam lemak
sehingga kadar gula darah mencapai 120 mg/100 mg.
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah
(glukosa) secara abnormal rendah. Istilah hepoglikemia digunakan
bila kadar gula darah bayi secara bermakna dibawah kadar rata-rata.
Dikatakan hepoglikemia bila kadar glukosa darah kurang dari 30
mg/dl pada semua neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada
tidaknya gejala hepoglikemia. Umumnya hepoglikemia terjadi pada
neonatus umur 1 – 2 jam. Hal ini disebabkan oleh karena bayi tidak
mendapatkan lagi glukosa dari ibu, sedangkan insulin plasma masih
tinggi dengan kadar glukosa darah yang menurun
Nilai kadar glukose darah/plasma atau serum untuk diagnosis Hipoglikemia pada berbagai kelompok umur anak :
<mg/dl Plasma/serum
3 hari pertama :
Periksa kadar glukosa saat bayi datang/umur 3 jam
Ulangi tiap 6 jam selama 24 jam atau sampai pemeriksaan glukosa normal dalam 2
kali pemeriksaan
Kadar glukosa ≤ 45 mg/dl atau gejala positif tangani hipoglikemia
selesai
Penanganan hipoglikemia dengan gejala :
Pasang dekstrosa 10% = 2 cc/kg dan diberikan melalui intravena selama 5 menit dan
mg/hari. Bila dipakai D 10% artinya 10 g/100cc, bila perlu 25920 mg/hari atau 25,9
g/hari berarti perlu 25,9 g/ 10 g x 100 cc= 259 cc D 10% /hari.
Atau cara lain dengan GIR. Konsentrasi glukosa tertinggi untuk infus perifer adalah
Moro
cara : ubah posisi dengan tiba-tiba atau pukul meja /tempat tidur.
normal : lengan ekstensi, jari–jari mengembang, kepala mendongak ke belakang, tungkai sedikit ekstensi lengan kembali ke tengah
dengan tangan mengenggam tulang belakang dan ekstremitas bawah eksteremitas bawah ekstensi lebih kuat selama 2 bulan dan
menghilang pada usia 3 – 4 bulan.
Mengenggam
Cara : letakan jari di telapak tangan bayi dari sisi ulnar, jika reflek lemah atau tidak ada beri bayi botol atau dot karena menghisap
akan menstimulasi reflek.
normal : jari–jari bayi melengkung melingkari jari yang di letakkan di telapak tangan bayi dari sisi ulnar reflek ini menghilangkan
pada usia 3 – 4 bulan.
Rooting
cara : gores sudut mulut bayi melewati garis tengah bibir.
Normal : bayi memutar kearah pipi yang diusap, reflek ini menghilangkan pada usia 3 – 4 bulan tetapi bisa menetap sampai usia 12
bulan terutama selama tidur
Menghisap
cara : beri bayi botol dan dot.
normal : bayi menghisap dengan kuat dalam berepons terhadap stimulasi reflek ini menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi
selama tidur tanpa stimulasi.
Menari / melangkah
cara : pegang bayi sehingga kakinya sedikit menyentuh permukaan yang keras.
normal : kaki akan bergerak ke atas dan ke bawah jika sedikit di sentuh ke permukaan keras di jumpai pada 4 – 8 minggu pertama.
Pengukuran antropometrik
Penimbang berat badan
Alat timbangan yang telah diterakan serta di beri alas kain di
atasnya, tangan bidan menjaga di atas bayi sebagai tindakan
keselamatan. BBL 2500 – 4000gram.
Panjang badan
Letakkan bayi datar dengan posisi lurus se bisa mungkin. Pegang
kepala agar tetap pada ujung atas kita ukur dan dengan lembut
renggangkan kaki ke bawah menuju bawah kita. PB : 48/52cm.
Lingkar kepala
Letakakan pita melewati bagian oksiput yang paling menonjol
dan tarik pita mengelilingi bagian atas alis LK : 32 – 37 cm.
Lingkar dada
Letakan pita ukur pada tepi terrendah scapula dan tarik pita
mengelilingi kearah depan dan garis putih.LD : 32 – 35 cm.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan keputusan
klinik tentang respon individu, keluarga dan
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan
dan pengalamannya, perawat secara
akontabilitas dapat mengidentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga, menurunkan, membatasi, mencegah
dan merubah status kesehatan klien
(Carpenito, 2000; Gordon, 1976 & NANDA).
Intervensi Keperawatan
Dalam menentukan tahap perencanaan bagi perawat
diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan
diantaranya pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan pasien, nilai dan kepercayaan pasien,
batasan praktek keperawatan, peran dari tenaga
kesehatan lainnya, kemampuan dalam memecahkan
masalah, mengambil keputusan, menulis tujuan serta
memilih dan membuat strategi keperawatan yang aman
dalam memenuhi tujuan, menulis instruksi keperawatan
serta kemampuan dalam melaksanakan kerja sama
dengan tingkat kesehatan lain (Hidayat, 2016).
Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan langkah keempat dari proses
keperawatan yang telah direncanakan oleh perawat untuk
dikerjakan dalam rangka membantu klien untuk
mencegah, mengurangi, dan menghilangkan dampak atau
respons yang ditimbulkan oleh masalah keperawatan dan
kesehatan (Zaidin Ali, 2014).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter &
Perry, 2011).
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses
keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh
mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak.
Dalam melakukan evaluasi perawat seharusnya memiliki
pengetahuan dan kemampuan dalam memahami respon
terhadap intervensi keperawatan,
kemampuanmenggambarkan kesimpulan tentang tujuan
yang dicapai serta kemampuan dalam menghubungkan
tindakan keperawatan kriteria hasil (Hidayat, 2016).
TERIMA KASIH