Anda di halaman 1dari 15

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN TINDAKAN SECTIO


CAESAREA PADA IBU BERSALIN
DI RUMAH SAKIT TAHUN 2020
BAB IV DAN BAB V

Oleh
NURMARIANA SIREGAR
NIM : 1915201295
4.2 HASIL PENELITIAN
4.2.1 Analisis Univariat
Distribusi frekuensi responden dalam penelitian ini
meliputi, umur, berat badan bayi lahir, paritas, riwayat
persalinan lalu lalu dan sectio caesarea
1.Umur
Tabel 4.1
No Umur f (%)
1 ≤20 tahun 5 2,3
2 20-35 tahun 106 47,7
3 ≥35 tahun 111 50,0
Total 222 100
Berdasarkan Tabel 4.1. dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi responden berdasarkan umur paling banyak
dijumpai pada umur ≥35 tahun yaitu sebanyak 111
responden (50%), sedangkan umur 20-35 tahun sebanyak
106 responden (47,7%), dan paling sedikit dijumpai pada
umur ≤20 tahun yaitu sebanyak 5 responden (2,3%).
2. Berat Badan Bayi Lahir
Tabel 4.2

N BB f (%)
o
1 ≤2.500 gram 11 5,0
2 2.500-4.000 gram 201 90,5
3 ≥4.000 gram 10 4,5
Total 222 100
Berdasarkan Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi reponden berdasarkan berat badan bayi lahir
paling banyak dijumpai pada berat badan bayi lahir
2.500-4.000 gram yaitu sebanyak 201 bayi (90,5%),
sedangkan berat badan bayi lahir ≤2.500 gram sebanyak
11 bayi (5,0%), dan paling sedikit dijumpai pada berat
badan bayi lahir ≥4.000 gram yaitu sebanyak 10 bayi
(4,5%).
3. Paritas
Tabel 4.3
No Paritas f (%)
1 Paritas 1 22 9,9
2 Paritas 2-3 93 41,9
3 Paritas ≥3 107 48,2
Total 222 100
Berdasarkan Tabel 4.3. dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi responden berdasarkan paritas paling banyak
dijumpai pada paritas ≥3 yaitu sebanyak 107 oresponden
(48,2%), sedangkan paritas 2-3 sebanyak 93 responden
(41,9%), dan paling sedikit dijumpai pada paritas 1 yaitu
sebanyak 22 responden (9,9%).
4. Riwayat Persalinan Lalu
Tabel 4.4
No Riwayat Pesalinan f (%)
Lalu
1 Belum Pernah 21 9,5
Bersalin
2 Persalinan Normal 57 25,7
3 Persalinan Sectio 144 64,9
Caesarea
Total 222 100
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi ibu bersalin berdasarkan riwayat persalinan
lalu paling banyak dijumpai yaitu pada persalinan sectio
caesarea sebanyak 144 orang (64,9%), sedangkan
persalinan normal sebanyak 57 orang (25,7%). Dan
paling sedikit dijumpai pada belum pernah bersalin yaitu
sebanyak 21 orang (9,5%).
5. Sectio Caesarea
Tabel 4.5
No Sectio f (%)
Caesarea
1. Tidak Sectio 59 26,5
Caesarea
2. Sectio 163 73,1
Caesarea
Total 222 100
Berdasarkan Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa distribusi
frekuensi ibu bersalin berdasarkan sectio caesarea
sebanyak 163 orang (73,1%) dan tidak sectio caesarea
yaitu sebanyak 59 orang (26,5%).
BAB IV Pembahasan

 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 222


responden ibu bersalin di RSU Haji Medan Tahun 2019,
diketahui dari 222 responden paling banyak dijumpai
umur ≥35 tahun sebanyak 111 responden (50,0%),
dimana yang tidak sectio caesarea sebanyak 13
responden (5,9%), yang sectio caesarea sebanyak 98
responden (44,1%). Sedangkan dari 222 orang yang
memiliki umur 20-35 tahun sebanyak 106 responden
(47,7%), dimana yang tidak sectio caesarea sebanyak 42
responden (18,9%), yang sectio caesarea sebanyak 64
responden (28,8%). Dan paling sedikit dijumpai pada
umur ≤20 tahun sebanyak 5 responden (2,3%) , dimana
yang tidak sectio caesarea sebanyak 4 responden (1,8%),
yang sectio caesarea sebanyak 1 responden (5%).
 Berdasarkan uji statistik Chi_square diperoleh nilai
signifikan α = 0,05 di dapatkan nilai p = 0,000 < 0,05,
sehingga hipotesis alternative (Ha) diterima yang
menunjukkan ada hubungan antara umur pada ibu
bersalin dengan tindakan sectio caesarea di RSU Haji
Medan Tahun 2019.
 Kehamilan dan persalinan pada usia diatas 35 tahun
mempunyai resiko lebih yang lebih besar pada kesehatan
ibu dan bayinya. Ibu hamil diatas usia 35 tahun masih
bisa sukses untuk mengandung secara normal. Tetapi,
kualitas telur yang akan dibuahi buruk dan itu menjadi
masalah pada pembuahan. Ibu hamil diatas usia 35 tahun
juga mudah lelah. Mereka mempunyai resiko keguguran
lebih besar, bersalin dengan alat bantu, seperti dengan
forcep atau operasi caesar.
 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 222 bayi
pada ibu bersalin di RSU Haji Medan Tahun 2019, diketahui
dari 222 bayi paling banyak dijumpai berat badan bayi lahir
2.500-4.000 gram sebanyak 201 bayi (90,5%), dimana bayi
yang lahir tidak sectio caesarea sebanyak 57 bayi (25,7%),
yang lahir secara sectio caesarea sebanyak 144 bayi (64,9%).
Sedangkan dari 222 bayi yang memiliki berat ≤2.500 gram
sebanyak 11 bayi (5,0%), dimana yang lahir tidak sectio
caesarea sebanyak 0 bayi (0%), yang lahir secara sectio
caesarea sebanyak 11 bayi (5,0%). Dan paling sedikit
dijumpai pada berat badan bayi ≥4.000 gram sebanyak 10
bayi (4,5%), dimana yang lahir tidak sectio caesarea
sebanyak 2 bayi (9%), yang lahir secara sectio caesarea
sebanyak 8 bayi (3,6%).
 Menurut peneliti, penelitian ini sesuai dengan teori yang
dijelaskan tentang riwayat sectio caesarea sebelumnya,
yang menyatakan bahwa riwayat persalinan lalu di
sebabkan karena adanya riwayat sectio caesarea
sebelumnya, salah satunya di sebabkan distosia
persalinan, gawat janin, presentasi bokong. Riwayat
persalinan lalu dengan menggunakan sectio caesarea
yaitu dimana persalinan, atau ada penyulit yang harus
melahirkan sectio caesarea seperti panggul terlalu
sempit sehingga sulit untuk mengeluarkan janin secara
normal, janin terlalu besar, janin melintang dan ada juga
riwayat sectio caesarea lebih dari satu kali.
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
 Ada hubungan umur dengan tindakan sectio caesarea di RSU
Haji Medan Tahun 2019 dengan nilai p=0,000.
 Tidak ada hubungan berat badan bayi lahir dengan tindakan
sectio caesarea di RSU Haji Medan Tahun 2019 dengan nilai
p=0,104.
 Ada hubungan paritas dengan tindakan sectio caesarea di
RSU Haji Medan Tahun 2019 dengan nilai p=0,000.
 Ada hubungan riwayat persalinan lalu dengan tindakan sectio
caesarea di RSU Haji Medan Tahun 2019 dengan nilai
p=0,000.
Kesimpulan dan Saran

Saran
 Setelah di dapat hasil pembahasan dan kesimpulan maka penulis
dapat memberikan saran dan masukan sebagai berikut:
 Bagi Instansi RSU Haji Medan

Di harapkan pada pihak RSU Haji Medan agar dapat lebih


meningkatkan pencatatan dan pelaporan terkait hasil umur, berat
badan bayi lahir, paritas, dan riwayat persalinan lalu dengan
tindakan sectio caesarea.
Bagi Institusi Pendidikan
 Agar dapat digunakan sebagai tambahan referensi di perpustakaan
Institut Kesehatan Helvetia.
 Bagi Peneliti Selanjutnya

 Agar lebih mengembangkan penelitian ini terlebih mengenai ibu


bersalin dengan tindakan sectio caesarea.
SEKIAN

DAN

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai