Askep kritis pada

Multisistem
By : Ns. Novita Amri, S.Kep, M.Kep
Syok
 Syok hipovolemik : akibat menurunnnya volume
sirkulasi atau intra vaskuler
 Syok Kardiogenik : Akibat ketidakmanpuan

jantung untuk memompa dengan efektif

 Syok distributif : akibat maldistribusi volume

darah yang bersirkulasi

Contohnya :
 Syok Septik (infeksi)

 Syok Anafilaktik (reaksi hipersensitivitas)

 Syok Neurologik (akibat perubahan tonus

vaskuler otot polos)

Sepsis
 Pada Sepsis, mikroorganisme menginvasi
tubuh, menyebabkan sindrom respons
inflamasi sistemik (SIRS) yang menyebabkan
syok septik, sindrom disfungsi organ ultipel
(MODS), dan bahkan kematian, berbagai
penyebabnya antara lain aerob gram (+) dan
gram (-), anaerob, fungsi dan virus.
 Sepsis merupakan kondisi dimana organisme
masuk ke dalam aliran darah
 Menyebabkan aktivasi mekanisme pertahanan

inflamasi penjamu
 Pelepasan sitokin dan aktivasi sistem kaskade

protein plasma
 Syok Septik
 Kegagalan organ multisistem
 Pasien Kanker memiliki resiko sepsis yang

meningkat akibat penurunan leukosit dan

sistem imun yang buruk
Gambaran Klinis
 T > 38⁰C atau < 36 C ⁰C
 HR > 90x permenit
 RR > 20 kali per menit atay tekanan parsial

karbondioksida arterial (PaCO2) < 32 mmHg

 Leukosit > 12.000/mm³, < 4000/ mm³, atau

10% bentuk imatur (batang)

Adanya 2 atau lebih gejala-gejala diatas menunjukkan SIRS

 Demam dan menggigil

 Fatig dan malaise
 Kulit hangat dan merah muda, berlanjut

menjadi dingin, lembap, dan kulit berbercak

 Hipotensi atau TD normal
 Pelebaran tekanan nadi
 Hipotensi atau TD normal
 Rasio tekanan oksigen arterial parsial
 Peningkatan kadar laktat dan asidosis laktat
 Penurunan produksi urine yang berlanjut

menjadi oliguria
 Prubahan status mental akut, seperti

kecemasan, aprehensi, delirium, disorientasi,

konfusi, perlawanan, agitasi, letargi atau
koma
 Peningkatan RR, sesak, ronki, hipoksemia,

yang memberat menjadi edema pulmonal,

cedera paru akut, hipoksemia, dan gagal
nafas
 Mual,muntah, jaundice, penurunan motilitas
GI, dan ileus
 Perubahan metabolisme karbohitrat, lemak

dan glukosa
 Tanda-tanda trombositopenia dan

koagulopati (kemungkian memberat menjadi

kagulasi intravaskuler diseminata)
 Kemungkinan berkembangnya tanda-tanda

syok septik
Tes Diagnostik
 DPL dengan hitung jenis (penurunan dan
penurunan leukosit)
 Kimia serum, bilirubin, laktat serum

(meningkat), pemeriksaan fungsi hati, protein

C menurun
 Resisitensi insulin degan peningkatan

glukosa darah
 AGD (hipoksemia, asidosis laktat)
Askep Sepsis
 Nilai TTV
 Naikkan tekanan darah dengan membrikan

vasopressor)
 Nilai Status hemodinamik
 Pertimbangan pemasangan kateter arteri

pulmonal
 Nilai status pernafasan
 Pantau AGD dan catat penurunan pH, PaO2,
 Berikan O2 melalui kanul nasal, masker, atau
ventilasi mekanik
 Posisikan pasien untuk memacu pertukaran

O2 yang optimal. Reposisi setiap 2 jam

 Lakukan protokol perawatan kulit
 Elevasi kepala dari tempat tidur 45⁰
 Lakukan Pencegahan
 Pneumonia yang terkait ventilator jika pasien

menggunakan ventilasi mekanik

 Atasi Demam
 Nilai Status neurologis
 Pasang kateter Foley
 Berikan Koloid dan kristaloid IV
 Nilai status nutrisi
 Tes simulasi kortisol
 Berikan antibiotik
 Berikan Vosodilator dan inotropik
 Pantau Glukosa
 Berikan trombosit
 Berikan profilaksis
 Cegah infeksi nasokomial
 Berikan sedasi jika diperlukan
 Berikan droctrecogin
Sindrom Respons Inflamasi
Sistematik (SIRS)
 SIRS merupakan inflamasi luas yang dapat
berkembang menjadi cedera paru akut, gagal
ginjal akut, MODS, dan pada akhirnya
kematian.
SIRS didiagnosis jika ada salah satu
atau lebih tanda-tanda berikut:
 T > 38 C
 HR > 90x permenit
 Takipnea dengan RR > 20x/ menit
 Jumlah Leukosit > 12000 sel/ mm

 Tanda dan gejala dan tata laksaan SIRS mirip

seperti pada sepsis, sepsis berat, dan syok
septik
Sindrom Disfungsi Organ Multipel
(MODS)
 MODS didefenisikan sebagai kegagalan
fisiologis dua atau lebih sistem organ
berbeda. Dengan MODS, homeostatis tidak
dapat dipertahankan tanpa intervensi