By : Ns. Novita Amri, S.Kep, M.Kep Peralatan Pemberian Oksigen No Alat liter/ % FiO2 menit 1 Kanul Nasal 1 25% a. Diindikasikan untuk aliran rendah. 2 29% b. Kecepatan aliran 1-6 L/menit c. Pasien dapat makan, minum, dan 3 33% berbicara, d. Pemberian yang berkepanjangan 4 37% dapat membuat sangat kering: 5 41% gunakan dengan pelembab 6 45% 2 Sungkup Muka sederhaha 6 35% ( Simple Face Mask) 7 41% a.Diindikasikan untuk 8 47% suplementasi oksigen dengan presentase lebih tinggi. 9 53% b.Kecepatan aliran 6-10 L/I 10 60% c. Memberikan oksigen 35%-60% d.Perforasi lateral dapat menyebabkan keluarnya CO2 yang dihembuskan e.Memungkinkan pelembapan 3 Sungkup Muka Sederhana 10-15 80-100% (simple Face Mask) a. Diindikasikan untuk suplementasi oksigen Kedua katup dengan persentase lebih menghasilkan FiO2 yang lebih rendah (80-85%) tinggi b. Memberikan oksigen Satu katup yang 35%-60% dilepaskan menghasilkan c. Perforasi lateral dapat F1O2 yang lebih tinggi menyebabkan keluarnya (85-90%) CO2 yang dihembuskan d. Memungkinkan Kedua Katup yang Pelembapan digunakan menghasilkan F1O2 maksimal (95- 100%) 4 Sungkup Muka Venturi (Venti- Biru 24% Mask) Putih 28% a.Diindikasikan untuk titrasi Jingga 31% persentase oksigen yang Kuning 35% lebih cepat Merah 40% b.Kecepatan aliran 4-8 L/menit Hijau 60% c. Memberikan Oksigen 24-60% d.Menggunakan set FiO2 yang diinginkan secara bertahap atau adaptor berwarna yang dipilih untuk memberikan F1O2 yang diinginkan 5 Sungkup Muka Kantung- Katup (Bag- Valve- Mask, BVM) a. Diindikasikan untuk ventilasi manual pada pasien yang bernafas atau tidak efektif b. Dapat memberikan oksigen 100% ketika disambungkan dengan sumber oksigen c. Sungkup muka dengan ukuran yang pas sangat penting agar tidak ada kebocoran dan mencegah cedera. d. Agar tidak kebocoran, peganglah sungkup dengan ibu jari dan jari telunjuk, genggamlah tepi rahang bawah dengan ketiga jari yang tersisa. Gambar 6 Sistem Kelembapan a. Diindikasikan untuk pasien yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang untuk mencegah kekeringan pada membran mukosa b. Pengaturan dapat berbeda untuk setiap merk. Istilah tabung dengan air steril sampai ketinggian yang direkomendasikan , sambungkan dengan sumber oksigen, dan sambungkan sungkup atau kanula dengan pelembap c. Sesuaikan kecepatan aliran Gambar 7 Oksigenasi Transtrakeal a.Diindikasikan untuk pasien dengan trakeostomi yang membutuhkan terapi oksigen jangka panjang dan atau terapi aerosol transtrakeal intermiten b.Pastikan Penempatan yang baik (diatas stoma, selang trakeal) c.Nilailah dan bersihkan sekresi sesuai kebutuhan d.Nilailah adanya iritasi pada kulit Gambar Jalan Nafas Buatan No Jalan Nafas Buatan 1 Jalan nafas Orofaring /Orophariyngeal Airway (OPA) a. Diindikasikan untuk pasien yang tidak sadar yang tidak memiliki refleks tersedak b. Ukurlah dari sudut mulut sampai ke daun telinga c. Masukkan terbaik lalu putar 180 derajat. Gunakan metode dibawah untuk anak kecil d. Metode alternatif (semua usia) : gunakan penekanan lidah, masukkan ke kanan atas, ikuti lengkung normal adri rongga mulut Gambar 2 Jalan nafas Nasofaring ( Nasopharyngeal Airway, NPA) a.Diindikasikan untuk pasien dengan refleks tersedak, atau koma dengan pernafasan spontan b.Ukurlah dari ujung hidung pasien sampai daun telinga c. Diameter Harus sesuai dengan jari terkecil pasien d.Jangan Pernah memasukkan jalan nafas nasal pada keadaan trauma wajah 3 Selang Endotrakea (Endotracheal Tube, ETT) a.Diindikasikan untuk apnea, obstruksi jalan nafas, kegagalan pernafasan, resiko aspirasi, atau hiperventilasi terapeutik b.Dapat dimasukkan melalui mulut atau hidung c. Cuff yang dikembangkan melindungi pasien dari aspirasi Oksimetri Nadi No SpO2 Intervensi Keperawatan 1 > 95 % a. Dianggap normal dan umumnya tidak membutuhkan intervensi invasif * b. Teruskan pemantauan rutin pasien
2. 91-94 a. Dianggap sebagai batas *
% b. Nilai penempatan probe dan sesuaikan jika diperlukan c. Mulailah oksigen pada kecepatan 2 L/ menit dan dititrasi sampai dengan SpO2 > 95% 3 85-90% a. Intervensi segera pada SpO2 < 91%. Elevasi kepala dan mintalah pasien untuk batuk dan bernafas dalam b. Nilai jalan nafas dan lakukan suction jika perlu c. Berikan Oksigen dan titrasi sampai SpO2 > 95%. d. Jika Kondisi memburuk atau tidak membaik , bantulah ventilasi secara manual dan persiapkan intubasi 4 < 85 % a. Berikan oksigen 100% atur pasien untuk duduk tegak, mintalah pasien untuk batuk dan bernafas dalam dan lakukan suction jika dibutuhkan b. Bantu ventilasi secara manual dan persiapkan intubasi jika kondisi memburuk atau tidak membaik c. Pertimbangkan obat-obat penawar untuk kemungkinan depresi pernafasan akibat obat Terima Kasih