Page 1
Tujuan dasar distribusi penulangan baja
adalah bukan utk mencegah terjadinya retak
pada pelat beton tetapi utk membatasi lebar
retakan yg timbul pd daerah dimana beban
terkonsentrasi agar tdk terjadi pembelahan
pelat beton pd daerah retak tersebut, sehingga
kekuatan pelat tetap dpt dipertahankan.
Banyaknya tulangan baja yg
didistribusikan sesuai dg kebutuhan utk
keperluan ini yg ditentukan oleh jarak
sambungan susut, dalam hal ini dimungkinkan
penggunaan pelat yg lebih panjang agar dpt
mengurangi jml sambungan melintang shg dpt
meningkatkan kenyamanan.
Page 2
KEBUTUHAN PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG TANPA TULANGAN
Page 3
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
11,76( F .L.h)
As
fs
Dimana :
As = luas tulangan yg diperlukan (mm2/m lebar)
F = Koeff gesekan antara pelat beton dg lapisan
dibawahnya (tdk berdimensi) (tabel 7.17)
L = Jarak antara sambungan (m)
h = tebal pelat (mm)
fs = Tegangan tarik baja ijin (Mpa) (± 230 Mpa)
Diketahui :
Seperti contoh perhitungan tebal perkerasan.
Tebal pelat beton digunakan 20cm
Akan direncanakan penulangan pelat beton utk
jenis perkerasan bersambung dengan tulangan
Data :
Tebal pelat beton =200 mm
Lebar pelat = 10 m (untuk 3 lajur)
Panjang pelat = 20 m (jarak antar sambungan)
Page 6
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
Contoh Perhitungan
Penyelesaian :
1.Tulangan memanjang
11,76( F .L.h)
As
fs
dari tabel 7.17 F = 1,2 (untuk sirtu)
fs = 230 Mpa
11,76(1,2)(20)(200)
As 245mm 2 / m.lebar
230
Luas tulangan minimum As = 0,14% (SNI’91)
As min = 0,0014 (200) (1000) = 280 mm2/m lebar
Digunakan tulangan ø12 -250 mm As = 453
mm2 / m lebar
Page 7
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
Contoh Perhitungan
Penyelesaian :
1.Tulangan melintang
11,76( F .L.h)
As
fs
dari tabel 7.17 F = 1,2 (untuk sirtu)
fs = 230 Mpa
11,76(1,2)(10)(200)
As 123mm 2 / m. pias
230
Digunakan tulangan ø16 -600 mm As = 335
mm2 / m lebar
Page 8
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang 100 ft
Ps (1,3 0,2 F )
( fy n. ft )
Dimana :
Ps = persentase tulangan memanjang yg dibutuhkan terhadap
penampang beton (%)
ft = kuat tarik lentur beton yg digunakan 0,4 – 0,5 fr, dlm Mpa
fy = tegangan leleh rencana baja (berdasarkan
Es SNI ‘91
fy< 400 Mpa Ec
n = angka ekivalen antara baja dan beton = tdk berdimensi
(tabel 7.18)
F = Koefisien gesekan antara pelat beton dg lapisan dibawahnya,
tdk berdimensi
Es =modulus elastisitas baja 470 fc'Mpa
(berdasarkan SNI’91 digunakan 200.000 Mpa)
Page 9
Ec = Modulus elastisitas beton
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang 100 ft
Ps (1,3 0,2 F )
( fy n. ft )
Tabel 7.18 Hubungan antara kuat tekan beton dan angka ekivalen
baja & beton (n) serta (fr)
f’c f’c n fr (rata-rata)
(kg/cm2) (Mpa) (Mpa)
Page 10
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang
Dimana :
Lcr = jarak teoritis antara retakan, dalam meter
jarak optimum antara 1- 2 meter
p= luas tulangan memanjang per satuan luas beban
S = koefisien susut beton, umumnya dipakai antara
(0,0005 – 0,0006)
Page 11
untuk pelat perkerasan jalan
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang
Page 13
CONTOH PERHITUNGAN
Diketahui :
Data seperti contoh sebelumnya.
Akan direncanakan penulangan pelat beton utk
jenis perkerasan menerus dengan tulangan
Data :
Tebal Pelat beton = 200 mm
Panjang Pelat = 100 m
Lebar Pelat = 10 m (utk 3 jalur)
n=7
F = 1,2
S = 0,0005
fc’ = 34 Mpa
fr = 3,6 Mpa
fy = 340 Mpa
Page 14
Penyelesaian :
100 ft
Ps (1,3 0,2 F )
( fy n. ft )
Page 15
2. Pemeriksanaan Jarak teoritis antara retakan
Dicoba dengan tulangan ø19 – 200 mm As =
1418 mm2/ m lebar
2
Pemeriksaan ftjarak teoritis antara retakan, dengan
Lcr
n. p 2 .u. fb( SEc ft )
persamaan:
(diantara 1 – 2 m)
0,79
fb 34 2,42Mpa
ft = 10,5
,9 fr = 0,5 (3,6) = 1,8 Mpa
Ec 4700 34 27.405Mpa
1418
p 0,0071
(200)(1.000)
4
u 210
0,019
(1,8) 2
Lcr
(7)(0,0071) 2 (210)(2,42) (0,0005)(27.405) (1,8)
1,52m 2m
Page 16
2. Tulangan Melintang
Tulangan Melintang yang digunakan adalah :
11,76( F .L.h)
As
fs
Page 17