Anda di halaman 1dari 17

TATACARA PERENCANAAN PENULANGAN

Dwi Sri Wiyanti

Page 1
Tujuan dasar distribusi penulangan baja
adalah bukan utk mencegah terjadinya retak
pada pelat beton tetapi utk membatasi lebar
retakan yg timbul pd daerah dimana beban
terkonsentrasi agar tdk terjadi pembelahan
pelat beton pd daerah retak tersebut, sehingga
kekuatan pelat tetap dpt dipertahankan.
Banyaknya tulangan baja yg
didistribusikan sesuai dg kebutuhan utk
keperluan ini yg ditentukan oleh jarak
sambungan susut, dalam hal ini dimungkinkan
penggunaan pelat yg lebih panjang agar dpt
mengurangi jml sambungan melintang shg dpt
meningkatkan kenyamanan.
Page 2
KEBUTUHAN PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG TANPA TULANGAN

Pada perkerasan bersambung tanpa tulangan,


penulangan tetap dibutuhkan utk
mengantisipasi atau meminimalkan retak pd
tempat-tempat dimana dimungkinkan terjadi
konsentrasi tegangan yg tdk dpt dihindari.

Tipikal penggunaan penulangan khusus ini


antara lain :
a.Tambahan pelat tipis
b.Sambungan yg tdk tepat
c.atau struktur lain

Page 3
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN

Luas tulangan pada perkerasan ini dihitung dr


persamaan sbb :

11,76( F .L.h)
As 
fs
Dimana :
As = luas tulangan yg diperlukan (mm2/m lebar)
F = Koeff gesekan antara pelat beton dg lapisan
dibawahnya (tdk berdimensi) (tabel 7.17)
L = Jarak antara sambungan (m)
h = tebal pelat (mm)
fs = Tegangan tarik baja ijin (Mpa) (± 230 Mpa)

As min menurut SNI’91 utk segala keadaan 0,14%


dari luas penampang beton
Page 4
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN

Tabel 7.17. Koefisien Gesekan antara pelat beton


semen dg
lapisan pondasi dibawahnya
Jenis Pondasi Faktor Gesekan
(F)
BURTU, lapen dan konstruksi sejenis 2,2
Aspal beton, LATASTON 1,8
Stabilisasi kapur 1,8
Stabilisasi aspal 1,8
Stabilisasi semen 1,8
Koral sungai 1,5
Batu pecah 1,5
Sirtu 1,2
Tanah 0,9
Page 5
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
Contoh Perhitungan

Diketahui :
Seperti contoh perhitungan tebal perkerasan.
Tebal pelat beton digunakan 20cm
Akan direncanakan penulangan pelat beton utk
jenis perkerasan bersambung dengan tulangan

Data :
Tebal pelat beton =200 mm
Lebar pelat = 10 m (untuk 3 lajur)
Panjang pelat = 20 m (jarak antar sambungan)

Page 6
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
Contoh Perhitungan

Penyelesaian :
1.Tulangan memanjang
11,76( F .L.h)
As 
fs
dari tabel 7.17  F = 1,2 (untuk sirtu)
fs = 230 Mpa
11,76(1,2)(20)(200)
As   245mm 2 / m.lebar
230
Luas tulangan minimum As = 0,14% (SNI’91)
As min = 0,0014 (200) (1000) = 280 mm2/m lebar
Digunakan tulangan ø12 -250 mm  As = 453
mm2 / m lebar
Page 7
PENULANGAN PD PERKERASAN
BERSAMBUNG DENGAN TULANGAN
Contoh Perhitungan

Penyelesaian :
1.Tulangan melintang
11,76( F .L.h)
As 
fs
dari tabel 7.17  F = 1,2 (untuk sirtu)
fs = 230 Mpa
11,76(1,2)(10)(200)
As   123mm 2 / m. pias
230
Digunakan tulangan ø16 -600 mm  As = 335
mm2 / m lebar

Page 8
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang 100 ft
Ps  (1,3  0,2 F )
( fy  n. ft )

Dimana :
Ps = persentase tulangan memanjang yg dibutuhkan terhadap
penampang beton (%)
ft = kuat tarik lentur beton yg digunakan 0,4 – 0,5 fr, dlm Mpa
fy = tegangan leleh rencana baja (berdasarkan
Es SNI ‘91
fy< 400 Mpa Ec
n = angka ekivalen antara baja dan beton = tdk berdimensi
(tabel 7.18)
F = Koefisien gesekan antara pelat beton dg lapisan dibawahnya,
tdk berdimensi
Es =modulus elastisitas baja 470 fc'Mpa
(berdasarkan SNI’91 digunakan 200.000 Mpa)
Page 9
Ec = Modulus elastisitas beton
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang 100 ft
Ps  (1,3  0,2 F )
( fy  n. ft )

Tabel 7.18 Hubungan antara kuat tekan beton dan angka ekivalen
baja & beton (n) serta (fr)
f’c f’c n fr (rata-rata)
(kg/cm2) (Mpa) (Mpa)

115 11,3 13 2,1


120 – 135 11,8 – 13,2 12 2,2
140 – 165 13,7 – 16,2 11 2,4
170 – 200 16,7 – 19,6 10 2,6
205 – 250 20,1 – 24,5 9 2,9
260 – 320 25,5 – 31,4 8 3,3
330 – 425 32,4 – 41,7 7 3,7
450 44,1 6 4,1

Page 10
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang

Persentase minimum tulangan memanjang pada


perkerasan beton menerus adalah 0,6% dari luas
penampang beton.
Jarak antara retakan pada perkerasanft beton
2 menerus
dengan tulangan dapat Lcr 
dihitung 2dengan persamaan :
n. p .u. fb( SEc  ft )

Dimana :
Lcr = jarak teoritis antara retakan, dalam meter
jarak optimum antara 1- 2 meter
p= luas tulangan memanjang per satuan luas beban
S = koefisien susut beton, umumnya dipakai antara
(0,0005 – 0,0006)
Page 11
untuk pelat perkerasan jalan
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Memanjang

fb = tegangan lekat antara tulangan dg beton yg dikenal


sbg “lekat lentur”
dlm Mpa.
Besaran lekat lentur yg dipakai dlm praktis
menurut ACI 1063 utk tulangan dg d (diameter) ≤
35,7mm : 9,5
 fc'  800 psi
d
Tegangan lekat dasar0,79:
 fc'  5,5Mpa
d

d (diameter tulangan) , dalam cm


ft = kuat tarik lentur beton yg digunakan 0,4 4– 0,5 fr
d
dalam Mpa Page 12
PENULANGAN PD PERKERASAN MENERUS
DENGAN TULANGAN
a. Penulangan Melintang

Luas tulangan melintang yg diperlukan pada


perkerasan beton menerus, dihitung dg
persamaan yg sama seperti pd perhitungan
penulangan perkerasan beton bersambung
dengan tulangan

Page 13
CONTOH PERHITUNGAN
Diketahui :
Data seperti contoh sebelumnya.
Akan direncanakan penulangan pelat beton utk
jenis perkerasan menerus dengan tulangan
Data :
Tebal Pelat beton = 200 mm
Panjang Pelat = 100 m
Lebar Pelat = 10 m (utk 3 jalur)
n=7
F = 1,2
S = 0,0005
fc’ = 34 Mpa
fr = 3,6 Mpa
fy = 340 Mpa

Page 14
Penyelesaian :

1. Persentase tulangan memanjang


dari persamaan

100 ft
Ps  (1,3  0,2 F )
( fy  n. ft )

ft = 0,5fr = 0,5 (3,6) = 1,8 Mpa


100(1,8)
Ps  1,3  0,2(1,2)  0,583%  0,6%
 340  7(1,8)
Luas tulanganminimun As = 0,6%
As min = 0,006 (200) (1.000) = 1200 mm2/m
lebar

Page 15
2. Pemeriksanaan Jarak teoritis antara retakan
Dicoba dengan tulangan ø19 – 200 mm  As =
1418 mm2/ m lebar
2
Pemeriksaan ftjarak teoritis antara retakan, dengan
Lcr 
n. p 2 .u. fb( SEc  ft )
persamaan:
(diantara 1 – 2 m)
0,79
fb  34  2,42Mpa
ft = 10,5
,9 fr = 0,5 (3,6) = 1,8 Mpa
Ec  4700 34  27.405Mpa
1418
p  0,0071
(200)(1.000)
4
u  210
0,019
(1,8) 2
Lcr 
(7)(0,0071) 2 (210)(2,42) (0,0005)(27.405)  (1,8)
 1,52m  2m

Page 16
2. Tulangan Melintang
Tulangan Melintang yang digunakan adalah :

11,76( F .L.h)
As 
fs

Dengan L = lebar pelat = 10 m, ø16 – 600 mm

Page 17

Anda mungkin juga menyukai