Anda di halaman 1dari 8

KONSEP KARYA F.

SILABAN
Fungsionalitas
Melihat dari karya-karyanya, F. Silaban merupakan arsitek yang
mengutamakan paham idealis fungsionalis. Paham ini menekankan
bahwa bangunan memiliki bentuk yang menyesuaikan fungsinya dan
tetap mempertahankan apa yang sudah menjadi idealismenya.
Bangunan umum yang pernah didesain oleh F. Silaban terdiri dari
bangunan tempat ibadah, kantor, pendidikan, gedung pameran. Nilai
fungsionalitas yang ditekankan oleh beliau dalam pembuatan
bangunan umum ini lebih mengacu pada penunjukkan setting lokasi
dan lingkungan serta fungsi fisik yang meliputi bentuk, aktivitas,
perlindungan dan keamanan
Teknologi dan Bahan
Bangunan-bangunan karya F. Silaban yang tecipta tahun 1950-1970 an
yang menjadi objek kajian kritis ini memiliki komponen teknologi bangunan
versi Turner, yaitu podium, frame, envelope, machinary, dan infill.

Pada Masjid Istiqlal atap yang


digunakan adalah atap beton datar.
Komponen teknologi pada masjid
Istiqlal ini menunjukkan bahwa
adanya kemajuan dalam arsitektur
di Indonesia. Terkait dengan kondisi
iklim di Indonesia, bahan yang
digunakan juga menunjukkan bahan
bahan yang awet dan mahal (beton,
marmer, komposit beton marmer).
Pada Bank Indonesia frame yang
digunakan yaitu struktur kolom balok
beton bertulang. Envelope menggunakan
rooster yang tanggap terhadap iklim.
Pemecahan pojok bangunan dengan
selubung massif dari batu bata yang
berlapis marmer. Bahan yang digunakan
adalah bahan yang awet, terkesan
mewah dan disesuaikan untuk tanggap
iklim.

Secara keseluruhan teknologi dan bahan Silaban pada karya-karya yang


telah tercipta tidak mengalami perubahan yang segnifikan. Kesetabilan ini
memunculkan menonjolnya arsitektur Silaban pada waktu itu. Beliau
meninggalkan bangunan-bangunan yang sesungguhnya mewakili suatu era
yang dapat dikenang, yaitu era pertama karya arsitektur karya putera tanah
air Indonesia sendiri.
Ekspresi
Ekspresi adalah karakter yang dipancarkan oleh bangunan.
Karya-karya rancangan F.Silaban, mencerminkan 3 ekspresi, yaitu :
1. Ekspresi struktur F. Silaban yaitu penggunaan struktur-struktur rangka
(frame), menonjolkan kolom dalam irama tertentu, bangunan
berbentuk sederhana, dan atap merupakan esensi utama pada karya
F. Silaban.
2. ekspresi teknologi dan bahan, F. Silaban selalu menggunakan bahan
yang berkualitas baik agar awet terhadap perubahan cuaca. Namun
harga bahan tersebut terbilang mahal, sehingga banyak karya
F.Silaban yang tidak terealisasi karena kendala biaya.
3. Pada karya F.Silaban selalu menggunakan penghawaan alami,
sehingga ia menganjurkan meninggikan bangunan (struktur
bangunan) karena penggunaan AC dibutuhkan pemeliharaan secara
menerus, namun ventilasi alam tidak.
Proporsi
Proporsi merupakan perbandingan dari dua ratio antara bagian terkecil
dengan besaran keseluruhan, yang terukur secara absolut dan rasional.
Dalam bidang arsitektur, proporsi dilihat dari bentuk-bentuk fisik bangunan
dengan menentukan unsurunsur yang akan dibandingkan. Unsur-unsur
tersebut adalah panjang, lebar, dan
tinggi sebuah bangunan.
Proporsi menurut tinjauan karya-karya F. Silaban berupa segi biografis
dan kondisi setting (politik, arsitektur, teknologi, dan sosial). Dari segi
biografis, F. Silaban merupakan seorang yang sangat teguh memegang
prinsip dengan luasnya wawasan dan pemikiran F. Silaban terhadap
bangunan dan lingkunan sekitarnya. Karya-karya
F. silaban dominan dipengaruhi barat, seperti Eropa, Amerika Serikat, serta
Asia Timur. Namun lebih dominan ke gaya kolonial Belanda dengan ciri
disiplin pada tata cara dan gaya.
Dari kondisi sosial politik,
kedekatan F. Silaban dengan Ir.
Soekarno memberikan pengaruh
terhadap karya-karya F. Silaban yaitu
ide Nation Building, yaitu suatu
paham bahwa bangunan harus
mencerminkan dan membangkitkan
kebanggaan nasional, sehingga
bangunan memiliki skala raksasa,
heroik, dan megah.
Dari kondisi bidang arsitekur, Karya-karya F.Silaban dipengaruhi oleh
pengamatan pada tahun 1949-1975 di luar negeri. Kurun waktu tersebut
merupakan era arsitekur modern yang menjunjung nilai kemanusiaan,
ekspresionisme, dan idealisme, sehingga karya F.silaban terdapat nilai-nilai
tersebut dengan menyesuaikan kondisi di Indonesia yang beriklim tropis
Komposisi
Komposisi merupakan meletakkan bersama-sama sesuatu sehingga menciptakan
pola ritme. Komposisi merupakan meletakkan bersama-sama sesuatu sehingga
menciptakan pola ritme. Pada karya F. Silaban terdapat komposisi antara fungsi
bangunan, konstruksi dan bentuk bangunan, yaitu :
1. Menurut F. Silaban bangunan yang kokoh akan lebih menjanjikan bagi
penggunaannya
2. Karya F.Silaban menggunakan prinsip form follow function, yang bermakana bentuk
berubah bila fungsinya berubah dan fungsi baru tidak diikuti oleh bentuk yang lain
3. Penggunaan kolom persegi panjang sering digunakan pada karya F.silaban, sehingga
menghasilkan kesan ramping, dan plastis.
4. Penggunaan struktur rangka yang pada tampak luar bervariasi, ada yang
menonjolkan
struktur dengan jelas, dan ada yang menyembunyikan strukurnya.
5. Bangunan diutamakan kesederhanaan dan fungsi dari pada bentuk sehingga tercipta
keseimbangan komposisi.

Anda mungkin juga menyukai