Anda di halaman 1dari 15

Trematoda ( cacing daun )

By : dr. yupi Handayani


Pengertian
Cacing daun adalah cacing yang termasuk kelas
trematoda, filum Platyhelminthes dan hidup sebagai
parasit. Pada umumnya cacing ini hermafrodit
Berbagai macam hewan dapat berperan sebagai
hospes definitifnya yaitu :

- Kucing - Anjing - Kambing


- Sapi - Babi - Tikus
- Burung -Harimau - Manusia
Morfologi dan daur hidupnya
 Pada umumnya bentuk badan cacing dewasa pipih dorso-ventral
dan simetris bilateral
 Tidak mempunyai rongga badan
 Ukuran panjang cacing dewasa sangat beraneka ragam, dari 1 mm
sampai kurang lebih 75 mm
 Terdapatnya 2 batil isap yaitu batil isap mulut dan perut
 Saluran pencernaan menyerupai huruf y terbalik yang dimulai
dengan mulut dan berakhir buntu pada sekum
 Termatoda tidak mempunyai alat pernapasan karena hidupnya
secara anaerob
 Telur diletakkan di saluran hati, rongga usus, paru, pembuluh
darah, atau jaringan tempat cacing hidup, dan telurnya biasanya
keluar bersama tinja ( fasciola, clonorchis, fasciolopsis,
schistosoma mansoni dan schistosoma japonicum), darah atau
urine (Schistosoma haematobium) atau melalui sputum
(Parogonimus).
 Telur trematoda mempunyai operculum kecuali schistosoma
Gambar Daur Hidup Trematoda
SPOROKISTA

Mirasidium
Redia II
Serkaria

Sporokista Redia

Redia
Gejala Klinis
Gejala yang ditimbulkan akibat absorbsi toksin :
a. Alergi
b. Demam
c. Sakit Kepala, dll
Gejala yang ditimbulkan akibat cacing masuk kedalam
rongga usus :
a. Mual
b. Muntah
c. Sakit Perut
d. Diare
Gejala yang timbul bila cacing hidup di jaringan paru :
a. Batuk
b. Sesak Napas
c. Batuk darah (Hemoptisis)
NEXT
Gejala yang timbul bila cacing hidup di saluran empedu
hati :
a. Ikterus
b. Perdangan Hati
c. Hepatomegali
d. Serosis Hati
Gejala yang timbul bila cacing hidup di pembuluh darah :
a. Peradangan
b. Pseudo abses
c. Fibrosis jaringan alat yang di infiltrasi oleh telur cacing ini
seperti dindingb usus, dinding kandung kemih, hati, jantung,
otak, dll
Cacing yang termasuk dalam kelas dibagi dalam :
1. Trematoda Hati : Clonoris Sinensis, Opisthorchis
felineus, Opisthorchis viverrini dan Fasciola Hepatica

2. Trematoda Usus : Fasciolposis Bushii,


Echinostomatidae dan heterophydae

3. Trematoda Paru : Paragonimus Westermani

4. Trematoda Darah : Schistosoma Japanicum,


Schistosoma Mansoni dan Schistosoma Haematobium
Pencegahan
a. Pengobatan semua penderita untuk
menghilangkan sumber penularan
b. Pembuangan kotoran sesuai dengan
aturan kesehatan dan kotoran
penderita harus didesinfeksi.
c. Pemberantasan siput air tawar
d. Pendidikan kesehatan kepada masyrakat
agar tidak menggunakan air yang
terkontaminasi untuk mandi, mencuci,
dan sebagainya.
CESTODA
Parasit masuk golongan ini dikenal sebagai cacing pita
Dalam siklus hidupnya ada yang memerlukan air untuk menetaskan
telurnya contohnya Diphyllobatrium latum ada yang cukup dengan
tanah.
Badannya terdiri atas rangkaian segmen atau proglotid. Diantara
skoleks (kepala yang meupakan alat pelekat)dan segmen pertama ada
bagian yang sempit yang disebut leher.
Bagian parasit ini mengandung sel germinal, jadi proglotid muda
selalu dibentuk dibelakang leher
Sehingga proglotid tua akan terdorong semakin lama semakin jauh
letaknya dari skoleks.
Saluran cacing mulai skoleks, leher sampai proglotid terakhir disebut
strobila
Skoleks adalah alat utama untuk pergerakan dan untuk berpegangan
pada jaringan hospes, dan diperalati dengan lekuk, batil isap atau kait-
kait.
DAUR HIDUP
Di Indonesia ada 2 macam cacing pita yang penting yaitu taenia
saginata dan taenia solium, Perbedaannya :
TAENIA SAGINATA TAENIA SOLIUM

Skoleks 4 batil isap tanpa kait-kait 4 batil isap dengan


rostellum dan kait-kait
Telur Embriofor yang bergaris Embriofor yang bergaris
radial radial
Ovarium pada segmen 2 lobus besar 1 lobus kecil, 2 lobus besar
matur

Testis Testis kecil berfolikel Testis kecil berfolikel

Berjumlah 300-400 buah Berjumlah 150-200 buah

Percabangan uterus pada 15-30 buah 7-12 buah


segmen gravid

Hospes perantara Sapi Babi


Gejala Klinis
Cacing dewasa biasanya menimbulkan gejala :
- Sakit ulu hati
- Perut merasa tidak enak
- Mual dan muntah
- Mencret
- Pusing atau gugup
Pada medulla spinalis gejala yang ditimbulkan :
- Epilepsi
- meningoensefalitis
- Peningkatan tekanan intra kranial
- Kadang-kadang kelainan jiwa.
EPIDEMIOLO
GI
Cacing taenia saginata sering ditemukan di
negara yang penduduknya banyak
memakan daging sapi/kerbau, sedang cacing
taenia solium ditemukan pada masyarakat
dengan hidup dipengaruhi oleh tradisi
kebudayaan dan agama. Seperti pada orang-
orang bukan pemeluk agama islam yangh
biasanya pemakan daging babi. Cara
penduduk makan daging tersebut yaitu
matang, setengah matang atau mentah, dan
pengertian akan kebersihan atau hygiene
PENCEGAHAN

Pencegahan dapat dilakukan dengan


cara mengobati penderita secara
umum (massal), vaksinasi ternak,
mendinginkan daging sampai 10
derajat celcious dibawah nol.
Iradiasi, memasak daging sampai
matang dan mengasamkan daging
Gambar daur hidup taenia saginata
Skoleks dan
segmen matur

Sistiserkus tertelan Cacing dewasa


bersama daging dalam usus halus

Larva Proglotid matur dan


telur berisi embrio
sistiserkus keluar bersama tinja
Telur
tertelan oleh
sapi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai