Anda di halaman 1dari 53

PENENTUAN LOKASI

BENDUNG
EMAN AGUS T.P, S.Pd., M.T.
Pustaka:
 RAPIALI ZAINUDDIN, Diterbitkan oteh: PT
Mediatama Saptakarya (PT.Medisa),
YAYASAN BADAN PENERBIT PU
Pengantar
 Keberhasilan kinerja suatu jaringan irigasi
ditentukan oleh lokasi bendung pada sungai
yang akan disadap aimya.
Ketetapan lokasi akan memudahkan:
 operasi jaringan,
 Mengurangi genangan di hulu bendung
 Mengurangi kerusakan karena kelemahan

tanah fondasi,
 Mengurangi konflik antar pengguna air di

sepanjang sungai dsb


Pedoman Penentuan Lokasi Bendung ini dapat
digunakan sebagai :
 acuan untuk perencanaan
 penyusunan Kerangka Acuan Kerja
 penyusunan anggaran biaya perencanaan
Deskripsi Umum
 Tujuan Pedoman
 Definisi Bendung
 Jenis Bendung
 Ketentuan Dasar Perencanaan Bendung
Tujuan Pedoman
memberi petunjuk utk menentukan lokasi
hendung.
Definisi Bendung
 Bendung : bangunan melintang sungai utk
meninggikan muka air agar dapat disadap.
 Bendung mrpk sebagian dari bangunan utama
 Oki, bang2 yang menyatu dengan bendung hrs
disertakan dalam penentuan lokasi bendung .
Bangunan tsb :
 pintu pengambilan kantong pembilas, kantong

lumpur
 pembilas sungai dan
 bangunan lain yang terkait
Jenis Bendung
 bendung gerak, umumnya dibangun di bag
muara atau hilir sungai
 bendung tetap, umumnya dibangun di hagian
hulu
Bendung gerak
 Adl: jenis bendung yang tinggi
pembendungannya dapat berubah / dirubah-
rubah sedemikian rupa sehinggga elevasi muka
air di hulu bendung dapat diatur sesuai dengan
yang dikehendaki.
Bendung tetap
 Pada bendung telap elevasi muka air di hulu
bendung beruhah sendiri sesuai dengan debit
sungai yang melimpas.
Ketentuan Dasar
Perencanaan Bendung
 Mengikuti Standar Perencanaan irigasi KP - 02
Direktorat Jenderal Pengairan
Bendung hrs :
 dilengkapi dengan pintu pengambilan,
 tdk meningkatkan pengaruh banjir
 disesuaikan dengan bangunan pencegah banjir

pada sungai terkait,


 tidak berdampak negatif thd pengguna air yang

sudah ada di sepanjang sungai,


 biaya pembangunannya ekonomis.
Bangunan bendung hrs:
 handal untuk menyadap air setiap waktu ,
 melewalkan debit banjir dan
 tidak mengganggu tungsi sungai seperti

sediakala
 bendung dapat mempakan bendung grafitas

atau nongrafitas.
Perencanaan hrs :
 menghindarkan banjir yang berdampak negatif

di hulu bendung
Sebelum menetapkan lokasi yang tepat
terlebih dahulu hrs diket :
 Data Topografi
 Data Hidrologi
 Data Morfologi
 Data Geologi
 Data Mekanika Tanah
 Standar Perencanaan (PBI, PKKI, PMI)
 Data Lingkungan
Pengukuran topografi
 Plan (survey skala 1 : 1.000 di hulu dan hilir
lokasi & skala I :200 di lokasi bendung
 Pot melintang dan memanjang sungai 2 km di
hulu dan hilir lokasi. Skala 1 : 100 -1 : 200 utk
pot melintang & skala 1 : 1000 utk pot
memanjang.
 Pengukuran untuk pembebasan tanah
 Pengumpulan peta topografi yang terkait
DATA MORFOLOGI
 Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu.
Secara harafiah, morfologi berarti
'pengetahuan tentang bentuk' (morphos)
Analisis Morfometrik DAS
 (Morisawa, 1969) Dalam studi kuantitatif dari aliran sungai, parameter
 (Morisawa, 1969) Dalam studi kuantitatif dari aliran sungai, parameter
morfometrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: ukuran, bentuk
morfometrik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama: ukuran, bentuk
dan bantuan (sudut dan aspek lereng, dimensi vertikal).
dan bantuan (sudut dan aspek lereng, dimensi vertikal).
 Schumm (1964) mengatakan bahwa ukuran cekungan rata-rata urutan tertentu
 Schumm (1964) mengatakan bahwa ukuran cekungan rata-rata urutan tertentu
memiliki hubungan eksponensial dengan ukuran rata-rata cekungan dari tatanan
memiliki hubungan eksponensial dengan ukuran rata-rata cekungan dari tatanan
yang lebih tinggi.
yang lebih tinggi.
 Bentuk cekungan adalah faktor lain yang mempengaruhi karakteristik
 Bentuk cekungan adalah faktor lain yang mempengaruhi karakteristik
morfometri debit sungai sebagaimana tercermin dalam kurva hidrograf seperti
morfometri debit sungai sebagaimana tercermin dalam kurva hidrograf seperti
ini:
ini:
JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai
Anastomotik  Dataran banjir (flood pain) yang bermeander dapat berkembang
Anastomotik  Dataran
menjadi anastomotik yang banjir (flood
mengandung pain) yang bermeander
oxbow lake, dapat berkembang
mander cutoffs dan point bar
menjadi anastomotik yang mengandung oxbow lake, mander cutoffs
deposit. Ini berasosiasi dengan floodplain yang banyak mengalami proses danerosi-
point bar
deposit. Ini berasosiasi dengan floodplain yang banyak mengalami proses erosi-
deposisi.
deposisi.
Dataran Rendah

Yazoo Pola yazoo terjadi karena sungai sering mengalami banjir lewat pinggian
Yazoo Pola
sehingga yazootanggul
terbentuk terjadi karena sungai
alam yang sering mengalami
menghambat pengairan banjir
baliklewat pinggian
dari flood
sehingga
plain terbentuk
ke sungai. Oleh tanggul alam
karenanya yang
anak menghambat
sungai mengalir pengairan balik dari
sejajar sepanjang flood
induk
plainsampai
sungai ke sungai. Oleh karenanya
mencapai anak
suatu tempat sungai
yang mengalir sejajar
memungkinkan sepanjang
tersambung induk
kembali
sungai sampai mencapai suatu tempat yang memungkinkan tersambung kembali

Dikotomik Pola ini dijumpai pada aluvial dan mempunyai aliran yang “berjalin”.
Dikotomik Pola
Bentuk ini dijumpai pada
ini dan pencabangannya aluvial danpola
menunjukkan mempunyai aliran
lahan aluvial yang
yang “berjalin”.
sedang
Bentuk ini dan pencabangannya menunjukkan pola lahan aluvial yang sedang
berkembang.
berkembang.
JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai
Braided Pola aliran ini sangat mencirikan daerah aluvial di iklim arid (kering). Pada
Braided Pola
suatu aliranini
saat pola aliran inimembawa
sangat mencirikan daerah
muatan yang aluvial
sangat di iklim
besar aridaliran
sehingga (kering). Pada
suatu saat
tersumbat danpola aliranjalan
mencari ini membawa muatan
keluar yang lebihyang sangat
efesien. besar sehingga
Biasanya aliran
berasosiasi dengan
tersumbat dan mencari jalan keluar yang lebih efesien. Biasanya berasosiasi
tanah bertekstur sangat kasar. Pola ini kadang-kadang dijumpai pada bagian bawah dengan
Dataran Rendah

tanah
dari bertekstur
aliran sangat
yang lebih kasar. Pola ini kadang-kadang dijumpai pada bagian bawah
besar.
dari aliran yang lebih besar.

Deranged Pola ini menunjukkan sistem aliran yang tidak terpadu, biasanya terdapat pada
Deranged Pola
land form yang masihini menunjukkan
mudah dengan sistem alirandatar
topografi yangatau
tidak terpadu, biasanya
undulating terdapat
dengan water tablepada
landtinggi.
yang form Di
yang masihrendah
tempat mudahakan
dengan topografi
terbentuk datar
rawa, atauatau
kolam undulating dengan
sungainya water table
mungkin
yang tinggi.
bermeander Di tetapi
akan tempattidak
rendah akanmempengaruhi
banyak terbentuk rawa,drainase.
kolam atau sungainya
Biasanya mungkin
terdapat pada
bermeander
dataran akanmarines.
banjir atau tetapi tidak banyak mempengaruhi drainase. Biasanya terdapat pada
dataran banjir atau marines.
Dataran tinggi

Dendritik Merupakan pola yang sangat umum berbentuk percabangan pohon. Anak


Dendritik Merupakan
sungai pola yang
menyambung induknya sangatsudut
ndengan umum berbentuk
miring secarapercabangan
berpasangan.pohon. Anak
Pola ini
sungai menyambung
menunjukkan induknya
tanah yang homogen ndengan sudut miring
dan seragam secara berpasangan.
atau dicirikan Pola ini
oleh batuan sedimen
menunjukkan
yang tanah yang
lunak tuf vulkanik atauhomogen dan seragam
dataran pantai atauteiris
yang telah dicirikan oleh batuan sedimen
tua sekali.
yang lunak tuf vulkanik atau dataran pantai yang telah teiris tua sekali.
JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai
Subdendritik merupakan kombinasi dari dua pola. Pola umumnya dapat
Subdendritik merupakansedikit
berbentuk rectangular dan kombinasi darisedangkan
paralel, dua pola. Pola
ordoumumnya dapat
pertamanya berbentuk
berbentuk rectangular dan sedikit paralel, sedangkan ordo pertamanya
percabangan yang dendritis. Ini menunjukkan bahwa percabangan pada order berbentuk
lebih
percabangan yang dendritis. Ini menunjukkan bahwa percabangan pada order lebih
Dataran tinggi terbangun secara bebas

tinggi terdapat pengaruh batuan yang kuat. Contohnya suatu lapisan mendatar dari
tinggi
batu liat terdapat
bertumpupengaruh batuan
diatas batu pasir.yang kuat. Contohnya suatu lapisan mendatar dari
batu liat bertumpu diatas batu pasir.

Pinnate Merupakan modifikasi dendritik dimana kadar debu dari tanahnya


Pinnate Merupakan
sangat modifikasi
menonjol. Biasanya dendritik
dijumpai dimana
didaerah kadar
loes atau debu dariyang
floodplain tanahnya
sangat menonjol.
bertekstur Biasanya
halus. Aliran dijumpai
mengikuti poladidaerah loes atau
pencabangan bulufloodplain
burung padayang
mana
bertekstur halus. Aliran mengikuti pola pencabangan bulu burung pada
pencabangan memotong sungai induk dengan sudut agak runcing arah kehulu. mana
pencabangan memotong sungai induk dengan sudut agak runcing arah kehulu.

Parallel  Tipe pola aliran parallel berkembang pada permukaan yang homogen,
Parallellandai
berlereng  Tipe dengan
pola aliran parallel
sudut miringberkembang padaSungai
yang seragam. permukaan yang homogen,
pengumpul merupakan
berlereng landai dengan sudut miring yang seragam. Sungai pengumpul
sesaran atau retakan (fracture). Anak sungai menyambung induknya dengan merupakan
arah yang
sesaran atau retakan (fracture). Anak sungai menyambung induknya dengan
hampir tegak lurus. Land form seperti ini merupakan dataran pantai yang mudah arah yang
atau
hampir
aliran lava.tegak lurus. Land form seperti ini merupakan dataran pantai yang mudah atau
aliran lava.
JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai
Dataran tinggi

Radial (Sentrifugal) Pola jaring berlingkar, dengan anak sungai yang hampir sejajar
Radial kearah
mengalir (Sentrifugal) Pola jaring
luar dari suatu berlingkar,
pusat dengan
yang letaknya anakmerupakan
tinggi sungai yang hampir
ciri sejajar
tipe ini.
mengalir
Aliran kearah biasanya
pengumpul luar dari suatu pusat yang
melengkung letaknya
terletak tinggi
dibagian merupakan
bawah ciri tipe ini.
suatu topografi
Aliran
yang pengumpul
tinggi, biasanya
gunung api, bukit melengkung terletak dibagian
dan dome meninjukkan bawah
tipe pola ini. suatu topografi
yang tinggi, gunung api, bukit dan dome meninjukkan tipe pola ini.

Annular Pola ini berkembang terutama pada daerah bertopografi dimana pola radial
Dataran tinggi terstruktur

Annular Pola
dapat terbentuk, ini
akanberkembang
tetapi padaterutama pada daerah
tipe ini jointing bertopografi
atau fracturing daridimana
batuanpola radial
sangat
dapat terbentuk, akan
mempengaruhinya tetapimengarah
sehingga pada tipepada
ini jointing atau fracturing
percabangan dari Pola
yang paralel. batuan sangat
seperti
inimempengaruhinya
dijumpai pada doma sehingga
bersifatmengarah padabatuan
sedimen atau percabangan yang paralel. Pola seperti
granitis.
ini dijumpai pada doma bersifat sedimen atau batuan granitis.

Trellis Merupakan modifikasi dari dendritik karena pencabangan yang bersifat sejajar


danTrellis Merupakan
memotong saluran modifikasi daritegak
induk secara dendritik
lurus.karena pencabangan
Tipe pola yang bersifat sejajar
ini lebih menunjukkan
dan memotong
struktur saluran
dari bed rock induktipe
daripada secara tegak lurus.
batuannya, Tipe pola
biasanya ini lebih menunjukkan
menunjukkan batuan sedimen
yang letaknya miring dengan perlapisan yang jelas. Arah dari aliran utamabatuan
struktur dari bed rock daripada tipe batuannya, biasanya menunjukkan sedimen
sejalan
yang letaknya
dengan arah dari miring
strike. dengan perlapisan yang jelas. Arah dari aliran utama sejalan
dengan arah dari strike.
JARINGAN DRAINASE pola aliran sungai
Angular Merupakan variasi dari dendritic atau trellis dimana sesar, retak atau joint
Angular
telah Merupakan variasi
mempengaruhinya. dariyang
Kelikan dendritic
tajamatau
padatrellis
sungaidimana
induk sesar,
sangatretak atau joint
biasa,
telah mempengaruhinya.
sedangkan anak sungai lebihKelikan yang tajam
dipengaruhi padabatuan.
oleh sifat sungaiTipe
induk sangat
dan arah biasa,
sudut
dapat memberi petunjuk jenis batuan. Misalnya batupasir cenderung akan sudut
sedangkan anak sungai lebih dipengaruhi oleh sifat batuan. Tipe dan arah
dapat memberi
menunjukkan polapetunjuk jenis
joint yang batuan. Misalnya batupasir cenderung akan
paralel
menunjukkan pola joint yang paralel
Dataran tinggi terstruktur

Rektangular  Juga merupakan variasi dari jenis dendritik. Disini anak sungai
Rektangularpada
menyambung  Juga merupakan
aliran variasitegak
induk secara dari lurus,
jenis dendritik. Disinipengaruh
sebagai akibat anak sungai
kuat dari
joint, foliasi, fraktur dari bed rick. Semakin kuat rektangularitasnya makin tipiskuat
menyambung pada aliran induk secara tegak lurus, sebagai akibat pengaruh dari
lapisan
joint, foliasi,
tanahnya. fraktur
Pola ini dari bed
biasanya rick. Semakin
terbentuk pada batuankuatsekis
rektangularitasnya makinatau
(schist), batusabak tipis lapisan
gneis
tanahnya.
atau didaerahPola initerutama
tropis biasanyapada
terbentuk padadimana
batupasir batuan tanahnya
sekis (schist),
belum batusabak atau gneis
berkembang.
atau didaerah tropis terutama pada batupasir dimana tanahnya belum berkembang.

Contorted adalah pola pengaliran dimana berasosiasi dengan drainase bawah tanah,
Contorted
sebagai akibatadalah
adanyapola pengaliran
pelarutan padadimana
batuanberasosiasi dengan
induk. Terdapat drainase
banyak bawah tanah,
sinkholes,
sebagai
gullies akibat
dengan adanya
sungai pelarutan
yang pada batuan
pendek-pendek dan induk. Terdapat
berujung banyak sinkholes,
pada sinkhole.
gullies dengan sungai yang pendek-pendek dan berujung pada sinkhole.
Pengaruh hidrologi pada geomorfologi
pedataran dan bentuk saluran
 Karakteristik dan perubahan temporal sungai membentuk kelompok
 Karakteristik dan perubahan temporal sungai membentuk kelompok
geomorfologis lain dari data hidrologi yang relevan (Allan, 1968, Carey
geomorfologis lain dari data hidrologi yang relevan (Allan, 1968, Carey
1969, Coleman 1969, Martinec 1967) khususnya sehubungan dengan
1969, Coleman 1969, Martinec 1967) khususnya sehubungan dengan
pelepasan dan transportasi sedimen.
pelepasan dan transportasi sedimen.
 Bentuk-bentuk saluran dapat diklasifikasikan menjadi meander (kelokan),
 Bentuk-bentuk saluran dapat diklasifikasikan menjadi meander (kelokan),
braided (kepangan), dan kelurusan. kekasaran bantalan batuan dapat
braided (kepangan), dan kelurusan. kekasaran bantalan batuan dapat
ditentukan, dilihat lereng saluran yang didirikan, jejak-jejak geomorfologis
ditentukan, dilihat lereng saluran yang didirikan, jejak-jejak geomorfologis
tanda-tanda air terdeteksi dan penampang sungai-tempat bantalan diukur.
tanda-tanda air terdeteksi dan penampang sungai-tempat bantalan diukur.
Perbedaan berbagai jenis sungai yang terjadi di dalam satu area
Perbedaan berbagai jenis sungai yang terjadi di dalam satu area
menunjukkan perbedaan hidrologi dalam bantalan batuan.
menunjukkan perbedaan hidrologi dalam bantalan batuan.
Investigasi Geologi
Investigasi untuk keperluan :
 Geologi adalah pengtahuan bumi yang

menyelidiki lapisan2x batuan yang ada dalam


kerak bumi
 penentuan lokasi,
 perencanaan dan pembangunan bendung
Investigasi lap, dilakukan di calon lokasi
maupun sepanjang sungai meliputi:
 kondisi sungai,
 pengaruh terhadap pengendalian banjir ,

pengaruh terhadap penggunaan air di hulu dan


hilir dan
 kondisi lapisan tanah pondasi.
Investigasi dilakukan dalam rangka:
 perencanaan dan pembangunannya,
 operasi dan Pemeliharaan.

Investigasi berguna utk meminimalkan biaya


pada tahap;
 perencanaan,
 detail desain,
 pembangunan , serta
 Operasi dan Pemeliharaan.
Investigasi Kondisi Sungai
Dilakukan tcrhadap:
 aliran sungai,
 kondisi dasar sungai dan
 pengaruh intrusi air laut di muara sungai.

Investigasi regim aliran sungai meliputi :


 kondisi debit,
 tinggi muka air dan
 sedimentasi.
Kondisi debit sungai
Bdsk pencatatan debit jangka panjang meliputi:
 debit banjir,
 debit maksimum,
 debit andalan debit rata-rata tahunan,
 debit terendah
 debit musim kemarau.
Yg hrs dipasang di
lokasi rencana bendung
 Alat pencatat debit dan
 tinggi muka air
 grafik dibuat berdasarkan catatan debit pada

lokasi terdekat.
Muka air dan debit
 Dibuat rating curve dgn mengg cat muka air

dan debit jangka panjang


 Kalau tidak tersedia, catatan dari stasiun

terdekat dapat digunakan.


Jenis dan sifat angkutan sedimen
 harus diselidiki dan dicatat
 Utk menentukan jenis bendung atau
 bangunan pengambilan yang cocok.
Penyelidikan lbh teliti
pd lok renc bendung
 bentuk permukaan,
 ukuran dan jumiah batuan serta
 bhn2 yang terangkut aliran sungai spt dahan

dan batang pobon, daun, sampah dan


sebagainya.
Jumiah sedimen
 utk menetapkan tinggi ambang piniu

pengambilan,
 merencanakan bangunan penangkap dan

penguras sedimen.
 Untuk jenis atau tipe bendung tertentu seperti
bendung tirol atau bendung saring, perlu
diketahui jumlah, ukuran dan bentuk
permukaan bahan / sedimen yang mengalir
pada waktu banjir.
Kondisi dasar sungai
untuk mengetahui:
 kondisi alur,
 kcmiringan dasar sungai dan
 bahan dasar sungai.

Oleh karena itu lokasi bendung ditetapkan dekat


dengan lokasi pintu pengambilan yang
diinginkan.
Kemiringan dasar sungai
hrs diperhit agar dpt ditentukan:
 ambang pintu pengambilan dan
 desain fondasi bendung dan
 bangunan terkait lainnya
Bahan dasar sungai
Digunakan untuk memperkirakan:
 koefisien kekasaran,
 perubahan elevasi dasar sungai dan
 bahan unluk pembuatan model test.
Intrusi air laut
Lokasi bendung ditempatkan pada:
 pot sungai yang tidak terpengaruh dengan

intrusi air laut atau


 intrusi diatur dengan pengoperasian pintu air

agar air laut tidak masuk ke pintu


pengambilan.
Pengendalian banjir, pengguna air dan
drainase/anak sungai
Rencana pengendalian banjir:
 desain debit air yang akan dilepas,
 desain tinggi muka air tertinggi dan lain - lain

harus disesuaikan.
Kondisi drainase di hulu dan hilir lokasi
bendung
Harus diteliti untuk: mengetahui pengaruh
pengaliran terhadap kenaikan muka air setelah
bendung dibangun.
Tanggul, jembatan dan bangunan lainnya
Besaran dan dimensi bangunan pengendali
banjir, tinggi tanggul, bentang jembatan harus
diteliti dan disesuaikan semasa investigasi.
Kondisi penggunaan air
sebelum bendung dibangun

Yg hrs diteliti:
 pengguna irigasi,
 PLTA,
 air baku industri dan air domestik,
 perikanan dan lain - lain
 Kondisi pelayaran, ukuran perahu atau kapal,
kepadatan pelayaran dll
 Apakah di dalam sungai terdapat ikan atau
biodata lainnya yang dilindungi. Jenis ,
kebiasaan , jumlah dan waktu musim migrasi
Investigasi fondasi
untuk mengetahui:
 bentuk dan jenis tanah,
 bearing capacity dari tanah,
 kondisi lapisan tanah, air tanah dan

pengalirannya
Investigasi dilakukan untuk:
 mendesain fondasi dan bangunan agar sesuai

dengan kondisi tanah.


Investigasi untuk pembangunan
Investigasi untuk pembangunan yang diperlukan
adl data2 sbb:
 Meteorologi, muka air, air tanah, kondisi dasar

sungai
 Peralatan dan bahan bangunan
 Transportasi peralatan dan bahan bangunan
 Sumber tenaga listrik untuk pembangunan
Kapasitas Saluran

46
47
SKEMA UMUM PENGAMBILAN
AIR DARI SUNGAI

Sungai

Saluran Penangkap Pasir


Bangunan Sadap
atau Bendung

Pintu Penguras

Saluran Pengambilan

34
BAGIAN-BAGIAN BANGUNAN
SADAP (BENDUNG)

Ambang Pengambilan

Bendung Pintu Pengambilan

Pintu Pembilas

35
AMBANG PENGAMBILAN

Persyaratan Umum (Lokasi dan Dimensi)


1. Lokasi dipilih pada bagian sungai yang tidak mudah
terjadi sedimentasi, biasanya di tikungan luar.
2. Dimensi dirancang sedemikian hingga kecepqtan aliran
di dekat ambang tidak terlalu cepat sehingga terlalu
banyak sedimen yang masuk, namun juga tidak terlalu
lambat sehingga menyebabkan sedimentasi yang
berlebihan di depan ambang pengambilan.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Atas Ambang


Berdasar pada persyaratan umum, kecepatan aliran
di atas ambang dirancang sebesar 0,80 m/detik
36
PINTU PENGAMBILAN

Persyaratan Umum (Bentuk dan Dimensi)


1. Bentuk pintu harus dirancang sedemikian hingga
ukuran lebar tidak lebih besar dari ukuran tinggi.
2. Dimensi pintu dirancang sedemikan hingga kecepqtan
aliran di daerah pintu tidak terlalu cepat sehingga
merusak pintu, namun juga tidak terlalu lambat
sehingga menyebabkan sedimentasi yang berlebihan
di sekitar daerah pintu.

Persyaratan Kecepatan Aliran di Sekitar Pintu


Berdasar pada persyartan umum, kecepatan aliran
di sekitar pintu dirancang antara 0,90 – 1,00
m/detik
Helicoidal aliran adalah cockscrew
(spiral) gerakan yang bertanggung
jawab untuk memindahkan air sungai
terkikis beban dari luar ke tepi sebuah
sungai. Pada belokan sungai,
memungkinkan terjadinya gaya
sentrifugal. Gaya sentrifugal pada
belokan akan menyebabkan timbulnya
arus melintang sungai, dan bersama-
sama dengan aliran utama
membentuk aliran helicoidal. Aliran
helicoidal adalah gerakan spiral air
sungai yang menyebabkan terkikisnya
sisi luar sungai dan pengendapan
pada sisi dalam sungai.. Dampak
utama akibat aliran helicoidal ini
adalah terjadinya serangan pada
tebing sungai pada sisi luar belokan,
serta pengendapan atau sedimentasi
pada dasar sungai di dekat sisi dalam
belokan.
Gaya yang bekerja dan skema aliran
helicoidal yaitu:
TERIMA KASIH
EMAN AGUS T.P, S.Pd., M.T.

Anda mungkin juga menyukai