Anda di halaman 1dari 13

DESAIN KONSTRUKSI AIR

MERCU BENDUNG

EMAN AGUS TUNGGAL PUTRANTO, S.Pd,MT


Bendungan
Menurut Chow, V.T (1959), Bendung adalah bangunan yang ditempatkan
melintang sungai, dan berguna untuk mengatur aliran air sungai tersebut.

Berdasarkan fungsinya bendung dapat diklasifikasikan dalam bendung pembanjir,


bendung penahan air pasang dan bendung penyadap.Selain itu tergantung dari
konstruksinya bendung dapat diklasifikasikan dalam bendung tetap dan bendung
gerak.

Type adalah bendung tetap dibuat melintang searah dengan sungai untuk
menghasilkan elevasi air minimum agar air tersebut bisa dielakkan dan bendung
gerak dapat dipergunakan untuk mengatur tinggi dan debit air sungai dengan
pembukaan pintu-pintu yang terdapat pada bendung tersebut.
Mercu
Mercu bendung adalah bagian dari bendung yang
berfungsi untuk mengatur tinggi air minimum,
melewatkan debit banjir dan untuk membatasi tinggi
genangan yang akan terjadi di udik bendung.
Bentuk-bentuk Mercu
Dua bentuk mercu tetap yang umum digunakan sebagai
bangunan pengatur muka air pada irigasi adalah bentuk mercu
bulat dan ambang lebar.
Mercu Bulat
Pada mercu tetap dengan mercu bulat (kiri) berlaku hubungan:
H1/r =5,0
Cd = 1,48

Sedangkan pada ambang lebar (kanan) berlaku hubungan:

H1/L = 1,0
Cd = 1,03.
Mercu Bulat
Mercu Ambang Lebar
Menurut Nastain danSurosa (2005), mercu ambang lebar adalah suatu struktur bangunan
air di mana garis-garis aliran bergerak secara paralel antara satu dengan yang lainnya
paling sedikit pada suatu jarak yang pendek. jadi distribusi ekanan hidrostatis dianggap
terjadi pada suatu tampang kendali. bendungan ukur ambang lebar ini mempunyai bentuk
seperti gambar dibawah
Mercu Ambang Lebar
Contoh Soal
1. Hitung Lebar Efektif Bendung jika :
a. Lebar bendung (Lebar sungai rata – rata) = 153 M Bnetto (Bn) = Lebar bendung – (2 x diameter)
b. Type Mercu yang digunakan adalah Mercu Bulat = 153 – 2 (5)
c. Menggunakan 2 buah pilar (n) = 2 = 143 M
d. Lebar pilar = 5 M
e. Kp (untuk pilar berujung bulat) = 0,01 Lebar efektif mercu bendung (Be) :
f. Ka (untuk pangkal tembok hulu dengan tembok bulat Be = B – 2 {n.Kp + Ka}Hi
900 kearah aliran dengan 0,5 Hi > r > 0,15 Hi) = 143 – 2 {(2 x 0,01) + 0,10}3
g. Kemiringan muka hulu dipakai 1 : 0,33 = 142,28 M
h. Kemiringan muka hilir dipakai 1 : 1
i. Tinggi energi (Hi) = (2m s/d 4m) = dipakai nilai Hi = 3 M
j. Q50 = 3120 M3/detik
2. Hitunglah Debit Mercu Bendung

Q = 2/3 x 1,3 x 142,28 x 3 x ( (2/3 x g)^0,5 )


= 0,8666 x 426,84 x 2,5819
= 955,0436 m3/det

Anda mungkin juga menyukai