PELIMPAH BENDUNGAN
Ambang tajam ini merupakan salah satu konstruksi pengukur debit yang
banyak dijumpai di saluran - saluran irigasi maupun laboratorium. Hubungan
tunggal antara muka air hulu dan debit mempermudah pembacaan debit
secara langsung dari papan duga, tanpa memerlukan tabel debit.
Menurut Novak (1981), bila T adalah tinggi mercu dari dasar, debit dapat
ditulis sebagai berikut
2 3
2 3 2 2
2 𝛼𝑣0 𝛼𝑣0
𝑄 = 𝐶𝑑 𝐵 √2𝑔 ((ℎ + ) −( ) )
3 2𝑔 2𝑔
Dengan:
bila harga v0 kecil maka persamaan dapat ditulis seperti berikut ini
3 3/2
2 𝛼𝑣02
𝑄 = 𝐶𝑑 𝐵√2𝑔ℎ (1 +
2 )
3 2𝑔ℎ
3
2
𝑄 = 𝐶𝑑 𝐵√2𝑔ℎ2 (basin)
3
3.1.1 V-Notch
Untuk ambang yang berbentuk segi tiga dengan sudut α, maka debit adalah
sebagai berikut
8 𝜃
𝑄= 𝐶𝑑 √2𝑔 tan ℎ5/2
15 2
Untuk α = 90o (Thomson Weir), tan (α/2) = 1 dan Cd = 0,59. Ada tiga
kemungkinan dalam memilih hubungan antara head (H) rencana yang
digunakan dengan mercu.
• Untuk Hd > Hmak tekanan pada spillway lebih besar dari atmosfer dan
koefisien debit berada 0,578 < Cd < 0,75.
• Untuk Hd = Hmak tekanan pada spillway sama besar dari atmosfer dan
koefisien debit berada Cd ≈ 0,75.
• Untuk Hd < Hmak tekanan pada spillway sama lebih kecil dari atmosfer,
terjadi tekanan negatif, kapitasi terjadi pada H ≈ 2 Hd dan koefisien debit
Cd ≈0,825.
• Untuk keamanan direkomendasikan nilai Hmak ≈ 1,65 Hd dengan Cd ≈
0,81.
0,08ℎ
𝐶𝑑 = 0,611 + (𝑅𝑒𝑐ℎ𝑏𝑜𝑐ℎ)
𝑇
Atau
0,083ℎ
𝐶𝑑 = 0,602 + (𝐵. 𝑆. 3680)
𝑇
Atau
0,005
𝐶𝑑 = 0,608 + (𝐵𝑎𝑠𝑖𝑛)
ℎ
Untuk ambang tajam dengan konstraksi pada kedua sisi dalam persamaan
(Basin) nilai koefisien debit :
0,1ℎ
𝐶𝑑 = 0,616 (1 − ) (ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙𝑡𝑜𝑛 − 𝑆𝑚𝑖𝑡ℎ)
𝑏
dimana
Q = Debit dalam cfs.
L = Lebar ambang (ft).
H= Ketinggian air hulu (ft)
Ambang lebar adalah bangunan aliran atas (over flow), untuk ini tinggi
energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. Karena pola aliran di atas ambang
lebar dapat ditangani dengan teori hidrolika yang sudah ada sekarang, maka
bangunan ini bisa mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sementara
debitnya tetap serupa.
Pada saat melewati ambang biasanya aliran akan berperilaku sebagai aliran
kritik, selanjutnya aliran akan mencari posisi stabil. Pada kondisi tertentu
misalkan dengan adanya terjunan atau kemiringan saluran yang cukup besar,
setelah melewati ambang aliran dapat pula berlaku sebagai aliran super
kritik.
Q= Cd. A. √(2. 𝑔. ℎ)
Dimana,
Q = debit yang lewat ambang pelimpah
A = luas basah dari penampang ambang yang berbentuk trapesium.
H = tinggi muka air diatas ambang
Cd = koefisien debit = 0.93 + 0.1 H1/L
H1 = tinggi energi di hulu
L = bc = lebar mercu
3.3 Pelimnpah
Pelimpah adalah suatu bangunan yang di buat dari pasangan batu kali,
bronjong atau beton, yang terletak melintang pada suasu bendung sugai artau
pada outlet dari suatu bendungan.
. Agar pembuatan bangunan peredam energi tidak terlalu mahal karena per
satuan lebar hendaknya dibatasi sampai sekitar 12- 14 m3/detik.m yang
memberikan tinggi energi maksimum sebesar 3,5 – 4,5 m.
Lebar efektif mercu adalah lebar mercu yang sebenarnya yakni jarak antara
pangkal-pangkal bendung dan atau tiang pancang dengan persamaan berikut.
𝐵𝑒 = 𝐵 − 2(𝑛𝐾𝑝 + 𝐾𝑎 )𝐻1
Dengan:
n = jumlah pilar
Kp = koefisien konstraksi pilar (Tabel 3-1)
Ka = koefisien konstraksi pangkal bendung (Tabel 3-1)
H1 = tinggi energi (m)
Kedua bentuk mercu tersebut dapat dipakai baik untuk konstruksi beton
maupun pasangan batu atau bentuk kombinasi dari keduanya.
Mercu Ogee berbentuk tirai luapan (lower nappe) seperti ditunjukan pada
Gambar 3-6. Oleh karena itu mercu ini tidak akan memberikan tekanan
subatmosfir pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada
debit rencana. Untuk debit yang lebih rendah, air akan memberikan tekanan
ke bawah pada mercu. Secara teoritis, akan terjadi tekanan atmosfer pada
mercu. Dalam prakteknya, bagaimanapun juga, gesekan antara aliran dengan
permukaan mercu spillway mengakibatkan tekanan negatif.
Jika spillway dioperasikan lebih kecil dari “design head”, akan terjadi
tekanan positif pada daerah mercu dan koefisien debit mengecil. Jika
spillway dioperasikan lebih besar dari design head, akan terjadi tekanan
negatif pada daerah mercu dan koefisien debit membesar.
Besarnya tekanan minimum pada mercu (P/g)min telah diukur oleh para
peneliti. Gambar 3-6 memperlihatkan tekanan minimum sebagai fungsi dari
rasio actual head terhadap design head.
Untuk merencanakan permukaan mercu Ogee bagian hilir, U.S. Army Corps
of Engineers telah mengembangkan persamaan berikut :
𝑥 𝑛 = 𝐾 ℎ𝑑𝑛−1 𝑦
𝑦 1 𝑥 𝑛
= ( )
ℎ𝑑 𝐾 ℎ𝑑
Dimana x dan y adalah koordinat dari slope mercu bagian hilir sebagaimana
yang diindikasikan pada Error! Reference source not found. dan hd adalah
head rencana di atas mercu spillway.
Persamaan dasar untuk debit aliran yang pelimpah tipe Ogee ditunjukkan
dengan persamaan sebagai berikut :
𝑄 = 𝐶𝑑 · 𝐵 · 𝐻1.5
Dimana :
Pada persamaan diatas koefisien debit Ce sama dengan perkalian dari C0,
C1 dan C2, (Ce=C0×C1×C2). Dimana C0 adalah konstanta yang besarnya
bergantung pada nilai Po/H seperti ditunjukkan pada Gambar 3-10, jika
nilai Po/H diketahui maka harga Co diketahui.
Faktor koreksi C1 disajikan pada Gambar 3-11 dan sebaiknya dipakai untuk
berbagai tinggi bendung di atas dasar sungai. Harga-harga C1 pada Gambar
3-11 berlaku untuk bendung mercu Ogee dengan permukaan hulu vertikal.
Apabila permukaan bendung bagian hulu miring, koefisien koreksi tanpa
dimensi C2 harus dipakai;. Harga-harga C2 dapat diperoleh dari Gambar
3-12. Akhirnya Gambar 3-13 menyajikan faktor pengurangan aliran
tenggelam f untuk dua perbandingan: perbandingan aliran tenggelam H2/H1
dan P2/H1.
Gambar 3-10 : Koefisien debit mercu ogee dengan bagian hulu tegak
Gambar 3-12 : Koreksi Koefisien debit mercu ogee dengan bagian miring
Jawaban
Q = C × L × Ho^1.5
Dari Gambar 3-10 Lengkung Koefisien Debit untuk P/Ho = 3.38 didapat
C = 3.95
Contoh perhitungan debit yang lewat pelimpah untuk tinggi muka air
diatas pelimpah h = 0.20 meter
ℎ𝑒 0.20
= = 0.061
𝐻𝑜 3.26
Q = C^ × L × h^1.5
82.0
81.0
80.0
Elevasi (m)
79.0
78.0
77.0
76.0
0 100 200 300 400 500 600 700 800
Debit (m3/det)
Ha = V2/2g = 0.031 m
Ho = ho + ha = 3.03 m
𝑌 𝑋 𝑛
= −𝐾 ( )
𝐻𝑜 𝐻𝑜
Ha/Ho = 0.01
K : 0.502
N : 1.8458
Y = -0.19 . X (1.846)
= 1.5 : 1 = 1.5
X = 5.30 m
Mercu bulat adalah struktur pelimpah untuk lebar effektif yang sama,
pelimpah ini memiliki koefisien debit yang jauh lebih tinggi (44%)
dibandingkan dengan koefisien debit bendung ambang lebar. Bendung
terdiri dari sisi arah hulu yang vertikal, mercu yang berbentuk silinder tegak
lurus horizontal searah aliran, dan sisi bendung bangian hilir mempunyai
kemiringan 1 : 1 (= 45o), diperlihatkan pada (lihat Gambar 3-15)
Pada sungai, ini akan banyak memberikan keuntungan karena bangunan ini
akan mengurangi tinggi muka air hulu selama banjir. Harga koefisien debit
menjadi lebih tinggi karena lengkung streamline dan tekanan negatif pada
mercu.
Tekanan pada mercu adalah fungsi perbandingan antara H1 dan r (H1/r) (lihat
Gambar 3-15). Untuk bendung dengan dua jari-jari (R2) (lihat bagian kanan
dari Gambar 3-5), jari-jari hilir akan digunakan untuk menemukan harga
koefisien debit.
Jika tekanan awal diabaikan, maka untuk kemiringan sisi bagian hilir 1 : 1
(cot ) tekanan minimum pada puncak mercu dalam satuan dalam kolom air
(p/g)min, dengan energy head H1 merupakan fungsi dari h1/r seperti
ditunjukkan dalam Gambar 3-16. Untuk menghindari bahaya kapitasi lokal,
tekanan minimum pada mercu dibatasi hingga – 4 m kolom air.
Gambar 3-16 : Tekanan pada mercu bulat sebagai fungsi perbandingan H1/r
Persamaan debit untuk bendung dengan bentuk mercu pelimpah bulat dan
dengan pengontrol segi empat adalah:
2 2 0,5
𝑄 = 𝐶𝑒 [ 𝑔] 𝑏𝐻11,5
3 3
di mana: Q = debit, m3/dt
b = panjang mercu, m
Co mempunyai harga maksimum 1.49 jika H1/r lebih dari 5,0 seperti
diperlihatkan pada Gambar 3-17, dimana harga-harga Co sahih (valid)
apabila mercu bendung cukup tinggi di atas dasar rata-rata alur pengarah
(p/H1 sekitar 1,5).
Dalam tahap perencanaan p dapat diambil setengah dari jarak dari mercu
sampai dasar rata-rata sungai sebelum bendung tersebut dibuat. Untuk harga-
harga p/h1 yang kurang dari 1,5, maka Gambar 3-18 dapat dipakai untuk
menemukan faktor pengurangan C1.
1) Tinggi tekan di atas mercu bagian hulu h1 di ukur pada jarak 2 – 3 h1 dari
sisi depan bendung. Rekomendasikan batas terendah h1 = 0,06 m.
2) Agar permukaan air di bagian hulu bendung, ratio p/h1 > 0,33.
3) Untuk mengurangi efek boundary layer sisi vertikal bendung, ratio L/H1
> 2,0
4) Penggunaan head yang tinggi, ratio h1/r harus memperhatikan tekanan
pada mercu tidak kurang dari – 4 m kolom air.
5) Untuk mencegah aliran hilir mempengaruhi pola aliran di atas mercu,
ratio p2/H1 harus lebih besar dari satu
6) Modular limit H2/H1 = 0,33
𝐵𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 = 40 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐵𝑒𝑓𝑓 = 36 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑆 = 0,003
𝐻𝑘𝑒𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛 = 3,08 𝑚
𝐴 = 142,173 𝑚2
𝑃 = 53,774 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐴
𝑅=
𝑃
𝑅 = 2,64 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
1 2 2
𝑣= 𝑅3 𝑆
𝑛
𝑚
𝑣 = 2,99
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑄 =𝐴𝑥𝑣
𝑚3
𝑄 = 425,407
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Karena nilai Q hasil perhitungan telah mendekati nilai Q rencana maka nilai
asumsi kedalaman sungai yang digunakan sudah sesuai.
𝑄𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝑞𝑒𝑓𝑓 =
𝑏𝑒𝑓𝑓
425,869
𝑞𝑒𝑓𝑓 =
36
𝑚3
𝑞𝑒𝑓𝑓 = 11,741 /𝑚
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Tinggi air di atas mercu bendung
Trial 1
2 2
𝑄 = 𝐶𝑑 √ 𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑓 𝐻11,5
3 3
2 2
425,869 = 1,3 𝑥 𝑥 √ 𝑥 9,8 𝑥 36 𝑥 𝐻11,5
3 3
𝐻1 = 3,037 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐻1
= 2 sehingga nilai 𝐶0 = 1,315
𝑟
𝑃 = 4 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑃
= 1,317
𝐻1
Cek nilai C1 dengan grafik
𝑃
Untuk nilai = 1,317 maka nilai 𝐶2 = 1
𝐻1
Cek nilai Cd
𝐶𝑑 = 𝐶0 𝑥 𝐶1 𝑥 𝐶2
𝐶𝑑 = 1,302
Trial 2
2 2
𝑄 = 𝐶𝑑 √ 𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑓 𝐻11,5
3 3
2 2
425,869 = 1,302 𝑥 𝑥 √ 𝑥 9,8 𝑥 36 𝑥 𝐻11,5
3 3
𝐻1 = 3,034 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝐻1
= 2 sehingga nilai 𝐶0 = 1,315
𝑟
𝑃 = 4 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑃
= 1,318
𝐻1
Cek nilai C1 dengan grafik
𝑃
Untuk nilai = 1,318 maka nilai 𝐶1 = 0,99
𝐻1
𝑃
Untuk nilai = 1,318 maka nilai 𝐶2 = 1
𝐻1
Cek nilai Cd
𝐶𝑑 = 𝐶0 𝑥 𝐶1 𝑥 𝐶2
𝐶𝑑 = 1,302
Karena nilai Cd hasil perhitungan yang dilakukan telah sama dengan yang
sebelumnya maka asumsi dapat diterima sehingga nilai ketinggian air di atas
mercu untuk mercu tipe bulat adalah setinggi 3,034 meter.
Jari – jari untuk meru bulat telah disebutkan sebelumnya berada pada rentan
0,1 H1 sampai 0,7 H1, sehingga diambil nilai r = 0,5 H1
𝑟 = 0,5 𝐻1
𝑟 = 0,5 𝑥 3,034
𝑟 = 1,517 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 ≈ 1,5 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑦 = 0,7 𝐻1
𝑦 = 2,124 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟