Anda di halaman 1dari 19

FISIKA

ALAT OPTIK (MIKROSKOP)

FANNY KURNIAWAN (10)


LIVYA VANTARI (20)
SHARUL ARIZA (30)
A.PENGERTIAN MIKROSKOP
 Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak
mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari
bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang
berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran
bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda
dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan
perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring
dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-
objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop
disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van
Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan
untuk mengamati objek mikroskopis
B.FUNGSI MIKROSKOP

Mikroskop memiliki fungsi sebagai


berikut :

Fungsi utamanya adalah untuk melihat


dan mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang

Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan


berakar pada fugsi utamanya, bedanya
beberapa jenis mikroskop dibuat untuk
fungsi yang lebih detail, contohnya ada
jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk
mengamati satu jenis objek mikroskopis
saja.Intinya Fungsi mikroskop tetap
untuk mengamati objek dengan ukuran
sangat kecil (mikroskopis) yang tidak
mampu dilihat dengan mata telanjang
Click icon to add picture

C.BAGIAN – BAGIAN MIKROSKOP


Agar dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih
dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian
mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)
BAGIAN – BAGIAN OPTIK
 Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat
melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali
bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
 Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada
mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif
pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi
sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali,
letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
 Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
 Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk dan mengenai preparat.
 Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang
diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.
 
BAGIAN-BAGIAN MEKANIK(NON OPTIK)

 Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)


 Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
 Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler
mikroskop.
 Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
 Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada
meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
 Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
 Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung
secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. 
 Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada
tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak
dipindahkan.
 
CARA KERJA MIKSROSKOP
 CARA KERJA : 

    Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik
yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga
dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya
pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.

    Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata
pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4
hingga 25 kali.

    Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang
akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan
kurang optimal.
SIFAT BAYANGAN
 SIFAT BAYANGAN 

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa


cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan
sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap
posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir
selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik,
dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan akhir
mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya
meletakkan huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf
A yang terbalik dan diperbesar.
D.MACAM – MACAM MIKROSKOP

1. Mikroskop Cahaya

Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis


mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber
energi agar dapat memperbesar bayangan objek.
Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk
memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati.
Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan
Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya
yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa
juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop
cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan masing-
masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang (40
kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali.
Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran
maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya.

Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa


okuler (monokuler) adapula yang memiliki dua lensa
okuler (binokuler). Mikroskop yang memiliki satu lensa
okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar
objek, sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa
melihat objek secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan
tinggi objek
Mikroskop Monokuler

 Mikroskop Monokuler hanya memiliki satu


lensa saja. Alat ini termasuk kelompok
dalam mikroskop cahaya yang berfungsi
hanya fokus kedalam sebuah sel yang detail
untuk diamati. . Cahaya yang dipancarakan
oleh mikroskop monokuler bekerja untuk
mengamati dalam isi sel, cahaya yang
dipancarkan pada mikroskop monokuler
berasal dari lampu atau cahaya matahari.
Lensa monokuler lebih mudah digunakan,
biasanya para pelajar sekolah menggunakan
lensa ini untuk melakukan penelitian
Mikroskop Binokuler

 Mikroskop Binokuler adalah mikroskop yang digunakan untuk


observasi dengan perbesaran rendah dari sampel yang berukuran
relatif besar secara tiga dimensi. Mikroskop ini juga disebut
mikroskop stereo. Cahaya yang digunakan biasanya cahaya yang
berasal tdari pantulan sampel.
 Mikroskop ini menggunakan dua lensa okuler yang terpisah
dengan dua lensa objektif dan lensa mata untuk memberikan
sudut pandang yang lebih baik ketika menggunakan kedua mata.
Susunan lensa seperti ini menghasilkan pencitraan tiga dimensi
pada sampel yang akan diteliti.
 Stereomikroskopik (citra mikroskop stereo) digunakan untuk
merekam dan memerika sampel padat dengan permukaan yang
cukup kompleks yang membutuhkan pencitraan tiga dimensi
untuk analisis yang lebih mendetail.
 Mikroskop binokuler dimanfaatkan untuk melihat benda secara
realistis dengan bentuk 3 dimensi. Mikroskop ini dapat melihat
seluruh permukaan objek dengan kedalaman perspektif. Dengan
mikroskop ini kita dapat melihat benda-benda yang tidak tembus
cahaya dengan lebih detail, sedangkan mikroskop cahaya harus
menggunakan preparat setipis mungkin supaya dapat tembus
cahaya.
Mikroskop stereo sering digunakan untuk mempelajari permukaan spesimen padat
atau untuk melakukan beberapa macam pekerjaan seperti pembedahan, pembuatan
jam, manufaktur papan sirkuit, inspeksi papan sirkuit, dan forensik. Mikroskop stereo
secara luas digunakan dalam industri manufaktur untuk melakukan manufaktur,
inspeksi, dan quality control.
Mikroskop stereo adalah alat penting dalam bidang entomologi. Penggunaan
mikroskop ini dalam bidang tersebut dapat meningkatkan efisiensi kerja.
Terdapat dua macam sistem perbesaran yang sering digunakan pada mikroskop stereo.
Yang pertama adalah pembesaran tetap di mana perbesaran dilakukan dengan
sepasang lensa objektif yang memiliki tingkat perbesaran. Yang kedua adalah
pembesaran zoom yang dapat diatur tingkat pembesarannya. Sistem yang berada di
antara pembesaran tetap dan pembesaran zoom adalah sistem optik Galileo.
2.Mikroskop Elektron
Mikroskop memiliki perbesaran sampai dengan 100.000 kali pembesaran,
sebagai media penghantar gambar mikroskop elektron menggunakan elektron
sebagai pengganti cahaya. Elektron memiliki resolusi yang lebih tinggi
daripada cahaya. Cahaya hanya mampu mencapai 200nm sedangkan elektron
bisa mencapai resolusi sampai 0,1 – 0,2 nm. Dibawah ini diberikan
perbandingan hasil gambar mikroskop cahaya dengan elektron. Mikroskop
Elektron terdapat dua jenis yaitu :
- Scanning Electron Microscopy (SEM)
- Transmission Electron Microscopy (TEM)
Click icon to add picture

Scanning Electron Microscopy (SEM)

Prinsip kerja dari SEM adalah sebagai berikut:


1. Sebuah pistol elektron memproduksi sinar elektron dan dipercepat dengan anoda.
2. Lensa magnetik memfokuskan elektron menuju ke sampel.
3. Sinar elektron yang terfokus memindai (scan) keseluruhan sampel dengan diarahkan oleh koil pemindai.
4. Ketika elektron mengenai sampel maka sampel akan mengeluarkan elektron baru yang akan diterima
oleh detektor dan dikirim ke monitor (CRT).
Transmission Electron Microscopy (TEM)

 Dalam dunia riset, TEM (Transmission Elektron Mikroskopi)


merupakan salah satu mikroskop yang penting. Dalam bidang
material, mikroskop ini digunakan untuk mengetahui struktur
material terutama bentuk kristal penyusun material yang tidak
dapat dilihat dengan mikroskop biasa.
 Prinsip kerja TEM dimulai dari sumber emisi (pistol elektron)
yaitu tungsten filament dan sumber lanthanum hexaboride
(LaB6). Dengan menghubungkan pistol ini dengan sumber
tegangan tinggi (biasanya ~ 100-300 kV) pistol akan mulai
memancarkan elektron baik dengan termionik maupun emisi
medan elektron ke sistem vakum. ekstraksi ini biasanya
dibantu dengan menggunakan silinder Wehnelt. Interaksi
elektron dengan medan magnet akan menyebabkan elektron
bergerak sesuai dengan aturan tangan kanan, sehingga
memungkinkan elektromagnet untuk memanipulasi berkas
elektron. Penggunaan medan magnet akan membentuk sebuah
lensa magnetik dengan kekuatan fokus variabel yang baik.
Selain itu, medan elektrostatik dapat menyebabkan elektron
didefleksikan melalui sudut yang konstan. Dua pasang defleksi
yang berlawanan arah dengan intermediete gap akan
membentuk arah elektron yang menuju lensa.
E.CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

 SOAL :
 1.Suatu mikroskop terdiri dari dua lensa cembung. Lensa cembung yang
berjarak dekat dengan obyek alias benda dinamakan lensa obyektif dan
lensa cembung yang berjarak dekat dengan mata pengamat dinamakan
lensa okuler. Panjang fokus lensa obyektif adalah 2 cm dan panjang fokus
lensa okuler adalah 5 cm. Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler
adalah 30 cm. Jika mata pengamat normal dan berakomodasi minimum,
tentukan : (a) perbesaran total mikroskop, (b) jarak benda dari lensa
obyektif
Pembahasan
Diketahui :
Panjang fokus lensa obyektif (fob) = 2 cm
Panjang fokus lensa okuler (fok) = 5 cm
Jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler (l) = 30 cm
Titik dekat mata normal (N) = 25 cm
Jawab :
PEMBAHASAAN
(a) Perbesaran total mikroskop
Rumus perbesaran total mikroskop :
M = mob Mok
Keterangan : M = perbesaran total mikroskop, mob = perbesaran linear lensa obyektif, Mok = perbesaran sudut
lensa okuler.
 
Perbesaran linear lensa obyektif ketika mata berakomodasi minimum (m ob) :
Jarak bayangan dari lensa obyektif (sob’) :
sob’ = l – fok = 30 cm – 5 cm = 25 cm
Jarak benda dari lensa obyektif (sob) :
Lensa obyektif merupakan lensa cembung sehingga panjang fokus lensa bertanda positif. Bayangan bersifat
nyata sehingga jarak bayangan (sob’) bertanda positif.
Perbesaran linear lensa obyektif :
Perbesaran sudut lensa okuler ketika mata berakomodasi minimum (M ok) :
Mok = N / fok = 25 cm / 5 cm = 5 kali
Perbesaran total mikroskop :
M = mob Mok = (12,5)(5) = 62,5 kali
(b) Jarak benda dari lensa obyektif (sob)
Jarak benda dari lensa obyektif telah diperoleh pada perhitungan sebelumnya.
Jarak benda dari lensa obyektif adalah 2 cm.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai