MAGNET

1. Medan Magnet
Di daerah sekitar magnet yang masih terasa pengaruh magnet.

Medan magnet dapat diwakili

seperti fluks magnet (magnet
flux) berupa garis-garis aliran
magnet.
Fluks magnet disimbolkan dengan huruf
Φ (phi)
Jika material nonmagnetik, seperti kaca,
diletakkan disekitar garis-garis fluks
magnet, maka terlihat tidak ada
perubahan distribusi fluksnya.
Jika material magnetik diletakkan di
sekitar fluks magnet, maka semua garis
fluks magnet akan melalui material
tersebut.

Instrumen/peralatan yang sensitif

terhadap magnet, dilindungi dengan
material magnetik.
 2. Arus Listrik dan Medan Magnet
Dapatkah arus listrik menghasilkan medan magnet?

• Pada 1819, Hans Christian Oersted,

ilmuwan dari Denmark, meletakkan
jarum kompas di dekat sebuah
peghantar yang dilewati arus listrik.
• Ketika saklar ditutup, jarum kompas
bergerak menyimpang dari arah
seharusnya.
• Dua penghantar yang dilewati arus listrik menghasilkan gaya
antar mereka, seperti sifat dua magnet jika didekatkan.
• Gaya bisa berupa tarik menarik atau tolak menolak,
tergantung dari arah arus listrik yang mengalir di dalan
penghantar tersebut.
• Medan magnet di sekitar penghantar tunggal, sangat kecil jika ingin
dimanfaatkan.
• Cara untuk menghasilkan medan magnet yang lebih kuat untuk
penghantar yang dialiri arus listrik.

Sejumlah penghantar
digulung menjadi satu,
membentuk gulungan yang
biasa disebut solenoid.
Arah fluks magnet dapat
ditentukan dengan aturan
genggaman tangan kanan.
Ibu jari menyatakan arah arus
listrik konvensional, arah fluks
magnet ditentukan oleh arah jari-
jari yang lain
Jika berupa lilitan penghantar, arah fluks magnet ditentukan seperti
genggaman tangan kanan:
Arah ibu jari menentukan utara, jari-jari yang lain menunjukkan arah
arus listrik.
 3. Rapat Medan Magnet (Flux Density)
Adalah jumah garis-garis fluks per
satuan luas, dilambangkan dengan
B dengan satuan tesla.

Rapat medan magnet pada a,

dua kali lebih besar dari b,
karena fluks magnetnya dua
kali lebih besar.
4. Induksi Elektromagnet