Dosen Pengampu:
MIMING ANDIKA, S.Farm.,M.Farm.
Pendahuluan
• Model farmakokinetika non linier ,
---perubahan parameter farmakokinetik dapat terjadi akibat
perubahan enzimatis pada proses adsorpsi, distribusi, atau
eliminasi obat, yang menyebabkan terbentuknya sistem
jenuh (penjenuhan)
---umumnya farmakokinetik nonliner terjadi pada peningkatan
dosis, atau pemakaian secara kronis
• Model farmakokinetka linier,
---parameter farmakokinetik tidak berubah dengan peningkatan
dosis atau pada pemberian berulang
Faktor penyebab farmakokinetk
non linier
a. Proses penjenuhan:
--Transportrans membran terpasilitasi
--Reaksi enzimatis/metabolisme berkapasitas terbatas
(konjugasi glisin dari salisilat, kunjugasi sulfat dari
salisilamid,
b.Perubahan patologik dalam proses: absorpsi,
distribusi dan eliminasi
Contoh obat yang menyebabkan
farmakokinetik non linier
a. Absorbsi
• Riboflavin: kejenuhan transpor dalam dinding usus
• Griseofulvin: obat secara komperatif tidak larut
• Propanolol, Salisilamida: Kejenuhan “first pass” metabolisme pada
dinding
usus dan hati
• Metoklopramida, Klorokuina: Efek farmakologik pada motilitas
saluran cerna
• Golongan pensilin: Kejenuhan peruraian dalam lambung atau sal.
Cerna
b. Distribusi
• Fenilbutazon, Salisilat: kejenuhan ikatan protein plasma / jaringan
• Metotreksat: Kejenuhan transport masuk dan keluar jaringan
c. Eliminas Ginjal
• Penisilin G: Sekresi aktif zAsam askorbat: Reasorpsi aktif
• Asam salisilat: Perubahan pH urine, kejenuhan ikatan protein plasma
• Aminoglikosida: Efek nefrotoksik pada dosis yang lebih tinggi
• Teofilina, Alkohol: Efek deuretik
d. Eliminasi selain Ginjal
• Fenitoin, Teofilina; Asam salisilat; Alkohol: Metabolisme kapasitas
terbatas; penjenuhan enzim atau keterbatasan ko-faktor, kejenuhan
ekskresi bilier
• Karbamazepin: Induksi enzim
• Asetamonifen: Hepatotoksik pada dosis lebih tinggi
• Fenilbutazon: Kejenuhan ikatan protein
• Profanolol: Perubahan aliran darah hepatik
• Diazepam: Penghabatan metabolit
Parameter-parameter
• V = VmCp 1 = Km 1 + 1
V Vm C Vm
Km +Cp
• Pada percobaan uji penentuan laju
reaksi dilakukan pada berbagai rentang
konsentrasi obat pada soal diatas.
Line weaver–Burke plot
Kerugian: titik titik terlalu
menumpuk
• R = V maks.Css
Km+ Css
• R = dosis maintenance (dosing rate)
• Vmaks dan Km = Parameter non linieritas
• Css = kadar obat pada keadaan tunak
Metode langsung
• Digunakan jika ada 2 dosis
• Kombinasi 2 persamaan
Keterangan
• C 1 = konsentrasi plasma saat steady
state setelah dosis 1,
• C 2 = konsentrasi plasma saat steady
state setelah dosis 2,
• R1 = laju dosis pertama,
• R 2 = laju dosis kedua.
Konsentrasi steady state plasma obat