KELOMPOK lV
KETUA : CHRISTIAN BAGENSA
ANGOTA : AIN TIARA POLE
VERLIS TOBUTE
DEFRIANTO
SIMION MIAGONI
HARDIAN NINGSI SAFITRI
HAYANA NUR MASITA
SAFITRI SARIFUDIN
NOFRIYANI BASOMPE
PERCOBAAN
Pengertian & Sifat Percobaan
Percobaan melakukan kejahatan diatur dalam Buku I
tentang Aturan Umum, Bab IV Pasal 53 ayat (1) dan 54
KUHP. Adapun bunyi dari pasal tersebut sebagai berikut :
Pasal 53 ayat (1):
(1) Mencoba melakukan kejahatan dipidana, jika niat
untuk itu telah ternyata dari adanya permulaan
pelaksanaan, dan tidak selesainya pelaksanaan itu, bukan
semata-mata disebabkan karena kehendaknya sendiri.
Pasal 54:
Mencoba melakukan pelanggaran tidak dipidana.
Hanya saja tidak semua percobaan terhadap
kejahatan dapat dipidana, ada percobaan terhadap
kejahatan-kejahatan tertentu tidak dapat dipidana
misalnya :
1. Percobaan Duel/Perkelahian tanding (Pasal 184
ayat 5)
2. Percobaan penganiayaan ringan terhadap hewan
(Pasal 302 ayat 4)
3. Percobaan penganiyaan biasa (Pasal 351 ayat 5)
4. Percobaan penganiyaan ringan (Pasal352 ayat 2)
Mengenai sifat dari percobaan ada dua pandangan :
1. Percobaan dipandang sebagai strafausdehnungsgrund
(dasar/alasan memperluas dapat dipidananya orang)
Menurut pandangan ini, seseorang yang melakukan percobaan
untuk melakukan suatu delik meskipun tidak memenuhi semua
unsur delik, tetap dapat dipidana apabila telah memenuhi semua
rumusan pasal 53.
2. Percobaan dipandang sebagai tatbestandausdehnungsgrund
(dasar/alasan memperluas dapat dipidananya perbuatan)
Menurut pandangan ini, percobaan melakukan suatu delik
merupakan suatu kesatuan yang bulat dan lengkap. Percobaan
bukanlah bentuk delik yang tidak sempurna tetapi merupakan
delik yang sempurna hanya dalam bentuk yang khusus. Jadi
merupakan suatu delik tersendiri (delictum sui generis).
Dasar Patut Dipidananya Percobaan