Anda di halaman 1dari 32

SURVEILANS COVID-19

KASUBDIT SURVEILANS
DIREKTORAT SIRVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
CORONAVIRUS DISEASE
(COVID-19)
GEJALA:
- Demam, batuk, sesak napas
- Orang tua dan orang dengan imunitas rendah lebih mudah terinfeksi
CARA PENULARAN:
- Penularan terbatas antar manusia (seperti petugas kesehatan, keluarga yang merawat pasien)
- Melalui percikan saat batuk atau bersin (droplet)
MASA INKUBASI:
- Sampai saat ini, estimasi masa inkubasi 1-12.5 hari (rata-rata 5-6 hari)
- WHO merekomendasikan masa inkubasi terpanjang 14 hari
PENEGAKAN DIAGNOSA:
- Melalui pemeriksaan laboratorium
PENGOBATAN DAN TATALAKSANA KLINIS:
- Belum ada pengobatan spesifik dan belum ada vaksinnya
PENCEGAHAN:
- Menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan diri dengan melaksanakan GERMAS
0
1000
2000
3000
4000
31 Des 19 - 3 Jan 20
20-Jan-20
21-Jan-20
23-Jan-20
24-Jan-20
25-Jan-20

down
26-Jan-20
27-Jan-20
28-Jan-20
Wuhan locked
29-Jan-20
30-Jan-20
31-Jan-20
1-Feb-20
PHEIC

2-Feb-20
3-Feb-20
4-Feb-20
5-Feb-20
6-Feb-20
7-Feb-20
8-Feb-20
9-Feb-20
10-Feb-20
11-Feb-20

Confirm
12-Feb-20
13-Feb-20
14-Feb-20
15-Feb-20
16-Feb-20
17-Feb-20
18-Feb-20
19-Feb-20
20-Feb-20
21-Feb-20
PERKEMBANGAN KASUS KONFIRM DI GLOBAL

22-Feb-20
23-Feb-20
24-Feb-20
25-Feb-20
26-Feb-20
27-Feb-20
28-Feb-20
29-Feb-20
1-Mar-20
CINA

64 NEGARA

166 Kematian
10.566 Kasus
SITUASI GLOBAL COVID-19 (per 3 Maret 2020)

DILUAR CINA
TOTAL: 90.870 kasus

: 80.304 kasus

KASUS PENYEBARAN

30 Negara Transmisi Lokal


MENINGGAL : 2.946 kasus
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI JEPANG, KOREA DAN SINGAPURA PER 26
FEBRUARI 2020
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI JEPANG DI SINGAPURA
30 10
25 8
20
6
15
4
10
2
5
0
0

26-Jan-20
27-Jan-20

29-Jan-20
30-Jan-20

2-Feb-20

4-Feb-20
5-Feb-20
6-Feb-20
7-Feb-20
8-Feb-20

10-Feb-20
11-Feb-20

13-Feb-20
14-Feb-20
15-Feb-20
16-Feb-20
17-Feb-20
18-Feb-20
19-Feb-20
20-Feb-20
21-Feb-20
22-Feb-20
23-Feb-20

25-Feb-20
24-Jan-20
25-Jan-20

28-Jan-20

31-Jan-20
1-Feb-20

3-Feb-20

9-Feb-20

12-Feb-20

24-Feb-20
15-Jan-20

18-Jan-20
19-Jan-20

21-Jan-20
23-Jan-20

26-Jan-20
27-Jan-20

30-Jan-20

15-Feb-20
16-Jan-20
17-Jan-20

20-Jan-20

24-Jan-20
25-Jan-20

28-Jan-20
29-Jan-20

31-Jan-20
1-Feb-20
2-Feb-20
3-Feb-20
4-Feb-20
5-Feb-20
6-Feb-20
7-Feb-20
8-Feb-20
9-Feb-20
10-Feb-20
11-Feb-20
12-Feb-20
13-Feb-20
14-Feb-20

16-Feb-20
17-Feb-20
18-Feb-20
19-Feb-20
20-Feb-20
21-Feb-20
22-Feb-20
23-Feb-20
24-Feb-20
25-Feb-20
Kasus COVID-19 di Jepang cenderung meningkat dan puncak kasus Kasus COVID-19 di Singapura fluktuatif dan puncak kasus terbanyak
terbanyak tanggal 23 Februari 2020 tanggal 15 Februari 2020

PERKEMBANGAN KASUS COVID-19


DI KOREA SELATAN
300
250
200
150
100
50
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2 -2
J an J an J an J an J an J an F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb F eb
- - - - - - 2- 4- 6- 8- - - - - - - - -
20 23 25 27 29 31 10 12 14 16 18 20 22 24

Kasus COVID-19 di Korea Selatan cenderung stabil, namun mulai meningkat sejak tanggal 19 4
Februari 2020 dan puncak kasus terbanyak tanggal 23 Februari 2020
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 DI ITALIA DAN IRAN
PER 26 FEBRUARI 2020
Kasus COVID-19 di Italia cenderung
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19 meningkatsejak tanggal 23 Februari
DI ITALIA 2020
120
105
100
80
67
60
48
40
20
6
02 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31-Jan-20

1-Feb-20

3-Feb-20

6-Feb-20

8-Feb-20

10-Feb-20

12-Feb-20

13-Feb-20

15-Feb-20

17-Feb-20

19-Feb-20

22-Feb-20

24-Feb-20
2-Feb-20

4-Feb-20

5-Feb-20

7-Feb-20

9-Feb-20

11-Feb-20

14-Feb-20

16-Feb-20

18-Feb-20

20-Feb-20

21-Feb-20

23-Feb-20

25-Feb-20
PERKEMBANGAN KASUS COVID-19
DI IRAN
20
18 18
16
14
15
12
13
10 10
8
6
4
22
3
0 0
19-Feb-20 20-Feb-20 21-Feb-20 22-Feb-20 23-Feb-20 24-Feb-20 25-Feb-20

4
Kasus COVID-19 di Iran meningkat sangat cepat. Dalam waktu 7 hari kasus yang dilaporkan sebanyak 95
kasus.
DATA PENULARAN
Penularan di Beberapa Negara Terjangkit :
 Perancis  Satu petugas kesehatan yang merawat 2 kasus
probable COVID-19. Ini merupakan kasus pertama kali yang
melaporkan petugas kesehatan terinfeksi COVID-19 diluar Cina.
 Republik Korea (Korea Selatan)  Satu kasus adalah kasus yang
terpapar dengan kasus konfirmasi di Jepang.
 Jepang  Seorang pemandu wisata yang kontak dengan turis dari
Wuhan.
 Jerman  Transmisi lokal terjadi pada cluster di Bavaria.
 Thailand  Seorang sopir taksi yang tidak memiliki riwayat ke
Cina dikonfirmasi positif COVID-19 dan kemungkinan terinfeksi
dari turis yang sakit dari Cina.
 Malaysia  Satu kasus terpapar kasus konfirmasi di Grand Hyatt,
Singapura bersama WN Singapura
 Singapura  Transmisi lokal pada cluster di Yong Thai Hong dan
Diamond Industries Jewellery Company.

Kasus di luar Cina kebanyakan penularan antar manusia (transmisi lokal)


SITUASI INDONESIA
 Total kasus yang spesimennya dikirim ke Laboratorium
Badan Litbangkes sebanyak 648 kasus
 Kasus dalam pengawasan tersebar di 44 Rumah Sakit, di
23 Provinsi
 Hasil pemeriksaan:
 Kasus dalam proses pemeriksaan = 8 kasus
 Positif COVID-19 = 19 kasus

 per tanggal 9 Maret 2020


Jumlah Kasus

0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22-Jan

23-Jan

24-Jan

25-Jan

26-Jan

27-Jan

28-Jan

29-Jan

30-Jan

31-Jan

01-Feb

02-Feb

03-Feb

04-Feb

05-Feb

06-Feb

07-Feb

08-Feb

09-Feb

10-Feb

11-Feb

ODP
12-Feb

13-Feb

SUSPEK
14-Feb
Tanggal Pelaporan

15-Feb

16-Feb

17-Feb
KONFIRMASI

18-Feb
Rata2 onset sakit

19-Feb

20-Feb

21-Feb

22-Feb

23-Feb

24-Feb

25-Feb
SITUASI COVID-19 DI INDONESIA

26-Feb

27-Feb

28-Feb

29-Feb

01-Mar

02-Mar

03-Mar

04-Mar

05-Mar

06-Mar
MAPPING SEBARAN ODP-PDP DAN KONFIRM COVID-19
TUJUAN PENGENDALIAN COVID-19

1. Melaksanakan surveilans dan respon Kejadian Luar Biasa (KLB)/wabah


2. Melaksanakan manajemen klinis infeksi saluran pernapasan akut berat
(pada pasien dalam pengawasan COVID-19)
3. Melaksanakan pencegahan dan pengendalian infeksi selama perawatan
kesehatan
4. Melaksanakan pemeriksaan laboratorium
5. Melaksanakan komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dalam
kesiapsiagaan dan respon
DEFINISI OPERASIONAL

 Pasien dalam Pengawasan


 Orang dalam Pemantauan
 Kontak erat
 Kasus Probabel
 Kasus Konfirmasi
DEFINISI OPERASIONAL (sesuai pedoman per 17 Feb)
PASIEN DALAM PENGAWASAN
1. Seseorang yang mengalami: ORANG DALAM PEMANTAUAN
•Demam (≥380C) atau ada riwayat demam, 1.Seseorang yang mengalami gejala demam (≥380C) atau ada
riwayat demam ATAU ISPA tanpa pneumonia DAN memiliki
•Batuk/ Pilek/ Nyeri tenggorokan,
riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14 hari terakhir
•Pneumonia ringan hingga berat berdasarkan gejala klinis dan/ atau gambaran sebelum timbul gejala.
radiologis 2.Orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei,
China (termasuk Kota Wuhan) pada 14 hari terakhir tanpa
Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem kekebalan tubuh memperhatikan ada atau tidaknya gejala.
(immunocompromised) karena gejala dan tanda menjadi tidak jelas.
DAN
Memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14 hari terakhir KASUS PROBABEL
sebelum timbul gejala; Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi
2. Seseorang dengan demam (≥380C) atau ada riwayat demam ATAU ISPA inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) ATAU seseorang dengan
dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta
ringan sampai berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala, memiliki
coronavirus.
salah satu dari paparan berikut:
•Riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19; ATAU
•Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien KASUS KONFIRMASI
konfirmasi COVID-19; ATAU Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif.
•Riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan); ATAU 12

•Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir ke
Provinsi Hubei, China (termasuk Kota Wuhan)
DEFINISI OPERASIONAL (usulan rapat 3 Maret)
ORANG DALAM PEMANTAUAN
Kasus Suspek Seseorang yang mengalami
1. Seseorang dengan ISPA (demam (≥380C) atau riwayat demam a. Demam (≥380C) atau riwayat demam tanpa gejala gangguan
pernafasan.
disertai setidaknya satu dari gejala pernafasan, seperti batuk/ pilek/ b. Gangguan pernafasan tanpa demam (≥380C) atau riwayat
sakit tenggorokan/ sesak nafas) demam
DAN c. Tidak memiliki gejala sakit
DAN
Memiliki riwayat perjalanan tinggal di negara/daerah yang memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit* pada 14
melaporkan transmisi lokal* pada 14 hari terakhir sebelum timbul hari terakhir sebelum timbul gejala.
gejala;Perlu waspada pada pasien dengan gangguan sistem
kekebalan tubuh (immunocompromised) karena gejala dan tanda KASUS PROBABEL
menjadi tidak jelas. Pasien dalam pengawasan yang diperiksa untuk COVID-19 tetapi
inkonklusif (tidak dapat disimpulkan) ATAU seseorang dengan
dengan hasil konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta
2. Seseorang dengan demam (≥380C) atau riwayat demam atau gejala coronavirus.
pernafasan ringan sampai berat DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala, memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau
probable COVID-19 KASUS KONFIRMASI
Seseorang yang terinfeksi COVID-19 dengan hasil pemeriksaan
laboratorium positif.
3. Seseorang dengan ISPA berat/ pneumonia berat** DAN 13

membutuhkan perawatan di rumah sakit DAN tidak jelas etiologinya.


KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Pasien dalam Pengawasan (PDP) Suspek

1. Rujuk ke RS Rujukan.
 Tatalaksana sesuai kondisi pasien.
 Isolasi pasien di RS.
 Pengambilan dan pengiriman spesimen ke Balitbangkes berupa Swab
Nasofaring/Orofaring, Sputum dan Serum (selama 2 hari berturut-turut atau saat terjadi
perburukan).
2. Identifikasi dan pemantauan terhadap kontak erat (keluarga maupun petugas kesehatan
yang kontak).
3. Notifikasi ≤ 24 jam ke Dirjen P2P melalui PHEOC cq. Dinas Kesehatan Prov/Kab/Kota.
4. Komunikasi risiko terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat.
5. Jika pasien ditemukan di pintu masuk negara, dilakukan penyehatan terhadap barang dan
alat angkut. 14
KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Orang dalam Pemantauan (ODP)

1. Tatalaksana sesuai kondisi pasien.


2. Pasien harus membatasi aktivitas dengan isolasi diri di rumah.
3. Dilakukan pemantauan selama 14 hari oleh petugas kesehatan layanan
primer dengan berkoordinasi dengan Dinkes setempat.
4. Komunikasi risiko terhadap pasien, jika selama masa pemantauan gejala
berlanjut selama 14 hari maka segera rujuk ke RS rujukan untuk tatalaksana
lebih lanjut.
5. Orang dalam pemantauan yang sudah dinyatakan sehat dan tidak bergejala,
ditetapkan melalui surat pernyataan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan.
15
KEGIATAN YANG DILAKUKAN TERHADAP
Kontak Erat

Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan 1. a) Kontak erat risiko rendah
kontak fisik atau berada dalam ruangan atau  Anjuran pembatasan aktivitas
berkunjung (bercakap-cakap dalam radius 1 meter  Jika pasien dlm pengawasan (-): pemantauan berhenti
dengan pasien dalam pengawasan, probabel atau  Jika pasien dlm pengawasan (+): pemantauan dilanjutkan
konfirmasi). Termasuk kontak erat adalah:
menjadi kontak erat risiko tinggi
a. Petugas kesehatan yang memeriksa, merawat, b) Kontak erat risiko tinggi
mengantar dan membersihkan ruangan di tempat  Dilakukan observasi
perawatan khusus  Pengambilan spesimen
2. Kegiatan surveilans dan pemantauan dilakukan
b. Orang yang merawat atau menunggu pasien di 14 hari sejak kontak terakhir.
ruangan 3. Komunikasi risiko apabila kontak erat menunjukkan
c. Orang yang tinggal serumah dengan pasien gejala demam (≥380C) atau batuk/ pilek/ nyeri
tenggorokan dalam 14 hari terakhir SEGERA rujuk ke
d. Tamu yang berada dalam satu ruangan dengan
pasien RS rujukan untuk tatalaksana lebih lanjut.
4. Jika pemantauan terhadap kontak erat sudah
e. Orang yang bepergian dan bekerja bersama selesai maka dapat diberikan surat pernyataan yang
dengan pasien
diberikan oleh Dinas Kesehatan. 16
TATALAKSANA
COVID-19

• Gejala ringan-berat
• Riwayat dari negara
• Demam atau Batuk atau terjangkit
tidak bergejala • Riwayat paparan dst.……
• Tanpa gejala • Riwayat dari negara (sesuai DO)
• Kontak dengan terjangkit dst……
pasien probable/ (sesuai DO)
• Tanpa gejala
• Kontak dengan konfirmasi
Dilakukan
pasien dalam pemeriksaan sampel
pengawasan Dilakukan hari ke 1 dan ke 2
(suspek) pemeriksaan
sampel hari ke 1
dan ke 14

Pembatasan aktivitas Observasi Isolasi diri di rumah Isolasi RS


16
ALUR DETEKSI DINI DAN RESPON

PINTU MASUK
WILAYAH 18
NEGARA
ALUR PELACAKAN
KASUS NOTIFIKASI
DARI IHR NATIONAL
FOCAL POINT
NEGARA LAIN

Jika notifikasi
dilaporkan dari IHR
National Focal Point
negara lain

informasi awal yang


diterima
IHR NFP Indonesia
akan diteruskan ke
PHEOC untuk19
dilakukan pelacakan.
EOC

PHEOC:
Telp. 0877-7759-1097
Whatsapp: 0878-0678-3906
Email: poskoklb@yahoo.com
KEBUTUHAN UNTUK SURVEILANS COVID-19

 APD
 Bahan dan alat pengambilan sampel
 Media transport (VTM)
 Biaya pengepakan dan pengiriman sampel
 Biaya untuk melakukan PE contact tracing
PERAN PUSKESMAS DALAM DETEKSI

Deteksi

Melakukan surveilans Influenza Like Illness (ILI) dan pneumonia melalui Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) termasuk kluster pneumonia

Melakukan surveilans aktif/pemantauan terhadap pelaku perjalanan dari wilayah/negara


terjangkit selama 14 hari sejak kedatangan ke wilayah berd. informasi dari Dinkes
setempat (menunjukkan HAC)

Melakukan komunikasi risiko termasuk penyebarluasan media KIE mengenai COVID-19


kepada masyarakat

Membangun dan memperkuat jejaring kerja surveilans dengan pemangku 22

kewenangan, lintas sektor dan tokoh masyarakat


PERAN PUSKESMAS DALAM RESPON

• Tatalaksana sesuai kondisi

Respon
• Koordinasi dengan RS rujukan
• Rujuk pasien ke RS rujukan dengan memperhatikan prinsip PPI
• Notifikasi 1x24 jam secara berjenjang ke Dinkes Kab/Kota/Provinsi/PHEOC

terhadap PDP •


Melakukan penyelidikan epidemiologi berkoordinasi dengan Dinkes Kab/Kota
Mengidentifikasi kontak erat yang berasal dari masyarakat maupun petugas kesehatan
Melakukan pemantauan kontak erat
 suspek • Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan kontak secara rutin dan berjenjang menggunakan form
(lampiran 2 dan 3)
• Melakukan komunikasi risiko baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat

• Tatalaksana sesuai kondisi pasien


• Notifikasi kasus dalam waktu 1x24 jam ke Dinkes Kab/Kota
• Melakukan komunikasi risiko kepada masyarakat
Respon • Melakukan pemantauan (cek kondisi kasus setiap hari, jika terjadi perburukan segera rujuk RS
rujukan)

terhadap ODP
• Mencatat dan melaporkan hasil pemantauan secara rutin dan berjenjang menggunakan form (lampiran
2)
• Melakukan komunikasi risiko baik kepada pasien, keluarga dan masyarakat
• Edukasi pasien untuk isolasi diri di rumah. Bila gejala mengalami perburukan segera ke fasyankes
• Pelacakan/identifikasi kontak
23
PERBEDAAN KARAKTERISTIK (1)
FLU BURUNG A
SARS MERS CoV COVID-19
(H5N1)
JENIS VIRUS Coronaviridae Coronaviridae Orthomyxoviridae Coronaviridae
Famili Betacorona virus Betacorona virus Influenzavirus A Betacorona virus
Genus lineage B lineage C lineage B
MASA INKUBASI 2-7 hari (bisa sd 10 2-14 hari 2-5 hari (bisa sd 17 Rata-rata 5 hari (bisa sd
hari) hari) 12.5 hari)
NEGARA PERTAMA 2002-China 2012- Saudi Arabia 1997- China 2019-China (Wuhan,
YANG MELAPOR (Guangdong) (Hongkong) Hubei)
HEWAN PENULAR Kelelawar ; kucing Unta Dromedari Unggas belum diketahui pasti,
civet masih dalam
investigasi
TRANSMISI Droplet, kontak dengan Droplet, kontak dengan Droplet, kontak dengan Belum diketahui pasti,
benda terkontaminasi, benda terkontaminasi, benda terkontaminasi, masih dalam
penularan antar manusia penularan antar penularan antar investigasi, penularan
manusia terbatas manusia terbatas antar manusia terbatas
24
PERBEDAAN KARAKTERISTIK (2)
FLU BURUNG A
SARS MERS CoV COVID-19
(H5N1)
GEJALA DAN Gangguan saluran Gangguan saluran Gangguan saluran Gangguan saluran
TANDA pernapasan: ringan pernapasan umumnya pernapasan: ringan pernapasan :ringan –
-pneumonia pneumonia; Gangguan -pneumonia pneumonia. Umumnya
ginjal ringan, 20% berat
ANGKA 14-15% 35 % Global 50% 2,9 %
KEMATIAN Di Indonesia 84%

PENGOBATAN • Suportif • Supportif • Antivirusneurami • Suportif


DAN VAKSIN • Belum ada vaksin • Belum ada vaksin nidase inhibitor • Belum ada vaksin
(oseltamivir)
• Belum ada vaksin
PENETAPAN Tidak Tidak Tidak Ya
PHEIC
KASUS DI Belum ada Belum ada 2005-2017 200 Belum ada
INDONESIA kasus dengan 168
kematian 25
26
27
FORMULIR
PENYELIDIKAN
EPIDEMIOLOGI COVID-19 SURAT PENGANTAR PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Contoh Hasil
Pelacakan
Kasus Covid-19
RESPOND

Melakukan aktivasi komando dan koordinasi penanggulangan COVID-19.


Membuat Hotline COVID-19 pada no 021 521 0411 dan 081212123119
IHR National Focal Point mengirimkan notifikasi 2 kasus kepada IHR Contact Point WHO
Melakukan peningkatan surveilans untuk deteksi kasus COVID-19.
Melakukan penyelidikan epidemiologi dan pelacakan kontak untuk seluruh kasus yang terkonfirmasi COVID-19 sudah
dilakukan. Kontak dekat termasuk petugas kesehatan yang kontak dengan pasien di RS. Kontak dekat dilakukan
pemantauan dan isolasi rumah.
Kasus terkonfirmasi COVID-19 telah dilakukan manajemen kasus sesuai standard an dirawat di ruang isolasi RS
Rujukan. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Presiden dan Kemenkes sudah melakukan konferensi press untuk menyampaikan informasi kasus terkonfirmasi COVID-
19.
Kemenkes sudah melakukan komunikasi risiko untuk pencegahan dan kesiapsiagaan COVID-19 melalui media sosial,
media cetak dan elektronik.
Skrining pelaku perjalanan Internasional dari negara terjangkit di pintu masuk negara menggunakan Thermal Scaner dan
Health Alet Card (Kartu Kewaspadaan Kesehatan).
 
TANTANGAN SURVEILANS

 Ketersediaan media transport


 Ketrampilan petugas dalam pengambilan spesimen
 Ketrampilan petugas surveilans dalam menggali informasi
 Travellers dari negara terjangkit tidak ditutup  risiko penyebaran penyakit antar
negara
 Laboratorium yg saat ini baru Balitbangkes  perlu segera dikembangkan ke lab
regional
 Keterbatasan RS Rujukan yang mampu merawat pasien  132 RS yg benar-benar
siap saat ini baru 26 RS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai