Anda di halaman 1dari 34

PERAN ATLM DALAM

MENINGKATKAN MUTU
DAN PELAYANAN
LABORATORIUM MEDIK

MOKER 31 MARET 2018 BIOGEN

SUHARDI, SPd,SSi,MM
Nama : Suhardi,S.Pd.S.Si.MM
TTL : Tuban 3 Juli 1952
Pekerjaan : Dosen UNUSA Sby
Pendidikan :
AAK.Polt ekkesSby.
 SI Pendidikan Unipa Sby
 SI Biologi Unipa Sby.
 S2 Megester Menegemen
Unipra Sby.
Organisasi :
 PATELKI Ketua DPW Jatim: 2011-2015
2015-2019

Alamat : Jl. Proklamasi Gg 2 No. 8 Gresik


HP/WA :081330335222 /089655402589
E-mail : suhardi.husada@yahoo.co.id
Nama : SUHARDI,S.Pd,S.Si.MM
TTL : Tuban ,3 Juli 1952
Pekerjaan : Dosen
Unit Kerja :1 D3 ATLM Umaha SDA. 2. D3 ATLM DH. Gresik.
3 D4ATLM Unusa Sby.
4. D3 ATLM NH.Bangklan.
5. Asesor Nas. Phlebotomy
6. Trener Phlebotomy
7. MOT / Ketua Kredensial Mitra Bestari Patelki
PENDIDIKAN :
 AAK Kemekes Sby.
 SI Biologi Unipra Sby.
 S2 Megester Menegemen Unipra Sby
Organisasi :
 PATELKI Ketua DPW Jatim : 2011 – 2015; 2015 - 2019
 Pengurus Ilki PW Jatim
 Pengurus MTKP
 Rumah : Jl.Proklamasi gg 2 no 8 Gresik.
 Alamat email: suhardi.husada@yahoo.co.id
 Hp/WA :081330335222/089655402589
UU No. 36 Tahun 2014
(Tenaga Kesehatan)
K e s e h a ta n
Tenaga n
en ja la n k a
dalam m uk a n
d il a k
praktik harus a n
k e w en a n g
sesuai ad a
s a r k a n p
yang dida
p e te n s i y a n g
kom 6 2: 1)
a s a l
dimilikinya (P
Kualifikasi Tenaga di Bidang Kesehatan
(UU No. 36 Tahun 2014 Psl 9 & 10)
Asisten
Tenaga
Tenaga
Kesehatan
Kesehatan
Kualifikasi
minimum
Kualifikasi
pendidikan
minimum D3
menengah bidang
kesehatan

Hanya dapat
Kecuali tenaga bekerja di bawah
medis supervisi Tenaga
Kesehatan.
Nomenklatur
(Terminologi MUNAS VII dan Rapimnas IV
Internasional) PATELKI

UU No. 36 Tahun 2014


Tentang Tenaga Profesi
Kesehatan :
 Ahli Teknologi
Laboratorium Medik
(Medical Laboratory Pelayanan Pendidikan
Technologist)
 Kelompok Teknik
Biomedik Permendikbud
Permenkes No. 154 Tahun 2014
No. 42 Tahun
Ahli Teknologi Laboratorium Medik
• Patologi Klinik
• Patologi Anatomi
• Analisis cairan dan • Mikrobiologi
jaringan tubuh • Parasitologi
manusia • Virologi
Fasyankes • Biologi Molekuler
• Riset Medik
Kompetensi • Primer • Reproduksi manusia
• Sitogenik
• Sekunder • Forensik
• tersier • Penguji Narkotika dan
Psikotropika
 Kimia Klinik Non
 Hematologi Fasyankes
 Imunologi
 Mikrobiologi Laboratorium
 Diagnostik Molekuler
 Biologi Kedokteran
 Sito-histo teknologi
 Toksikologi Klinik
Standar
Kompetensi
Lulusan

Standar Kurikulum
Pelayanan Pendidikan

Standar Kompetensi

Continous Uji
Profesional Kompetensi
Development (Blue Print)
Area Kompetensi Kompetensi Inti
Profesionalisme Religius, etik profesional dan berkarakter
yang luhur
Mawas diri dan Mengembangkan diri, mengikuti
pengembangan diri penyegaran dan peningkatan
pengetahuan secara berkesinambungan
Komunikasi efektif Komunikasi secara efektif baik
interpersonal maupun profesional
terhadap pasien, teman sejawat, klinisi
dan masyarakat
Pengelolaan Mengelola sistem informasi laboratorium
informasi medik dengan teknologi terkini untuk
meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium medik
Area Kompetensi Kompetensi Inti
Landasan ilmiah Menerapkan ilmu biomedik, patofisiologi
ilmu laboratorium serta ilmu pengetahuan tentang pemeriksaan
medik laboratorium medik yang terkini untuk
menghasilkan informasi diagnostik yang tepat
Keterampilan Kemampuan mempersiapkan dan
laboratorium medik menganalisis bahan biologis
Interpretasi hasil
Penjaminan mutu
Keamanan kerja dan patient safety
Pengelolaan Mampu mengelola masalah kesehatan
kesehatan masyarakat individu dan masyarakat secara
berbasis laboratorium komprehensif, holistik, terpadu dan
berkesinambungan berbasis laboratorium
dalam konteks pelayanan kesehatan primer,
sekunder dan tersier
DAFTAR KETERAMPILAN
AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
Kategori Jenis Sub Keterampilan Tingkat
Keterampilan Keterampilan Kemampuan
Kemampuan Kemampuan 1. Pengambilan darah 4
mempersiapkan melakukan vena
dan menganalisis pengambilan
spesimen sesuai 2. Pengambilan darah 4
bahan biologis kapiler
prosedur yang
tepat 3. Pengambilan darah 2
arteri
Kemampuan Hubungan antara hasil pengujian, diagnosis, 3
intepretasi hasil informasi klinis dan terapi berdasarkan :
Nilai rujukan, nilai kritis, keterbatasan
metode, hasil yang tidak mungkin, kondisi
klinis dan hasil pengujian lainnya

Penggabungan antara hasil pengujian 3


dengan kriteria pengendalian mutu internal

Investigasi terhadap hasil yang tidak lazim 3


Sertifikasi, Registrasi dan Lisensi

REGISTRASI LISENSI
SERKOM (STR) (SIP)

IJAZAH
SERTIFIKASI Dapat bekerja di LN,
INTERNASIONAL berlaku hampir di 30
negara di dunia

SERTIFIKASI General Certification :


 Medical Laboratory Scientist
Uji KEAHLIAN KHUSUS (MLS)
 Medical Laboratory Technician
Kompetensi (MLT)

Teknisi Flebotomi
Specialist Certification
Validator Hasil
Lulus Diplomate Certification
Program Mikroskopis Malaria
Pendidikan
Lembaga Sertifikasi (Nasional)
Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI)
• Sertifikasi tenaga kesehatan untuk registrasi
• STR dan SIP

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PATELKI


• Sertifikasi Keahlian Khusus
• Flebotomi, mikroskopis malaria, validasi hasil, QC, dll

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) TELAPI


• Sertifikasi Keahlian Kerja
• Paket-paket kompetensi (Dasar, kimia klinik, hematologi,
mikrobiologi, Imuno-serologi, dll
PENDIDIKAN
Ahli Teknologi Laboratorium Medik

Magister
Terapan Doktor
TLM
Diploma IV (S3)
TLM
Biomedik
Magister
Diploma (S2)
III TLM S1 TLM Biomedik

= Pendidikan
= Pendidikan = Pendidikan
Vokasi Akademik Terapan
PROFIL ATLM
KKNI 2 5 6 8
Jenjang SMK D3 D4 MT
Level Asisten Ahli Madya Ahli Ahli Utama
Profil Administrator Teknisi Flebotomi Supervisor Manajer
Lab
Teknisi Lab Teknisi Ahli Lab Ahli Lab
Medik Medik Medik
Verifikator Validator Konsultan
Pelaksana Evaluator Inovator
Promosi Promosi
Asisten Peneliti Asisten Peneliti Peneliti
Instruktur Pendidik
Permenkes No.42 Tahun 2015

 Kewenangan Delegatif
 Mengatur kewenangan D3 (ahli Madya) dan D4 (Sarjana
Terapan)
 Diluar kewenangan, bersifat mandat dari pimpinan unit
kerja
 Pekerjaan bersifat by order (tenaga medis, bidan,
peneliti, dan penyidik)
 SIP berlaku di 2 tempat
Kewenangan ATLM

Ahli Madya (D3) Sarjana Terapan


(D4)
Permen Mempersiapkan pasien untuk Mempersiapkan pasien untuk
42/15. pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium
khusus dan canggih
Pengambilan dan penanganan Pengambilan, penanganan
spesimen darah serta penanganan serta menilai kualitas
cairan dan jaringan tubuh lainnya spesimen laboratorium untuk
pemeriksaan khusus &
canggih
 Mempersiapkan, memilih serta Mendeteksi secara dini bila
menguji kualitas bahan/reagen muncul penyimpangan dalam
 Mempersiapkan, memilih, proses pemeriksaan di
menggunakan, memelihara,
mengkalibrasi, serta menangani
laboratorium
secara sederhana alat lab Menilai hasil pengujian
 Memilih dan menggunakan metoda kelaikan alat, metoda, dan
pemeriksaan bahan/reagensia (yang
sudah ada dan baru)
Kewenangan ATLM
Ahli Madya (D3) Sarjana Terapan (D4)
Melakukan pemeriksaan dalam bidang Melakukan pemeriksaan dalam
: hematologi, kimia klinik, imunologi, bidang : kimia klinik (hematologi,
imunohematologi, mikrobiologi, biokimia klinik, imunologi,
parasitologi, mikologi, virologi, imunohematologi), mikrobiologi
toksikologi, histoteknologi (bakteriologi, parasitologi, mikologi,
virologi), diagnostik molekuler,
biologi kedokteran, histoteknologi,
sitoteknologi, sitogenetik dan
toksikologi klinik sesuai bidang
keahliannya

Membuat laporan hasil pemeriksaan Membuat laporan hasil pemeriksaan


laboratorum laboratorum sesuai bidang
Membuat laporan hasil pemeriksaan keahliannya
laboratorum
Kewenangan ATLM

Ahli Madya (D3) Sarjana Terapan (D4)


Melakukan verifikasi terhadap Melakukan validasi secara analitis
proses pemeriksaan terhadap hasil pemeriksaan
laboratorium laboratorium
Mengerjakan prosedur dalam Merencanakan, mengevaluasi, dan
pemantapan mutu menindaklanuti program pemantapan
mutu lab (internal dan eksternal)
Melaksanakan kegiatan Merencanakan dan mengevaluasi
kesehatan dan keselamatan program kesehatan dan keselamatan
kerja di laboratorium kerja di laboratorium
Merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program standardisasi
laboratorium
Kewenangan ATLM
Ahli Madya (D3) Sarjana Terapan (D4)
 Menilai normal tidaknya hasil  Membantu klinisi dalam
pemeriksaan untuk pemanfaatan data laboratorium
dikonsultasikan kepada yang secara efektif dan efisien
berwenang  Memberikan informasi secara
 Memberikan informasi hasil analitik hasil pemeriksaan
pemeriksaan laboratorium secara laboratorium khusus dan
analitis kepada pasien/klien canggih.
Merencanakan, melaksanakan,
mengatur dan mengevaluasi
kegiatan laboratorium
Membimbing dan membina ahli
madya TLM dalam bidang teknik
kelaboratoriuman
KIPRAH
ORGANISASI PROFESI DALAM
MENDUKUNG PEMBANGUNAN
KESEHATAN

PENINGKATAN MUTU
SUMBERDAYA MANUSIA
KESEHATAN
UU NO 23 TAHUN 2014 :
PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a) Penetapan Penerbitan izin praktik
standardisasi dan dan izin kerja tenaga
registrasi tenaga kesehatan. (SIP)
kesehatan Indonesia,
TK-WNA serta
penerbitan
rekomendasi
pengesahan rencana
penggunaaN tenaga
kerja asing (RPTKA)
dan izin
mempekerjakan
tenaga asing (IMTA).
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
b)Penetapan penempatan dr
spesialis dan drg spesialis bagi
Daerah yang tidak mampu dan
tidak diminati.

c)Penetapan standar kompetensi


teknis dan sertifikasi pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang
kesehatan

d) Penetapan standar
pengembangan kapasitas SDM
kesehatan.

e)Perencanaan dan pengembangan Perencanaan dan Perencanaan dan


SDM kesehatan untuk UKM dan pengembangan SDM pengembangan SDM
UKP Nasional. kesehatan untuk UKM danUKP kesehatan untuk UKM dan
Daerah provinsi. UKP Daerah kabupaten/kota.
PEMBAGIAN PERAN DAN
TANGGUNGJAWAB
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a) Penerbitan STR Memberikan dukungan dg Menerbitkan SIP
 Memberikan dukungan dg berfungsinya MTKP Membina mutu &
berfungsinya MTKI Membina org profesi kompetensi
 Membina org profesi Alokasi anggaran Mengawasi
 Alokasi anggaran Membina org profesi
Alokasi anggaran

b)Penerbitan rekomendasi Memberikan dukungan Menerbitkan SIP TKWNA


pengesahan RPTKA dan IMTA kerja sama lintas sektor Mengawasi
 Memberikan dukungan kerja dan pengawasan Alokasi anggaran
sama lintas sektor dan Alokasi anggaran
pengawasan
 Alokasi anggaran
Tujuan
Pembinaan dan pengawasan
UU No 36 Tahun 2014
a. Meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Tenaga
Kesehatan;

b. Melindungi Penerima Pelayanan


Kesehatan dan masyarakat atas tindakan
yang dilakukan Tenaga Kesehatan; dan

c. Memberikan kepastian hukum bagi


masyarakatdan Tenaga Kesehatan.
BAGAIMANA DUKUNGAN
ORGANISASI PROFESI
DALAM BINWAS MUTU
NAKES
??
ORGANISASI PROFESI
Sedangkan Merton
OP merupakan mendefinisikan bahwa
suatu organisasi organisasi profesi adalah
yang didirikan oleh organisasi dari praktisi yang
menilai/mempertimbangkan
dua orang atau seseorang atau yang lain
lebih yang mempunyai kompetensi
memiliki profesi professional dan mempunyai
yang sama ikatan bersama untuk
untuk mencapai menyelenggarakan fungsi
tujuan bersama. sosial yang mana tidak dapat
dilaksanakan secara terpisah
sebagai individu.
PEMBENTUKAN ORGANISASI PROFESI
 PP No 4 Tahun Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan PT dan
Pengelolaan PT  Organisasi Profesi adalah kumpulan
anggota masyarakat yang mengemban profesi tertentu
yang berbadan hukum nirlaba
 UU SPN tahun 1989 pasal 31 ayat 4, disebutkan bahwa,
“tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha
mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai
dengan perkembangan tuntutan ilmu penggetahuan dan
teknologi serta pembangunan bangsa”.
Persyaratan Organisasi profesi

CIRI CIRI
Persyaratan 1. Hanya ada satu organisasi untuk
1. berbadan hukum; setiap profesi
2. berorientasi kepada 2.   Ikatan utama para anggota
kemaslahatan masyarakat adalah kebanggan dan kehormata
luas; 3.   Tujuan utama adalah menjaga
3. memiliki kode etik profesi; martabat dan kehormatan profes
4. telah beroperasi dan 4.   Kedudukan dan hubungan antar
anggota bersifat persaudaraan
memiliki anggota aktif; dan
5.   Memiliki sifat kepemimpinan
5. mempunyai kredibilitas
kolekti
nasional atau internasional
6.   Mekanisme pengambilan
yang diakui oleh Direktorat keputusan atas dasar kesepakatan.
Jenderal Pendidikan Tinggi.
TUJUAN ORGANISASI PROFESI
1.  Meningkatkan dan mengembangkan karier anggota, hal itu merupakan upaya
organisasi dalam bidang mengembangkan karir anggota sesuai bidang
pekerjannya.
2.  Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota, merupakan upaya
terwujudnya kompetensi dalam bidangnya yang handal pada diri anggotanya.
3.  Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesional anggota
merupakan upaya para professional untuk menempatkan anggota suatu profesi
sesuai kemampuan.
4.  Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota agar anggotanya
terhindar dari perlakuan tidak manusiawi.
5.  Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir batin anggotanya.
PERAN ORGANISASI PROFESI.
Permenkes 42/2015.
UU No 36 Tahun 2014.
Tentang tenaga Kesehatan.
Fasilitasi Pengembangan
Profesi

Pembentukan organisasi
profesi baru yg blm ada.

 Penguatan anggota profesi


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai